Anda di halaman 1dari 22

KONSEP DASAR FARMAKOLOGI

Yuandani

Departemen Farmakologi Farmasi


Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Dapat menjelaskan konsep dasar
farmakologi yang meliputi sejarah,
TUJUAN definisi, ilmu-ilmu yang terkait serta
prinsip farmakokinetika dan
farmakodinamika serta toksisitas

Menjadi dasar untuk memahami


Manfaat efek farmakologi dan toksikologi dari
berbagai golongan obat
 Definisi Farmakologi dan Cabang Ilmu
Farmakologi
 Sejarah Farmakologi
 Obat dan sumber obat
 Farmakokinetika
 Farmakodinamika
Bahasa Farmakon Obat
Yunani

Farmakologi

Logos Ilmu
Farmakologi

Kajian terintegrasi bahan-bahan yang berinteraksi dengan


sistem kehidupan melalui proses kimia:
Physical and chemical properties
Biochemical and physiological effects
Knowledge of the history, source, and use of drugs
Absorption, distribution, metabolism and excretion
Pedanius Dioscorides (1st century AD)
• Penulis buku  De materia medica.
• Melakukan kajian terhadap penggunaan tanaman sebagai obat

Claudius Galen (AD 129–200)


 
• Merupakan orang yang pertama memperhatikan farmakologi secara
teoritis. Teori dan pengalamannya memberikan kontribusi terhadap
penggunaan obat yang rasional. Dalam sejarah tercatat petikannya :
 
• “The empiricists say that all is found by experience. We, however,
maintain that it is found in part by experience, in part by theory.
Neither experience nor theory alone is apt to discover all”.
Theophrastus von Hohenheim (1493–1541)

•Disebut Paracelsus, beliau mulai mempertanyakan


doktrin-doktrin yang diwariskan pada zaman dulu.
Berdasarkan pengetahuannya terhadap bahan-bahan
aktif obat yang diresepkan, beliau meresepkan
berbagai senyawa kimia. Dengan itu, ia dituduh
sebagai orang yang memberikan racun. Untuk
melawan tuduhannya, dia membuat thesis yang
menjadi aksiom farmakologi :

•If you want to explain any poison properly, what then


is not a poison? All things are poison, nothing is
without poison; the dose alone causes a thing not to
be poison.
• 
Johann Jakob Wepfer (1620–1695)
Orang yang pertama kali menyatakan dan memverifikasi pengujian
dengan menggunakan hewan uji. Petikan nya adalah :

“I pondered at length. Finally I resolved to clarify the matter by


experiments.”

Rudolf Buchheim (1820–1879)


 
•Merupakan pendiri institute of pharmacology yang pertama di
University Dorpat (Tartu, Estonia) pada 1847, yang mengantarkan
farmakologi sebagai suatu disiplin ilmu yang independen. Beliau juga
berusaha menjelaskan efek senyawa kimia yang terkandung di dalam
obat.
•Buchheim membangun laboratorium sendiri di basement rumahnya
•Although Buchheim is credited with turning the purely descriptive and
empirical study of medicines into an experimental science, his
reputation is overshadowed by that of his student, Oswald
Schmiedeberg.
Oswald Schmiedeberg (1838–1921)

•Bekerja di Dorpat, dibawah Buchheim


•Pada 1872, menjadi profesor farmakologi di University of
Strassburg, dan menerima dukungan dana dari pemerintah
•Mempelajari farmakologi dari chloroform dan chloralhydrate.
•Dikenal sebagai bapak farmakologi modern, beliau
meningkatkan reputasi farmakologi.
•Beberapa konsep yang fundamental mulai dimunculkan
seperti hubungan struktur aktifitas, reseptor obat dan toksisitas
selektif.
•Bersama internis Bernhard Naunyn (1839-1925),
Schmiedeberg mendirikan jurnal pertama farmakologi.      
•Schmiedeberg obtained his medical doctorate in 1866 with a
thesis on the measurement of chloroform in blood.
•In 1878, he published a classic text, Outline of Pharmacology,
and in 1885, he introduced urethane as a hypnotic.
J.N. Langley (1852-1925 and Sir Henry Dale (1875-1968)

pioneered pharmacology in England, taking a physiological


approach.

John J. Abel (1857-1938)


• Dikenal sebagai “Bapak Farmakologi Amerika”
• Farmakologi menempati posisi di US, pertama sekalo di the
University of Michigan in 1890 di bawah John Jacob Abel, yang
dilatih oleh Schmiedeberg.
• Prestasi:
– isolation of epinephrine from adrenal gland extracts (1897–1898),
– isolation of histamine from pituitary extract (1919),
– preparation of pure crystalline insulin (1926).
– His student Reid Hunt discovered acetylcholine in adrenal extracts in 1906.

The second world war was the impetus for accelerated


research in pharmacology in the U.S., and introduced
strong analytical and synthetic chemical approaches.
Cabang Ilmu Farmakologi
Perbedaan genetika yang
mempengaruhi respon obat

Mengidentifikasi bahan sbg obat

Pertimbangan ekonomi dalam pemilihan obat


Tubuh mempengaruhi obat

Efek obat pada populasi besar


Toksikologi
Efek-efek yang tidak diinginkan
dari bahan-bahan kimia terhadap
Obat mempengaruhi tubuh sistem kehidupan

Penggunaan obat dalam


pengobatan penyakit
Obat

Obat
Bahan yang dapat menyebabkan
perubahan dalam fungsi biologis melalui
proses kimia
SUMBER OBAT
• ALAMI:
– Tanaman: Digoksin, Opium, Kolkisin
– Hewan: Estrogen, Tiroksin, Insulin
– Mineral: Fe

• SINTETIK dan SEMI SINTETIK


– Sintetik : Metampetamin
– Semi sintetik: Amoksisilin, Ampisilin
INTERAKSI OBAT-TUBUH
FARMAKOKINETIKA
“Kajian tentang nasib obat di dalam tubuh”

• Absorpsi
• Distribusi
• Metabolisme
• Ekskresi
ABSORPSI

Proses masuknya obat dari tapak pemberian ke sirkulasi


sistemik merentasi barrier biologi
Bioavaibilitas :

laju dan jumlah obat yang diabsoprsi dari sejumlah dosis yang diberikan dan
sampai ke sirkulasi sistemik

Faktor-faktor yang mempengaruhi absoprsi:

a)Sifat psikokimia obat : c) Faktor fisiologis:


• Kelarutan, • Waktu transit di saluran cerna
• Ionisasi • Adanya makanan atau obat lain
b) Sediaan obat: • Luas area basorpsi dan sirkulasi
• Ukuran partikel, lokal
• Waktu hancur dan laju disolusi,
• Formulasi
DISTRIBUSI
Setelah obat masuk ke sirkulasi darah setelah proses absorpsi,
kemudian didistribusikan ke jaringan, cairan tubuh dan organ.
Faktor-faktor yang menentukan laju distribusi obat:
 Fungsi kardiovaskular
 Barrier fisiologi: Blood Brain Barrier; Placenta Barrier
 Affinitas terhadap organ tertentu:
METABOLISME/BIOTRANSFORMAS
I
Proses pengubahan struktur kimia obat (menjadi larut air)
sehingga dapat diekskresikan metabolit
EKSKRESI/ELIMINASI

Proses Pembuangan obat dari dalam tubuh

Rute Ekskresi Obat:


 Ekskresi Renal Waktu Paruh (t1/2 ) :
 Saluran cerna
 Ekskresi Pulmonary
Waktu yang
 Keringat
 Mammary Excretion
diperlukan untuk
mengubah jumlah
obat di dalam
tubuh menjadi
seperdua selama
eliminasi
FARMAKODINAMIKA
“Kajian tentang pengaruh obat terhadap jaringan tubuh”

 Mekanisme Kerja Obat (secara umum)

Reseptor Non-Reseptor
• Berikatan dengan • Efek ditimbulkan melalui reaksi
komponen selular (reseptor) fisika atau kimia

• Reseptor : molekul protein yg • Cth :


ada baik dipermukaan Antasida bekerja dengan cara
maupun di dalam sel. menetralisis asam lambung yang
berlebih
• Neutransmitter, hormon dan
autakoid endogen dan
kebanyakan obat
REFERENSI
• GANISWARNA
• KATZUNG
• GOODMAN & GILMANN

Anda mungkin juga menyukai