Anda di halaman 1dari 27

SANITASI PERUMAHAN

Kriteria Rumah Sehat dan Faktor - Faktor


Masyarakat Dalam Perwujudan Rumah Sehat
OUR TEAM
1. ELFRIDA IGNATIARA NURULISYA – 2020330012

2. MELLYAWATI AN DANA – 2020330031


RUMAH SEHAT

Rumah sehat adalah proporsi rumah yang memenuhi kriteria


sehat minimum komponen rumah dan sarana sanitasi tiga
komponen (rumah, sarana sanitasi, dan perilaku) di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
KRITERIA KOMPONEN RUMAH

01 02 03
LANTAI ATAP VENTILASI

04 05
CAHAYA PENATAAN RUANG
01
LANTAI

Saat ini, ada berbagai jenis lantai rumah. Lantai rumah


dari semen atau ubin, kermik, atau cukup tanah biasa
yang dipadatkan. Syarat yang penting disini adalah
tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak becek pada
musim hujan. Lantai yang basah dan berdebu merupakan
sarang penyakit.
02
ATAP
Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah
perkotaan maupun di pedesaan. Di samping atap genteng
adalah cocok untuk daerah tropis juga dapat
terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat
dapat membuatnya sendiri.

Namun demikian banyak masyarakat pedesaan yang


tidak mampu untuk itu maka atap daun rumbai atau
daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng
maupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan,
disamping mahal juga menimbulkan suhu panas di dalam
rumah.
03
VENTILASI

Fungsi ventilasi antara lain untuk menjaga agar aliran


udara di dalam rumah tersebut tetap segar, membebaskan
udara ruangan dari bakteri – bakteri terutama bakteri
pathogen, dan untuk menjaga agar ruangan rumah selalu
tetap di dalam kelembaban (humidity) yang optimum. Ada
dua jenis ventilasi udara yaitu, ventilasi alamiah dan
ventilasi buatan.

Rumah yang tidak memiliki ventilasi yang memadai akan


menyebabkan gangguan kesehatan, karena kadar O 2
menurun, kadar CO2 naik, kelembaban naik, ruangan jadi
berbau, mikroorganisme berkembang biak.
04
CAHAYA

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup,


tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Cahaya dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu cahaya alami dan buatan.
Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai
jalan masuk cahaya yang cukup.
05
PENATAAN RUANG

 Kamar Tidur
Kamar tidur yang baik memiliki luas jendela 1/9 luas
ruangan dan juga jangan terlalu banyak perabot agar
udara dapat mengalir dengan baik.

 Ruang Makan
Ruang makan yang baik haruslah meiliki penerangan
yang baik juga baik penerangan buatan maupun
penerangan alami karena ruang makan juga dapat
difungsikan sebagai tempat dan ruang keluarga.
 Dapur
Dapur harus memiliki lubang bukaan/jendela yang
cukup dan karung yang mudah dibasahi serta ember
berisi air sebagai penanggulangan pertama bila kompor
atau tungku terbakar. Dinding sekitar kompor atau
tungku juga harus terbuat atau dilapisi bahan yang
tahan terhadap api.

 Kamar Mandi, Cuci, dan Kakus


Kamar mandi, cusi, dan kakus yang baik haruslah
memiliki lubang angin dan penerangan yang cukup dan
peredaran udara dapat terjadi dengan baik. Dinding
kamar mandi haruslah terbuat dari bahan yang
kedap air agar percikan dari kegiatan mandi, cuci, dan
kakus tidak dapat merusak dinding. Letak dari sumur
pengotor (cubuluk, sumur resapan dan lain-lain)
minimal berjarak horizontal 11 meter dari sumber air
bersih agar tidak terjadi kontaminasi terhadap
sumber air bersih tersebut.
KRITERIA SARANA SANITASI

SARANA PEMBUANGAN
KOTORAN (JAMBAN)
SARANA AIR BERSIH

SARANA PEMBUANGAN
SAMPAH

SARANA PEMBUANGAN AIR


LIMBAH
SARANA AIR BERSIH

Sarana sanitasi air adalah bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya yang menghasilkan,
menyediakan dan membagi-bagikan air bersih untuk masyarakat. Secara khusus, pengaruh air terhadap
kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung.

Jenis sarana air bersih yaitu PAM, sumur gali, sumur pompa tangan dangkal dan sumur pompa tangan
dalam, tempat penampungan air hujan, penampungan mata air, dan perpipaan.

Persyaratan air bersih meliputi:


1. Syarat fisik, diwujudkan dalam bentuk tidak keruh, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa.
2. Syarat biologis, diwujudkan dalam bentuk jumlah mikroorganisme patogen dan non patogen.
3. Syarat kimiawi, diwujudkan dalam bentuk tidak boleh mengandung berbagai bahan kimia melebihi
Nilai Ambang Batas. Syarat radioaktif, diwujudkan dalam bentuk bebas dari pencemaran radioaktif.
SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH

Limbah cair domestik (domestic wastewater) yaitu limbah cair yang


dihasilkan dari kegiatan rumah tangga seperti, air bekas cucian pakaian
atau peralatan makan, air bekas mandi, sisa makanan berwujud cair, dan
lain - lain.

Pengelolaan air limbah rumah tangga dapat dilakukan dengan membuat


saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan
sebagai berikut:

• Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik
air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
• Tidak mengotori permukaan tanah.
• Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
• Mencegah berkembangbiaknya lalat dan serangga lain.
• Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
• Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah
didapat dan murah.
• Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
SARANA PEMBUANGAN KOTORAN (JAMBAN)

Pembuatan jamban bertujuan untuk menjaga lingkungan agar bersih, sehat, dan tidak berbau; tidak
mencemari sumber air yang ada disekitarnya; tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang
dapat menjadi penular penyakit diare, kolera disentri, thypus, kecacingan, penyakit saluran
pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
Pembuatan jamban dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ditinggali.
Berikut pemilihan jamban berdasarkan kondisi lingkungan:

• Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air.

• Jamban tangki septik/ leher angsa digunakan untuk :


1. Daerah yang cukup air.
2. Daerah yang padat penduduk, karena dapat menggunakan “multiple
latrine” yaitu satu lubang penampungan tinja/tangki septik digunakan
oleh beberapa jamban (satu lubang dapat menampung kotoran/ tinja
dari 3-5 jamban).

• Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran/ tinja hendaknya


ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang.
Syarat jamban sehat secara umum

a) Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang
penampungan minimal 10 m).
b) Tidak berbau.
c) Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
d) Tidak mencemari tanah disekitarnya.
e) Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
f) Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
g) Penerangan dan ventilasi cukup.
h) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
i) Tersedia air, sabun dan alat pembersih.
SARANA PEMBUANGAN SAMPAH

sampah adalah bahan buangan yang tidak berguna dan banyak menimbulkan masalah pencemaran dan gangguan
pada kelestarian lingkungan. Limbah padat rumah tangga terdiri atas sampah organik (sisa makanan) dan sampah
anorganik (bersumber dari peralatan rumah tangga).
METODE PENGOLAHAN SAMPAH YANG BAIK

TEMPAT PEMBUANGAN PENANGANAN SAMPAH


PEMILIHAN PEWADAHAN PENGUMPULAN SEMENTARA (TPS) DENGAN KONSEP 3R
PENANGANAN SAMPAH
DENGAN KONSEP 3R
PERILAKU SANITASI

Perilaku yang dapat dilakukan untuk mewujudkan rumah sehat:

MEMBUKA MEMBERSIHKAN
MEMBUKA JENDELA RUANG MENGGUNAKAN
JENDELA KAMAR RUMAH DAN
KELUARGA HALAMAN AIR BERSIH

MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN MEMBUANG


MENGGUNAKAN JAMBAN YANG SAMPAH PADA
AIR BERSIH DAN SEHAT TEMPATNYA
SABUN

MEMBERANTAS JENTIK
DALAM RUMAH SEMINGGU
SEKALI
Faktor Masyarakat yang Mempengaruhi Terwujudnya Rumah Sehat.

PENGETAHUAN

PEREKONOMIAN SIKAP

KEPADATAN PENDUDUK TINDAKAN


KEPADATAN PENDUDUK

Hubungan dari variabel kepadatan penduduk dengan kualitas hidup adalah semakin tinggi kepadatan
penduduk akan menyebabkan semakin banyaknya problem masyarakat yang timbul sehingga
menyebabkan terhambat atau sulit tercapai kesejahteraan dengan kualitas hidup yang tinggi.
PEREKONOMIAN

Penduduk yang memiliki perekonimian rendah banyak yang


tidak mampu memiliki lahan untuk rumah nya sendiri, sehingga
banyak sekali permukiman – permukiman kumuh bantaran
sungai atau pada kolong – kolong jembatan.

Tempat tersebut bukan merupakan tempat layak huni, yang


akibatnya tidak tercapai rumah sehat sebagai wujud
peningkatan kualitas kesehatan. Sebaliknya, penduduk yang
memiliki perekonomian yang cukup atau tinggi mampu memiliki
dan memenuhi rumah yang nyaman dan sehat.
PENGETAHUAN

Pengetahuan sebagai salah satu faktor yang mempermudah (predisposing


factor) terhadap terjadinya perubahan perilaku dalam hal ini keadaan sanitasi
. pemukiman tempat tinggal. Salah satu faktor penentu terjadinya perubahan
perilaku adalah adanya faktor pemudah (predisposing factor) yang di dalamnya
termasuk pengetahuan.

Sebagai salah satu unsur predisposing factor, maka pengetahuan terhadap


keadaan sanitasi dasar pemukiman perlu ditingkatkan sehingga pengambilan
keputusan yang dilakukan akan menguntungkan bagi masyarakat tersebut dan
terutama bagi kesehatan.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat


dapat dilakukan dengan pemberian penyuluhan baik secara langsung maupun
secara tidak langsung.
SIKAP

Sikap merupakan penentu penting dalam tingkah laku. Sikap yang ada pada seseorang akan memberikan
gambaran corak bagaimana tingkah laku seseorang. Dari mengetahui sikap seseorang, orang akan dapat menduga
bagaimana respon atau tindakan yang akan diambil oleh orang tersebut terhadap suatu masalah atau keadaan
yang dihadapinya. Sikap juga merupakan faktor pemudah (predisposing factor) dari perilaku atau praktek.
TINDAKAN

Komponen tindakan dalam struktur bersikap menunjukan bagaimana kecenderungan


tindakan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.
Perubahan tindakan yang terjadi dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi, akan
tetapi setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda, meskipun mengamati objek yang
sama.

Perubahan tindakan pada orang dewasa akan lebih sulit karena orang dewasa sudah
mempunyai sikap, pengetahuan dan keterampilan tertentu yang mungkin sudah dimiliki
bertahuntahun. Adanya pengetahuan, sikap dan perilaku baru yang belum mereka yakini akan
sulit diterima, untuk itu perlu dilakukan usaha tersendiri agar subjek belajar meyakini
pentingnya pengetahuan, sikap dan tindakan tersebut

 
THANK YOU
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai