Anda di halaman 1dari 22

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB

FORMULASI LOTION
Ismu satia jatnika 201951110
Dosen Pengampu: Apt. IN RAHMI FATRIA FAJAR, M.Farm.
Dosen Pengampu: Apt. IN RAHMI FATRIA FAJAR, M.Farm.
P E N G E RT I A N L O T I O N

Lotion menurut FI III adalah sediaan cair berupa suspensi

atau dispersi, digunakan sebagai obat luar. Dapat

berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk sebuk halus

dengan bahan pensuspensiyang cocok atau emulsi tipe

minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok


KEGUNAAN LOTION

Kegunaan lotion dapat diaplikasikan ke kulit dengan


kandungan obat/agen yang berfungsi sebagai:
• Antibiotik
• Antiseptik
• Anti jamur (anti fungi)
• Kortikosteroid
• Anti Jerawat
• menenangkan, smoothing (pelembut),
pelembab atau agen pelindung (seperti
Calamine)
• Pijat
• Memperbaiki kulit (estetika) Selain
penggunaan untuk medis, lotion banyak
digunakan untuk perawatan kulit serta
kosmetik
KEUNTUNGAN SEDIAAN LOTION

1. Lebih mudah digunakan (penyebaran lotion lebih


merata daripada krim)
2. Lebih ekonomis (Lotion menyebar dalam lapisan
tipis)
3. Umumnya dosis yang diberikan lebih rendah
4. Kerja sistemnya rendah
E F E K S A M P I N G / D A M PA K D A R I
SEDIAAN LOTION

1. Bahaya alergi umumnya lebih besar


2. Penyimpanan BSO Lotion tidak tahan lama
3. BSO kurang praktis dibawa kemana-mana.
(ansel, 2008)
FORMULASI LOTION

1. Sediaan lotion tersusun atas komponen zat


berlemak, air, zat pengemulsi dan humektan.
2. Komponen zat berlemak diperoleh dari lemak
maupun minyak dari tanaman, hewan maupun
minyak mineral seperti minyak zaitun, minyak
jojoba, minyak parafin, lilin lebah dan
sebagainya
3) Zat pengemulsi umumnya berupa surfaktan
anionik, kationik maupun nonionik. (Jellineck,
1970).
Dalam pembuatan lotion, faktor penting yang harus
diperhatikan adalah fungsi dari lotion. Fungsi dari
lotion adalah untuk mempertahankan kelembaban
kulit, melembutkan dan membersihkan, mencegah
kehilangan air, dan mempertahankan bahan aktif
(Setyaningsih, dkk., 2007)
E VA L U A S I U N T U K P E N G U J I A N
K E A M A N A N D A N S E N S I T I V I TA S

Organoleptis dan Homogenitas


 Organoleptis merupakan salah satu kontrol kualitas
untuk spesifikasi sediaan produk jadi.
 Pemeriksaan organoleptis dilakukan untuk
mendeskripsikan warna, bau, konsistensi, pH, dan
homogenitas.
Sediaan lotion yang baik yaitu memiliki warna, bau, dan
konsistensi yang tidak terlalu kental maupun encer .
Pengamatan organoleptis merupakan pengamatan subjektif
untuk sediaan lotion terkait dengan akseptabilitas sediaan
(Betageri dan Prabhu, 2002).
VISKOSITAS

1. Viskositas merupakan salah satu parameter sifat fisik


dalam sediaan semipadat.
2. Viskositas dari suatu sediaan semipadat perlu diukur
untuk mengetahui kecepatan pemisahan emulsi sediaan
menjadi fase minyak dan fase air.
Semakin tinggi viskositas kecepatan pemisahan emulsi
semakin berkurang dan dapat dikatakan emulsi
tersebut stabil. Sediaan lotion dikatakan mempunyai
viskositas yang baik jika lotion mudah diambil dari
wadah, mudah dituang, dan mudah dioleskan ke tempat
terapi.
Persamaan regresi linear:
Kontrol (-) : 𝑦 = 1,575𝑥 + 48.025 ; 𝑅
= 0,3535
Kontrol (+) : 𝑦 = 8,075𝑥 + 47.025 ; 𝑅
= 0,7752
F1(10%) : 𝑦 = 9,750𝑥 + 184 ; 𝑅 =
0,3214
F2 (12.5%) : 𝑦 = −5,875𝑥 +
171.88 ; 𝑅 = 0,4968
F3 (15%) : 𝑦 = −5,25𝑥 + 158.25 ; 𝑅 =
0,6435
F4 (17.5%) : 𝑦 = −8,125𝑥 +
198.38 ; 𝑅 = 0,9554
F5 (20%) : 𝑦 = −5,875𝑥 + 349.13 ; 𝑅
= 0,1253
Grafik hubungan antara lama penyimpanan dengan viskositas
lotion
Uji daya lekat
Uji daya lekat menggambarkan kemampuan lotion untuk
menempel pada kulit atau mukosa saat digunakan.
 Daya lekat berhubungan dengan lama kontak antara sediaan
dengan kulit, substantivitas, dan kenyamanan saat digunakan.
 Lotion yang baik mampu menjamin waktu kontak yang
efektif
dengan kulit sehingga tujuannya tercapai (Betageri dan Prabu,
2002)
 Parameter yang perlu diperhatikan dalam uji daya lekat
adalah waktu lekat.
 Waktu lekat adalah waktu yang diperlukan untuk
memisahkan dua gelas objek yang telah dilekatkan
dengan sampel menggunakan seperangkat alat uji daya
lekat.
 Sejumlah sampel yang dilekatkan memiliki bobot yang
sama, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya variasi
hasil
Grafik hubungan antara lama penyimpanan dengan waktu daya lekat lotion
Uji daya sebar

 Daya sebar dilakukan untuk mengetahui kemampuan


lotion menyebar pada permukaan kulit ketika
diaplikasikan.
 Kemampuan penyebaran yang baik akan memberikan
kemudahan mengaplikasikan pada permukaan kulit.
 Selain itu juga dapat menyebabkan penyebaran bahan
aktif secara merata sehingga efek yang ditimbulkan
menjadi lebih optimal. (Garg dkk., 2002).
Persamaan regresi linear:
Kontrol (-) : 𝑦 = 0.0341𝑥 +
50.802 ; 𝑅 = 0.0200
Kontrol (+) : 𝑦 = −1.9339𝑥 +
43.268 ; 𝑅 = 0.6821
F1(10%) : 𝑦 = 0.092𝑥 + 8.6717 ; 𝑅
= 0.2867
F2 (12.5%) : 𝑦 = 0.4557𝑥 + 10.243
; 𝑅 = 0.6469
F3 (15%) : 𝑦 = 0.259𝑥 + 11.941 ; 𝑅
= 0.4398
F4 (17.5%) : 𝑦 = 0.4344𝑥 + 12.483
; 𝑅 = 0.7186
F5 (20%) : 𝑦 = −0.274𝑥 +
7.7438 ; 𝑅 = 0.6369
Grafik hubungan antara lama penyimpanan dengan luas daya
sebar lotion
FORMULASI
R/
Ekstrak beras merah 5%
Asam stearat 2,5%
Parafin cair 7%
Setil alkohol 0,5%
Metil paraben 0,05%
Gliserin 5%
Trietanolamin (TEA) 1%
Aguades ad 100ml
CARA KERJA

1. Ditimbang bahan terlebih dahulu


2. Dipanaskan fase minyak (asam setearat,setil alkohol,
parafin cair) dengan pengadukan hingga larut pada
suhu 70⁰C
3. Digerus fase air (metil paraben, gliserin, TEA) pada
mortir panas ad larut dan homogen.
4. Ditambahkan fase minyak dalam fase air, di mortir
panas sedikit demi sedikit sambil di aduk ad homogen
5. Dimasukkan bahan aktif diaduk ad homogen hingga
membentuk lotion

Anda mungkin juga menyukai