Anda di halaman 1dari 18

SOSIOLOGI BAB 4

Konflik, Kekerasan, dan


Upaya Penyelesaian

Olivia Sukma Ananda (27)


XI IPS 3
Paradigma Konflik Gagasan/dasar pemikiran konflik.
1. KONSEP KONFLIK (Terdapat dalam Paradigma 3. Konflik Dilihat Sebagai Akibat Perubahan
Struktural Fungsional) Tidak ada suatu masyarakat yang tidak dilanda perubahan.
Dalam paradiga struktural fungsional : Konflik internal justru Bahkan suatu masyarakat yang paling terisolasi sekalipun
menjadi unsur perekat solidaritas antar warganya sehingga dilanda perubahan. Misalnya : Pergantian generasi/
integrasi (ORDER) dan konflik (DISORDER) bisa dilihat pertambahan penduduk di dalam masyarakat yang
sebagai senuah koin dengan dua sisi yang tidak terpisahkan satu bersangkutan.
sama lain. Konflik dasarnya adalah katup pengaman untuk
menghindarkan sistem sosial dari “kerusakan”.
4. Paradigma Konflik Sebagai Sebuah
Dualitas (Kemungkinan)
2. Konflik adalah Gejala yang Wajar Terjadi 1) Setiap anggota masyarakat yang hidup dalam struktur sosial mampu
Tidak ada satu masyarakat yang tidak mengalami mengatasi perbedaan-perbedaan pendapat/kepentingan anggotanya
konflik. Konflik adalah fungsi dari integrasi (persatuan). berdasarkan “kesepakatan (consensus) nilai-nilai bersama. Misal :
Kaki kanan tidak dapat berdiri sendiri tanpa kaki kiri.
Integrasi tidak akan ada tanpa adanya konflik. Konflik bisa
dilihat sebagai oposisi ( saling berhadapan) atau konflik bisa
dilihat sebagai unsur ketergantungan (saling mendukung
2) Setiap anggota masyarakat memandang saling berlawanan, saling
yang lain) = masyarakat menciptakan keteraturan atau berhadapan satu sama lain. Tangan kanan adalah lawan dari tangan kiri,
harmoni sosial. kaya dipertentangkan dengan miskin, buruk adalah lawan dari baik.
Pengaruh Diferensiasi & Stratifikasi menimbulkan Konsekuensi
Positif & Negatif :
Diferensiasi sosial dapat menimbulkan : Primordialisme,
Etnosentrisme, Politik aliran, dan Konsolidasi sosial

STRATIFIKASI SOSIAL
DIFERENSIASI SOSIAL
“Pembedaan kelompok masyarakat
berdasarkan ciri dan fungsinya.” “Pembedaan masyarakat ke dalam
Perbedaan ciri : Aspek biologis secara kelas-kelas secara bertingkat dalam
kodrati permanen dari Tuhan (seks) lapisan tinggi maupun rendah.”
Perbedaan Fungsi : Aspek gender
Pengaruh
(konstruksi sosial yang dapat berubah yang Dasar Stratifikasi yang dihargai :
fungsi dan peran sesuai ditimbulkan 1) Kekayaan
perkembangan zaman 2) Kekuasaan,
3) Kehormatan (keturunan,
pendidikan, senioritas/pengalaman,
Diferensiasi Sosial jenis kelamin)
mencakup ras, etnis, 4) Ilmu Pengetahuan
klan, dan agama
PENGARUH DIFERENSI SOSIAL & STRATIFIKASI
SOSIAL

PRIMORDIALISME ETNOSENTRISME
Sisi Positif :
Pandangan yang menunjukan Sikap yang menilai • Menjaga keutuhan
sikap individu berpegang teguh Faktor Penyebab kebudayaan masyarakat & kestabilan budaya
pada hal-hal yang dibawa sejak Primordialisme lain memggunakan ukuran • Mempertinggi
lahir (sejak kecil) seperti SARA. kebudayaannya. semangat
Primordialisme tumbuh subur
di masyarakat akibat : patriotisme &
Istilah lain berkaitan dengan • Adanya sesuatu yang Menganggap bahwa kesetiaan kepada
Primordialisme adalah : Parktik dianggap istimewa oleh kebudayaannya lebih baik bangsa
Nepotisme (kecenderungan untuk individu dalam suatu daripada kebudayaan orang lain.
memiliki sanak saudara dan kelompok.
• Memperteguh
teman dekat untuk memangku • Adanya suatu sikap untuk kecintaan kepada
suatu jabatan tertentu.) CONTOH : Budaya suku Toraja
mempertahankan keutuhan
yang mengubur bayi di pohon budaya atau bangsa
suatu kelompok dari ancaman
luar taraa’ karena pohon tersebut
• Adanya nilai-nilai yang memiliki banyak getah yang
CONTOH : berkaitan dengan sistem dianggap sebagai pengganti
Budaya keyakinan seperti nilai ASI. Tetapi, masyarakat di luar
sungkem yang keagamaan & kesamaan suku Toraja akan menganggap
pandangan (ideologis)
dimiliki oleh Passiliran adalah perbuatan
suku Jawa yang tidak berdasar & tidak
masuk akal.
POLITIK ALIRAN (Politik KONSOLIDASI Mengenali &
Identitas) Memahami Faktor
Konflik

Sebuah usaha untuk menata


Keadaan dimana sebuah kelompok
atau organisasi tertentu, dilelilingi oleh
kembali atau memperkuat
sejumlah organisasi massa, baik formal suatu himpunan atau Konflik kekerasan
maupun informal yang berpegang pada organisasi yang terancam berkecamuk akibat
ideologi yang sama. pecah. suatu peristiwa
misalnya : perkelahian,
CONTOH : PKI yang 2 bentuk Konsolidasi : pembunuhan,
memiliki sejumlah sengketa, perebutan
massa yang berasal Konsolidasi kedalam › kekuasaan dan lain-
dari kelompok Memperkuat ikatan antar
buruh. anggota kelompok. CONTOH :
lain. Inilah yang
Membentuk visi & misi baru disebut 1) Pemicu
Penggolongan Politik Aliran
Ada 4 aliran yang berkembang dalam kehidupan dalam organisasi PMI Konflik ingat >> pemicu
politik di dunia, yaitu :
1) Aliran kiri, suatu paham kepartaian yang Konsolidasi keluar › bisa dilihat
berciri radikal liberal Memunculkan sikap antipati peristiwanya dan
2) Aliran kanan, suatu paham kepartaian yang
berciri konservatif
terhadap kelompok lain. CONTOH akibat dari yang
3) Aliran ekstrim kiri, suatu paham kepartaian : Tidak setuju terhadap usulan ditimbulkannya
yang berciri komunis sosialis4) Aliran ekstrim dari kelompok lain meskipun
kanan, suatu paham kepartaian yang berciri
usulan tersebut dapat sehingga ini disebut
reaksioner
dipertimbangkan. konflik permukaan.
a) EKSISTENSI b) KETIDAKADILAN c) DISKRIMINASI d) KORUPSI

Perlakuan tidak adil


segala sesuatu Menyalahgunakan
Tindakan sewenang- untuk membeda-
yang viral kepercayaan/amanah
wenang dalam bedakan seseorang
menunjuk kepada yang diberikan
memperlakukan karena karakteristik :
sebuah organisasi guna
suatu kelompok usia, kelamin, suku,
kesempurnaan mendapatkan
dengan kelompok kepercayaan, ras, aliran
yang dimiliki dan keuntungan pribadi.
lain. politik dan kondisi fisik
apa yang ada.
lainnya.

CONTOH : anak kandung


& anak angkat yang CONTOH : tersangka penyiraman
CONTOH : seorang siswa
berkonflik untuk air keras, diberi hukuman yang CONTOH : seorang polisi
yang dijauhi teman-
memperebutkan kasih sama dengan seorang nenek yang yang meloloskan orang yang
temannya karena
sayang orang tua. mencuri batang kayu jati. ditilang karena diberi uang.
keterbatasan ekonomi.
Konflik dapat berlangsung karena ada aktor, siapakah mereka?
Tetapi, ada faktor
lain yang
mendasari konflik
yaitu 2) Akar 1) Provokator 2) Kelompok Rentan
Konflik (cenderung Aktor-aktor utama yang terlibat Kelompok yang tidak terlibat
langsung konflik tetapi akhirnya
tidak terlihat di dan kadangkala memiliki logika ikut terpengaruh dan ikut menjadi
permukaan serta yang abnormal. Biasanya logika terlibat konflik karena dipengaruhi
sulit dihilangkan). ini disebarkan dalam bentuk informasi yang bias dari kelompok 1.
distortif/bias (pemutarbalikkan
fakta).

CONTOH : Dalam
3) Akselator Konflik (Isu demo mengenai
Konflik) : Berupa pemicu omnibus law,
konflik yang dimainkan provokator dari CONTOH : Anak-
aktor secara terencana terjadinya konflik anak SMA maupun
melalui isu kabar yang tersebut adalah SMK yang ikut
sengaja beredar dengan beberapa media terlibat demo
mudahnya semakin luas : massa penyebar omnibus law
Berupa isu agama, isu rasial, berita ‘hoax’ untuk karena pengaruh
suku atau suku identitas- memperburuk informasi yang
identitas lain. keadaan. bias.
DEFINISI KONFLIK (Secara
Sosiologis)
3) Kelompok Fungsional
Kelompok yang tanggung jawab 4) Konflik akan meluas
utamanya adalah menghentikan menjadi kekerasan,
kekerasan dan mencegah apabila
meluasnya konflik. Aktor ini Suatu proses interaksi antara 2 atau lebih pihak yang
berperan sebagai “pemadam dimana didalamnya terdapat masalah dan berusaha
kebakaran”. Jika gagal, maka api menyingkirkan pihak lain dengam cara
munculnya fase eskalasi
(provokator) akan merembet ke menghancurkan (membuat pihak lain tidak berdaya)
1) Fase ketegangan : siswa SMA
kelompok-kelompok rentang yang CONTOH : Konflik viral istri SAH dengan
swasta tidak terima diejek oleh
lain. PELAKOR karena memperebutkan eksistensi.
murid SMA negeri
2) Terjadi kekerasan : Tawuran
antar sekolah dengan membawa
senjata tajam. KONFLIK = “Identik dengan
3) Jatuhnya korban : Anak kepentingan”
SMA/SMK yang tewas dan luka-
luka saat tawuran.
4) Meluasnya konflik di berbagai Kepentingan : keinginan-keinginan individu yang
wilayah : Sekolah mengeluarkan bersifat subjektif untuk memperoleh sumber daya yang
surat DO kepada siswa yang “terbatas” dengan tujuan memenuhi kebutuhan.
terlibat tawuran Sumber daya di sini adalah berupa material (harta :
perhiasan, kendaraan, tempat tinggal mewah) dan non
material ( kekuasaa, ideologi). Di dalam sebuah
CONTOH : Polisi/Polri yang masyarakat ada sebuah sistem. Sistem ini di dalamnya
membantu mengkondisikan berisi nilai, norma, dan struktur sosial. Di dalam
struktur masyarakat selalu ada posisi status & peran
pendemo omnibus law yang dijalankan oleh masing-masing aktor.
FAKTOR YANG MEMBUAT SUATU
KONFLIK

1) Perbedaan 2. Perbedaan 3. Perbedaan kepentingan (Yakni :


Individual Kebudayaan ambisi kebutuhan ekonomi, politik,
sosial, dan pendidikan tidak sama)
(Berkaitan : pendirian, Dipengaruhi : pola pikir, CONTOH : Karyawan A bekerja dengan
perasaan, & keyakinan perbedaan kepribadian giat agar dapat naik jabatan. Sedangkan
sebagai dasar yang khas di lingkungan karyawan B bekerja hanya agar
berpikir/pandangan tempat tinggal. mendapat fasilitas kantor.
antarindividu.
CONTOH : Pada sebagian
CONTOH : Orang tua suku Batak, anak dididik
berpikir anak tidak sangat keras sedari dini.
boleh keluar rumah saat Berbeda dengan cara 4. Perubahan nilai sosial secara cepat
malam karena mendidik anak di (Dipengaruhi isu-isu utama seperti gender &
berbahaya. Bagi anak, masyarakat suku minang hak perempuan ; kekuasaan ; budaya ;
keluar bermain saat yang mengajarkan anaknya identitas nasional ; hoax ; SARA sehingga
malam sangat sedini mungkin untuk muncul kelompok pro/siap &
menyenangkan. belajar ke surau. kontra/berlawanan) CONTOH : Di zaman
seperti sekarang, banyak laki-laki yang
mengubah gendernya menjadi perempuan,
begitupun sebaliknya.
TEORI-TEORI KONFLIK SOSIAL

Konflik Fungsional Konflik Dialektif


Konflik tidak selamanya bersifat
Perilaku konflik dapat muncul
negatif, tetapi ada juga sifat positif
dari konflik itu sendiri. Misalnya, ketika masyarakat merespon
aspek kelompok yang berkonflik yaitu perubahan sekecil apapun
konflik akan menguatkan rasa (masyarakat itu identik dengan
Lewis A. Coser solidaritas & juga perubahan di dalam perubahan). Jadi, tidak harus
kelompok itu sendiri. Selain itu, Ralph Dahrendorf diawali dengan
Di sisi lain konflik juga solidaritas dan persatuan yang terjadi kesepakatan/sifat yang
membahayakan persatuan di kelompok itu akan bertambah
dimana pasti menimbulkan harmonis, yang nantinya
tinggi jika tingkat permusuhan dengan
efek-efek negatif, karena kesepakatan itu kemudian
kelompok lain bertambah besar.
sebab itu perlu
CONTOH : Kelompok supporter sepak dilanggar masyarakat, baru
dikembangkan berbagai CONTOH : Kelompok
bola. konflik ada.
cara agar bahaya tersebut belajar yang
dapat “dikurangi/diredam” CONTOH : Kelompok anak-anak berkonflik karena Konflik berkaitan dengan
dengan membuat “katup
penyelamat”. Katup motor biasanya memiliki rasa mempermasalahkan kepentingan (tujuan) dari
penyelamat ini adalah solidaritas yang tinggi. Akan pelajaran mana yang kelompok & perilaku konflik
mediator yang bisa tetapi ketika terjadi pertengkaran akan lebih dulu mengalami perubahan ketika
dibentuk oleh institusi
sosial ; tindakan ; ataupun
dengan kelompok lain, mereka dibahas. kepentingan antarkelompok
kebiasaan tanpa harus akan mudah terpancing sehingga saling bergesekan yang akhirnya
mengancurkan sistem sosial menimbulkan efek negatif yang timbullah suatu pertentangan.
tersebut. besar.
Kapitalisme & TINGKAT KONFLIK

Karl Marx
Struktur Kelas
Konflik berasal dari struktur ANTARINDIVIDU
ekonomi kapitalisme yang
diciptakan masing-masing
CONTOH : Seseorang
kelompok dengan dasar :
Ideologi berbeda, Drs. Robert Markus yang tersinggung
dengan prrkataan
kepentingan berbeda dan Zaka Lawang temannya
setiap kelompok saling
berusaha untuk Bahwa konflik merupakan
CONTOH : mendapatkan kekuasaan perjuangan untuk memperoleh
Pembakaran baik dari kaum proletar hal-hal yang bersifat langka berupa
gedung (kelas yang diperalat (nilai, status, kekuasaan, dan DI DALAM KELOMPOK
perkantoran dengan menggunakan otoritas/wewenang). Tujuan
akibat upah yang “tenaga” dan kaum borjuis individu/kelompok saling
diterima pekerja CONTOH : Anggota
(kelas sosial atas yang berkonflik tidak sebatas hanya yang tidak setuju
tidak sesuai mengendalikan alat memperoleh keuntungan namun
dengan dengan kenaikan uang
produksi). juga sekaligus untuk menundukkan
ketentuan. pesaingnya. CONTOH : Konflik
iuran dalam suatu
siswa A dan B dalam kelompok
memperebutkan gelar ketua OSIS.
DI DALAM ORGANISASI ORGANISASI
ANTARKELOMPOK
CONTOH : Perdebatan CONTOH : Sebuah produsen
CONTOH : Meninggalnya antara karyawan 1
supporter Persija Jakarta, tas A yang melaporkan
dengan karyawan lain produsen B atas tindakan
Haringga Sirila akibat akibat ketidakselarasan
dikeroyok oknum pendukung plagiarisme terhadap salah
dalam mengambil satu merek tas mereka.
Persib Bandung. keputusan

KESIMPULAN

Gagasan dasar pemikiran konflik (paradigma konflik) yaitu konsep konflik, konflik adalah gejala yang wajar
terjadi, konflik dilihat sebagai akibat dari perubahan & paradigma konflik sebagai sebuah dualitas. Pengaruh
dari diferensiasi & stratifikasi sosial menimbulkan primordialisme, etnosentrisme, politik aliran, dan konsolidasi.
Adapun faktor-faktor konflik diantaranya eksistensi, ketidakadilan, diskriminasi, dan korupsi. Konflik dapat
berlangsung karena adanya aktor, diantaranya : provokator kelompok rentan, dan kelompok fungsional. Faktor
yang membuat suatu konflik adalah perbedaan individual, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan,
dan perubahan nilai sosial secara cepat. Adapun teori-teoru konflik sosial yang dikemukakan oleh para ahli
diantaranya konflik fungsional, konflik dialektif, kapitalisme & struktur kelas, dll. Kemudian, tingkatan konflik
yaitu antarindividu, di dalam kelompok, antarkelompok, di dalam organisasi, hingga antar-organisasi.
PERTEMUAN KE - 2

Bentuk-Bentuk Konflik,
Kekerasan, dan Akomodasi
Sosial

Olivia Sukma Ananda (27)


XI IPS 3
SOERJONO (Sosiolog Hukum, Guru
SOEKANTO Besar Sosiolog UI)
1. KONFLIK PRIBADI
Pertentangan yang terjadi antara orang per- 4. KONFLIK POLITIK : Konflik yang
orang. CONTOH : konflik hutang piutang menyangkut pertentangan kekuasaan
antar golongan-golongan/diantara negara
2. Konflik Rasial : Pertentangan kelompok ras
dengan negara yang berdaulat. CONTOH :
yang berbeda karena kepentingan &
Konflik antar partai politik di tabanan,
kebudayaan yang saling bertabrakan. CONTOH :
bali, menjelang pemilihan umum legislatif
kasus george floyd yang merupakan orang ras
kulit hitam dengan seorang polisi AS dengan ras
kulit putih

3. Konflik Antar Kelas Sosial : 5. Konflik Internasional :


Pertentangan karena adanya Pertentangan yang melibatkan
perbedaan keadaan ekonomi yang beberapa kelompok negara (blok)
dikaitkan dengan masalah kekayaan dimana memperebutkan sesuatu
atau jabatan. CONTOH : karyawan hal (perbedaan kepentingan) yang
yang menuntut kenaikan gaji akibat berpengaruh terhadap kedaulatan
minimnya tingkat kesejahteraan negara. CONTOH : Konflik antara
irak dan Amerika serikat
Lewis Alfred Coser “The Functions of Social Conflict”
(Bentuk & Tempat Terjadinya Konflik)
Diferensiasi sosial dapat menimbulkan : Primordialisme,
Etnosentrisme, Politik aliran, dan Konsolidasi sosial

1. Konflik Realistis : Konflik yang berasal


dari kekecewaan terhadap kebijakan
3. Konflik In-Group : Konflik yang
suatu sistem sosial dan berujung pada
tuntutan agar mendapatkan hal yang terjadi dalam kelompok/masyarakat
lebih baik. CONTOH : demo yang di wilayah itu sendiri. CONTOH :
dilakukan untuk menuntut agar konflik akibat perbedaan pendapat &
Presiden Soeharto mundur dari peespektif antar anggota kelompok
jabatannya.
4. Konflik Out-Group : Konflik yang
2. Konflik Non Realistis : Konflik yang terjadi antara suatu kelompok
berasal dari ekspresi masyarakat yang
masyarakat dengan kelompok
frustasi yang kemudian melakukan hal
yang agresif namun tujuannya adalah masyarakat lain. CONTOH : Konflik
kemarahan (tidak jelas) CONTOH : kelas IPA & IPS tentang siapa yang
Melakukan aksi vandalisme karena paling berprestasi.
adanya ketidaksesuaian antara
keinginan & keputusan.
Konflik Ditinjau dari Perspektif Psikologi Sosial
(Ursula Lehr)

2. KONFLIK 3. KONFLIK 4. KONFLIK


1. KONFLIK
DENGAN ANAK DENGAN SANAK DENGAN
DENGAN ORANG
SENDIRI SAUDARA ORANG LAIN
TUA SENDIRI

Pertentangan antara
perbuatan anak dengan Pertentangan dengan
keinginan orang tua rentang waktu sesuai
tidak sejalan. CONTOH : usia & tingkat
setelah lulus SMK anak kehidupannya. CONTOH
ingin langsung bekerja, : perebutan lahan yang
tetapi orang tua ingin merupakan warisan dari Pertentangan dalam hubungan
agar ia melanjutkan orang tuanya sosial di tetangga, teman kerja,
Reaksi atas perilaku anak
kuliah teman bermain. CONTOH :
yang tidak sejalan dengan
seorang karyawan yang
keinginan orangtua. CONTOH
berkonflik dengan atasannya
: seorang anak yang mentato
karena selalu diminta untuk
tubuhnya dan dipertentangkan
mengerjakan hal yang bukan
oleh orang tuanya.
merupakan kewajibannya.
5. KONFLIK DENGAN SUAMI - ISTRI :
Pertentangan akibat adanya kesulitan
yang dihadapi dalam perkawinan/ rumah
tangga. CONTOH : istri ingin tinggal dekat
dengan orang tuanya, akan tetapi suami
menginginkan agar mereka tinggal di luar 8. Konflik dalam Agama : Pertentangan dalam
negeri. perilaku & tujuan hidup menurut aturan
agama. CONTOH : Menyebarkan video saat
menginjak-injak kitab suci milik agama lain.
6. KONFLIK DI SEKOLAH : Pertentangan
akibat tidak dapat mengikuti pelajaran &
hubungan yang tidak harmonis antara
guru dengan murid. CONTOH : guru yang
cuek terhadap muridnya karena ia tidak
bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
9. Konflik Pribadi (Batin) : Pertentangan karena
minat yang berlawanan/ tidak memiliki
keuletan mengembangkan diri. CONTOH :
7. Konflik dalam Pekerjaan : karakter impiannya ingin menjadi perawat tetapi
teman kerja, pimpinan/ pekerjaan yang menjelang kuliah masuk ke jurusan akuntansi.
berat (membosankan) CONTOH : tidak
setuju dengan jabatan yang diberikan
karena di rasa terlalu membosankan.
3. KONFLIK ANTARA
Ralph Dahrendorf : 4 Conflict Theory KELOMPOK TERORGANISIR &
TIDAK TERORGANISIR :
1. KONFLIK ANTAR PERAN Pertentangan antara
SOSIAL kelompok-kelompok sosial.
Pertentangan individu atas CONTOH : Sebuah
benturan saat ia sedang perusahaan yang meminta
menjalankan peran-peran bantuan polisi untuk
tertentu. CONTOH : Sebagai membubarkan karyawan
kepala sekolah, Pak Subin harus demo
Ralph Dahrendorf memberikan surat Drop-Out
kepada seorang siswa akibat
terlibat perkelahian, sementara
di sisi lain ia adalah ayah dari
siswa tersebut.

4. KONFLIK ANTAR SATUAN


NASIONAL : Pertentangan
2. KONFLIK ANTARA KELOMPOK antar bangsa/rakyat suatu
SOSIAL : Pertentangan yang terjadi negara dalam lingkup
antara suatu kelompok/ golongan nasional. ( Bisa disebut konflik
tertentu (Bisa terjadi Antargenerasi). kampanye/perang saudara)
CONTOH : perebutan diskon belanja Contoh : Perang saudara
antara golongan ibu-ibu & anak muda. spanyol

Anda mungkin juga menyukai