Anda di halaman 1dari 18

Diskusi Pasak dan Mahkota Jaket

Operative Dentistry
Pembimbing :
drg. Yusrini Pasril Sp.KG

Mahasiswa :
Nida’ Urrahmah (20184020108)
Desy Novianti (20184020119)
Pendahuluan
Pasak adalah suatu bangunan yang merupakan retensi tambahan intra
dikuler yang dibuat dengan maksud untuk menambah retensi dan resiste
nsi dari mahkota.
Komponen pasak terdiri dari :
1. Struktur gigi yang tersisa &
perlekatan periodontal
2. Pasak yang terletak dalam akar
3. Inti yang terletak pada daerah
koronal gigi
4. Restorasi permanen bagian koronal
gigi (mahkota)
Retensi
Faktor yang dapat menahan bangunan restorasi agar tidak bergesar keluar dari preparasi kavitas
karena pengaruh tekanan vertikal maupun horizontal mastikasi.

Yang Mempengaruhi Retensi Pasak :


1. Panjang pasak
Ketentuan panjang pasak:
•A=B
(B) Panjang pasak = (A) panjang mahkota klinis

•B=D
(B) Panjang pasak = 2/3 (D) panjang akar
Panjang akar = panjang kerja PSA – panjang mahkota klinis

•C. menyisakan gutta perca sepanjang 3-5 m dari apical


Pemilihan sisa guttap dipilih dari sisa terbanyak yaitu 5 mm untuk mempertahankan apical seal
yang baik

• E=½F
Untuk melindungi akar dr fraktur maka : panjang pasak dari alveolar crest ke apikal (E) paling
tidak setengah dari panjang akar yg tertanam dalam tulang (F)
2. Diameter pasak.
• Lebar pasak paling tidak berukuran 1/3 diameter akar
• Apabila lebar pasak >1/3 diameter akar, maka dinding saluran akar menjadi
tipis
• Apabila lebar pasak <1/3 diameter akar, maka pasak kemungkinan akan patah
akibat tekanan pengunyahan

Diameter pasak dilihat berdasarakan :


a. Konservatif : mengurangi stuktur saluran akar seminimal mungkin sehingga
mempertahankan struktur gigi lebih banyak
b. Preservatif : ketebalan dentin minimal 1 mm untuk dilakukan pasak
c. Proporsional : sisa dentin dan lebar saluran akar sama besar
3. Keruncingan pasak,
a) Paralel
keuntungan : akan lebih retentif dari pada pasak meruncing,
kekurangan : pasak paralel berpotensi memecah akar di apikal
Indikasi : untuk gigi dengan saluran akar yang cukup tebal

b) Tapered Meruncing

Keuntungan : bentuk sesuai saluran akar Bergerigi Rata Bergalur

Indikasi : untuk gigi dengans saluran akar kecil


Sejajar

Bergerigi Rata Bergalur

4. Konfigurasi permukaan pasak Meruncing

Konfigurasi permukaan pasak Bergerigi Rata Bergalur

• Rata (smooth) → bersifat pasif. Sejajar

• Bergerigi (serrated) → lebih retentif dari pasak rata Bergerigi Rata Bergalur

• Bergalur (threaded) → bersifat aktif & paling retentif.


Resistensi
Faktor yang dapat menahan bangunan restorasi dan
struktur gigi agar tidak fraktur saat menerima tekanan
mastikasi. Resistensi dipengaruhi oleh:
• Bentuk preparasi
• Ketinggian hasil preparasi (ketinggian core/inti pasak)
• Ferulle (bentuk seperti pita logam yang melingkari dan
menyangga jaringan gigi dari luar menjepitnya melawan
pecahnya gigi karena tekanan mastikasi )
• Diameter hasil preparasi
• Tipe sementasi
Jenis Pasak
1. Pasak tuang ( custom dowel core)

Custom Dowel Core yaitu inti pasak logam dibuat secara individual, sesuai dengan hasil
preparasi dari masing-masing gigi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
pasak atau inti pin sebagai retensi tergantung pada :
• Ketebalan struktur gigi di sekeliling saluran akar.
• Tinggi & besarnya struktur gigi supragingiva yang masih ada.
• Diameter gigi.
• Morfologi akar.
• Tulang pendukungnya.
• Peran gigi pada restorasi akhir.
Syarat-syarat untuk dilakukan restorasi dengan pasak tuang
yaitu sebagai berikut
• Gigi sudah dilakukan perawatan saluran akar dengan hermetis
• Dentin saluran akar masih cukup tebal
• Tidak ada peradangan periapikal
• Jaringan periodontal sehat, tidak ada resorpsi horizontal
maupun vertical
• Gigi tidak goyah
• Jaringan akar masih kuat, padat, keras, dinding saluran akar
cukup tebal posisi
• gigi memungkinkan peletakan inti dan mahkota tiruan, pd saat
oklusi posisi gigi antagonis harus menyediakan tempat bagi
inti/core dan ketebalan mahkota cukup
Indikasi Pasak Dowel Kontraindikasi Pasak Dowel
1. Sisa mahkota gigi ≤ 1/3 arah 1. Status pasien (Pasien tidak
servikal kooperatif, Kesehatan pasien buruk,
2. Diameter saluran akar besar, Keadaan ekonomi yang tidak
minimal 1/3 diameter akar mendukung)
3. Mahkota gigi pasca perawatan 2. Gigi berakar pendek (lebih pendek
saluran akar yang sudah rusak dari panjang mahkota dan tipis)
dan tidak dapat direstorasi 3. Pasien dengan kebiasaan buruk
dengan mahkota jaket atau inlei  
4. Sebagai abutment GTC dan gigi
GTS
5. Koreksi gigi malposisi (sudah
dirawat perawatan saluran akar)
Jenis Pasak
2. Pasak Fabricated
Jenis pasak buatan pabrik yaitu tapered dan parallel

a. Taperred (Serrated dan Smooth) b. Paralel (Serrated dan Smooth)

Keuntungan Kerugian Keuntungan Kerugian


- Pengurangan Tidak lebih - Lebih retentive - Pengurangan dinding
dinding saluran retentif jika - Cocok untuk gigi saluran akar banyak
akar tidak banyak dibandingkan dengan saluran akar
- Dapat beradaptasi dengan pasak yang besar misalnya
dengan lebih baik parallel Caninus atau
- Cocok untuk gigi Insisivus Central
dengan saluran
akar kecil
Prosedur
Kerja
Kunjungan I
(Preparasi Saluran Akar)
Tahapan
1. Guta percha diambil menggunakan gates gliden drill, gutta percha disisakan 3-5 mm untuk
mencegah kebocoran apical. Perhatikan letak rubber stop sesuai pada titik referensi
sehingga pengurangan gutta perca dapat tepat. Irigasi dengan saline setiap pergantian gates
glidden drill dan keringkan dengan paper point
2. Rontgen saluran akar untuk mengetahui panjang guta percha yang tersisa
3. Preparasi saluran pasak menggunakan peeso reamer untuk menghilangkan undercut dan
melebarkan orifice, ukuran alat dipilih sesuai diameter saluran akar. presicion drill untuk
menghilangkan undercut, melebarkan orifis. Pilih alat sesuai dengan diameter saluran akar,
perhatikan panjang kerja dan rubber stop, kemudian preparasi dengan precission drill dan
lakukan foto ronsen dengan presicion drill.
4. Setiap pergantian alat selalu diirigasi dengan NaOCl 2,5% dan diakhiri dengan saline dan
EDTA kemudian keringkan dengan paperpoint
Kunjungan II
(Try in dan Insersi Pasak)

Tahapan
1. Try in pasak post fiber kedalam saluran akar sesuai dengan warna
2. Cek apakah pasak beradaptasi dengan baik atau tidak, perlu pengurangan atau tidak
3. Potong pasak fiber sesuai dengan panjang inti 2/3 panjang mahkota + panjang pasak
dengan bur fissure diamond
4. Dilakukan pengambilan radiograf untuk mengetahui apakah hasil pasak tersebut
terinsersi dengan baik dan tidak terdapat celah disaluran akar.
5. Irigasi dengan NaOCl 2,5% kemudian keringkan dnegan paper point
6. Dilakukan sementasi untuk insersi pasak postfiber
7. Semen yang digunakan adalah Rely X ARC
Tahapan Sementasi
• Saluran akar dibersihkan dengan diirigasi menggunakan NaOCl 2,5%, kemudian dikeringkan de
ngan paper point
• Pasak fiber dicelupkan dalam alkohol kemudian dikeringkan
• Saluran akar dan bagian mahkota di etsa menggunakan asam fosfat 37% selama 15 detik kemu
dian dibilas hingga bersi dan keringkan hingga moist
• dinding saluran akar diaplikasikan bahan bonding, didiamkan agar primer bisa berpenetrasi dan
diangin-anginkan 10-15 detik kemudian swab saluran akar dengan paper point untuk menghila
ngkan kelebihan bonding dan di LC 20 detik
• Aplikasi silane pada pasak dan diangin-anginkan
• Manipulasi semen Rely x dengan glassplate dan spatula, aplikasi rely x pada saluran akar dengan
lentulo dan pasak diolesi selapis tipis
• insersi pasak pada saluran akar sampai mencapai titik referensi dan di LC selama 20 detik setiap
permukaan
Pembentukan Inti dengan RK
1. Pembuatan inti dengan menggunakan resin komposit layer by layer sampai terbentuk miniatur m
ahkota
2. Lakukan pengetsaan dengan asam fosfat 37% selama 10-15 detik, cuci selama 20 detik dan ang
in angin sampai mois
3. Selanjutnya aplikasikan bonding selama 10 detik, angin anginkan dan sinar selama 20 detik,
4. Aplikasikan resin komposit dengan plastis instrument dan sinar selama 20 detik.
5. Preparasi inti mahkota jaket pada bagian labial ± 1,5 mm dengan bur fissure ujung datar untuk m
embuat finishing line shoulder sedangkan pada bagian palatal dan proksimal dikurangi ± 1 mm d
engan menggunakan bur fissur ujung bulat untuk mrmbuat finsihing line chamfer.
Dilakukan pencetakan
– Pencetakan dilakukan menggunakan metode pencetakan ganda (double impression), dengan
cara :
• Aplikasi gingival cord + adrenalin untuk retraksi margin
• Lakukan manipulasi bahan putty, kemudian aplikasikan putty di sendok cetak dan ditekan-tek
an lalu aduk bahan wash di glass plate dengan spatula stainless steel lalu dimasukkan ke dala
m syringe dan diinjeksikan di gigi yang akan dibuatkan mahkota jaket dan disendok cetak ba
gian gigi tersebut lalu masukkan kedalam mulut pasien. Tunggu samapai setting lalu hasil cet
akan negatif diisi dengan glasstone.
• Lakukan pencocokan warna gigi menggunakan Shadeguide
• Pemasangan mahkota sementara menggunakan Revotex dan work model dikirim ke lab untu
k pembuatan mahkota jaket.
Kunjungan III
(Try in Koping)
Tahapan
• Try in koping
• Di cek apakah ada traumatik oklusi atau dan traumatik pada bagian margin gingiva.
• Kirim ke lab untuk prosessing porcelain

Kunjungan IV
(Insersi Mahkota Jaket)
Tahapan
• Try in Porcelain fused to metal (cek traumatik oklusi, kerapatan tepi, warna gigi)
• SIK Lutting Cement diaduk  Oleskan SIK di fitting surface PFM insersi 
bersihkan kelebihan semen lalu tunggu hingga setting
• Cek oklusi dengan artikulating paper
• Jika terdapat trauma oklusi dapat dikurangi
• Cek keadaan gingiva
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai