STRATIFIKASI SOSIAL
DIFERENSIASI SOSIAL
“Pembedaan kelompok masyarakat
berdasarkan ciri dan fungsinya.” “Pembedaan masyarakat ke dalam
Perbedaan ciri : Aspek biologis secara kelas-kelas secara bertingkat dalam
kodrati permanen dari Tuhan (seks) lapisan tinggi maupun rendah.”
Perbedaan Fungsi : Aspek gender
Pengaruh
(konstruksi sosial yang dapat berubah yang Dasar Stratifikasi yang dihargai :
fungsi dan peran sesuai ditimbulkan 1) Kekayaan
perkembangan zaman 2) Kekuasaan,
3) Kehormatan (keturunan,
pendidikan, senioritas/pengalaman,
Diferensiasi Sosial jenis kelamin)
mencakup ras, etnis, 4) Ilmu Pengetahuan
klan, dan agama
PENGARUH DIFERENSI SOSIAL & STRATIFIKASI
SOSIAL
PRIMORDIALISME ETNOSENTRISME
Sisi Positif :
Pandangan yang menunjukan Sikap yang menilai • Menjaga keutuhan
sikap individu berpegang teguh Faktor Penyebab kebudayaan masyarakat & kestabilan budaya
pada hal-hal yang dibawa sejak Primordialisme lain memggunakan ukuran • Mempertinggi
lahir (sejak kecil) seperti SARA. kebudayaannya. semangat
Primordialisme tumbuh subur
di masyarakat akibat : patriotisme &
Istilah lain berkaitan dengan • Adanya sesuatu yang Menganggap bahwa kesetiaan kepada
Primordialisme adalah : Parktik dianggap istimewa oleh kebudayaannya lebih baik bangsa
Nepotisme (kecenderungan untuk individu dalam suatu daripada kebudayaan orang lain.
memiliki sanak saudara dan kelompok.
• Memperteguh
teman dekat untuk memangku • Adanya suatu sikap untuk kecintaan kepada
suatu jabatan tertentu.) CONTOH : Budaya suku Toraja
mempertahankan keutuhan
yang mengubur bayi di pohon budaya atau bangsa
suatu kelompok dari ancaman
luar taraa’ karena pohon tersebut
• Adanya nilai-nilai yang memiliki banyak getah yang
CONTOH : berkaitan dengan sistem dianggap sebagai pengganti
Budaya keyakinan seperti nilai ASI. Tetapi, masyarakat di luar
sungkem yang keagamaan & kesamaan suku Toraja akan menganggap
pandangan (ideologis)
dimiliki oleh Passiliran adalah perbuatan
suku Jawa yang tidak berdasar & tidak
masuk akal.
POLITIK ALIRAN (Politik KONSOLIDASI Mengenali &
Identitas) Memahami Faktor
Konflik
CONTOH : Dalam
3) Akselator Konflik (Isu demo mengenai
Konflik) : Berupa pemicu omnibus law,
konflik yang dimainkan provokator dari CONTOH : Anak-
aktor secara terencana terjadinya konflik anak SMA maupun
melalui isu kabar yang tersebut adalah SMK yang ikut
sengaja beredar dengan beberapa media terlibat demo
mudahnya semakin luas : massa penyebar omnibus law
Berupa isu agama, isu rasial, berita ‘hoax’ untuk karena pengaruh
suku atau suku identitas- memperburuk informasi yang
identitas lain. keadaan. bias.
DEFINISI KONFLIK (Secara
Sosiologis)
3) Kelompok Fungsional
Kelompok yang tanggung jawab 4) Konflik akan meluas
utamanya adalah menghentikan menjadi kekerasan,
kekerasan dan mencegah apabila
meluasnya konflik. Aktor ini Suatu proses interaksi antara 2 atau lebih pihak yang
berperan sebagai “pemadam dimana didalamnya terdapat masalah dan berusaha
kebakaran”. Jika gagal, maka api menyingkirkan pihak lain dengam cara
munculnya fase eskalasi
(provokator) akan merembet ke menghancurkan (membuat pihak lain tidak berdaya)
1) Fase ketegangan : siswa SMA
kelompok-kelompok rentang yang CONTOH : Konflik viral istri SAH dengan
swasta tidak terima diejek oleh
lain. PELAKOR karena memperebutkan eksistensi.
murid SMA negeri
2) Terjadi kekerasan : Tawuran
antar sekolah dengan membawa
senjata tajam. KONFLIK = “Identik dengan
3) Jatuhnya korban : Anak kepentingan”
SMA/SMK yang tewas dan luka-
luka saat tawuran.
4) Meluasnya konflik di berbagai Kepentingan : keinginan-keinginan individu yang
wilayah : Sekolah mengeluarkan bersifat subjektif untuk memperoleh sumber daya yang
surat DO kepada siswa yang “terbatas” dengan tujuan memenuhi kebutuhan.
terlibat tawuran Sumber daya di sini adalah berupa material (harta :
perhiasan, kendaraan, tempat tinggal mewah) dan non
material ( kekuasaa, ideologi). Di dalam sebuah
CONTOH : Polisi/Polri yang masyarakat ada sebuah sistem. Sistem ini di dalamnya
membantu mengkondisikan berisi nilai, norma, dan struktur sosial. Di dalam
struktur masyarakat selalu ada posisi status & peran
pendemo omnibus law yang dijalankan oleh masing-masing aktor.
FAKTOR YANG MEMBUAT SUATU
KONFLIK
Karl Marx
Struktur Kelas
Konflik berasal dari struktur ANTARINDIVIDU
ekonomi kapitalisme yang
diciptakan masing-masing
CONTOH : Seseorang
kelompok dengan dasar :
Ideologi berbeda, Drs. Robert Markus yang tersinggung
dengan prrkataan
kepentingan berbeda dan Zaka Lawang temannya
setiap kelompok saling
berusaha untuk Bahwa konflik merupakan
CONTOH : mendapatkan kekuasaan perjuangan untuk memperoleh
Pembakaran baik dari kaum proletar hal-hal yang bersifat langka berupa
gedung (kelas yang diperalat (nilai, status, kekuasaan, dan DI DALAM KELOMPOK
perkantoran dengan menggunakan otoritas/wewenang). Tujuan
akibat upah yang “tenaga” dan kaum borjuis individu/kelompok saling
diterima pekerja CONTOH : Anggota
(kelas sosial atas yang berkonflik tidak sebatas hanya yang tidak setuju
tidak sesuai mengendalikan alat memperoleh keuntungan namun
dengan dengan kenaikan uang
produksi). juga sekaligus untuk menundukkan
ketentuan. pesaingnya. CONTOH : Konflik
iuran dalam suatu
siswa A dan B dalam kelompok
memperebutkan gelar ketua OSIS.
DI DALAM ORGANISASI ORGANISASI
ANTARKELOMPOK
CONTOH : Perdebatan CONTOH : Sebuah produsen
CONTOH : Meninggalnya antara karyawan 1
supporter Persija Jakarta, tas A yang melaporkan
dengan karyawan lain produsen B atas tindakan
Haringga Sirila akibat akibat ketidakselarasan
dikeroyok oknum pendukung plagiarisme terhadap salah
dalam mengambil satu merek tas mereka.
Persib Bandung. keputusan
KESIMPULAN
Gagasan dasar pemikiran konflik (paradigma konflik) yaitu konsep konflik, konflik adalah gejala yang wajar
terjadi, konflik dilihat sebagai akibat dari perubahan & paradigma konflik sebagai sebuah dualitas. Pengaruh
dari diferensiasi & stratifikasi sosial menimbulkan primordialisme, etnosentrisme, politik aliran, dan konsolidasi.
Adapun faktor-faktor konflik diantaranya eksistensi, ketidakadilan, diskriminasi, dan korupsi. Konflik dapat
berlangsung karena adanya aktor, diantaranya : provokator kelompok rentan, dan kelompok fungsional. Faktor
yang membuat suatu konflik adalah perbedaan individual, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan,
dan perubahan nilai sosial secara cepat. Adapun teori-teoru konflik sosial yang dikemukakan oleh para ahli
diantaranya konflik fungsional, konflik dialektif, kapitalisme & struktur kelas, dll. Kemudian, tingkatan konflik
yaitu antarindividu, di dalam kelompok, antarkelompok, di dalam organisasi, hingga antar-organisasi.
PERTEMUAN KE - 2
Bentuk-Bentuk Konflik,
Kekerasan, dan Akomodasi
Sosial
Pertentangan antara
perbuatan anak dengan Pertentangan dengan
keinginan orang tua rentang waktu sesuai
tidak sejalan. CONTOH : usia & tingkat
setelah lulus SMK anak kehidupannya. CONTOH
ingin langsung bekerja, : perebutan lahan yang
tetapi orang tua ingin merupakan warisan dari Pertentangan dalam hubungan
agar ia melanjutkan orang tuanya sosial di tetangga, teman kerja,
Reaksi atas perilaku anak
kuliah teman bermain. CONTOH :
yang tidak sejalan dengan
seorang karyawan yang
keinginan orangtua. CONTOH
berkonflik dengan atasannya
: seorang anak yang mentato
karena selalu diminta untuk
tubuhnya dan dipertentangkan
mengerjakan hal yang bukan
oleh orang tuanya.
merupakan kewajibannya.
5. KONFLIK DENGAN SUAMI - ISTRI :
Pertentangan akibat adanya kesulitan
yang dihadapi dalam perkawinan/ rumah
tangga. CONTOH : istri ingin tinggal dekat
dengan orang tuanya, akan tetapi suami
menginginkan agar mereka tinggal di luar 8. Konflik dalam Agama : Pertentangan dalam
negeri. perilaku & tujuan hidup menurut aturan
agama. CONTOH : Menyebarkan video saat
menginjak-injak kitab suci milik agama lain.
6. KONFLIK DI SEKOLAH : Pertentangan
akibat tidak dapat mengikuti pelajaran &
hubungan yang tidak harmonis antara
guru dengan murid. CONTOH : guru yang
cuek terhadap muridnya karena ia tidak
bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
9. Konflik Pribadi (Batin) : Pertentangan karena
minat yang berlawanan/ tidak memiliki
keuletan mengembangkan diri. CONTOH :
7. Konflik dalam Pekerjaan : karakter impiannya ingin menjadi perawat tetapi
teman kerja, pimpinan/ pekerjaan yang menjelang kuliah masuk ke jurusan akuntansi.
berat (membosankan) CONTOH : tidak
setuju dengan jabatan yang diberikan
karena di rasa terlalu membosankan.
3. KONFLIK ANTARA
Ralph Dahrendorf : 4 Conflict Theory KELOMPOK TERORGANISIR &
TIDAK TERORGANISIR :
1. KONFLIK ANTAR PERAN Pertentangan antara
SOSIAL kelompok-kelompok sosial.
Pertentangan individu atas CONTOH : Sebuah
benturan saat ia sedang perusahaan yang meminta
menjalankan peran-peran bantuan polisi untuk
tertentu. CONTOH : Sebagai membubarkan karyawan
kepala sekolah, Pak Subin harus demo
Ralph Dahrendorf memberikan surat Drop-Out
kepada seorang siswa akibat
terlibat perkelahian, sementara
di sisi lain ia adalah ayah dari
siswa tersebut.