Anda di halaman 1dari 12

ERGONOMI DALAM K3

Komang Angga Prihastini


Apa hubungan ergonomi dan K3 ???
Hubungan Ergonomi dan K3
• Pada hakikatnya ergonomi dan k3 adalah 2 hal yang tidak dapat di pisahkan.
• Salah satu tujuan dari k3 adalah mengurangi resiko kerja akibat kecelakaan
maupun penyakit akibat pekerjaan.
• Salah satu upaya untuk meminimalisir kecelakaan yaitu dengan merancang s
istem kerja yang di sesuaikan dengan kondisi fisik manusia. (ERGONOMIS)
contoh kasus yang tidak memiliki sistem ergonomi

1. Hasil kerja (kualitas dan kuantitas) yang tidak sesuai

2. Sering terjadi kecelakaan kerja


3. Human error

4. Pekerja mengeluhkan pegal dan nyeri pada bagian tubuhnya


5. Alat kerja yang tidak sesuai dengan fisik pekerja

6. Lingkungan kerja yang tidak teratur


7. Komitmen kerja yang rendah
KONSEP ERGONOMI

1. ENASE
2. Pendekatan Ergonomi Total (TTG dan SHIP)
POSISI ERGONOMI DI DUNIA KERJA
 Posisi ergonomi di perusahaan berbeda dengan di dunia pendidikan.
 Mayoritas industri menganggap ergonomi sangat penting sebagai
proses untuk meningkatkan kualitas kerja.
 Ergonomi di dalam dunia kerja lebih condong untuk
meningkatkan K3 saja dan bukan untuk peningkatan performa atau
produktivitas kerja oleh karena itu ergonomi terlihat sama dengan K3
 Dengan kata lain telah terjadi penyempitan makna ergonomi dan
karena ergonomi dianggap sebagai suatu metode (bukan ilmu secara l
uas) maka ERGONOMI DIARTIKAN MENJADI BAGIAN DARI K3
CONTOH KASUS
• beberapa industri yang secara nyata telah membuat bagian khusus ergonomi
di bawah divisi HSE yang notabene dari namanya seharusnya hanya mengurusi
K3 dan lingkungan, mereka dengan sadar membuat bagian ergonomi tersebut
selain mengurusi K3 juga untuk meningkatkan produktivitas atau performa
kerja dan system
• perusahaan telah sadar bahwa ergonomi tidak hanya mengurusi health dan
safety atau K3 tapi juga mengurusi performa kerja dan produktivitas kerja atau
sistem dsb namun mungkin mereka bingung dimanakah bagian ergonomi
tersebut seharusnya diletakkan.
• Di pihak lain ada beberapa yang terbalik dan lebih ekstrim yakni menganggap
ergonomi hanya berurusan dengan MSD dan kenyamanan atau hanya mengur
usi masalah performa kerja dan produktivitas kerja dan kurang menganggap
ergonomi ada kitannya dengan K3.
Aplikasi dan Penerapan Ergonomi di tempat kerja

• Untuk mencapai K3 maka pekerja harus dilindungi dari kecelakaan kerja maupun
penyakit akibat kerja.
• Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasir kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja adalah dengan merancang suatu sistem kerja yang disesuai
kan dengan kondisi manusia seperti perilaku, kemampuan, keterbatasan,
kapasitas, dan karakteristik manusia.
• Posisi kerja terdiri dari posisi duduk, dan posisi berdiri
Kesimpulannya ???
• untuk mecapai K3 maka sistem kerja atau elemen kerja yang ergonomis harus
dirancang.
• Ergonomi juga dapat merancang bagaimana sistem kerja menjadi produktif atau
efektif dengan cara mengurangi resiko-resiko eror atau kesalahan kerja dan
mengefisienkan proses kerja
• Resiko ergonomi yang menyebabkan kecelakaan kerja kebanyakan disebabkan oleh
faktor dari pekerja sendiri atau dari pihak manajemen,
• Sedangkan faktor penyebab yang di timbulkan dari pihak manajemen, biasanya
tidak adanya alat alat keselamatan kerja atau bahkan cara kerja yang dibuat oleh
pihak manajemen masih belum mempertimbangkan segi ergonominya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai