Anda di halaman 1dari 18

ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM (AKM)

Dr. Holong Saor Nababan, MM

Kecakapan belajar
& inovasi mengukur kemampuan siswa dalam
Kecakapan memahami, menggunakan,
menggunakan TI Prasayarat: mengevaluasi, dan merefleksikan
Kecakapan
Abad 21 Kemampuan Literasi berbagai jenis teks
Kecakapan hidup untuk
bekerja dan berkontribusi dapat menyelesaikan masalah &
pada masyarakat mengembangkan kapasitas individunya sbg
warga Indonesia & dunia untuk dapat
Tiga komponen Mengukur literasi membaca dan numerasi. Pengertian berkontribusi positif
bertujuan untuk pendidikan minimum untuk menunjukkan kompetensi yg mendasar
mengembangkan karakter dimiliki seseorang untuk dapat berfungsi secara
dan kompetensi murid Kurikul produktif dalam kehidupan. Konten yg diukur bersifat Literasi Membaca
um esensial serta berkelanjutan lintas kelas & jenjang
Asesmen tidak dilakukan berdasarkan kemampuan bernalar
Pendidikan mata pelajaran atau penguasaan materi menggunakan bahasa
Asesmen kurikulum seperti yang selama ini
diterapkan dalam ujian nasional
Pembel melainkan melakukan pemetaan
ajaran terhadap dua kompetensi minimum
siswa, yaitu literasi dan numerasi
Permendikbud No.43 Tahun 2019
Tentang Penyelenggaraan Ujian Yang Ujian Asesmen
Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Nasional Nasional
Ujian Nasional (UN) (AN) AKM

PISA Numerasi
Kualitas pembelajaran &
iklim belajar yg kondusif Survey Mengukur sikap, nilai, kemampuan bernalar
PISA (Programme for International Student Karakter keyakinan dan kebiasaaan menggunakan angka
Assesment (2018) yang diselenggarakan mencerminkan karakter murid (matematika)
Survey
Organisation for Economic Co-operation and
Lingkung Dikerjakan oleh siswa untuk mengukur kemampuan berpikir
Development (OECD) mencatat, peringkat nilai
an Belajar mendapatkan informasi hasil menggunakan konsep, prosedur,
Indonesia
belajar sosial-emosional fakta, dan alat matematika
Membaca (peringkat 72 dari 77
negara), Matematika (Peringkat 72 Profil Pelajar Bermanfaat untuk kemampuan siswa dalam
dari 78 negara), dan Sains (peringkat Pancasila: 6 indikator menyelesaikan masalah sehari-hari pada
Murid, guru dan
70 dari 78 negara) kepala sekolah Beriman dan bertaqwa berbagai jenis konteks yang relevan. untuk
Skor rata-rata PISA Indonesia kepada TYME, berakhlak individu sbg warga Indonesia & dunia
2018 menurun di 3 bidang Input-proses belajar mulia
kompetensi membaca, matematika, mengajar di kelas dan Berkebhinekaan
dan sains sekolah global
Nilai PISA Indonesia juga Bergotongroyong
cenderung stagnan dalam
10-15 tahun terakhir Mandiri
Bernalar kritis
Kreatif
Disampaik an pada Webinar Nasional Guru Inovatif Indonesia , 03 April 2021
KOMPONEN ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM (AKM)

mencari, mengakses serta


Menemukan menemukan informasi tersurat
informasi dari wacana
Teks yg bertujuan untuk memberikan fakta,
memahami informasi tersurat maupun
data dan informasi dalam rangka Teks
pengembangan wawasan serta imu Interpretasi & tersirat, memadukan interprestasi antar
informasi integrasi bagian teks utk menghasilkan inferensi
pengetahuan yg bersifat ilmiah
menilai kredibilitas, kesesuaian maupun
Evaluasi & keterpercayaan teks serta mampu
Memberikan pengalaman
Refleksi mengaitkan isi teks dengan hal lain diluar
mendapatkan hiburan, menikmati Teks Fiski
cerita & melakukan perenungan Proses konteks
Konten Kognitif
kepada pembaca Berkaitan dengan
Personal kepentingan diri secara
pribadi
Konteks berkaitan dengan kepentingan
Sosial antar individu, budaya dan isu
budaya kemasyarakatan
AKM Komponen Literasi
berkaitan dengan isu, aktifitas,
Membaca
Saintifik serta fakta ilmiah baik yang telah
dilakukan maupun futuristic
meliputi representasi, sifat urutan,
Bilangan dan operasi beragam jenis bilangan
(cacah, bulat, pecahan, desimal)
Kontent mengenal bangun datar hingga menggunakan
berkaitan dengan isu, aktifitas, serta Geometri & volume dan luas permukaan dalam kehidupan
fakta ilmiah baik yg telah dilakukan Pengukuran sehari-hari. Pemahaman tentang pengukuran
Komponen
maupun futuristic panjang, berat, waktu, debit serta satuan luas
Numerasi
contoh: ilmu ruang angkasa, ilmu
medis/obat-obatan, kandungan gizi, ilmu Sainstifik Data & pemahaman interpretasi serta
fisika, cuaca/iklim, gejala alam, ilmu biologi, Ketidakpastian penyajian data maupun peluang
dll yang terkait dengan ilmiah & teknologi
berkaitan dengan kepentingan Process meliputi persamaan dan
antar individu, budaya, dan isu pertidaksamaan, relasi dan fungsi,
kemasayaraktnan Kognitif Aljabar
(termasuk pola bilangan), serta rasio
contoh: mengenai informas Social Context dan proporsi
kondisi kultural suatu budaya
masyarakat atau suatu bangsa Pemahaman memahami fakta, prosedur, serta

berkaitan dengn kepentingan alat matematika


Penerapan
diri secara pribadi Penalaran
Personall mampu menerapkan konsep
contoh: hobi, c ita-cita, peristiwa atau bernalar dengan konsep matematika dalam situasi nyata
pengalaman pribadinya, memilih gaya matematika untuk menyelesaikan yg bersifat rutin
hidup, pekerjaan/profesi, dll yang masalah bersifat rutin
bersifat personal (individual)

Disampaik an pada Webinar Nasional Guru Inovatif Indonesia, 03 April 2021


Perbedaan UN dan AKM

UN AKM
Level tengah/kelas
B, Indonesia, Berbasis mata 1. Mata Tidak berbasis mata menengah, bertujuan
B. Inggris, pelajaran pelajaran sekolah memiliki waktu Literasi dan
Pelajaran
Matematika, untuk memperbaiki numerasi
dan lain-lain SD/MI, SMP/MTs, kekurangan/kelemahan
SMP/MTS, 2. Jenjang SMA/MA dan siswa dalam memahami
SMA/MA/SMK SMA/MA/SMK materi, mendorong
Penilaian menggunakan kompetensi
dalam memahami &
Tingkat Akhir Kelas V, VIII, XI & menyelesaikan masalah
(kelas IX, XII) 3. Level murid murid level akhir SD/MI 30 orang (5
Highstake testing (tes (optional) org cadangan),
taruhan tinggi) tes SMP/MTs 45
dengan konsekuensi Seluruh siswa
4. Subjek murid Survey dengan orang,
penting/tinggi bagi tingkat akhir SMA/MA/SMK 45
peserta tes hasilnya Sampel siswa Lowstake
bersifat individu dan orang (5 org
5. Tingkat Jenis (konsekuensi cadangan)
disampaikan kepada Highstake Lowstake rendah) untuk
siswa, murid memiliki Tes
beban tinggi untuk siswa, highsake
mengejar nilai tinggi Pilihan Ganda dan isian PG, PGK, (konsekuensi
6. Model Soal tinggi/penting) harus
singkat (Matematika Menjodohkan, isian untuk sekolah mengerjakan
SMA/SMK) singkat, uraian dengan
Periode Tes per komputer
4 Hari 2 hari
Siswa karena sangat
kompleks
Siswa bisa melihat Full online supervised (utama)
Semi online 8. Moda dan semi online/offline (sekolah
seluruh soal (No 1 s.d
Pelaksanaan tertentu) a) Siswa tidak bisa melihat
soal terakhir), semua soal secara
kemungkinan ada soal langsung, b) setiap paket
Computer Based Computerized Adaftive Testing
yang sama dengan 9. Metode soa; terdapat 3 stage
Test (CBT) (CAT) dengan Multi Stage
nomor yang berbeda Penilaian (tingkatan) yg berbeda
Adaftive Testing (MSAT) antara siswa satu dengan
yang lain, tergantung pada
respon jumlah jawaban
benar yg dikerjakan siswa
pada stage pertama

Disampaik an pada Webinar Nasional Guru Inovatif Indonesia, 03 April 2021


AKM

Bentuk Soal Berbasis Komputer Peserta AKM Setiap Peserta


dan bersifat adaftif Seluruh satuan pendidikan: mengerjakan:
murid hanya dapat memilih Pilihan Ganda Soal pertanyaan yang disajikan sekolah/madrasah atau
satu jawaban benar dalam Pilihan Ganda sekolah kesetaraan Literasi membaca
bergantung kemampuan murid
satu soal Kompleks Tidak semua murid Numerasi
Menjodohkan Jika murid menjawab dengan benar maka murid Pemilihan secara
murid dapat memilih lebih dari Survey Karakter
diberikan soal yang lebih kompleks, sebaliknya acak (sample)
satu jawaban benar dalam Isian singkat jika murid menjawab salah maka soal berikutnya Survey Lingkungan
satu soal
Uraian akan diberikan yang lebih sederhana Belajar
murid menjawab dengan cara menarik Pelaksanaan
garis dari satu titik ke titik lainnya yg
merupakan pasangan pertanyaan dengan - Maret s/d April 2021, Koordinasi,
sosialisasi, pelaksanaan teknis
jawabannya
persiapan AN (Asesmen Nasional)
murid dapat menjawab berupa
bilangan, kata untuk menyebutkan murid menjawab soal berupa - April s/d Agustus 2021, Simulasi
nama benda , tempat atau jawaban kalimat-kalimat untuk AN di Santuan Pendidikan
pasti lainnya menjelaskan jawabannya
- September s/d Oktober 2021
dilaksananakan AN

- Desember 2021 Pengumuman AN

Disampaikan pada Webinar Nasional Guru Inovatif Indonesia, 03 April 2021


Catatan terkait contoh
soal Literasi Membaca
AKM

Pesan: Soal:

Murid diberikan arahan untuk bernalar tentang


Teks AKM Kelas V & VIII, disajikan sudut pandang penulis seperti pada contoh
lebih utuh dengan gambar ilustrasi yang soal kelas XI
kuat sehingga pesan yang disampaikan
lebih komprehensif Soal pada AKM mengukur kemampuan murid
tidak hanya sampai pada level memahami namun
mampu merefeleksi isi teks (seperti pada contoh
Stimulus teks AKM bertujuan sebagai sarana menilai soal kelas V dan VIII)
kompetensi dan sekaligus menginspirasi. Sebagai contoh di Murid tidak hanya dapat memahami isi teks, namun
teks kelas V memuat pesan moral yang mendalam berupa juga mampu merefleksikan pengalamannya dengan hal
ajakan untuk mudah memaafkan dan tidak mudah lain di luar teks, contohnya dikaiikan dengan isi
melupakan kebaikan orang lain pantun. Hal ini tidak banyak ditemui di ujian pada
umumnya

Disampaikan pada Webinar Nasional Guru Inovatif Indonesia, 03 April 2021


Catatan terkait soal
Numerasi

Pesan: Soal:

Soal diberikan dengan konteks dunia


contoh Kelas VIII & Kelas XI murid memiliki nyata dan membawa murid ke tahap
kompetensi utk mengolah informasi, menginterpretasi bernalar, sehingga solusi yg diberikan
informasi, selain itu murid dituntut mampu bernalar lebih aplikatif
menggunakan konsep matematika yg telah dipelajari utk Murid dilatih utk berkontribusi
memberikan sebuah justifikasi thdp suatu masalah dengan cara memberikan justifikasi
seperti contoh soal kela VIII & XI
Melalui soal AKM, murid melatih kemampuan bernalar
dengan konsep matematika yg sudah diajarkan
sehingga mampu menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari (hal ini tidak banyak ditemui di
ujian pada umumnya)
Sumber Soal: https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm

Disampaikan pada Webinar Nasional Guru Inovatif Indonesia, 03 April 2021


Hasil AKM
dilapo rkan

Empat tingkat kompete nsi berbeda:


Pe rlu interve nsi khusus, Dasar,
Cakap dan Mahir

Tingkat Kompetensi Tingkat Kompe tensi


Lite rasi Me mbaca Numerasi

Murid belum mampu me nemukan dan Pe rlu Murid hanya memiliki pengetahuan
me ngambil informasi e ksplisit yang ada Intervensi matematika yang terbats. Murid
dalam teks ataupun membuat Khusus menunjukkan penguasaan konse p yg
interpre tasi se derhana parsial dan ke terampilan kompuatasi yg
terbattas
Murid mampu menemukan dan M urid me miliki keterampilan dasar matematika,
mengambil informasi e ksplisit yang komputasi dasar dalam be ntuk persamaan
ada dalam te ks serta membuat Dasar langsung, konse p dasar terkait geometri dan
inte rpretasi sederhana statistika, se rta menyelesaikan masalah
matematika sede rhana yang rutin
Murid mampu me mbuat interpre stasi dan
informasi imlisit yang ada dalam teks,; Murid mampu me ngaplikasikan
mampu membaut simpulan dari hasil Cakap pengetahuan matematika
integrasi beberapa informasi dalam suatu ygdimiliki dalam konteks yg le bih
teks beragam
Murid mampu mengintegrasikan bebe rapa Murid mampu be rnalar untuk
informasi lintas te ks; mengevaluasi isi, menyelesaikan masalah kompleks
kualitas, cara penulisan suatu teks, Mahir serta non-rutin berdasarkan
be rsikap re flektif terhadap isi teks matematika yg dimilikinya

Laporan AKM
memotret kemajuan Tindak Lanjut
prose s be lajar
Laporan AKM akan me mberikan potret le vel Sekolah mampu merefleksi hasil AKM sehingga guru
kompetensi murid di se tiiap satuan pendidikan pada menerapkan teaching at the right le vel & fokus
lite rasi membaca dan numerasi. Hasil antar tahun dapat membangun kompetensi serta karakte r murid. Laporan
dipe rbandingkan dan dijadikan salah satu indikasi iklim be lajar ditindaklanjuti manaje me n sekolah untuk
kemajuan proses be lajar di satuan pendidikan me mprogramkan iklim belajar yg kondusif

Disampaikan pada Webinar Nasional Guru Inovatif Indonesia, 03 April 2021


AKM dan Implikasinya dalam Pembelajaran

Kurikulum (Apa
yg diharapkan
Pembelajaran tiga
akan dicapai)
komponen penting

Kompetensi
mendasar:
Literasi
Pembelajaran membaca dan
Asesmen (Apa (Bagaimana
yg sudah numerasi
mencapai) Konten membangun Kompetensi untuk
dicapai/tingkat kompetensi menguasai konten
kompetensi)

Kontent
Konten Mata
Mata Pelajaran
Pemanfaatan Hasil Pelajaran
AKM
Menyusun strategi
pembelajaran yg efektif &
berkualitas
Penerapan teaching at
Kepala Sekolah the right level
& Guru

Disampaik an pada Webinar Nasional Guru Inovatif Indonesia, 03 April 2021


Pemanfaatan Hasil AKM untuk menguasai Konten:
Implikasi pembelajaran lintas pelajaran

Contoh Strategi
Penguasaan Konten
pada Mata
Pelajaran Fisika

4. Murid di tingkat MAHIR mampu menerapkan konsep


1. Murid dngan tingkat kompetensi PERLU matematika yang dimiiki dalam beragam konteks serta
INTERVENSI KHUSUS memiliki penguasaan bernalar untuk menyelesaikan masalah. Murid datapat
konsep matematika yg sangat minimal. Murid ini ditugaskan untuk membandingkan data dirinya
perlu didampingi mulai dari pencatatan data Guru fisika melakukan data kelompok lainnya & data dari sumber lainnya,
serta dilakukan diskusi untuk menvalidasi hasil aktifitas percobaan dan kemudian membuat generalisasihasil percobaan yg
pencatatan data. Diskusi dengan teman yg murid melakukan dilakukan dngan menganalisis beragam data
kompetensi numerasinya cakap atau mahir pencatatan data,
penyajian data,
melakukan interpretasi 3. Murid ditingkat CAKAP sudah memahami konep
serta menarik kesimpulan dan mampu menerapkan konsepnya, namun perlu
2. Murid di tingkat DASAR sudah menguasai konsep, hasil percobaan diasah kemapuan bernalarnyauntuk mengetahui adanya
namun masih kesulitan untuk menerapkan dalam situasi kesalahan pada data atau anomali data,
yg relevan. Perlu diberikan contoh cara menyajikan data
Murid dapat ditugaskan untuk membandingkan
atau menuangkan data hasil catatnnya ke dlm bentuk datanya dengan data kelompok lain kemudian
penyajian yg tepat dan akurat membuat kesimpulan umum hasil penelitian dlm satu
kelas. Murid dimbimbing dalam menjustifikasi data yg
sifatnya anomali

Disampaik an pada Webinar Nasional Guru Inovatif Indonesia, 03 April 2021


Contoh strategi meningkatkan kompetensi numerasi
pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan

Dari contoh ini,


diinformasikan empat
tingkat kompetensi
dengan tindaklanjut
yang perlu diberikan

1. Murid di tingkat PERLU INTERVENSI 4. Murid ditingkat MAHIR diminta


KHUSUS diberi beberapa contoh hasil mengestimasi kemungkinan pemenang
pertandingan yg lengkap. Murid diminta dibabak selanjutnya berdasarkan hasil
menjabarkan nilai setiap tim dalam satu grup dan Guru olahraga pertandinganempat grup dibabak sebelumnya
menetukan pemenangnya memberikan
teks mengenai
aturan
Murid ditingkat DASAR diberi contoh hasil 3. Murid ditingkat CAKAP diberi hasil
penentuan pertandingan dua grup yang rumpang serta kondisi
pertandingan satu grup yang rumpangdan kondisi
pemenang. Murid diminta menjabarkan pemenang pertandingan babak selanjutnya. Murid diminta
kemungkinan hasil pertandingan yang rumpang menjabarkan kemungkinan hasil pertandingan yang
tersebut rumpang

Disampaik an pada Webinar Nasional Guru Inovatif Indonesia, 03 April 2021

Anda mungkin juga menyukai