Anda di halaman 1dari 31

OLEH: JEVELIN HOESADA

Pembimbing : dr. I Wayan Sutama, Sp.B


 Nama : Tn. Suwandi
 Umur : 26 tahun
 RM :283948
 Suku : Banjar
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMP
 Alamat : Jl. Swadaya rt.06, Kurau, Tanah Laut
 MRS : 24-05-2019
 Pemeriksaan : 24-05-2019
 KRS : 26-05-2019
 KU : Benjolan di selangkangan sebelah kanan

 RPS : Pasien datang ke poli RSHB Pelaihari dengan keluhan dengan benjolan pada lipatan paha
sebelah kanan sejak kurang lebih 1 tahun SMRS, awalnya benjolan kecil, semakin lama benjolan
semakin membesar dan terkadang terasa nyeri (+). Benjolan muncul jika pasien mengedan atau saat
beraktivitas dan benjolan menghilang saat berbaring atau beristirahat. Keluhan lain demam (-), mual (-
), muntah (-), kembung (-), BAK normal, BAB normal dan bisa kentut.
 Riwayat Penyakit Dahulu
riwayat di rawat di RS (-)
riwayat batuk lama (-)
riwayat asma/allergi (-)
riwayat trauma (-)

 Riwayat penyakit Keluarga


riwayat sakit serupa (-)
riwayat DM (-)
riwayat HT (-)
riwayat jantung (-)
Pasien adalah seorang laki-laki dengan status gizi cukup, tidak merokok dan tidak ada riwayat
menggunakan obat-obatan terlarang. Pasien mempunyai status ekonomi yang kurang dan sudah
berkeluarga.
 Status Present
-Kesadaran : Compos Mentis
-Keadaan Umum: Tampak Sakit Sedang
-GCS : 4,5,6
-Tekanan Darah : 110/80 mmHG
-Nadi : 70x/menit
-Suhu : 36,2°C
-Pernafasan : 22x/menit
 Status General
 Kepala : Normosefali, deformitas (-)
 Mata : Konjungtiva Anemia (-/-), Sklera Ikterik (-/-), RF +/+, Isokor
3mm/3mm
 Telinga : Sekret (-), deformitas (-)
 Hidung : Sekret (-), deformitas (-)
 Tenggorokan : Tidak hiperemis, tonsil T1-T1
 Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), Pembesaran Tiroid (-)
 Paru : I : Dinding dada simetris, pergerakan simetris, retraksi dinding
dada (-)
P : Vokal fremitus simetris kanan-kiri
P : Sonor/Sonor
A : Vesikuler (-/-), Rh (-/-), Wh (-/-)
 Jantung : I : Ictus cordis tidak tampak, ICS melebar (-)
P: Ictus cordis teraba, kuat angkat (-) ICS melebar (-)
P: Batas jantung ICS IV PSL dextra sampai ICS V MCL sinistra
A: S1-S2 tunggal, reguler, murmur (-)
 Abdomen : I : jejas (-), dbn
A: BU(+) N
P: soefl, Hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
P: timpani
 Status Lokalis : I : Dengan mengedan atau beraktivitas tampak benjolan uk. 5x5cm a/r inguinal
dextra, berbentuk bulat, warna seperti kulit disekitarnya dan tidak ada tanda-
tanda radang
P : Masa (-), nyeri tekan (+), konsistensi kenyal
A : Tidak terdengar peristaltik usus
Finger test: benjolan teraba dengan ujung jari
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hb 16.6 14.00-18.00 g/dl
Leukosit 7.9 4.00-10.5 ribu/ul
Eritrosit 5.32 4.00-6.00 juta/ul
Hematokrit 48.7 42.00-52.00 vol%
Trombosit 131 150-450 ribu/ul
RDW-CV 13.1 12.1-14.0 %
RDW-SD 43.9 35.0-56.0 fL
MPV 10.0 6.5-12.0 fL
PCT 0.131 0.108-0.282 %
PDW 16.3 9.0-17.0
MCV 91.6 75.0-96.0 fL
MCH 31.2 28.0-32.0 pg
MCHC 34.0 33.0-37.0 %
Gran % 52.5 50.0-70.0 %
Limfosit % 36.2 25.0-40.0 %
MID% 11.3 4.0-11.0 %
Gran# 4.1 2.50-7.00 ribu/ul
Limfosit# 2.9 1.25-4.0 ribu/ul
MID# 0.9 0.1-1.5 ribu/ul
Diagnosa Kerja:
Hernia Inguinalis Lateralis Dextra Reponible
24-05-2019 25-05-2019 26-05-2019
S: nyeri pada benjolan di lipatan paha S: nyeri pada benjolan di lipatan paha S: nyeri pada bekas operasi berkurang
(+), mual (-), muntah (-) (+), mual (-), muntah (-) O: TD:120/90 mmHg
O: TD:110/80 mmHg O: TD:120/70 mmHg N:67x/menit
N:70x/menit N:61x/menit RR:20x/menit
RR:22x/menit RR:20x/menit S:36°C
S:36,2°C S:36,1°C Th: simetris, vesikuler +/+,
Th: simetris, vesikuler +/+, Th: simetris, vesikuler +/+, Rh-/-, Wh-/-
Rh-/-, Wh-/- Rh-/-, Wh-/- Abd: soefl, BU (+) N
Abd: soefl, BU (+) N Abd: soefl, BU (+) N Ekstremitas: akral hangat +/+, odema -/-
Ekstremitas: akral hangat +/+, odema Ekstremitas: akral hangat +/+, odema St. Lokalis: a/r inguinalis D tampak luka
-/- -/- post op tertutup perban (+), nyeri (+),
St. Lokalis: a/r inguinalis D tampak St. Lokalis: a/r inguinalis D tampak rembesan darah (-)
benjolan uk.5x5cm keluar masuk luka post op tertutup perban (+), A: Post op Herniotomi H1
sendiri, konsistensi kenyal nyeri (+), rembesan darah (-) P: -BPL
A: HIL D reponible A: Post op Herniotomi -Ciprofloxacin 2x500mg/p.o
P: -Puasa 6jam pre op P: - Observasi KU dan VS -Asam Mefenamat 3x500mg/p.o
-IVFD RL 20tpm -IVFD RL 20tpm -Chloramphenicol salep/u.e
-Inj. Cefotaxime 2g/8jam -Inj. Cefotaxime 1g/8jam
-rencana Herniotomi -Inj. Ketorolac 30mg/8jam
-Inj. Ranitidine 50mg/12jam
 Ad Vitam : dubia ad bonam
 Ad Functionam : dubia ad bonam
 Ad Sanationam : dubia ad bonam
 Kanalis Inguinalis, dindingnya:
-Anterior => aponeurosis musculus
obliqus abdominis eksternus dan
obliqus abdominis internus
-Posterior => aponeurosis
transversus abdominis dan fascia
transfersalis
-Superior => serabut yang
melengkung dari musculus obliqus
abdominis internus dan transversus
abdominis
-Inferior => ligamentum inguinale
dan ligamentum lakunare
Ligamentum Inguinale
Tuberculum Ossis Pubikum – SIAS
Kanalis Inguinalis berisi:
Funikulus Spermatikus pada pria atau Ligamentum Rotundum pada wanita
Isi dari funikulus spermatikus:
-Vas Deferens
- A/V Spermatica
-N. Ilioinguinal
-Vena Pampiniformis
-N. Iliofemoral
-Pembuluh lymph
Filament dari N. Genitofemoralis
 Trigonum Inguinale (Hasselbach)
-Medial : tepi lateral muskulus
rektus abdominis (linea semilunaris)
-Lateral : arteri dan vena epigastrika
-Inferor : Ligamentum inguinale
DEFINISI
 Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu
rongga melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga bersangkutan

 Hernia terdiri atas:


-Cincin
-Kantong
-Isi Hernia
HERNIA
INGUINALIS

DIRECT INDIRECT
(MEDIAL) (LATERAL)
 Penyebabnya:
-Didapat / Akuisita
-Kongenital
 Faktor Predisposisi:
-Hereditas
-Jenis Kelamin
-Usia
-Konsitusi
-BB yang berlebih
 Mekanisme proteksi:
-kanalis inguinalis yang berjalan miring
-struktur m. Oblikus internus abdominis yang menutup anulus
inguinalis internus ketika berkontraksi
-adanya fasia transversa yang kuat yang menutupi trigonum
Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot
 Faktor Kausal:
- prosesus vaginalis yang terbuka
-peningkatan tekanan intra abdomen
-kelemahan otot dinding perut karena usia
BERDASARK
AN BERDASARK
ETIOLOGI AN
SIFAT
-Hernia KLINIK BERDASARK
Kongenital AN LETAK
-Hernia -Hernia PENONJOLA
didapat reponible N
-Hernia
Irreponible -HIL
-Hernia -HIM
Strangulata -Hernia
-Hernia Diafragma
Inkarserata -Hernia
-Hernia Umbilical
Akreta -Hernia
Femoralis
 Hernia reponible: bila isi kantong hernia dapat keluar masuk ke dalam rongga
 Hernia Irreponible: bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan lagi ke dalam rongga
 Hernia Inkarserata: bila isi kantong hernia terjepit oleh cincin hernia, sehingga tidak dapat
dikembalikan lagi, akibatnya terjadi gangguan pasase dan tanda-tanda sumbatan usus
 Hernia Strangulata: bila terjadi gangguan vaskularisasi dari mulai bendungan sampai
nekrosis, pada saat isi hernia terjepit oleh cincinnya
 Hernia Akreta: bila terjadi perlekatan antara isi kantong pada peritonium kantong hernia
dan tidak disertai nyeri ataupun tanda sumbatan usus
INSPEKSI PALPASI PERKUSI AUSKULTASI
Hernia reponible: Titik tengah antara SIAS Bila didapatkan perkusi Hiperperistaltis
benjolan dilipat paha dengan tuberkulum perut kembung maka didapatkan pada
muncul pada waktu pubicum ditekan lalu harus dipikirkan auskultasi abdomen
berdiri, batuk, bersin pasien disuruh kemungkinan hernia pada hernia yang
atau mengedan dan mengejan. Jika terjadi strangulata mengalami obstruksi
menghilang setelah penonjolan disebelah usus
berbaring medial maka itu HIM

HIL: muncul benjolan di Titik yang terletaak di


regio inguinalis yang sebelah lateral
berjalan dari lateral ke tuberkulum pubikum
medial, tonjolan ditekan lalu pasien
berbentuk lonjong disuruh mengejan
jikaterlihat benjolan di
HIM: tonjolan biasanya lateral titik yang kita
terjadi bilateral, tekan maka dapat itu
berbentuk bulat HIL.
FINGER TEST ZIEMEN TEST THUMB TEST
Menggunakan jari ke 2 atau Posisi berbaring, bila ada Anulus internus ditekan
jari ke 5. Dimasukkan lewat benjolan masukkan dulu. dengan ibu jari dan penderita
skrotum melalui anulus Hernia kanan diperiksa disuruh mengejan, bila keluar
eksternus ke kanal inguinal. deengan tangan kanan. benjolan berarti HIM. Bila
Penderita disuruh batuk: bila Penderita disuruh batuk bila tidak keluar benjolan berarti
impuls di ujung jari berarti rangsangan pada jari ke 2 HIL.
HIL. Bila impul disamping merukan HIL, jari ke 3
berarti jari HIM. merupakan HIM, jari ke 4
merupakan hernia femoralis.
 LABORATORIUM  RADIOLOGIS
Leukositosis dengan shift to the USG dapat digunakan untuk
left yang menandakan strangulasi. membedakan adanya massa pada
Elektrolit , BUN, kadar lipatan paha atau dinding abdomen dan
kreatinin yang tinggi akibat muntah juga membedakan penyebab
dan menjadi dehidrasi pembengkakan testis.
Pemeriksaan USG juga berguna untuk
membedakan hernia inkarserata dari
suatu nodus limfatikus patologis atau
penyebab lain dari suatu massa yang
teraba di inguinal
 Konservatif (terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakainan
penyangga atau sabuk hernia untuk mempertahankan isi hernia yang telah
di reposisi.
-Reposisi bimanual
-Sabuk hernia bertujuan menahan hernia yang telah direposisi dan
tidak bisa menyembuhkan.
 Tindakan Operasi
-Herniotomi
-Hernioplasty
Hernioraphy
 Laparoskopi
Hernia Inkarserata
◦ Jepitan cincin hernia yang
Hernia Strangulata
mengakibatkan adanya gangguan ◦ Jepitan cincin yang mengakibatkan
pasase usus dengan gambaran terjadinya gangguan aliran darah
obstruksi usus dan gangguan jaringan usus hingga iskemik dan
keseimbangan cairan, elektrolit dan nekrosis →gangren→perforasi
asam basa ◦ Klinis: nyeri pada daerah benjolan,
◦ Klinis: muntah-muntah, tidak bisa kemerahan, pasien gelisah, suhu
flatus dan defekasi, nyeri pada tubuh tinggi, sepsis, keadaan syock
penonjolan, pada perabaan
didapatkan cincin yang keras dan
kaku

Anda mungkin juga menyukai