Anda di halaman 1dari 22

Akuntansi Persediaan

Kelompok 3:
FILIPUS GULO
KARTINI
VIDI KHARANA
PENGERTIAN PERSEDIAAN

Pengertian persediaan menurut PSAK No. 14 (Revisi 2008) digunakan


untuk menyatakan aset yang:
1. tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;
2. dalam proses produksi dan/atau dalam perjalanan ; atau
3. dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa.
PENGUKURAN PERSEDIAAN

Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi neto,


mana yang lebih rendah. Biaya persediaan yang dimaksud dalam
PSAK No. 14 meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan
biaya yang lain yang timbul sampai persediaan berada dalam
kondisi dan lokasi saat ini.

Biaya Pembelian

Biaya Konversi

Biaya lain-lain
PENGAKUAN SEBAGAI BEBAN

Nilai tercatat pada persediaan harus diakui sebagai beban


pada saat persediaan dijual dan pada periode diakuinya
pendapatan atas penjualan tersebut.
Demikian bila terjadi penurunan nilai dibawah biaya menjadi
nilai realisasi bersih, seluruh kerugian persediaan tersebut
diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau
kerugian tersebut.
PENCATATAN PERSEDIAAN

1. Sistem Perpetual
Dalam sistem perpetual, persediaan biasanya dapat diketahui
secara langsung terus-menerus tanpa melakukan (Stock opname).
contoh:
a. Pada tanggal 2 Januari 2016 Tuan Yahya membeli 4.000 karung
semen @ Rp 40.000,00 per karung dari PT Semen Cibinong .
b. Pada tanggal 5 Januari 2016n Tuan Yahya menjual 3.000
karung semen @ Rp45.000,00 kepada PT Maju.
Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
a. Pada
Tglsaat pembelian
Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Persediaan 160.000.000,00
Utang Dagang 160.000.000,00

b. Pada saat penjualan


Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Piutang dagang 135.000.000,0
0
Penjualan 135.000.000,0
0
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
HPP 120.000.000,0
0
Persediaan 120.000.000,0
0
1. Sistem Periodik
Dalam sistem periodik, persediaan dihitung dengan melakukan
inventarisasi pada akhir periode. Hasil perhitungan tersebut dipakai untuk
menghitung Harga Pokok Penjualan.
contoh:
a. Pada saat pembelian

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Pembelian 160.000.000,
00
Utang 160.000.000,
b. Pada saat Dagang
penjualan 00

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Piutang dagang 135.000.000,00
Penjualan 135.000.000,00
Penetapan Persediaan Dan Pelaporan Dalam
Laporan Keuangan

Persediaan barang dagang pada umumnya dinilai


pada harga terendah antara harga perolehan dan
harga pasar atau nilai yang diharapkan atau
direalisasikan. Cara penilaiaannya harus
dingkapkan dalam laporan keuangan
Dalam laporan keuangan , persediaan barang dagang disajikan
baik di neraca maupun di laba rugi.
1. Persediaan barang dagang yang tercantum di laporan neraca
(laporan posisi keuangan) mencerminkan nilai barang dagang
yang ada pada tanggal neraca, biasanya juga merupakan akhir
dari suatu periode akuntansi (persediaan barang dagang
akhir).
2. Persediaan barang dagang yang tercantum di kaporan
laba/rugi muncul dalam laporan harga pokok penjualan.
Metode Penilaian Persediaan

FIFO LIFO AVERAGE


• Metode penilaian • Metode penilaian • Metode rata-rata
barang dagangan barang dagangan tertimbang, harga
berdasarkan harga berdasarkan harga pokok penjualan per
barang yang barang yang unit barang dagangan
dibeli/diterima dibeli/diterima dihitung
pertama di gudang terkahir di gudang denganmembagi total
pembelian barang
dengan jumlah barang
yang tersedia.
FIFO
LIFO
AVERAGE
Metode Penilaian lainnya

Harga Terendah antara harga perolehan dan harga pasar

Nilai Jual
Akuntansi Pajak

 Data Mutasi barang PT.Maju tahun 2014,2015,2016 secara rinci adalah sebagai berikut
 Menggunakan metode Fifo

No Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016


(Rp) (Rp) (Rp)
1 Persediaan awal - 45.000 47.000
2 Pembelian ke -1 40.000 34.000 70.000
3 Pembelian ke -2 60.000 60.000 50.000
4 Barang tersedia untuk 100.000 124.000 167.000
dijual
5 Persediaan akhir (30.000) (47.000) (30.000)
6 Harga pokok untuk dijual 70.000 77.000 137.000
 Menggunakan metode FIFO

No Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016


(Rp) (Rp) (Rp)
1 Persediaan awal - 45.000 62.000
2 Pembelian ke -1 40.000 34.000 70.000
3 Pembelian ke -2 60.000 60.000 50.000
4 Barang tersedia untuk 100.000 139.000 182.000
dijual
5 Persediaan akhir (45.000) (77.000) (70.000)
6 Harga pokok untuk dijual 55.000 62.000 112.000
 Perhitungan laba kotor penjualan untuk laporan keuangan komersial

 Perhitungan laba kotor penjualan untuk laporan keuangan fiskal


 Gambaran aset tangguhannya tampak tahun 2014
 Aset pajak tangguhan = 10% x 15.000.000 = Rp 1.500.000 pengakuannya pada akhir tahun
2014 dengan ayat jurnal
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai