Anda di halaman 1dari 12

Perhitungan

Kerugian
Negara
Kelompok 7:

Fitria Dwi Yanuardani (142180121)


Nisrina Zulfa Fitriani (142180141)
Putri Amelia Irmadhani (142180158)
Ruang Lingkup
Penelusuran asset/asset terracing merupakan “suatu teknik yang digunakan oleh seorang investigator/auditor forensik dengan
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti transaksi keuangan dan non keuangan yang berkaitan dengan asset hasil
perbuatan tindak pidana korupsi dan atau tindak pidana pencucian uang yang disembunyikan oleh pelaku untuk diidentifikasi,
dihitung jumlahnya dan selanjutnya agar dapat dilakukan pemblokiran/pembekuan dan penyitaan untuk pemulihan kerugian
akibat pelaku TPK dan atau tindak pidana pencucian uang. Pada kasus dimana pelaku dengan inisiatif sendiri melunasi tuntutan
ganti rugi ini,penelusuran aset tidak diperlukan.

Penelusuran asset dilakukan oleh auditor forensik dari pihak BPK, BPKP dan KPK beserta pihak-pihak dari penegak hukum.
Kerugian keuangan negara Suap- menyuap Penggelapan dalam
jabatan

bentuk / jenis tindak pidana korupsi tersebut pada dasarnya


dapat dikelompokan sebagai berikut :
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap – Menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi
Kerugian negara berkenaan dengan
penerimaan

Penerimaan merupakan bagian dari Laporan Realisasi angaran


yang sarat dengan potensi penyelewengan antara lain :
1. Wajib bayar tidak disetorkan ke kas negara atau
penyetorannya sangat terlambat.
2. Penerimaan negara tidak disetor secara penuh, karena
terdapat dua aturan yang dipakai atau menggunakan
sistem tarip atas dan tarip bawah. (contoh kasus pada
kedutaan RI di Malaysia atas biaya pengurusan dokumen
keimigrasian)
3. Penyimpangan akibat adanya pengurangan/dispensasi
oleh pejabat yang berwenang.
Kerugian negara berkenaan dengan pengeluaran

Kerugian Negara yang berkenaan dengan kegiatan transaksi pengeluaran


dapat terjadi karena :
1. Kegiatan fiktif, bisa terjadi pada seorang bendahara dengan
pertanggungjawaban bon-bon fiktif atau kegiatan pryoyek abal-abal yang
telah diprogramkan dalam anggaran, biaya dikeluarkan tetapi tidak pernah
ada kegiatan.
2. Pengeluaran doble, seperti pengeluaran untuk kegiatan yang sama telah
dianggarkan dan dikeluarkan oleh instansi/departeman lain tetapi juga
dikeluarkan oleh departemen yang bersangkutan. Contoh pengeluaran
untuk keamanan Pemilu.
3. Pengeluaran resmi, akan tetapi dilakukan dengan cepat, misalnya
pembayaran kepada kontraktor sebelum pekerjaan selesai
Kerugian Negara berkenaan dengan Aset

Pengadaan Barang Dan Jasa

Bentuk kerugian Negara dari aktifitas pengadaan barang dan jasa adalah :

• Markup untuk barang yang spesifikasinya sudah sesuai dengan dokumen tender,
kualitas dan kuantitasnya sudah benar, akan tetapi harganya lebih mahal
dibandingkan nilai wajar.

• Harga yang lebih mahal dikarenakan kualitas barang yang dipasok dibawah
persyaratan atau kuantitasnya kurang tidak sesuai dengan kontrak.

• Syarat penyerahan barang lebih istimewa. Penyerahan fleksible sehingga ada


kerugian bunga.Kombinasi dari ketiganya
Kerugian Negara berkenaan dengan Kewajiban

Kerugian negara yang berkaitan dengan kewajiban dapat terjadi


karena hal-hal sebagai berikut :
1. Perikatan Pejabat Negara / BUMN yang dapat menimbulkan kewajiban
nyata. Biasanya ini bisa terjadi karena timbulnya sebuah transaksi fiktip
atau transaksi titipan yang menimbuklan tagihan yang harus dibayar
sebesar pokok dan bunganya.
2. Kewajiban tersembunyi, yaitu pejabat akan menyembunyikan biaya-biaya
ilegal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kedalan kewajiban
(hutang) tahun berjalan yang belum jatuh tempo kepada pihak yang
masih berafiliasi, hal tersebut akan dapat diketahui pada saat kewajiban
tersebut dilakukan audit.
Kerugian negara/daerah yang dihitung melalui pemeriksaan investigatif berdasarkan permintaan dari instansi yang
berwenang, antara lain dapat berupa:

1. Pengeluaran suatu sumber/kekayaan negara/daerah dalam bentuk uang atau barang yang seharusnya tidak
dikeluarkan.
2. Pengeluaran suatu sumber/kekayaan negara/daerah yang, menurut kriteria yang berlaku, lebih besar dari yang
seharusnya.
3. Hilangnya sumber/kekayaan negara/daerah yang seharusnya diterima termasuk di antaranya penerimaan uang
palsu atau barang fiktif.

4. Penerimaan sumber/kekayaan negara/daerah yang lebih kecil atau lebih rendah dari yang seharusnya
diterima, termasuk di antaranya penerimaan barang rusak atau yang kualitasnya tidak sesuai.
5. Timbulnya suatu kewajiban negara/daerah yang seharusnya tidak ada.
6. Timbulnya suatu kewajiban negara/daerah yang lebih besar dari yang seharusnya.
7. Hilangnya suatu hak negara/daerah yang seharusnya dimiliki atau diterima menurut aturan yang
berlaku.
8. Penerimaan hak negara/daerah yang lebih kecil dari yang seharusnya.
Melakukan penghitungan kerugian negara/ daerah
Modus operandi kasus-kasus TPKKN menentukan metode yang digunakan dalam menghitung
kerugian negara yang terjadi. Dengan demikian, dimungkinkan terjadi perubahan metodologi
penghitungan kerugian negara/daerah sesuai dengan situasi dan kondisi dalam pelaksanaan
pemeriksaan.

1. Metode Penilaian Kerugian Negara/Daerah: Penghitungan atas kekurangan uang, surat


berharga, barang dapat menggunakan beberapa metode penilaian, sebagai contoh: nilai
perolehan, nilai jual, dan nilai ganti, nilai pasar yang wajar, nilai historis yang disesuaikan dengan
indeks tertentu, nilai jual objek pajak, nilai buku dan lain sebagainya. Penggunaan metode
penilaian tersebut dalam praktik penghitungan kerugian negara/daerah harus memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kelaziman yang dapat dipertanggung
jawabkan secara profesional dan dapat diterima secara hukum.

2. Pengungkapan Metode Penilaian: Metode yang digunakan pemeriksa dalam melakukan


penghitungan kerugian negara/daerah hendaknya disampaikan kepada aparat penyidik dan
diuraikan dalam laporan hasil pemeriksaan penghitungan indikasi kerugian negara.
Metode penilaian kerugian keuangan negara

Metode biaya produksi/ cost


01 Metode apple to apple
comparison
02 of production

Metode perbandingan antara

03 nlai kontrak dengan harga


pasar atau nilai pembanding 04 Metode Kerugian total
Penghitungan atas kekurangan uang, surat berharga, barang dapat menggunakan
beberapa metode penilaian

1. Kerugian total, Dalam metode ini seluruh jumlah 5. Harga Pokok, Selain harga pembanding dengan
jumlah yang dibayarkan dinyatakan sebagai menggunakan apples-to-apples comparison,
kerugian keuangan negara. perhitungan kerugian negara dapat menggunakan
2. Kerugian Total dengan penyesuaian, Dalam pembanding Harga Pokok (HP) atau Harga Perkiraan
metode ini jumlah kerugian negara dihitung dari Sendiri (HPS), akan tetapi cara pembandingan ini
nilai uang yang diselewengkan atau uang yang dinilai tidak fair, karena Harga pokok bukanlah harga
telah dibelanjakan ditambah dengan jual, masih harus ditambah taksiran prosentase
penyesuaian keatas biaya-biaya yang masih keuntungan yang diharapkan.
harus dikeluarkan.
3. Kerugian Bersih (Net Loss), Yaitu metode 6. Oportunity Cost, Cara penghitungan kerugian
perhitungan kerugian negara menggunakan negara ini yaitu dengan membandingkan harga
kerugian total dengan penyesuaian kebawah. realisasi dengan harga taksiran, yaitu nilai pasar
sekarang ditambah dengan biaya kesempatan yang
4.  Harga Wajar, Harga wajar adalah harga yang kemungkinan dapat diterima (oportunity cost)
sebenarnya sesuai dengan mekanisme pasar,
atau harga barang pesanan sesuai dengan nilai
Harga pokok ditambah keuntungan. Akan tetapi
tidak semua barang dapat dengan mudah
dihitung harga wajarnya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai