Anda di halaman 1dari 27

JOURNAL READING

Apakah Bayi dengan Alergi Protein Susu Sapi tidak Mempunyai


Kadar Vitamin D yang Memadai?

Disusun oleh:
Rizky Indra Puspito 22010116130153

Penguji:
dr. Mulyono, Sp.A
ABSTRAK
ABSTRAK

LATAR BELAKANG METODE


• Penelitian cross-sectional
Masalah Kekurangan vitamin D pada anak- • 120 anak berusia ≤ 2 tahun, satu
kelompok dengan alergi protein
anak, hingga neonatal sering terjadi susu sapi dan satu kelompok
control (normal)
• Kuesioner diberikan kepada
TUJUAN pengasuh dan sampel darah
dikumpulkan untuk perhitungan
Mengetahui ketidakcukupan kadar vitamin vitamin D
D pada bayi dengan alergi protein susu sapi
ABSTRAK
HASIL KESIMPULAN
• Bayi dengan alergi protein susu sapi
memiliki rata-rata kadar vitamin D
Kadar vitamin D yang lebih rendah
yang lebih rendah dan frekuensi
ditemukan pada bayi dengan alergi protein
kekurangan vitamin D yang lebih tinggi
susu sapi, terutama yang disusui secara
dibandingkan dengan kontrol yang
eksklusif atau predominan,membuat
sehat
kelompok bayi ini berisiko kekurangan
• Bayi yang mendapat asi eksklusif
vitamin D
dengan alergi protein susu sapi
memiliki ketidakcukupan kadar vitamin
D yang lebih tinggi
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Faktor penyebab
Endocrinology Society
• Buruknya
merekomendasikan skrining
maternal-fetal
defisiensi vitamin D hanya pada
transfer karena ibu
Kekurangan kelompok individu yang dianggap
mengalami
vitamin D pada berisiko, yaitu :
hipovitaminos
• kulit hitam
• Paparan sinar anak
• Obesitas
matahari yang
• Wanita hamil dan menyusui
tidak memadai
• Seseorang dengan penyakit
• Penggunaan
tertentu seperti penyakit
supleman vtamin D
endokrin dan ginjal, dll.
yang tidak tepat
• Asupan makan yang
rendah
PENDAHULUAN

 Seseorang dengan alergi protein susu sapi (CMPA) tidak termasuk dalam
kelompok risiko
 Beberapa penelitan internasional, melakukan penelitian pada anak-anak
dengan CMPA, dimediasi oleh IgE, menunjukkan pada kelompok ini
memiliki frekuensi kekurangan vitamin D.
 Sehingga => Penting untuk diketahui apakah kadar vitamin D pada anak
dengan CMPA termasuk dalam kelompok risiko kekurangan vitamin D.
METODE
METODE
KRITERIA INSKLUSI
DESAIN & PERIODE PENELITIAN
SUBJEK PENELITIAN
Studi Observasional, Cross • Anak usia ≤ 2 tahun
Sectional • Terdiganosis CMPA
59 anak
dgn CMPA • Anak sehat (kontrol)
Bulan Maret 2013 - April 2015 120
anak 61 anak
bangsal gastroenterologi anak,
Sehat KRITERIA EKSKLUSI
alergi anak, dan rawat jalan anak
pada rumah sakit das Clínicas di (kontrol)
Universidade Federal de
• Penyakit infeksi akut atau
Pernambuco (HC / UFPE). kronis
• Inflammatory bowel diseases
• Renal or gastrointestinal
diseases.

DIAGNOSIS CMPA
Dikontraindikasikan dengan mengikuti
• Riwayat klinis keadaan berikut :
• Pemeriksaan fisik • Laporan manifestasi langsung dengan
• Riwayat sebelumnya hasil IgE positif
• Dikonfirmasi melalui • Manifestasi kompatibel akhir dengan
open oral challenge test CMPA, terkait dengan malnutrisi
METODE – Pengambilan data
VITAMIN D
DATA ANTROPOMETRI • Sampel darah (4 mL) diambil -> disimpan dalam
tabung dengan gel pemisah -> dibawa ke
BB/U (WHO) laboratorium
• <−2 zscore (Gizi Kurang) • 25(OH)D diukur menggunakan teknik
• ≥ − 2 dan <+2 z-score chemiluminescence menggunakan kit komersial
(Gizi Baik) LIAISON®.
• ≥ + 2 z-score (Gizi Lebih)
Kurang : ≤20 ng / mL
Tidak Cukup : 21 and 29 ng/mL
Cukup : ≥30 ng/mL

SUN EXPOSURE: BSP


KLASIFIKASI PRAKTIK
MENYUSUI (BF) : WHO
 Anak menerima paparan sinar matahari
• Exclusive langsung pada kulit setelah minggu kedua
breastfeeding (EBF) kehidupan.
• Predominant BF  30 menit dalam seminggu terkena paparan
• Complementary BF sinar matahari pada anak yang hanya
• Mixed or partial BF memakai popok dianggap cukup.
METODE – Analisa Statistik dan Izin Penelitian
OLAH
SPSS
DATA
• Variabel kontinyu = uji normalitas Kolmogorov-Smirnov
• Frekuensi perbedaan dan hubungan antara variabel (kategori) = uji
chi-kuadrat Pearson atau uji Fisher, jika berhubungan.
• Nilai signifikansi 5%

IZIN PENELITIAN
• Orang tua atau wali anak diberitahu secara lisan tentang tujuan
penelitian dan menandatangani formulir persetujuan tanpa ada
paksaan.
• Penelitian ini didaftarkan di The National Committee of Research
Ethics (CONEP/Plataforma Brasil) -> diserahkan untuk persetujuan
The Ethics Committee on Research in Human Beings ofthe Centro
de Ciências da Saúde at Universidade Federal de Pernambuco,
under CAAE No. 12878313.4.0000.5208/2013
HASIL
HASIL PENELITIAN
Pada tabel 1 terlihat karakteristik sosial ekonomi dan biologis sampel, yaitu :
 Ibu dari anak dengan CMPA memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik daripada
anak kelompok kontrol (sehat) => (69,5% vs 27,9, tingkat perguruan tinggi /
universitas)
 Pendapatan keluarga anak dengan CMPA lebih tinggi dibandingkan anak kelompok
kontrol => (51,7% vs 18%,> empat upah minimum Brasil)
 Kelahiran sesar lebih tinggi terjadi pada anak CMPA berkisar 89,8%, sedangkan pada
kelompok kontrol 68,9%
 Frekuensi atopi ibu (62,7% vs 34,4%) dan ayah (46,6% vs 28,3%) dari anak dengan
CMPA lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol
 Pada sampel penelitian terlihat bahwa status gizi berat badan normal memiliki
persentase yang paling tinggi dengan frekuensi yang sama pada kedua kelompok,
yaitu (91,5% pada kelompok CMPA dan 96,6% pada kelompok kontrol).
DISKUSI
 Frekuensi tingkat
defisensi kecukupan
vitamin D lebih tinggi
pada anak dengam CMPA
 (20,3% vs 8,2%; dengan
nilai p = 0,049 ).
 Anak yang mengalami CMPA cenderung memiliki kadar vitamin D yang lebih
rendah
 Rendahnya vitamin D dapat disebabkan :
 Praktik Menyusui
 Suplementasi vitamin D pada ibu saat hamil
 Paparan sinar matahari
 Alergi => menyebabkan peradangan sistemik
KESIMPULAN

Data ini dapat digunakan untuk menilai karakteristik


defekasi normal atau tidak normal pada bayi berdasarkan
warna dan kuantitas feses yang dapat membantu tenaga
kesehatan profesional saat melakukan konsuling kepada
orang tua yang tidak yakin dengan feses yang
dekeluarkan oleh bayi dan dapat digunakan dalam
pembuatan keputusan untuk perlu atau tidak perlu-nya
penaganan lebih lanjut pada bayi.
CRITICAL APPRAISAL
PICO – Problem
 Penelitian ini menggambarkan adanya perbedaan antara kadar vitamin D pada 120 anak usia ≤
2tahun dengan CMPA+ dan CMPA- di Brazil

PICO – Intervention
 Sampel diambil dari 120 anak pada bangsal gastroenterologi anak, alergi anak, dan rawat jalan anak pada rumah
Kriteria Inklusi
sakit das Clínicas di Universidade Federal de Pernambuco (HC / UFPE) yang menyetuji mengikuti penelitian pada
• Anak usia ≤ 2 tahun
renatang Maret 2013 - April 2015
• Terdiganosis CMPA
 Bayi tersebut harus memenuhi syarat untuk penelitian
• Anak sehat (kontrol)
 Orangtua kemudian diberikan surat kesediaan mengikuti penelitian ini, lalu selanjutnya dilakukan wawancara dan
pengambilan data ( Usia, pendidikan terakhir ibu, pengahsilan, ibu dan ayah atopi, tipe persalinan, usia kehamilan,
Kriterian Ekslusi
• Penyakit infeksi akut atau
suplementasi vitamin D ibu selama kehamilan, feeding practice, paparan sinar). Dan selanjutnya dilakukan kronis
• Inflammatory bowel
pengukuran antropometri. diseases
• Renal or gastrointestinal
 Diagnosis CMPA didapatkan dengan melihat riwayat klinis, pemeriksaan fisik riwayat sebelumnya dikonfirmasi
diseases.
melalui open oral challenge test kemudian dikontraindikasikan dengan manifestasi langsung dengan hasil IgE Positif
 Kadar vitamin D diketahui dengan cara pengambilan sampel darah sebanyal 4ml kemudian dibawa ke laboratorium
dan diukur menggunakan teknik chemiluminescence menggunakan kit komersial LIAISON®.
PICO – Comparison
 Perbandingan kadar vitamin D, feeding practice (BF), paparan sinar matahari pada
anak CMPA+ dan CMPA-

PICO – Outcome
 Penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi tingkat defisensi kecukupan
vitamin D lebih tinggi pada anak dengan CMPA+ dibandingan dengan CMPA-
dengan perbandingan 20,3% vs 8,2%, dibuktikan dengan nilai p = 0,049
 Penelitian ini menunujukkan bahwa anak yang mendapatkan EBF dan partial
BF pada anak CMPA+ mengalami ketidakcukupan kadar vitamin D
VIA - Validity

Apakah fokus penelitian ini sesuai


Apakah subjek penelitian ini diambil
dengan tujuan penelitian?
dengan cara yang tepat?
YA, penelitian ini berfokus untuk
YA, subjek penelitian ini adalah semua
mengetahui perbedaan kadar vitamin D
pasien yang bersedia dan menyetujui serta
pada anak dengan CMPA+ dengan anak
memenuhi kriteria inklusi
CMPA- (sehat)

Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan


penelitian?
YA, data diperoleh dengan mengikutsertakan peran aktif orangtua
untuk menandatangani formulir persetujuan tanpa adanya
paksaan, dan melakukan wawancara dalam pengambilan data
(usia, jenis kelamin, riwayat ibu, ekonomi, pendidikan, praktik diet,
dll) serta pengambilan sampel darah untuk mengetahui kadar
vitamin D pada anak dengan teknik chemiluminescence
menggunakan LIAISON ® kit. Kemudian data tersebut dianalisis
menggunakan SPSS untuk mendapatkan hasil penelitian.
VIA - Validity

Apakah analisis data dilakukan cukup Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup
baik? untuk meminimalisirkan kebetulan?
Ya, analisis data sudah dilakukan dengan Ya, jumlah subjek yang dihgunakan untuk penelitian ini yaitu
cukup baik dengan memberikan angka sebanyak 600 bayi hingga usia 3 bulan yang dapat memberikan
yang jelas untuk menunjukkan korelasi gambaran bagaimana karakteristik feses bayi tersebut dengan
serta signifikansi cara menyusui yang membaginya kedalam 3 kelompok berbeda sesuai pola menyusui
berbeda (terdiri atas BF,FF dan MF) yang sehingga dengan total subjek yang cukup menggambarkan
kemudian dibandingkan dengan bagaimana jenis menyusui berpengaruh pada karakter feses
karakteristik feses yang dapat teramati pada bayi yang sehat
VIA - Importance

1.Apakah penelitian ini penting?


Ya, penelitian ini penting karena dengan
adanya penelitian maka dapat
memberikan gambaran bagaimana jenis
menyusui yang sebaiknya diterapkan
untuk bayi, tertutama jika mengingat
banyak ibu yang memiliki kesibukan
tertentu di era global ini sehingga lebih
banyak meninggalkan ASI eksklusif untuk
bayi-bayinya
VIA - Availibility

Apakah penelitian ini dapat


diterapkan?
Ya, penelitian ini dapat diterapkan
dalam mengetahui pengaruh tipe
menyusui terhadap karakteristik
BAB pada bayi hingga usia 3
bulan yang sehat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai