Anda di halaman 1dari 34

How to Eradicate Preeclampsia : Injecting the

strength to predict and prevent in “ New


Model of Indonesian Antenatal Care Model-
2020”

Dr. Ernawati dr., Sp.OG (K)


Div Fetomaternal, Dept Obsgyn FK Universitas Airlangga
RS. Dr. Soetomo – RS. Universitas Airlangga
● Utilisasi ANC di LMIC
rendah (68%) dibanding
negara maju (98%)
● Ketiadaan asuhan pra-
konsepsi Banyak kasus
● Asuhan antenatal yang
kurang efektif Preeklamsia,
khususnya di
3 terlambat penanganan PE tingkat komunitas
di LMIC : yang terlewat
● Keterlambatan Triase karena kurangnya
● Keterlambatan transport • Tidak ada kebijakan perawatan
yang jelas atau standar
● Keterlambatan perawatan khusus untuk antenatal
penanganan preeklamsia.
Strategi pencegahan harus dilakukan pada semua wanita hamil

● Deteksi dini PE yang dilakukan pada


fasilitas kesehatan primer harus ● Pendekatan harus bersifat
kolaboratif dan holistik
senantiasa ditingkatkan​baik berupa ● Meningkatkan sistem rujukan
peningkatan kualitas SDM dan maternal
infrastruktur ● Menetapkan standar pelayanan
● Memprioritaskan akses pelayanan yang yang jelas
komprehensif bagi ibu hamil

PENGUATAN FASILITAS KESEHATAN PRIMER ADALAH HAL YANG ESENSIAL


Warren CE, Hossain SMI, Ishaku S, Armbruster D, Hillman E. A primary health care model for managing pre-eclampsia and eclampsia in low- and middle- income countries. Reproductive Health; 2020 Apr 5;:1–7.
3
Maternal Health
Strategy in
Bangladesh

1
● Pengukuran tekanan darah secara rutin
● Identifikasi populasi risiko tinggi
● Intervensi untuk mengurangi risiko dini
Deteksi dini ● Tes skrining FKTP
Preeklampsia ● Prenatal care untuk resiko tinggi
● Manajemen kasus : rujukan dini, tatalaksana
adekwat, pencegahan komplikasi, follow up pasca
PE
Pemeriksaan Kehamilan

Versi 2020
Versi 2015

ANC Wajib pada ibu hamil


menjadi 6 kali :
• 2 kali pada trimester
pertama
• 1 kali pada trimester
kedua
• 3 kali pada trimester
ketiga

Pemeriksaan dokter 2x 
trimester 1 dan 3
Pengukuran Tekanan Darah secara Rutin
● Pengukuran tekanan darah harus dilakukan bagi
semua ibu hamil sesuai anjuran WHO
● Meskipun preeklampsia tidak didiagnosis sebelum
usia kehamilan 20 minggu, pengukuran awal
bertujuan untuk menentukan tekanan darah
basal
• Urinalisis dilakukan pelengkap
pengukuran tekanan darah rutin

MAP = dBP + (SBP- dBP)/3


Pemeriksaan dokter trimester 1 (UK< 12 mgg) atau pada
kontak 1
Versi 2020
Resiko Tinggi Resiko Sedang
• R/ PE kehamilan sebelumnya Halaman ini bertujuan untuk
• Nulipara
Versi 2015 melihat riwayat kesehatan ibu
• Hamil kembar • Obesitas (BMI > 30)
Tidak ada selama menjalani
• Hipertesi kronik • R/ keluarga PE
kehamilannya, baik riwayat
• Diabetes tipe 1 atau 2 • Usiakesehatan
ibu > 35 thsebelumnya
• Penyakit Ginjal maupun
• Sosial ekonomiriwayat
rendahkesehatan
saat ini
• R/ outcome
• Penyakit Autoimun kehamilan buruk, Po tua
skunder

Faktor Resiko
Preeklampsia harus
terdeteksi pada tahap ini
Pemeriksaan dokter trimester 1 (UK < 12 minggu) atau pada kontak
1
Versi 2020
Halaman ini mencantumkan
Versi 2015 hasil USG & Lab pada ibu
Tidak ada hamil

Kesimpulan:
G-P-A hamil….. minggu
Kehamilan normal atau kehamilan
berkomplikasi.

 
Rekomendasi:
- ANC dapat dilakukan di FKTP atau
- konsultasi ke dokter spesialis, atau
- rujuk ke FKRTL
Pelayanan dokter (Skrining Preeklampsia pada usia kehamilan < 20 mgg)
Versi 2020 Tanda centang di 2 kotak
kuning dan atau 1 kotak merah
Versi 2015 V
Tidak ada
V Berisiko mengalami Preeklamsia

V
Kesimpulan :
• Tidak didapatkan risiko
preeklamsi, atau
• Meragukan untuk risiko
preeklamsi, atau
• Terdapat risiko preeklamsi

Lakukan rujukan segera jika kesimpulan


meragukan atau terdapat risiko preeklamsi
Membandingkan
faktor resiko maternal
saja dan spesifik
model (biomarker +
UTPI)  meningkatkan
akurasi 18% (95% CI,
0–56) dg false‐positive
5% or 10%
Universal screening

Faktor risiko ibu + MAP

Doppler arteri uterine


PlGF

Int J Gynecol Obstet 2019; 145


The International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) initiative on
pre‐eclampsia: A pragmatic guide for first ‐trimester screening and prevention

International Journal of Gynecology & Obstetrics, Volume: 145, Issue: S1, Pages: 1-33, First published:
20 May 2019, DOI: (10.1002/ijgo.12802)
Rekomendasi POGI
Rekomendasi:
1. Perlu dilakukan skrining risiko
terjadinya PE untuk setiap wanita
hamil sejak awal kehamilan (IIb, C)

2. Pemeriksaan skrining PE selain


menggunakan riwayat medis pasien
seperti penggunaan biomarker dan
USG Doppler Velocimetry masih
belum direkomendasikan secara rutin,
sampai terbukti metode tersebut
meningkatkan luaran kehamilan (IIb,
C)

PNPK POGI, 2016


Perawatan Antenatal Resiko Tinggi
PE
● Menentukan usia kehamilan yg akurat
● Penilaian Tekanan darah basal
● Pemeriksaan laboratorium dasar (platelet, RFT,
LFT, protein urine)
● Edukasi resiko dan tanda bahaya preeklampsia
● Peningkatan frekuensi ANC dan surveillance
● Waspada peningkatan TD ( TD normal tinggi
beresiko PE)
Pelayanan Bidan (Grafik Peningkatan Berat Badan)
Versi 2020
 Melihat peningkatan BB ibu selama kehamilan
berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) pra/
awal kehamilan

 Menghitung peningkatan BB pada saat datang


Versi 2015 normal dibandingkan dengan saat pra/ awal kehamilan
Tidak ada
 Diharapkan kenaikan BB ibu hamil sesuai
dengan rekomendasi IMT pra/awal kehamilan
KEK
pada table

Gemuk Obese

Intervensi :
• Wanita Obese ↓↓ BB sebelum hamil
• Menjaga kenaikan BB selama hamil
tdk melebihi rekomendasi IOM
Intervensi untuk Mengurangi Risiko Preeklampsia

Sebagian besar risiko Preeklampsia tidak dapat dimodifikasi


KECUALI
• Mencegah obesitas sebelum hamil  ↓ ↓ berat badan sebelum kehamilan
• Membatasi kenaikan berat badan selama kehamilan (sesuai rekomendasi
IOM).
• Aspirin dosis rendah
• Suplementasi Kalsium
Aspirin dosis rendah

Drugs (2017) 77:1819–1831


Drugs (2017) 77:1819–1831
Pemberian Aspirin < 16 minggu menurunkan signifikan risiko PE (RR 0.57), PE
berat (RR 0.47), dan IUGR (RR 0.56); dan memiliki dose-response effect.

Pemberian Aspirin > 16 minggu menurunkan sedikit risiko PE (RR 0.81), namun
tidak menurunkan risiko PE berat dan IUGR; dan tidak menunjukkan dose-
response effect.
Aspirin menurunkan risiko PE preterm (tipe dini), tapi tidak
pada PE aterm (tipe lambat), dan hanya jika dimulai sebelum
16 minggu dengan dosis harian > 100 mg
Rekomendasi PNPK POGI
mengenai penggunaan Aspirin dosis
rendah

Penggunaan Aspirin dosis rendah (75 mg/hari)


direkomendasikan untuk prevensi PE pada kelompok risiko
tinggi
Level evidence II,
Recommendation A

Aspirin dosis rendah untuk prevensi PE sebaiknya dimulai < 20


minggu
Level evidence III,
Recommendation C
• Wanita PE mempunyai kadar kalsium lebih rendah dibanding
wanita hamil normal
• Defisiensi Kalsium berhubungan dengan terjadinya EOP
• Kadar kalsium serum ibu preeklampsia
paling rendah terdapat pada etnis
Madura
• Madura 7,7 mg/dL, Jawa 8,3 mg/dL,
dan Cina 9,0 mg/dL (p=0,000 )
Suplementasi kalsium selama
kehamilan menurunkan resiko
PE 59 % (95 % CI 31 % to 76 %)
pada wanita resiko tinggi PE,
resiko hipertensi gestasional 45 %
(95 % CI 15 % to 64 %) dan resiko
presalinan prematur 12 % (95 %
CI 1% to 22 %) di negara
berkembang. Kalsium harus
diberikan pada semua wanita hamil
di negara berkembang
Calcium Supplementation on Preeclampsia

• 27 randomized trials including over 18,000


pregnant women of whom two-thirds lived in
geographic areas where calcium-rich foods
were not commonly available or consumed

• Calcium supplementation (≥1 gram daily) from


20 weeks to delivery approximately reduce
the risk of preeclampsia (relative risk [RR]
0.45, 95% CI 0.31-0.65; 13 trials, 15,730
women) and hypertension during pregnancy
(RR 0.65, 95% CI 0.53-0.81) compared with
placebo/no treatment
Konsumsi Kalsium di Asia secara umum kurang

Konsumsi
Kalsium di
Indonesia
< 400 mg/ hr
Rekomendasi WHO
Rekomendasi PNPK POGI mengenai
suplementasi kalsium

Suplementasi kalsium minimal 1g/hari direkomendasikan


terutama pada wanita dengan asupan kalsium rendah

Penggunaan Aspirin dosis rendah dan suplemen kalsium


direkomendasikan untuk prevensi PE pada wanita dengan
risiko tinggi

Level evidence I,
Recommendation A
Pesan dibawa pulang
● Semua wanita hamil harus dilakukan ● Puskesmas sebagai layanan
skrining resiko preeklampsia kesehatan primer, sangat potensial
untuk skrining kasus dan pencegahan
● Wanita resiko tinggi preeklampsia preeklampsia
harus dilakukan evaluasi lanjutan,
modifikasi antenatal care, ● Skreening resiko Preeklampsia yang
pemberian profilaksis aspirin dan direkomendasikan adalah riwayat
kalsium kesehatan. Penggunaan biomarker
dan doppler velocimetry belum
● ANC model baru dari Kemkes direkomendasikan rutin karena
sangat sesuai untuk menerapkan positive predictive value yang rendah
skrining preeklampsia sejak awal
Thank You

Anda mungkin juga menyukai