Anda di halaman 1dari 25

Konflik, Kekerasan, dan Upaya

Penyelesaian
PRODUCED BY TENDY CHRISTIANTO MIXED

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
01 Konsep Konflik (Terdapat dalam Paradigma Struktural Fungsional)
Dalam paradigma struktrual fungsional: Konflik internal justru menjadi unsur perekat solidaritas
antarwargamya, sehingga integrasi (ORDER) dan konflik (DISORDER) bisa dilihat sebagai
sebuah koin dengan dua sisi yang tidak terpisahkan satu sama lain.
Konflik dasarnya adalah katup pengaman untuk menghindarkan sistem sosial dari “KERUSAKAN”

02 Konflik adalah Gejala yang Wajar Terjadi


Tidak ada satu masyarakat yang tidak mengalami konflik. Konflik adalah fungsi dari Integrasi
(Persatuan), Integrasi tidak akan ada tanpa adanya konflik. Konflik bisa dilihat sebagai oposisi (saling
berhadapan) ataupun konflik bisa dilihat sebagai unsur ketergantungan (saling mendukung yang lain) =
Masyarakat menciptakan keteraturan/ harmoni sosial

03 Konflik dilihat sebagai akibat perubahan


Tidak ada suatu masyarakat yang tidak dilanda perubahan. Bahkan suatu masyarakat
yang paling terisolasi sekalipun dilanda perubahan. Misalnya: Pergantian generasi./
Pertambahan Penduduk di dalam masyarakat yang bersangkutan
Paradigma
04 Paradigma Konflik sebagai sebuah Dualitas (Kemungkinan)
1) Setiap anggota masyarakat yang hidup dalam struktur sosial mampu mengatasi
Konflik
perbedaan-perbedaan pendapat/ kepentingan anggotanya berdasarkan “kesepakatan (Gagasan/ Dasar
(consensus) nilai-nilai bersama. Misal: Kaki kanan tidak dapat berdiri sendiri tanpa kaki
kiri. Pemikiran Konflik)
2) Setiap anggota masyarakat memandang saling berlawanan, saling berhadapan satu
sama lain. Tangan kanan adalah lawan dari tangan kiri, kaya dipertentangkan dengan
miskin, buruk adalah lawan dari baik
MATERI : KONFLIK DAN STRUKTUR SOSIAL

Peta konsep
STRATIFIKASI DAN
DIFERENSIASI

Dampak
DampakNegatif
Negatif
KONFLIK INTEGRASI
SOSIAL SOSIAL
Dampak
DampakPositif
Positif
ASIMILASI

Perbedaan Perbedaan Perbedaan Perubahan


AKULTURASI
antar individu Kebudayaan Kepentingan Sosial

07/27/2021 materi kls xi semester 1 3


Pengaruh Diferensiasi dan Stratifikasi menimbulkan Konsekuensi
Positif dan Negatif :
Diferensiasi sosial dapat menimbulkan : primordialisme, Etnosentrisme,
politik aliran dan konsolidasi sosial

DIFERENSIASI SOSIAL:
STRATIFIKASI SOSIAL
“Pembedaan kelompok masyarakat
Pembedaan masyarakat kedalam
berdasarkan ciri dan fungsinya.
kelas- kelas secara bertingkat
Perbedaan Ciri :
dalam lapisan tinggi maupun rendah
Aspek Biologis
Scr Kodrati Permanen dari Tuhan (seks) PENGARUH
PENGARUHYANG
YANG Dasar Stratifikasi yang dihargai :
Perbedaan Fungsi : DITIMBULKAN
DITIMBULKAN 1) Kekayaan,
Aspek Gender (konstruksi sosial yg dpt
2) Kekuasaan,
Berubah fungsi dan peran sesuai
3) Kehormatan (keturunan,
perkembangan zaman
pendidikan, senioritas/ pengalaman,
jenis kelamin)
Diferensiasi sosial mencakup ras,
4) Ilmu Pengetahuan
etnis, klan, dan agama”
Pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial

Primordialisme

Konsolidasi Etnosentrisme

Politik Aliran
Primordialisme Pandangan yang menunjukkan
sikap individu berpegang teguh
pada hal-hal yang dibawa sejak
lahir (sejak kecil), seperti SARA

Istilah lain berkaitan PRIMORDIALISM


Adalah: Praktik Nepotisme
(kecenderungan untuk memiliki sanak
saudara dan teman dekat untuk
memangku suatu jabatan tertentu)
Faktor-faktor Penyebab Primordialisme

Adanya sesuatu yang dianggap istimewa


oleh individu dalam suatu kelompok.

Adanya suatu sikap untuk mempertahankan


keutuhan suatu kelompok dari ancaman luar

Primordialisme
Tumbuh subur di
masyarakat akibat: Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan
sistem keyakinan seperti nilai keagamaan
dan kesamaan pandangan (ideologis)
Etnosentrisme Sikap yang menilai kebudayaan
masyarakat lain menggunakan
ukuran kebudayaannya
Sisi Positif:
 Menjaga keutuhan dan
kestabilan budaya
 Mempertinggi semangat
patriotisme dan kesetiaan Menganggap bahwa
kepada bangsa kebudayaannya
 Memperteguh kecintaan lebih baik dari pada
kepada budaya atau kebudayaan orang
bangsa lain
Politik Aliran Keadaan di mana sebuah kelompok
(Politik Identittas) atau organisasi tertentu dikelilingi oleh
sejumlah organisasi massa, baik formal
maupun informal yang berpegang pada
ideology yang sama. Contoh: Partai
Politik PKB yang dikelilingi ormas-ormas
NU

Penggolongan Politik Aliran


Ada 4 aliran yang berkembang dalam kehidupan politik di dunia yaitu:

1. Aliran kiri, suatu paham kepartaian yang berciri radikal liberal.


2. Aliran kanan, suatu paham kepartaian yang berciri konservatif.
3. Aliran ekstrim kiri, suatu paham kepartaian yang berciri komunis sosialis.
4. Aliran ekstrim kanan, suatu paham kepentingan yang berciri reaksioner.
Konsolidasi
Sebuah usaha untuk menata
kembali atau memperkuat suatu
himpunan atau organisasi yang
2 bentuk konsolidasi: terancam pecah
 Konsolidasi kedalam >>
memperkuat ikatan
antaranggota kelompok Cth: Konsolidasi Program
Kerja Osis dengan
 Konsolidasi keluar >> Program Kerja Guru dalam
memperkuat peran guru
memunculkan sikap saat proses belajar baik
secara moral maupun
antipati terhadap intelektual
kelompok lain
BAGAIMANA SEBUAH KONFLIK
KEKERASAN TERJADI ?
-(Memahami & Mengenali Akar Permasalahan Konflik dari Tinjauan
Sosiologis)-
Mengenali & Memahami Faktor konflik
Konflik Kekerasan bekecamuk akibat suatu peristiwa Misalnya : Perkelahian, Pembunuhan, Sengketa, Perebutan
Kekuasaan dan lain-lain . Inilah yang disebut 1) pemicu “KONFLIK” . INGAT>>>Pemicu bisa
dilihat peristiwanya dan akibat dari yang ditimbulkannya sehingga ini disebut konflik permukaan.

a) EKSISTENSI
Pengertian:
Segala sesuatu yang VIRAL
menunjuk kepada sebuah
KESEMPURNAAN, yang dimiliki,
c) DISKRIMINASI
dan apa yang ada Pengertian:
Perilaku tidak adil untuk membeda-

b) KETIDAKADILAN bedakan seseorang karena


karakterististik: usia, kelamin, suku,
kepercayaan, ras, aliran politik dan
kondisi fisik lain.
Pengertian:
Tindakan Sewenang-wenang
dalam Memperlakukan Suatu
Kelompok dengan Kelompok Lain
d) Korupsi
Tetapi ada Faktor Lain yang Mendasari .
Konflik yaitu 2) AKAR KONFLIK Pengertian:
Menyalahgunakan Amanah/
**(Cenderung Tidak Terlihat di Permukaan kepercayaan yang diberikan
serta sulit dihilangkan) organisasi guna Mendapatkan
keuntungan Pribadi
3)AKSELATOR Berupa PEMICU KONFLIK Yang DIMAINKAN
AKTOR SECARA TERENCANA MELALUI ISU/
KONFLIK KABAR YANG SENGAJA BEREDAR DENGAN
MUDAHNYA SEMAKIN LUAS:
(ISU KONFLIK) BERUPA ISU AGAMA, ISU RASIAL, SUKU,
atau ISU Identitas-Identitas Lain
KONFLIK DAPAT BERLANGSUNG KARENA ADA AKTOR, SIAPAKAH MEREKA ?

1) PROVOKATOR 3) KELOMPOK FUNGSIONAL


Aktor-Aktor Utama yang terlibat dan Kelompok yang Tanggung Jawab
kadangkala memiliki logika yang Utamanya adalah Menghentikan Kekerasan
ABNORMAL. Biasanya LOGIKA ini dan Mencegah Meluasnya Konflik. Aktor Ini
Disebarkan dalam bentuk Berperan sebagai “PEMADAM
DISTORTIF/ BIAS KEBAKARAN”. Jika GAGAL Maka Api
(PEMUTARBALIKKAN FAKTA) (PROVOKATOR) Akan Merembet Ke
Kelompok- Kelompok Rentan yang Lain

KONFLIK AKAN MELUAS


2) KELOMPOK RENTAN MENJADI KEKERASAN
Kelompok Yang Tidak Terlibat APABILA?
Langsung Konflik TETAPI MUNCUL FASE ESKALASI
AKHIRNYA TERPENGARUH dan 1) FASE KETEGANGAN
Ikut Menjadi Terlibat Konflik Karena 2) TERJADI KEKERASAN
Dipengaruhi Informasi yang Bias 3) JATUHNYA KORBAN
dari Kelompok 1 4) MELUASNYA KONFLIK DI
BERBAGAI WILAYAH
Apakah Konflik itu
?
DEFINISI KONFLIK
(Secara Sosiologis)
Suatu proses interaksi antara 2 atau lebih pihak
yang dimana didalamnya terdapat Masalah dan
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara
menghancurkan (Membuat Pihak Lain Tidak
Berdaya)
Contoh: Konflik Viral Istri SAH dengan “PELAKOR”
Karena Memperebutkan Eksistensi
KONFLIK = “IDENTIK DENGAN KEPENTINGAN”
Nilai & Norma serta Struktur di dalam sistem bisa berjalan dengan baik karena adanya
individu-individu yang memiliki kepentingan

Lalu, Apa itu yang dimaksud


KEPENTINGAN ?
Keinginan- Keinginan Individu yang bersifat subjektif Untuk Memperoleh SUMBER
DAYA yang “TERBATAS” dengan tujuan memenuhi kebutuhan. Sumber daya disini
adalah berupa Material (HARTA: PERHIASAN, KENDARAAN, TEMPAT TINGGAL
MEWAH) dan Non-Material (KEKUASAAN, IDEOLOGI).
Nah, di dalam masyarakat ada sebuah sistem. Sistem ini didalamnya berisi
: Nilai, Norma, dan Struktur Sosial. Di dalam struktur masyarakat selalu ada posisi
status & peran yang dijalankan oleh masing-masing AKTOR.
Faktor, Apa yang Membuat Suatu Konflik

04 PERUBAHAN NILAI
SOSIAL SECARA CEPAT
(Dipengaruhi isu-isu
03 PERBEDAAN
utama seperti: gender &
KEPENTINGAN
hak perempuan;
(Yakni: ambisi kekuasaan; budaya;
02 PERBEDAAN KEBUDAYAAN kebutuhan ekonomi, identitas NASIONAL;
politik, sosial, dan Hoax; SARA sehingga
Dipengaruhi: pola pikir, Pendidikan tidak sama) muncul kelompok pro/
01 PERBEDAAN INDIVIDUAL perbedaan kepribadian siap dan kontra/
yg khas di lingkungan berlawanan)
(Berkaitan : pendirian, tempat tinggal
perasaan, & keyakinan sbg
dasar berpikir/ Pandangan
AntarIndividu)
Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Perbedaan Laki-Laki Masyarakat Betawi Siswa X dari Jurusan IPA Dulu Siswa Jarang
(LOGIKA/ SAYA PIKIR) (CONDET) VS Masyarakat Kepentingannya Sosial BER-MAKE UP,
& Perempuan (SAYA Jawa Timur (PACITAN) (INGIN MEMENUHI), Sekarang Menjadi
RASA). dalam Pola Pikir Siswa Y dari Jurusan IPS Gemar & Direspon
Matrialistis & Tingkat Kepentingannya PROFIT Guru LHO SISWA KOK
Ketaqwaan (“INGIN ENAK”) BEGINI???
Teori- Teori Konflik Sosial
Perspektif Konflik Lewis A. Coser, Karl Marx, Ralph Dahrendorf, Wright Mills
Robert M.Z Lawang, Soerjono Soekanto
Lewis A. Coser
Konflik Fungsional
Konflik tidak selamanya bersifat negatif, tetapi ada juga sifat positif dari konflik itu sendiri. Misalnya, aspek kelompok yang berkonflik yaitu konflik
akan menguatkan rasa solidaritas dan juga perubahan di dalam kelompok itu sendiri. Selain itu solidaritas & persatuan yang terjadi di kelompok itu
akan bertambah tinggi jika tingkat permusuhan dengan kelompok lain bertambah besar. Contoh Kelompok Suporter Sepak Bola.
Di sisi lain konflik juga membahayakan persatuan dimana pasti menimbukan efek-efek negatif , karena sebab itu perlu dikembangkan berbagai cara
agar bahaya tersebut dapat “dikurangi/ diiredam” dengan membuat KATUP PENYELAMAT. KATUP PENYELAMAT ini adalah mediator yang bisa
dibentuk oleh Institusi Sosial,; tindakan; ataupun kebiasaan. tanpa harus menhancurkan sistem sosial tersebut.

Essays: The New Republic


Asumsi Teori
Perilaku konflik dapat muncul ketika
masyarakat merespon perubahan sekecil
apapun (baca: masyarakat itu identik
dengan perubahan). Jadi, tidak harus
diawali dengan kesepakatan/ sifat yang
harmonis , yang nantinya kesepakatan itu
kemudian dilanggar masyarakat, baru
konflik ada.

Konflik berkaitan dengan kepentingan


(tujuan) dari kelompok & perilaku konflik
mengalami perubahan ketika kepentingan
antarkelompok saling “bergesekan” yang
akhrinya timbullah suatu pertentangan

Ralph
Dahrendorf
-KONFLIK DIALEKTIK-
(Class and Class Conflict in Industrial Society
Kapitalisme & Struktur Kelas
Konflik berasal dari sktruktur ekonomi kapitalisme
yang diciptakan masing- masing kelompok dengan
dasar: Ideologi berbeda,
Kepentingan berbeda dan setiap
kelompok saling berusaha untuk mendapatkan
kekuasaan baik dari kaum proletar
(kelas yang diperalat dengan menjual
“tenaga”) dan kaum borjuis (kelas sosial atas
yang mengendalikan alat produksi)

.
Drs. Robert
Markus Zaka
Lawang (Guru Besar Fisipol UI, 2006)

PENJELASAN TEORI :

Bahwa Konflik merupakan perjuangan


untuk memperoleh hal-hal yang bersifat langka berupa
(nilai, status, kekuasaan, dan otoritas/ wewenang).
Tujuan individu/ kelompok saling berkonflik tidak
sebatas hanya memperoleh keuntungan namun
sekaligus juga untuk menundukkan pesaingnya
PETA KONSEP
Organisasi
Organisasi

TINGKAT
KONFLIK Di
Didalam
dalamOrganisasi
Organisasi

Antarkelompok
Antarkelompok

Di
Didalam
dalamKelompok
Kelompok

Antarindividu
Antarindividu
. . . Aktifitas ?
Sosiologis.Project

Anda mungkin juga menyukai