Anda di halaman 1dari 15

GIGITAN ULAR

OLEH:
SU’UDI, S. Kep., Ns
Definisi

Korban gigitan ular adalah pasien yang


digigit ular atau diduga digigit ular.
Ciri-ciri ular berbisa & Tidak berbisa
Ciri-ciri ular berbisa:
1. Bentuk kepala segi empat panjang
2. Gigi taring kecil
3. Bekas gigitan: luka halus berbentuk
lengkungan

Ciri-ciri ular tidak berbisa:


1. Bentuk kepala segitiga
2. Dua gigi taring besar di rahang atas
3. Bekas gigitan: dua luka gigitan utama akibat
gigi taring
Patofisiologi
Bisa ular mengandung toksin dan enzim yang berasal dari
air liur. Bisa tersebut bersifat:
1. Neurotoksin: berakibat pada saraf perifer atau sentral.
Mengakibatkan otot-otot lurik. Manifestasi klinis:
kelumpuhan otot pernafasan, kardiovaskuler yang
terganggu, derajat kesadaran menurun sampai dengan
koma.
2. Haemotoksin: bersifat hemolitik dengan zat antara
fosfolipase dan enzim lainnya atau menyebabkan
koagulasi dengan mengaktifkan protrombin. Perdarahan
itu sendiri sebagai akibat lisisnya sel darah merah karena
toksin. Manifestasi klinis: luka bekas gigitan yang terus
berdarah, haematom pada tiap suntikan IM, hematuria,
hemoptisis, hematemesis, gagal ginjal.
Lanjutan Patofisiologi

3. Myotoksin: mengakibatkan myoglobulinuria yang


menyebabkan kerusakan ginjal dan hiperkalemia
akibat kerusakan sel-sel otot.
4. Kardiotoksin: merusak serat-serat otot jantung
yang menimbulkan kerusakan otot jantung.
5. Cytotoksin: dengan melepaskan histamin dan zat
vasoaktifamin lainnya berakibat terganggunya
kardiovaskuler.
6. Cytolitik: zat ini yang aktif menyebabkan
peradangan dan nekrose di jaringan pada tempat
patukan
7. Enzim-enzim: termasuk hyaluronidase sebagai zat
aktif pada penyebaran bisa.
Derajat Gigitan Ular (Parrish)
1. Derajat 0
- Tidak ada gejala sistemik setelah 12 jam
- Pembengkakan minimal, diameter 1 cm
2. Derajat I
- Bekas gigitan 2 taring
- Bengkak dengan diameter 1 – 5 cm
- Tidak ada tanda-tanda sistemik sampai
12 jam
Lanjutan Derajat Gigitan Ular (Parrish)

3. Derajat II
- Sama dengan derajat I
- Petechie, echimosis
- Nyeri hebat dalam 12 jam
4. Derajat III
- Sama dengan derajat I dan II
- Syok dan distres nafas / petechie, echimosis
seluruh tubuh
5. Derajat IV
- Sangat cepat memburuk
Efek yang ditimbulkan akibat
gigitan ular
1. Local efek
beberapa spesies seperti coral snakes, krait akan
memberikan efek yang agak sulit di deteksi dan hanya
bersifat minor tetapi beberapa spesies, gigitanya dapat
menghasilkan efek yang cukup besar seperti : bengkak,
melepuh,perdarahan,memar sampai dengan nekrosis.yang
mesti diwaspadai adalah terjadinya shock hipovolemik
sekunder yang diakibatkan oleh berpindah cairan vaskuler ke
jaringan akibat pengaruh bisa ular tersebut.

2. General efek
gigitan ular ini akan menghasilkan efek sistemik yang non-
spesifik seperti : nyeri kepala,mual dan muntah,nyeri perut,
diare sampai pasien menjadi kolaps. Gejala yang ditemui
seperti ini sebagai tanda bahaya bagi tenaga kesehatan
untuk memberi petolongan segera.
Lanjutan Efek yang ditimbulkan akibat gigitan ular

3. Spesifik systemic efek


Dalam hal ini spesifik systemic efek dapat di bagi berdasarkan :
• Koagulopathy
Beberapa Spesies ular dapat menyebabkan terjadinya
koagulopathy. Tanda – tanda klinis yang dapat ditemui adalah
keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan, dari gusi,
dan bila berkembang akan menimbulkan
hematuria,haematemisis,melena dan batuk darah.
• Neurotoxic
Gigitan ular ini dapat menyebabkan terjadinya flaccid paralysis.
Ini biasanya berbahaya bila terjadi paralysis pada pernafasan.
Biasanya tanda – tanda yang pertama kali di jumpai adalah
pada saraf cranial seperti ptosis,opthalmophlegia, progresif.
bila tidak mendapat anti venom akan terjadi kelemahan
anggota tubuh dan paralisis pernafasan. Biasaya full paralysis
akan memakan waktu lebih kurang 12 jam, pada beberapa
kasus biasanya menjadi lebih cepat, 3 jam setelah gigitan.
Lanjutan Spesifik systemic efek

• Myotoxicity
Myotoxiticty hanya akan di temui bila seseorang
diserang atau digigit oleh ular laut. Ular yang
berada didaratan biasanya tidak ada yang
menyebabkan terjadinya myotoxicity berat.
Tanda dan gejala adalah : nyeri
otot,tenderness,myoglobinuria,dan berpotensi
untuk terjadinya gagal ginjal, hiperkalemia dan
cardiotoxicity.
Pemeriksaan Laboratorium

Hb, AL, AE, Ct/Bt, Golongan darah,


Elektrolit darah, pemeriksaan fungsi ginjal
Penanganan Korban Gigitan Ular
1. Prinsip-prinsip
a. Menghalangi penyerapan dan
penyebaran bisa ular
b. Menetralkan bisa
c. Mengobati komplikasi
Lanjutan Penanganan Korban Gigitan Ular

2. Pertolongan yang diberikan:


a. Incisi luka pada 1 jam pertama setelah digigit akan
mengurangi toksin 50%
b. IVFD RD 16 – 20 tpm.
c. Penisillin Prokain (PP) 1 juta unit pagi dan sore
d. ATS profilaksis 1500 iu
e. ABU 2 flacon dalam NaCl diberikan per drip dalam waktu 30
s.d 40 menit
f. Heparin 20.000 unit per 24 jam
g. Monitor diathese hemorhagi setelah 2 jam, bila tidak membaik,
tambah 2 flacon ABU lagi. ABU maksimal diberikan 300 cc (1
flacon = 10 cc)
h. Bila ada tanda-tanda laryngospasme, bronchospasme,
urtikaria atau hipotensi berikan adrenalin 0,5 mg IM,
hidrokortisone 100 mg IV
i. Kalau perlu dilakukan hemodialise
j. Bila diathese hemorhagi membaik, transfusi komponen.
k. Observasi pasien minimal 1 x 24 jam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai