Anda di halaman 1dari 8

TOPIK

INFORMASI DALAM ARTIKEL

BAHASA INDONESIA KELAS XII MIPA DAN IPS


SMA SINAR DHARMA
JAKARTA
2020
KOMPETENSI DASAR
PENGETAHUAN
3.10 Mengevaluasi informasi, baik fakta maupun opini, dalam sebuah artikel yang dibaca
3.11 Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah
KETERAMPILAN
4.10 Menyusun opini dalam bentuk artikel
4.11 Mengonstruksi sebuah artikel dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengkritisi masalah, fakta, opini, dan aspek kebahasaan dalam artikel.
2. Menulis opini dalam bentuk artikel dengan memerhatikan unsur-unsur artikel.
3. Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi fakta dan opini, unsur
kebahasaan, pengungkapan opini dan hasil menyusunan opini dalam bentuk
artikel.
4. Menemukan unsur kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah.
5. Menyusun artikel dan/atau buku ilmiah sesuai dengan fakta.
6. Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi unsur kebahasaan artikel yang
telah disusun.
PENGERTIAN
ARTIKEL:
Karya tulis lengkap, seperti: laporan berita dalam majalah/surat kabar, esai dalam majalah/surat kabar

ESAI:
Karangan yang membahas suatu masalah secar sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulis
FAKTA:
Kenyataan atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta dapat berupa jawaban atas pertanyaan
apa, siapa, kapan, di mana, berapa.
Fakta dapat berupa: fakta pendapat, peristiwa, penelitian
OPINI:

Pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang terhadap sesuatu. Opini biasanya dapat merupakan jawaban
atas pertanyaan bagaimana dan mengapa
ASPEK KEBAHASAAN
• KONJUNGSI
Kata hubung yang menghubungkan antarklausa atau menghubungkan antar kalimat dalam
paragraf atau menghubungkan paragraf satu dan paragraf yang berikutnya
Contoh: pertama, kedua, berikutnya, selain itu, sebagai contoh, misalya, padahal, justru, sejak,
sebelumnya, supaya dll
ADVERBIA:
Kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikat, atau kalimat.
Contoh: sangat, lebih, tidak, dll
FRASA VERBA

MERUPAKAN FRASE DIBENTUK DARI SEKUMPULAN KATA YANG MEMILIKI UNSUR INTI
PEMBENTUKAN BERUPA KATA KERJA. FRASE VERBAL BERFUNGSI MENDUDUKI UNSUR
GRAMATIKAL SEBAGAI PREDIKAT ATAU ADVERB (KATA KETERANGAN).

CONTOH:

1) Aku turut berbahagia atas pernikahanmu.


2) gerbang sekolah akan segera ditutup.
3) buku latihan belum dikembalikan oleh guru.
4) mereka sedang bermain futsal.
5) ayah pergi memancing bersama teman-temannya.
6) rika hendak mewarnai rambutnya.
8) mengapa kau tak lekas pergi tidur, shania?
10) taylor swift bernyanyi menggunakan baju adat lampung.
1. KETERENGAN (KETERANGAN KALIMAT),

2. KONJUNGSI (K),

3. FRASA VERBA (FV),

4. KATA RUJUKAN (KR) DAN ACUANNYA.

5. FRASA VERBA (FV), DUA KATA PENGHUBUNG (K), DAN DUA KATA DEPAN (P)

6. VERBA
CONTOH ARTIKEL

Food and agriculture organization (FAO) atau organisasi pangan perserikatan bangsa bangsa mencatat bahwa
sejak tahun 2013 produksi udang thailand mengalami penurunan yang amat drastis. Di tahun 2013, produksi
udang di negara gajah putih tersebut mencapai 609552 ton. Namun pada tahun 2016 merosot tajam menjadi
273000 ton. Hal serupa terjadi di vietnam yang mengalami kerugian mencapai USD216,23 juta selama kurun
2013 2015.
Ahpnd atau biasa disebut juga sebagai early mortality syndrome (ems) merupakan penyakit serius yang dapat
menyebabkan berbagai kerugian fisik dan finansial pada industri budidaya udang Penyakit ini ditimbulkan oleh
adanya infeksi vibrio parahaemolyticus (vp AHPND) yang mampu memproduksi toksin AHPND umumnya
menjangkiti udang windu ( penaeus monodon ) dan udang vaname ( penaeus vannamei ) dengan mortalitas
mencapai 100% pada stadia postlarvae (PL) umur 30­35 hari dan udang usia < 40 hari setelah tebar di tambak.
Penyakit ini pertama kali teridentifikasi di tiongkok pada tahun 2009 dengan sebutan covert mortality disease .
tahun 2011 AHPND dilaporkan telah menyerang udang­udang di vietnam dan malaysia, disusul thailand (2012),
mexico (2013), dan philipina (2015). Saat ini india juga dilaporkan di duga terserang AHPND, namun belum
ada notifikasi dari pihak pemerintah india. “Indonesia hingga saat ini masih terbebas dari penyakit
EMS/AHPND. Namun jika melihat dari latar belakang munculnya penyakit ini, maka segala potensi risiko
dalam industri budidaya udang nasional harus diantisipasi secara serius.

Anda mungkin juga menyukai