Anda di halaman 1dari 21

Safety Consideration

Program rehabilitasi Kardiopulmonar


Rehabilitasi Kardio

• Tata laksana pasien Kardiopulmonar ( farmakologi, prosedur


intervensi kardio, pembedahan kardio ) semakin baik ,
membuat hidup pasien lebih lama, sehingga kebutuhan
rehabilitasi kardiopulmonar menjadi lebih penting u/
diberikan

• Safety concerns & strategi u/ melaksanakan rehabilitasi


pasien kardiopulmonar, lebih diperlukan
Rehabilitasi Kardio

• Perkembangan teknologi farmakologi, pembedahan, program


nutrisi & metoda edukasi memungkinkan deteksi awal &
terapi penyakit kardio

• Manfaat rehabilitasi kardio terbukti menurunkan angka


kesakitan & kematian pasien kardio, bersama dg tatalaksana
yg lain
Rehabilitasi Kardio

Kandidat rehabilitasi kardio:


1. Infark miokard
2. Pembedahan
a. coronary artery bypass graft = CABG
b. cardiac valve repair/ replacement
c. major vessel repair ( mis aortic aneurysm repair )
( d. transplantasi jantung )
3. Gagal jantung ( congestive heart failure = CHF )
Rehabilitasi Kardio

• Fase Rehabilitasi kardio:


Fase 1: rawat inap/ fase akut
Fase 2: rawat jalan dg supervisi
Fase 3: training & maintenance
Fase 1: rawat inap/ fase akut

• Pasien dilatih u aktifitas perawatan diri & ambulasi


• Aktifitas tidak menambah denyut jantung > 20x/ menit
dibanding saat istirahat
• Monitor tanda vital ( tensi, denyut jantung, saturasi oksigen,
respiratory rate ) saat istirahat & aktifitas diperlukan u
mendeteksi komplikasi
• Komplikasi:
1. Sesak nafas, takikardia, penurunan saturasi oksigen tiba-tiba
2. Demam
3. Hipotensi
4. Hipertensi
Precautions fase 1

1. Sternal precautions
2. Limitasi latihan isometrik --- valsava manuver
3. Tidak disarankan menaikkan tungkai melebihi level jantung
4. Monitor tanda vital saat istirahat & latihan
5. Sesi latihan dimulai dg warm up- latihan inti- cool down u
mencegah exercise induced hypo/ hypertension
6. Lapor dokter bila terjadi perubahan subyektif atau obyektif
pasien
Komunikasi antar tim rehabilitasi kardio

• Metode SBAR ( situation, background, assessment,


recommendation )
• Situation : masalah yg perlu diatasi
• Background : info kunci & konteks masalah
• Assessment : penentuan penyebab masalah
• Recommendation: perncanaan penyelesaian masalah
• Komunikasi dg metode ini membantu menetapkan info yg
komplit antar tim
Fase 2: rawat jalan dengan supervisi

Goal:
• meningkatkan endurance pasien bertahap
• mengedukasi gaya hidup sehat,
• kontrol faktor risiko
• monitor faktor psikologis dalam menerima kondisinya
• resume aktifitas sosial pasien dalam lingkungannya ( keluarga,
tempat kerja, lingkungan di luar keluarga )
Fase 3 : training & maintenance

• Goal : meningkatkan level kebugaran pasien dg supervisi yg


lebih longgar/ tanpa supervisi

• Edukasi: meningkatkan pemahaman pasien ttg penyakitnya &


memperbaiki compliance terhadap medikamentosa,
diet & latihannya

• Edukasi dapat per individu, lebih disarankan dalam komunitas,


sehingga antar pasien dapat tukar pengalaman tentang
kondisi masing-masing
Rehabilitasi Pulmonar

• Pasien dg penyakit pulmonar terbagi dalam:


1. Gangguan oksigenasi ( PPOK )
2. Gangguan ventilasi ( penyakit paru restriktif )

• Manfaat rehabilitasi pulmonar:


1. Perbaikan kualitas hidup
2. Penurunan frekuensi rawat inap
3. Perbaikan keluhan & gejala penyakit
4. Perbaikan toleransi latihan
Safety selama program latihan

• Perbaikan endurance & kemampuan u/ melakukan aktifitas


sehari-hari secara mandiri tanpa keluhan & penurunan gejala
obyektif ( tensi, denyut jantung, respiratory rate, saturasi
oksigen )
• Latihan dihentikan bila:
1. Nyeri dada
2. Sesak
3. Kelelahan yg berlebihan
• Denyut jantung kembali ke level sebelum aktifitas dalam
waktu 5-10 menit
Perbaikan nutrisi
• Pencegahan penurunan berat badan pasien penyakit pulmonar
( khususnya PPOK ):
1. berdampak penurunan kesakitan & kematian
2. memperbaiki endurance & subjective well being pasien

• Food strategy:
1. Makan porsi kecil tapi sering
2. Diawali makanan tinggi kalori, suhu normal ( tidak panas )
3. Hindari makanan pembentuk gas di lambung
4. Istirahat dari aktifitas, sebelum makan
5. Kurangi minum saat makan ( dianjurkan setelah makan )
6. Cegah konstipasi
Safety consideration pasien PPOK

• Mobilisasi sekret:
1. Postural drainage
2. Perkusi/ vibrasi

• Airway clearance
1. Teknik batuk terkontrol/ efektif
2. Huffing
u/ mempertahankan terbukanya jalan nafas yg adekuat
Safety consideration pasien penyakit paru restriktif

• Bila ada kelemahan otot respirasi ( kelemahan berat dari otot


diafragma tetapi otot oral motor masih baik ), disarankan
dilatih glossopharyngeal breathing--- bila terjadi gagal nafas,
diperlukan pemasangan ventilator mekanik
Pedoman Nutrisi
Pedoman Aktifitas Fisik
Take Home Message
• Safety consideration pada rehabilitasi kardiopulmoner dimulai
dari pencegahan primer dilanjutkan dengan pencegahan
sekunder
• Fokus safety consideration rehabilitasi kardiopulmonal: pasien
dan pemberi layanan kesehatan
• Program rehabilitasi kardiopulmonar komprehensif di tempat
layanan kesehatan saling berhubungan dengan penerapan
rehabilitasi kardiopulmonar dalam masyarakat

Anda mungkin juga menyukai