Anda di halaman 1dari 65

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

LITERASI dan NUMERASI


dalam PEMBELAJARAN
Pokok-pokok Kebijakan Merdeka Belajar

Asesmen Nasional 2
MERDEKA BELAJAR
Kategori Dari (kondisi saat ini) Menuju (kondisi tujuan)
Ekosistem
• Sekolah sebagai beban • Sekolah sebagai pengalaman yang menyenangkan
• Semangat kolaboratif antar pemangku kepentingan • Sistem terbuka (pemangku kepentingan saling
belum terjalin dengan baik berkolaborasi)
• Manajemen sekolah cenderung sangat administratif • Manajemen sekolah yang kolaboratif dan
kompeten/profesional

Guru • Guru sebagai pelaksana kurikulum • Guru ikut memiliki dan membuat kurikulum
• Guru sebagai penyampai & satu-satunya sumber pengetahuan • Guru sebagai fasilitator akses pada beragam sumber pengetahuan
• Pelatihan guru berbasis teori yang terlepas dari praktik • Pelatihan guru berbasis praktik
• Kinerja guru dievaluasi melalui kriteria administratif • Kinerja guru dievaluasi secara holistik

Pedagogi
• Pendekatan yang sama untuk semua siswa • Pendekatan yang beragam
• Proses belajar berorientasi pada sistem • Proses belajar berorientasi pada siswa
• Pengajaran sebagai aktivitas individual • Pengajaran sebagai aktivitas tim yang kolaboratif

Program/ • Tahapan perkembangan linear • Tahapan perkembangan yang fleksibel


kurikulu • Kurikulum berbasis konten • Kurikulum berbasis kecakapan generik (soft skills)
m • Pelatihan vokasional ditentukan pemerintah • Pelatihan vokasi menyesuaikan kebutuhan
industry/pemberi kerja
Asesmen/ • Asesmen sumatif dan judgement • Asesmen formatif dan memberdayakan
pengujian • Bertumpu pada pengetesan terstandard • Asesmen berbasis portofolio
Literasi dan numerasi menjadi muatan utama
asesmen dan kurikulum.

Penguatan kegiatan penumbuhan budaya


literasi secara eksplisit dalam perangkat
Tatanan Baru kurikulum.

Asesmen dan Penguatan Pancasila dan berpikir komputasi


Kurikulum dalam literasi dan numerasi.

Literasi dan numerasi menjadi muatan utama


dalam PJJ di masa kedaruratan pandemi.
PERGESERAN DESAIN SISTEM ASESMEN

High-stakes bagi
siswa, guru, dan Lowering the stakes: evaluasi
sekolah: penghakiman sistem tidak lagi berdampak
kemampuan siswa pada siswa; pelaporan hasil
sekaligus instrumen menekankan delta dan
seleksi dan penilaian meminimalkan perbandingan
Distorsi pengajaran: antar sekolah
sistem mendorong kinerja sekolah
Pengajaran yang
drill-and-practice,
inovatif dan efektif
latihan soal, teknik
Cakupan konten Kompetensi inti atau
cepat, keterampilan
kurikulum yang luas: “minimum”: asesmen
ujian yang sempit
soal cenderung berfokus pada literasi dan
memiliki level kognitif numerasi sebagai kemampuan
yang rendah (hafalan, bernalar yang relevan bagi
Dampak psikologis: prosedural, penerapan siswa sebagai individu dan
sistem menimbulkan Iklim belajar yang
langsung) warga negara
kecemasan tinggi, menumbuhkan
motivasi ekstrinsik motivasi intrinsik
untuk menghindari Hasil asesmen belum Asesmen dirancang dengan dan regulasi diri
“hukuman”, sulit digunakan untuk perspektif formatif: sampel
menikmati proses perbaikan sistem: pertengahan jenjang, analisis
sekolah, dinas, dan pelaporan diagnostik, dan
maupun Kemdikbud kerangka asesmen
belum memanfaatkan menunjukkan arah & tujuan
hasil asesmen dg baik belajar jangka panjang

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


[Skills and Work,
Asesmen untuk Meningkatkan Mutu
Pendidikan

Asesmen Informasi Kualitas Hasil belajar


pembelajaran peserta didik
Tujuan asesmen pendidikan adalah untuk meningkatkan mutu. Asesmen dilakukan tidak hanya untuk
memantau dan mengevaluasi (memberi judgement atau penilaian kinerja). Asesmen nasional dirancang agar
menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan
meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Asesmen Nasional 2021 8


 Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar
peserta didik yang mendasar (literasi, numerasi, dan
karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim
satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
 Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen
utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei
Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Asesmen Nasional sebagai penunjuk arah tujuan dan praktik
pembelajaran
Kompetensi dan karakter peserta didik sebagai tujuan
Asesmen Nasional menunjukkan apa yang
seharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni
pengembangan kompetensi dan karakter peserta
didik. Hal ini diharap dapat mendorong sekolah dan
dinas pendidikan untuk memfokuskan sumber daya
pada perbaikan mutu pembelajaran.

Ciri-ciri sekolah yang efektif


Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik
esensial sebuah sekolah yang efektif dalam mengembangkan
kompetensi dan karakter peserta didik (mulai dari ciri pengajaran
yang baik, sampai program dan kebijakan sekolah yang membentuk
iklim akademik, sosial, dan keamanan yang kondusif). Hal ini
diharap membantu sekolah lebih memahami apa yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Asesmen Nasional 2021 10
Asesmen Nasional ...
… dirancang untuk memotret mutu input, proses, dan hasil belajar yang mencerminkan
kinerja sekolah, sebagai umpan balik berkala yang objektif dan komprehensif bagi
manajemen sekolah, dinas pendidikan, dan Kemendikbud.
Asesmen Nasional dilaksanakan di semua sekolah dengan responden murid, guru, dan kepala sekolah.

Murid kelas 5, 8, dan 11


Maksimal 30 murid SD dan 45 murid Guru SD, SMP, dan SMA Kepala SD, SMP, dan SMA
SMP/SMA/SMK akan dipilih secara acak Semua guru menjadi responden. Untuk Semua kepala sekolah menjadi responden.
oleh Kemendikbud untuk menjadi mengurangi beban administratif, guru Sama dengan guru, kepala sekolah diberi
responden. Tes dan kuesioner murid diberi waktu 2 minggu untuk mengisi waktu 2 minggu untuk mengisi kuesioner.
diadministrasikan menggunakan kuesioner. Pengisian kuesioner dilakukan Pengisian kuesioner dilakukan secara daring
komputer dalam kondisi terawasi secara daring tanpa pengawasan (mandiri). tanpa pengawasan (mandiri).
(proctored),

Asesmen Nasional 12
Instrumen Asesmen Nasional dan informasi yang
dihasilkan
Responden Instrumen Informasi

AKM Literasi-Numerasi Hasil belajar kognitif

Hasil belajar sosial-emosional


Murid Survei Karakter

Karakteristik input dan proses


pembelajaran (untuk merumuskan
Survei hipotesis tentang penyebab tinggi-
Guru Lingkungan Belajar rendahnya output pembelajaran
di sekolah)
Kepala Sekolah

Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen, yaitu (a) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi
membaca dan matematika murid; (b) Survei Karakter yang mengukur disposisi dan kebiasaan yang mencerminkan karakter
murid; dan (c) Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas
maupun di tingkat sekolah. Informasi dari Survei Lingkungan Belajar diperlukan untuk merumuskan dan menguji dugaan
tentang mengapa seorang murid di sekolah tertentu memiliki hasil belajar yang baik atau buruk.

Asesmen Nasional 2021 14


Mengapa AKM difokuskan pada Literasi dan
Numerasi?

Literasi dan Numerasi adalah Kompetensi yang


sifatnya General dan Mendasar
Asesmen Nasional bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan Indonesia

Asesmen Kompetensi Minimum Survey Karakter Survey Lingkungan Belajar

Literasi Membaca Iklim belajar dan iklim satuan pendidikan


Karakter : Profil pelajar Pancasila
Iklim keamanan sekolah:
Kemampuan untuk memahami, • Keamanan dan well being siswa
menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan • Sikap dan keyakinan guru
berbagai jenis teks untuk menyelesaikan Beriman, bertakwa, berakhlak mulia • Kebijakan & program sekolah
masalah dan mengembangkan kapasitas Bernalar kritis Iklim kebhinekaan sekolah:
individu sebagai warga Indonesia dan warga • Praktik multikultural di kelas
Mandiri • Sikap &keyakinan guru/kepsek
dunia agar dapat berkontribusi secara
Kreatif • Kebijakan & program sekolah
produktif di masyarakat.
Bergotong royong Indeks Sosial Ekonomi
• Pendidikan orang tua
Numerasi Berkebhinekaan global • Profesi orang tua
• Fasiilitas belajar di rumah
Kemampuan berpikir menggunakan konsep, Kualitas Pembelajaran:
 Manajemen kelas
prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
 Dukungan afektif
menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai
 Aktivasi kognitif
jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai Pengembangan Guru
warga negara Indonesia dan dunia. • Refeksi dan perbaikan pembelajaran
• Dukungan untuk refleksi guru

Asesmen Nasional 16
Komponen AKM Bentuk Soal
Literasi Membaca Numerasi Bentuk soal Proporsi
Konten
Konten Objektif
Bilangan
Teks Informasi
Pengukuran dan Geometri Pilihan Ganda (hanya 1 20%
Teks Sastra Data dan Uncertainty jawaban benar)
Aljabar
Proses kognitif Pilihan Ganda kompleks 60%
(jawaban benar lebih
Menemukan infomasi Proses kognitif dari 1)
Pemahaman
Interpretasi dan integrasi
Aplikasi Menjodohkan 10%
Evaluasi dan Refleksi
Penalaran
Isian Singkat (angka, 5%
Konteks nama/benda yang sudah
Konteks fixed)
Personal Personal
Sosial budaya Sosial kultural Non- Objektif (essay) 5%
Saintifik Saintifik

Asesmen Nasional 17
BAGAIMANA PROPORSI?
ALOKASI WAKTU

Hari ke-1 Hari ke-2


Jenjang

• tes literasi 75 menit • tes numerasi 75 menit


SD • survey karakter 20 menit • survey lingkungan belajar 20 menit

SMP • tes literasi 90 menit • tes numerasi 90 menit

SMA • survey karakter 30 menit • survey lingkungan belajar 30 menit

SMK

Asesmen Nasional 19
SD Sederajat SMP, SMA, SMK, Sederajat
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-1 Hari ke-2

Sesi I Sesi I Sesi I Sesi I


• 7.00 – 7.30 persiapan tes • 7.00 – 7.30 persiapan tes • 7.00 – 7.30 persiapan tes • 7.00 – 7.30 persiapan tes
• 7.30 – 8.45 literasi • 7.30 – 8.45 numerasi • 7.30 – 9.00 literasi • 7.30 – 9.00 numerasi
• 8.45 – 9.00 penjelasan survey • 8.45 – 9.00 penjelasan survey • 9.00 – 9.15 penjelasan survey • 9.00 – 9.15 penjelasan survey
• 9.00 – 9.20 survey • 9.00 – 9.20 survey • 9.15 – 9.45 survey • 9.15 – 9.45 survey

Sesi II Sesi II Sesi II Sesi II


• 10.00 – 10.30 persiapan tes • 10.00 – 10.30 persiapan tes • 10.00 – 10.30 persiapan tes • 10.00 – 10.30 persiapan tes
• 10.30 – 11.45 literasi • 10.30 – 11.45 numerasi • 10.30 – 12.00 literasi • 10.30 – 12.00 numerasi
• 11.45 – 12.00 penjelasan survey • 11.45 – 12.00 penjelasan survey • 12.00 – 12.15 penjelasan survey • 12.00 – 12.15 penjelasan survey
• 12.00 – 12.20 survey • 12.00 – 12.20 survey • 12.15 – 12.45 survey • 12.15 – 12.45 survey

Sesi III Sesi III Sesi III Sesi III


• 13.00 – 13.30 persiapan tes • 13.00 – 13.30 persiapan tes • 13.00 – 13.30 persiapan tes • 13.00 – 13.30 persiapan tes
• 13.30 – 14.45 literasi • 13.30 – 14.45 numerasi • 13.30 – 15.00 literasi • 13.30 – 15.00 numerasi
• 14.45 – 15.00 penjelasan survey • 14.45 – 15.00 penjelasan survey • 15.00 – 15.15 penjelasan survey • 15.00 – 15.15 penjelasan survey
• 15.00 – 15.20 survey • 15.00 – 15.20 survey • 15.15 – 15.45 survey • 15.15 – 15.45 survey

Asesmen Nasional 2021 20


Taksonomi Barret Membaca Pemahaman
Kemampuan Literasi dalam AKM

Mengevaluasi teks dan


merefleksi isi teks

Memahami dengan
cara
menginterpretasi
serta
mengintegrasikan III
informasi tersirat EVALUASI DAN
Mencari, mengambil dan REFLEKSI
memahami informasi II
tersurat INTERPRETASI DAN
INTEGRASI

I
RETRIEVE
Level Kognitif
NO. LEVEL KOGNITIF KARAKTERISTIK SOAL
1. Pengetahuan dan Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan
Pemahaman prosedural.
2. Aplikasi  Menggunakan pengetahuan faktual, konsep,
dan prosedural tertentu pada konsep lain
dalam mapel yang sama atau mapel lainnya;
 Menggunakan pengetahuan faktual, konsep,
dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan
masalah kontekstual (situasi lain).
3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk:
 Mengambil keputusan (evaluasi)
 Memprediksi & Refleksi
 Menyusun strategi baru untuk memecahkan
masalah

Sumber: Pusmenjar
Level Kognitif semakin tinggi, membuat keputusan yang lebih kompleks
CONTOH SOAL NUMERASI
Contoh Soal NUMERASI
WAKTU DEKOMPOSISI
Setiap material sampah akan mengalami penguraian. Material sampah dapat berupa
sampah organik dan sampah anorganik. Waktu yang diperlukan untuk mengurai
sempurna disebut sebagai waktu dekomposisi. Berikut waktu dekomposisi Pemahaman
berdasarkan jenis material sampah
Sampah anorganik lebih lama terurai

dibandingkan dengan sampah organik.

Waktu dekomposisi popok sekali pakai

lebih lama dari plastik, namun kurang

dari kulit sintetis. Berapa waktu

dekomposisi yang mungkin dari popok

sekali pakai?

A. 100 tahun

B. 250 tahun

C. 375 tahun

D. 475 tahun

E. 575 tahun
Aplikasi

30
WAKTU DEKOMPOSISI
Setiap material sampah akan mengalami penguraian. Material sampah dapat berupa
sampah organik dan sampah anorganik. Waktu yang diperlukan untuk mengurai Penalaran – Membuat
sempurna disebut sebagai waktu dekomposisi. Berikut waktu dekomposisi pertimbangan/keputusan
berdasarkan jenis material sampah
Pilih setuju atau tidak setuju dan
ketikkan penjelasanmu.

Seorang siswa ingin menggabungkan


data waktu dekomposisi sampah
organic dan anorganik menjadi
sebuah diagram batang. Ibu guru
tidak menyarankan hal tersebut.
Setujukah kamu dengan saran ibu
guru? Jelaskan!
Contoh level kompetensi numerasi dan tindak lanjut
pembelajaran lintas mapel
Siswa didampingi mulai dari pencatatan data dan
Perlu Intervensi Khusus Siswa hanya memiliki pengetahuan
dilakukan diskusi untuk memvalidasi hasil pencatatan
matematika yang terbatas. Siswa menunjukkan penguasaan
konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang data. Validasi ini dapat dilakukan dalam bentuk diskusi
terbatas. dengan teman yang kompetensi numerasinya baik
ataupun mahir.
Minimal Siswa memiliki keterampilan dasar matematika: Siswa diberikan contoh-contoh cara menyajikan data
komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep untuk menuangkan data hasil catatannya ke dalam
dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan bentuk penyajian yang tepat dan akurat. Interpretasi
masalah matematika sederhana yang rutin. holistik mengenai data sebelum menarik kesimpulan
dilakukan dalam diskusi bersama.
Baik Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika Siswa selain menginterpretasi data hasil catatannya
yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam. diminta pula membandingkan datanya dengan data
kelompok lainnya kemudian membuat simpulan umum
hasil penelitian dalam satu kelas. Siswa dibimbing dalam
menjustifikasi data yang sifatnya anomaly.

Mahir  Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah Siswa diminta membandingkan data dirinya, data
kompleks serta non rutin berdasarkan konsep matematika yang kelompok lainnya, dan data dari jurnal ilmiah yang relevan,
dimilikinya. kemudian membuat generalisasi hasil percobaan yang
Asesmen Nasional 32
dilakukan dengan menyandingkan beragam data.
Bagaimana dengan pembelajarannya?
OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT
dan PECAHAN
Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Dasar (KD)
Pengetahuan Keterampilan
3.2 Menjelaskan dan melakukan 4.2 Menyelesaikan masalah
operasi hitung bilangan bulat yang berkaitan dengan
dan pecahan dengan operasi hitung bilangan
memanfaatkan berbagai sifat bulat dan pecahan
operasi
Contoh RPP Sederhana

Kompone
n
Pelengkap
*Obesitas*

Meski demikian, anda juga harus memperhatikan kebutuhan


kalori minimal harian, agar organ tubuh dapat bekerja dengan
normal. Kebutuhan kalori minimal tersebut disebut Basal Metabolic
Rate (BMR) atau Angka Metabolisme Basal (AMB).

Lebih tepatnya, BMR/AMB adalah jumlah kebutuhan energi


minimal dalam menjalankan proses vital organ misalnya
memperbaiki sel, memompa darah dan mempertahankan suhu tubuh.

Selain itu, anda juga bisa menentukan kalori yang


dibutuhkan agar berat badanmu menjadi normal. Cara menentukan
kalori agar berat menjadi normal disebut Body Mass Index (BMI)
atau Indeks Massa Tubuh (IMT). Kesetimbangan energi dapat
dicapai jika makanan yang dikonsumsi dapat menghasilkan energi
dalam jumlah yang sama dengan energi yang dikeluarkan.
Lampiran:
1. LKPD
2. Daftar kandungan kalori pada
makanan, minuman, buah dan sayur
3. Alat pembelajaran
LKPD
1. Apakah kamu mendapatkan informasi-informasi baru pada bacaan tersebut?
2. Tuliskan dua kalimat atau lebih tentang hal baru yang telah kamu pelajari.

3. Bilangan apa saja yang termuat dalam bacaan Obesitas?


4. Operasi bilangan apa saja yang termuat dalam bacaan Obesitas?
5. Apa kaitan bacaan Obesitas dengan operasi bilangan bulat dan pecahan?
6. Tuliskan tinggi badan dan berat badan anggota kelompokmu/keluargamu
7. Tentukan Body Mass Index (BMI) tiap anggota kelompokmu/keluargamu dan
kategorikan berdasarkan tabel di bawah ini.
Tabel Batas Ambang BMI Indonesia
BMI Kelompok Kategori
BMI 30 Obesitas Kelebihan berat badan
tingkat berat
23 BMI 30 Berat Badan Berlebihan Kelebihan berat badan
tingkat ringan
18,5 BMI 23 Normal Normal
BMI 18,5 Berat Badan Kurang Kekurangan berat badan
Berat Badan Kurang Kekurangan
tingkat beratberat badan
tingkat berat

Cocokkan hasil perolehan BMI tiap anggota


kelompokmu/keluarga dengan menggunakan
kalkulator BMI (https://www.calculator.net/bmi-
calculator.html)
8. Tentukan Basal Metabolic Rate (BMR) tiap anggota kelompokmu/keluargamu
dengan memperhatikan tabel level aktivitas fisik di bawah ini

Cocokkan hasil perolehan BMR tiap anggota


kelompokmu/keluarga dengan menggunakan
kalkulator BMR (https://calculator-
online.net/id/calorie-calculator/)
9. Tentukan kalori harian yang dibutuhkan tiap anggota kelompokmu/keluargamu.

10. Berpikir Kritis


Terdapat sebuah pernyataan: “Jika dua orang mempunyai tinggi badan dan berat
badan yang sama, maka kedua orang tersebut akan mempunyai kebutuhan
kalori harian yang sama”. Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Berikan
alasanmu.

Berdasarkan kalori harian yang dibutuhkan setiap orang, kita dapat menentukan
menu makan harian jika kita ketahui kandungan kalori setiap makanan sebagai
berikut (link).
Daftar kandungan kalori pada
makanan, minuman, buah dan sayur
Merancang Menu Makan Harian
1. Desain menu sarapan pagi yang kamu inginkan sesuai dengan jumlah kalori dalam
sehari yang dibutuhkan tiap anggota kelompokmu/keluargamu.

2. Desain menu makan siang yang kamu inginkan sesuai dengan jumlah kalori dalam
sehari yang dibutuhkan tiap anggota kelompokmu/keluargamu.

3. Desain menu makan malam yang kamu inginkan sesuai dengan jumlah kalori
dalam sehari yang dibutuhkan tiap anggota kelompokmu/keluargamu.
Menarik Kesimpulan
1. Dapatkah kamu menemukan menu berbeda dengan kandungan kalori yang sama untuk
setiap makan pagi, siang dan makan malam yang sudah kamu rancang sebelumnya?

Refleksi
1. Manfaat apa yang kamu peroleh dari rancangan menu yang telah dibuat?

2. Tuliskan hal-hal menarik dari pengalaman belajarmu.


ALAT PEMBELAJARAN
Kandungan Kalori pada Makanan
Penilaian

Pemahaman

Pilih Benar atau Salah pada


setiap pernyataan berikut
Pernyataan Benar - Salah
Kandungan kalori pada 4 potong tempe (50 gram) sama Benar Salah
dengan kandungan kalori 1 potong ayam tanpa kulit (55
gram) Pilihan Ganda
Untuk sarapan pagi, kita tidak harus makan nasi karena dapat
diganti dengan kentang atau havermut dengan kandungan
Benar Salah
Kompleks
kalori yang sama
Rina menginginkan 1 gelas jus sirsat. Karena tidak ada sirsat, Benar Salah
Rina makan 1 potong pepaya karena kandungan kalorinya
sama
Numerasi

Penerapan
Anto dan Tini membawa bekal ke sekolah. Anto membawa 100 gram nasi putih,
40 gram daging merah dan 2 buah jeruk manis, sedangkan Tini membawa 3
lembar roti gandum, 1 potong tempe dan 1 potong pepaya. Perbandingan
kandungan kalori dari bekal yang dibawa oleh Anto dan Tini adalah ….
A. 2 : 3
B. 3 : 4
C. 4 : 5
D. 5 : 4
Kandungan Kalori pada Makanan
Reasoning
Mira menginginkan makan
siang dengan kandungan
kalori sebesar 750 kkal.
a. Menu apa yang sesuai
dengan kebutuhan kalori
tersebut. Berikan alasan
mengapa menu tersebut
yang dipilih.
b. Berikan pilihan menu
yang lain, selain dari
pilihan (a)
Penerapan

Mira dan ketiga temannya sedang


merencanakan membeli makan siang
secara online. Mereka sepakat akan makan
siang dengan menu yang sama. Menu yang
akan mereka pilih seperti pada gambar di
samping.
Jika Mira ingin membeli bakso dengan memanfaat
kupon 1, maka uang yang harus dibayarkan adalah ….
A. Rp32.400,00
B. Rp39.000,00
C. Rp43.200,00
D. Rp47.000,00
Penerapan
Mira dan ketiga temannya sedang
merencanakan membeli makan siang
secara online. Mereka sepakat akan makan
siang dengan menu yang sama. Menu yang
akan mereka pilih seperti pada gambar di
samping.
Jika Mira mempunyai uang Rp60.000,00 dan ingin
membeli mie goreng dengan memanfaat kupon 1,
maka uang kembalian yang diterima adalah ….
A. Rp33.000,00
B. Rp30.000,00
C. Rp24.000,00
D. Rp15.000,00
Penalaran
Mira dan ketiga temannya sedang
merencanakan membeli makan siang
secara online. Mereka sepakat akan makan
siang dengan menu yang sama. Menu yang
akan mereka pilih seperti pada gambar di
samping.
Mira mempunyai dua kupon yang dapat dimanfaatkan.
Jika kupon tersebut hanya dapat dimanfaatkan salah
satu saja, maka jenis kupon mana dan makanan apa
yang sebaiknya dipilih Mira dan teman-temannya?
A. Membeli mie goreng dengan memanfaatkan kupon 1
B. Membeli mie goreng dengan memanfaatkan kupon 2
C. Membeli bakso dengan memanfaatkan kupon 1
D. Membeli bakso dengan memanfaatkan kupon 2
Mira ingin membeli makan siang secara online
dan mentraktir empat temannya. Menu yang
akan mereka pilih seperti pada gambar di
samping. Dua teman Mira diet karbohodrat.
Mira mempunyai dua kupon yang dapat dimanfaatkan salah
satu kuponnya. Jika Mira mempunyai uang Rp70.000,00,
maka jenis kupon mana dan makanan apa yang sebaiknya
dipilih Mira sehingga uangnya cukup?
 Membeli 3 mie goreng dengan memanfaatkan kupon
1 dan membeli 2 bakso
 Membeli 3 mie goreng dengan memanfaatkan kupon
2 dan membeli 2 bakso
 Membeli 2 mie goreng dan membeli 3 bakso dengan
memanfaatkan kupon 1
 Membeli 2 mie goreng dan membeli 3 bakso dengan memanfaatkan kupon 2
 Membeli 1 mie goreng dan membeli 4 bakso dengan memanfaatkan kupon 2
Kelas X Kompetensi Dasar
3.3 Menyusun sistem persamaan linear
tiga variabel dari masalah kontekstual

4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang


berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga
Variabel
Nikmat Fried Chicken Enak Fried Chicken
PP PP
n n
Coba kembangkan 10 10
soal berdasarkan Paket A
% % Paket 1
Rp22.000,00
Rp30.000,00
stimulus di
samping
Paket B Paket 2
Rp23.000,00 Rp45.000,00

Paket C Paket 3
Rp96.000,00 Rp70.000,00
Ongkir Rp6.000,00 Ongkir Rp6.000,00
Nikmat Fried Chicken Enak Fried Chicken

Endah PPn PPn


menginginkan 10 10% 10%
Paket 1
porsi nasi, 15 Paket A Rp22.000,00
Rp30.000,00
potong ayam dan
5 gelas es teh,
paket manakah
Paket 2
yang harus dipilih Paket B
Rp23.000,00 Rp45.000,00
supaya harganya
paling murah?

Paket C Paket 3
Rp96.000,00 Rp70.000,00

Ongkir Rp6.000,00 Ongkir Rp6.000,00


Contoh Soal Pilihan Ganda Yang Selama ini Dikembangkan
Wati, Nina dan Mira membeli makanan di resto cepat saji sebagai berikut. Wati
membeli 3 potong ayam dan satu gelas es the dengan membayar Rp30.000,00. Nina
membeli satu porsi nasi dan dua potong ayam dengan harga Rp23.000,00. Sedangkan
Mira membeli 3 porsi nasi, 3 gelas es teh dan 8 potong ayam dengan harga Rp96.000,00.
Jika Wati akan membeli lagi 2 potong ayam, 2 porsi nasi dan satu gelas es teh, maka
uang yang harus dibayarkan Wati adalah ….
A. Rp29.000,00
B. Rp30.000,00
C. Rp31.000,00
D. Rp35.000,00
E. Rp37.000,00

Bandingkan dengan soal-soal sebelumnya


Apa perbedaannya?
Link Latihan AKM Jenjang SD, SMP/MTs, SMA/MA/SMK
Ayoo Coba AKM:
http://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm
Terima kasih
Rancangan Jadwal Pelaksanaan
Asesmen Nasional

14 April 13-14
mulai puasa ramadhan Mei
Idul Fitri

Asesmen Nasional 2021 64


BAYANG-BAYANG
Bayang-bayang Sepanjang badan;
Perkataan sepanjang waktu dan bahan.

Jika waktu dan bahan belum habis, teruslah berkata-kata;


Jika waktu dan bahan telah habis, berhentilah berkata-kata;

Jika waktu dan bahan belum habis dan Anda berhenti berkata-kata,
perkataan Anda banyak bolong-nya.

Sebaliknya, jika waktu dan bahan telah habis dan Anda tidak
berhenti berkata-kata, pasti perkataan Anda banyak bohong-nya.

65

Anda mungkin juga menyukai