Anda di halaman 1dari 28

AUDIT PROSES

MANAJEMEN
SUMBER DAYA Kelompok 3:

MANUSIA
1. Moh. Imam Syahroni (1802015007)

2. Maulana Edilista Saputra (1802015013)

3. Salsabila Putri Wakanno (1802015015)

4. Fanny Indah Puspita (1802015017)

5. Lidiya Azra Batrisyia (1802015018)

6. Hery Sugiyarto (1802015041)

7. Triyono Gunawan (1802015232)

6A – Akuntansi
Pengauditan II
Manajemen sumber daya manusia
Gambaran Umum Proses
dimulai dengan menetapkan
Manajemen Sumber Daya
kebijakan yang jelas mengenai
Manusia
pengangkatan, pelatihan, penilaian,
bimbingan, promosi, penggajian,
dan pengambilan langkah-langkah
perbaikan bagi karyawan.
Dua jenis utama transaksi yang diproses melalui proses
manajemen sumber daya manusia:

Akun laporan keuangan yang biasanya dipengaruhi oleh dua


Pembayaran kepada karyawan atas jasa yang diberikan jenis transaksi yang terkait dengan penggajian:

Jenis Transaksi Akun yang Dipengaruhi

Transaksi penggajian Kas

Persedian
Akrual dan pembayaran dari kewajiban yang terkait
dengan penggajian yang timbul dari jasa karyawan, Berbagai kewajiban yang terkait dengan
termasuk kewajiban untuk Jaminan Sosial dan pajak bagi penggajian dan akun beban
pengangguran.
Kas

Transaksi utang gaji Berbagai akrual (seperti pajak penghasilan


karyawan dan biaya pensiun)
JENIS-JENIS DOKUMEN DAN CATATAN

1 3

Catatan Karyawan, Termasuk


Tingkat Upah atau Otorisasi Gaji 2 Kartu Jam Kerja (Time Card)

Berisi informasi menganai sejarah kerja Dokumentasi ini mencatat jumlah jam
setiap karyawan, termasuk tanggal kerja karyawan, termasuk waktu
karyawan mulai dan berhenti kerja. Kartu
pengangkatan, tingkat upah atau gaji, W-4 dan Formulir Otorisasi
formulir otorisasi pemotongan gaji, tingkat ini dapat diisi oleh karyawan sendiri atau
Pemotongan Lainnya secara otomatis melalui alat pencatat
upah dan otorisasi penyesuaian gaji,
evalusasi kerja, dan pemberitahuan- waktu (time clock).
Karyawan harus mengotorisasi
pemberitahuan jika ada. pemotongan dari gajinya. Oleh karena itu
organisasi harus menggunakan formulir
otorisasi untuk mendokumentasikan
pemotongan tersebut.
JENIS-JENIS DOKUMEN DAN CATATAN

4 Daftar Gaji (Payroll Register) 6


Catatan Cek Gaji/Setoran Langsung Dokumen ini, yang juga disebut sebagai
(Payroll Check/Direct Deposit jurnal penggajian, mengikhtisarkan Arsip Induk Penggajian (Payroll
semua pembayaran gaji kepada Master File)
Records)
karyawan. Rincian dan dokumen daftar
gaji terdapat dalam arsip induk Arsip komputer ini berisikan semua
Catatan ini menunjukkan jumlah yang
penggajian. catatan entitas yang terkait dengan
dibayarkan ke karyawan atas jasa yang
diberikannya. Gaji karyawan disetorkan penggajian, termasuk informasi dari tiap
secara alangsung ke rekening bank karyawan seperti nama, nomor Jaminan
masing-masing karyawan dan Sosial, tingkat gaji dan otorisasi
perusahaan membuat daftar pembayaran potongan.
yang dikirimkan.
JENIS-JENIS DOKUMEN DAN CATATAN

7 9
Laporan Perubahan Arsip Induk
Berbagai Laporan dan Formulir
Penggajian (Payroll Master File
Changes Report) 8 Pajak (Varios Tax Reports and
Forms)
Laporan ini berisikan perubahan yang
Kebanyakan perusahaan diminta untuk
akan dilakukan terhadap arsip induk
menyampaikan berbagai laporan pajak
penggajian. Departemen sumber daya Laporan Penggajian Berkala
atas gaji baik bagi pemerintah federal
manusia me-review laporan ini untuk (Periodic Payroll Report) maupun negara bagian. Formulir
memastikan bahwa semua perubahan
kompensasi penggangguran harus juga
yang diotorisasi telah dilakukan secara Pada tiap akhir minggu atau bulan, dilengkapi secara berkala.
tepat. sejumlah laporan ikhitisar gaji dapat
disiapkan. Jenis laporan yang dibuat
tergantung pada jenis organisasi.
Mencatat produksi dan jenis lain biaya gaji
di dalam akun

Tujuan utama dari proses


Memastikan bahwa biaya gaji adalah
manajemen sumber daya untuk kegiatan perusahaan yang sah
adalah untuk :

Kewajiban yang masih harus dibayar untuk


gaji dan upah, pajak atas gaji dan berbagai
program imbalan kerja bagi karyawan
Fungsi-Fungsi dalam Aplikasi Penggajian
Bertanggung jawab atas pengelolaan kebutuhan sumber daya manusia di dalam organisasi. Seperti
Personalia
mengangkat dan memberhentikan karyawan, menetapkan tingkat upah, serta menetapkan dan
mengawasi program imbalan kerja.

Bertanggung jawab untuk me-review dan menyetujui kehadiran karyawan dan informasi waktu,
Supervisi pengawasan penjadwalan karyawan, mengawasi produktivitas tenaga kerja dan varians biaya tenaga
kerja.

Menyiapkan informasi waktu karyawan bagi pemrosesan penggajian. Fungsi pencatat waktu me-review
Pencatatan Waktu informasi sebelum pemrosesan. Dan bertanggung jawab untuk pemberian kode biaya gaji pada akun
yang tepat.

Bertanggung jawab untuk menghitung gaji kotor, potongan, dan gaji bersih. Dan bertanggung jawab
Pemrosesan Gaji
untuk pencatatan dan pembuatan ikhtisar pembayaran dan verifikasi distribusi akun.

Pengeluaran Uang Bertanggung jawab untuk membayar gaji karyawan dan imbalan kerja lainnya.

Bertanggung jawab bagi ketepatan akumulasi, klarifikasi, dan pembuatan ikhtisar dari transaksi gaji dan
Buku Besar
tunjangan di dalam buku besar.
PEMISAHAN TUGAS KUNCI

Pemisahan tugas yang tepat adalah satu dari prosedur


pengendalian yang paling penting di tiap sistem akuntansi.
Tugas harus diberikan kepada individu dengan berbagai cara
agar tidak ada individu yang dapat mengendalikan semua fase
pemrosesan transaksi, yang memungkinkan salah saji tidak
terdeteksi. Individu yang bertanggung jawab untuk melakukan
supervise dan pencatatan waktu harus dipisahkan dari fungsi
personalia, pemrosesan gaji, dan buku besar.
PENENTUAN RISIKO
BAWAAN

Pemisahan Tugas Kuci pada Proses Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kemungkinan Kekeliruan atau Kecurangan

Pemisahan Tugas Kemungkinan Kekeliruan atau Kecurangan yang Timbul dari Konflik Peugasan

Jika satu Individu bertanggung jawab untuk supervise, catatan personalia, dan fungsi pemrosesan gaji, karyawan

Fungsi supervisi harus dipisahkan dari fungsi fiktif dapat muncul dalam catatan gaji atau pembayaran yang tidak terotorisasi dapat dibuat. Hal ini dapat berakibat

catatan karyawan dan pemrosesan gaji dalam pembayaran yang tidak terotorisasi kepada karyawan yang telah ada atau pembayaran kepada karyawan

fiktif.

Fungsi pengeluaran uang harus dipisahkan dari Jika satu individu bertanggung jawab untuk fungsi pengeluaran uang dan juga telah memiliki otoritas untuk

fungsi catatan karyawan, supervisi, dan mengangkat dan memberhentikan karyawan, menyetujui laporan waktu, atau membuat cek gaji, maka dapat

pemrosesan gaji. dikeluarkan cek gaji yang tidak diotorisasi.

Jika saat individu bertanggung jawab untuk pemrosesan transaksi gaji dan juga untuk buku besar, individu tersebut
Fungsi pemrosesan gaji harus dipisahkan dari
dapat menutupi adanya penyimpangan yang biasanya dapat terdeteksi oleh review independen atas jurnal
fungsi buku besar.
akuntansi yang dimasukkan ke dalam buku besar.
PENENTUAN RISIKO
PENGENDALIAN

Langkah Utama dalam Menetapkan Risiko Pengendalian bagi Proses Manajemen Sumber Daya Manusia

Memahami dan
Menetapkan dan
mendokumentasikan Merencanakan dan
mendokumentasikan
proses manajemen sumber melaksanakan pengujian
risiko pengendalian atas
daya manusia pengendalian atas
proses manajemen sumber
berdasarkan pendekatan transaksi penggajian
daya manusia
ketergantungan (reliarce)
Memahami dan Mendokumentasi Pengendalian Internal

Pemahaman auditor atas proses manajemen sumber daya manusia biasanya didapat
dari pelaksanaan penelusuran (walkthrough) atas sistem untuk mengumpulkan bukti
mengenai berbagai fungsi yang terlibat dalam pemrosesan transaksi melalui sistem.
Pemahaman auditor atas pengendalian internal bagi sistem penggajian harus
didokumentasikan dalam kertas kerja dengan menggunakan bagan alir, kuesioner
pengendalian internal, dan memorandum.
Merencanakan dan Melaksanakan Pengujian
Pengendalian

Auditor harus mengidentifikasikan prosedur pengendalian yang


memastikan bahwa salah saji material telah dicegah atau
dideteksi dan diperbaiki.

Menetapkan dan Mendokumentasikan Risiko Pengendalian

Setelah pengujian pengendalian selesai, auditor menetapkan tingkat risiko


pengendalian dan mendokumentasikan penentuan tersebut. Dokumen yang
mendukung tingkat yang telah dicapai dari risiko pengendalian bagi sistem
penggajian dapat termasuk bagan alir, hasil dari pengujian pengendalian,
dan memorandum yang menunjukkan kesimpulan menyeluruh mengenai
risiko pengendalian.
PROSEDUR PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN –
TRANSAKSI PENGGAJIAN

Keterjadian Transaksi Penggajian Otorisasi Transaksi Penggajian

Auditor ingin memberikan assurance bahwa pembayaran untuk


jasa yang terkait dengan penggajian telah dilakukan kepada
karyawan yang sah atas waktu yang mereka habiskan untuk Klien harus memiliki prosedur otorisasi untuk mengangkat dan
bekerja. Oleh karena itu, klien memerlukan prosedur memberhentikan karyawan, menetapkan tingkat pembayaran,
pengendalian yang mencegah pembayaran kepada karyawan memotong gaji, memberi tunjangan, dan menerbitkan cek gaji.
fiktif dan kepada karyawan sah yang tidak bekerja. Untuk cek gaji tidak bisa diterbitkan kecuali jika kartu jam kerja
Pengendalian juga harus memastikan bahwa pembayaran gaji karyawan telah disetujui dan karyawan telah memiliki nomor
dihentikan sesaat setelah seorang karyawan diberhentikan. karyawan yang sah pada arsip induk penggajian.
Pemisahan tugas yang tepat memberikan pengendalian utama
terhadap pembayaran kepada karyawan yang fiktif.
PROSEDUR PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN –
TRANSAKSI PENGGAJIAN

Akurasi Transaksi Penggajian Klasifikasi Transaksi Penggajian

Perhatian utama yang terkait dengan asersi akurasi adalah Klasififkasi merupakan hal penting untuk transaksi penggajian,
bahwa gaji kotor karyawan dan potongan gaji salah hitung. Klien prosedur pengendalian harus memastikan bahwa akun gaji yang
harus memiliki prosedur verifikasi untuk memastikan perhitungan tepat telah dibebankan. Jika beban gaji dibebankan kepada
gaji dan tunjangan yang benar. Auditor dapat me-review akun yang salah, maka laporan keuangan dapat disalahsajikan.
prosedur klien sebagai pengujian pengendalian. Saat Anggaran yang membandingkan biaya gaji aktual terhadap
menggunakan TI untuk memproses gaji, auditor dapat biaya gaji yang dianggarkan menurut tiap kategori tenaga kerja
menggunakan ‘teknik audit berbantuan kompter’. Sedangkan juga memberikan pengendalian atas klasifikasi yang tepat dari
saat menggunakan sistem manual, auditor dapat menghitung gaji. Auditor dapat me-review dan menguji prosedur
ulang perhitungan gaji untuk sampel transaksi gaji. pengendalian klien untuk mengklasifikasikan biaya gaji.
MENGHUBUNGKAN TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN YANG TELAH DITENTUKAN DENGAN
PROSEDUR SUBSTANTIF

PEMISAHAN TUGAS KUNCI


Jika hasil dari pengujian pengendalian untuk system gaji mendukung tingkat resiko
pengendalian yang direncanakan, auditor malaksanakan prosedur substantif dari akun
yang terkait penggajian pada tingkat ditentukan. Jika auditor menguji pengendalian
EarthWear menunjukan bahwa pengendalian beroperasi dengan efektif, maka tidak ada
penyesuian atas resiko deteksi yang diperlukan. Tetapi, jika hasil dari pengujian
pengendalian tidak mendukung tingkat yang direncanakan dari resiko pengendalian bagi
system penggajian EarthWear, deteksi harus ditetapkan lebih rendah. Hal ini
menyebabkan sifat dan luas dari pengujian substantif atas akun yang terkait dengan
penggajian perlu ditingkatkan.
Asersi atas Kelompok Transaksi, Peristwa, Saldo Akun, dan Pengungkapan untuk Beban Gaji dan
Akun yang Terkait dengan Gaji

Asersi atas Kelompok Transaksi dan Peristiwa:

 Keterjadian. Transaksi penggajian dan peristiwa adalah sah.


 Kelengkapan. Semua transaksi penggajian dan peristiwa telah dicatat.
 Otorisasi. Semua transaksi penggajian dan peristiwa telah diotorisasi dengan benar.
 Akurasi. Transaksi penggajian telah dihitung dengan tepat, dan beban gaji telah diakumulasi dengan
tepat dari jurnal dan buku besar.
 Pisah batas. Beban gaji dan akrual yang terkait dicatat dalam periode akuntansi yang tepat.
 Klasifikasi. Beban gaji dan akrual terkait telah dicatat pada akun yang benar
Asersi atas Kelompok Transaksi, Peristwa, Saldo Akun, dan Pengungkapan untuk Beban Gaji dan
Akun yang Terkait dengan Gaji

Asersi atas Saldo Akun pada Akhir Periode:

 Keberadaan. Beban gaji adalah beban yang sah dan akrual yang terkait adalah kewajiban yang sah.
 Hak dan kewajiban. Akrual yang terkait dengan gaji adalah kewajiban entitas.
 Kelengkapan. Semua beban gaji dan akrual yang terkait telah dicatat.
 Penilaian dan alokasi. Beban gaji dan akrual yang terkait termasuk dalam laporan keuangan pada jumlah
yang tepat, dan penyesuaian penilaian atau alokasi yang dihasilkan dicatat dengan tepat.
Asersi atas Kelompok Transaksi, Peristwa, Saldo Akun, dan Pengungkapan untuk Beban Gaji dan
Akun yang Terkait dengan Gaji

Asersi atas Penyajian dan Pengungkapan:

Keterjadian serta hak dan kewajiban. Semua peristiwa, transaksi, dan masalah lain yang diungkapkan yang berkaitan dengan beban gaji dan akrual

terkait telah terjadi dan berkaitan dengan entitas.

Kelengkapan. Semua pengungkapan yang terkait dengan beban gaji dan akrual yang terkait dengan seharusnya dimasukkan ke dalam laporan

keuangan telah dimasukkan.

Klasifikasi dan kemampuan untuk dapat dipahami. Informasi keuangan terkait dengan beban gaji dan akrual terkait telah disajikan dan digambarkan

dengan benar, dan pengungkapan telah diungkapkan dengan jelas.

Akurasi dan penilaian. Keuangan dan informasi terkait dengan beban gaji dan akrual terkait diungkapkan secara wajar dan pada jumlah yang tepat.
AUDIT AKUN YANG TERKAIT DENGAN PENGGAJIAN

Dua katagori dari prosedur substantif untuk audit beban gaji dan kewajiban terkait dengan gaji adalah sebagai berikut:

pengujian terinci dari kelompok


prosedur analitis substantif transaksi, saldo akun, dan
pengungkapan.

Auditor dapat menguji asersi yang terkait dengan transaksi (pengujian substantif atas transaksi) dalam hubungan dengan menguji

pengendalian internal. Jika pengujian pengendalian menunjukan bahwa pengendalian tidak beroperasi secara efektif, auditor mungkin

perlu untuk menguji transaksi pada tanggal saldo akun diuji.


PROSEDUR ANALISIS
Pertama SUBSTANTIF
Prosedur subtantif dapat menjadi pengujian
substantif yang berguna untuk memeriksa kewajaran Kedua
beban gaji dan akun akrual yang terkait dengan gaji.
Auditor dapat membandingkan biaya gaji yang Prosedur analitis substantif ini juga dapat membantu

dianggarkan dengan biaya gaji aktual. Varians auditor dalam menentukan penilaian yang tepat atas

karena perbedaan kuantitas dan upah harus ada persediaan ketika biaya standar digunakan untuk

dalam sistem akuntansi biaya klien. Jika varians menilai persediaan. Auditor dapat menguji kewajaran

tidak material, auditor memiliki sejumlah bukti bahwa dari saldo akrual tertentu. Sebagai contoh, jika upah

biaya gaji adalah wajar. Jika varians material, auditor yang masih harus dibayar mencerminkan gaji untuk

harus menyelidiki penyebab potensial dari selisih dua hari, auditor dapat mengalikan total gaji

tersebut. mingguan dengan 40% (2 hari ÷ 5 hari). Jika


perhitungan auditor mendekati jumlah yang dicatat,
tidak ada pekerjaan audit lebih lanjut yang
dibutuhkan pada akun upah yang masih harus
dibayar.
Pengujian Terinci atas Kelompok Transaksi, Saldo Akun, dan Pengungkapan

Tujuan yang dicapai dari pengujian terinci atas transaksi adalah untuk mendeteksi salah saji moneter dalam transaksi individu
yang diproses melalui aplikasi penggajian. Pengujian terinci atas transaksi sering dilaksanakan dalam kaitannya dengan
pengujian pengendalian.
K U
A
N
BA
BE
N
A JI
G Transaksi penggajian memengaruhi banyak akun beban, termasuk biaya
manufaktur langsung dan tidak langsung, gaji umum dan
administrasi, gaji penjualan, komisi dan beban pajak penggajian. Jika
pengendalian internal entitas dapat diandalkan, auditor biasanya tidak
perlu melakukan pengujian terinci atas akun beban gaji ini. Dalam audit
seperti itu, bukti yang cukup dapat dikumpulkan melalui pemahaman atas
pengendalian internal, pengujian pengendalian, pengujian terinci atas
transaksi, dan prosedur analitis substantif. Pengujian tambahan
diperlukan hanya jika adanya kemungkinan terdapat salah saji material.
Beberapa akun beban gaji masih dapat diperiksa bahkan ketika risiko
pengendalian rendah.
UTANG GAJI YANG MASIH
HARUS DIBAYAR

Dalam mengaudit kewajiban akrual gaji, adapun tujuan audit (khusus) yang
Beberapa contoh utang gaji yang masih harus dibayar meliputi: meliputi tujuan audit atas kelompok transaksi dan saldo rekening berdasarkan
 Jumlah potongan dalam gaji karyawan arsesi dalam siklus :
 Akrual upah dan gaji 1. Arsesi Keberadaan dan Keterjadian
 Akrual pajak penghasilan 2. Arsesi Kelengkapan
 Akrual bonus 3. Arsesi Penilaian
 Akrual komisi 4. Arsesi Pisah Batas
 Akrual tunjangan-tunjangan seperti tunjangan liburan dan sakit. 5. Penyajian dan Arsesi Pengungkapan

Untuk akun utang gaji yang masih harus dibayar di mana risiko pengendalian Ketika resiko pengendalian rendah atau jumlah dalam akun relatif kecil, auditor
tinggi atau yang jumlahnya material, auditor dapat memperoleh skedul dapat memverifikasi utang gaji menggunakan prosedur
analisis akun yang terinci. analitis. Sedangkan, untuk resiko pengendalian tinggi atau jumlah dalam akun
relatif tinggi, auditor dapat memperoleh skedul analisis akun yang terinci.
Pisah Batas (Cuttof)

Auditor juga ingin memutuskan apakah semua kewajiban yang


terkain dengan gaji dicatat di periode yang tepat. Suatu pemeriksaan
atas dokumen pendukung untuk akrual ini memberikan bukti atas
periode yang tepat untuk mencatat beban atau kewajiban.

Keberadaan dan Penilaian (Existence and Valuation)

Keberadaan dan penilaian dapat diuji secara bersamaan. Pertimbangan auditor


adalah apakah kewajiban yang dicatat adalah kewajiban yang sah dari entitas dan
apakah kewajiban tersebut telah dimasukkan ke dalam laporan keuangan dengan
jumlah yang tepat. Untuk memverifikasi keberadaan dan penilaian kewajiban gaji yang
masih harus dibayar, auditor dapat secara umum menelusuri jumlah yang termasuk
dalam kertas kerja analisis akun untuk mendukung dokumentasi. Auditor biasanya
memverifikasi akurasi jumlah dengan menghitung kembali angkanya.
Kelengkapan (Completeness)

Auditor ingin meyakinkan bahwa semua kewajiban yang terkait dengan kewajiban
telah dicatat. Auditor harus waspada terhadap pajak normal yang terkait dengan
pendapatan yang dibayar oleh entitas dan oleh karena itu harus dapat menentukan
apakah akrual telah dibuat untuk pajak penghasilan seperti pajak Jaminan Sosial dan
asuransi pengangguran.

Penyajian dan Asersi Kelengkapan Pengungkapan

Auditor harus memastikan bahwa semua pengungkapan laporan


keuangan yang diperlukan untuk proses manajemen sumber daya
manusia telah dibuat.
EVALUASI TEMUAN AUDIT – AKUN YANG TERKAIT DENGAN PENGGAJIAN

PEMISAHAN TUGAS KUNCI


Ketika auditor telah menyelesaikan prosedur substanstif yang telah direncanakan, semua salah saji
yang teridentifikasi harus dijumlahkan. Kemudian salah saji dibandingkan dengan salah saji yang
dapat diterima yang dialokasikan ke akun yang terkait penggajian. Jika kemungkinan salah saji
kurang dari salah saji yang diterima, auditor dapat menerima bahwa akun telah disajikan dengan
wajar. Sebaliknya, jika kemungkinan salah saji melebihi salah saji yang dapat diterima, maka auditor
harus menyimpulkan bahwa akun tidak disajikan dengan wajar.

Auditor harus menganalisis salah saji yang ditemukan melalui penerapan prosedur substantif karena
salah saji ini dapat memberikan bukti tambahan pada risiko pengendalian bagi sistem penggajian. Jika
auditor menyimpulkan bahwa risiko audit sangat tinggi, tambahan prosedur audit harus dilaksanakan
atau auditor harus dipuaskan bahwa klien telah menyesuaikan akun laporan keuangan yang terkait
dengan penggajian sampai pada tingkat yang dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai