Anda di halaman 1dari 7

ARAB PRA ISLAM

Dosen Pengampu:
Bapak Moh Nasrul Hakim, M.si

Disusun Oleh :
Arus Harhara / 2120001
1. Kepercayaan Masyarakat Arab pra Islam
 Masyarakat Kota Mekah sebelum mereka menyembah berhala dab batu
batuan adalah masyarakat penganut ajaran tauhid yang dibawa Nabi
Ibrahim as. Yaitu agama yang mengajarkan percaya dan menyembah hanya
kepada Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa, kemudian ajaran ini diteruskan
Nabi Ismail yang merupakan putra Nabi Ibrahim
 Setelah Nabi Ismail wafat terjadi terputusnya risalah yang akhirnya mereka
menyembah selain Allah Swt, proses perpindahan kepercayaan ini bermula
ketika salah satu pembesar suku Khuza’ah bernama Amir bin Lu’ay al
Khuzai pergi ke syam ( Syiria), dikota ini dia melihat penduduk kota syam
melakukan ibadah dengan menyembah berhala. Melihat tata cara
peribadatan yang berbeda dengan penduduk Makkah pada umumnya, maka
amir bin Lu’ay meminta sebuah berhala dari suku Amaliqoh sebagai
kenang kenangan dan akan dijadikan alat perantara dalam peribadatan
masyarakat Makkah guna mendekatkan pada tuhannya. Berhala yang
dibawa amir bi Lu’ay di beri nama hubal dan diletakkan di Ka’bah
 Amir bin Lu’ay mengajarkan kepada masyarakat Makkah tentang tata cara
menyembah berhala sebagai mana dia belajar di syam, sehingga masyarakat
menyakini bahwa berhala sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada
tuhannya.
 Pada musim haji banyak masyarakat dari bangsa arab berziarah ke Makkah
dan melihat berhala desekitar ka’bah mereka bertanya tentang alasan
menyembah berhala. Para pembesar menjawab bahwa berhala2 itu
merupakan perantara dalam menyembah dan mendekatkan diri kepada
tuhan, setelah mereka pulang kedaerah asalnya dan meniru tata cara ibadah
masyarakat Makkah . Mulailah kepercayaan baru menyebar ke seluruh
jazirah arab
 Masyarakat Makkah atas penyimpangan ajaran tauhid yang diajarkan Nabi
Ibrahim dan diteruskan Nabi Ismail saat itu disebut masa jahiliyah
 Adapun faktor penyimpangan ajaran tersebut adalah
 1. adanya kebutuhan terhadap tuhan yang selalu bersama mereka saat
mereka membutuhkan
 2. kecenderungan yang kuat mengagungkan leluhur yng telah berjasa
terutama kepada kabilah nenek moyang mereka
 3. rasa takut yang kuat menghadapi kekuatan alam yang menimbulkan
bencana mendorong mereka mencari kekuatan lain diluar Tuhan.
 Disamping kepercayaan terhadap berhala terdapat agama lain juga yang
dianut masyarakat arab seperti agama yahudi nasrani majusi dan saba’I

2. Kondisi Sosial Masyarakat Pra Islam


 Bangsa arab dikenal sebagai bangsa ahli syair dan pemberani. Dalam hal
bersyair pada masa jahiliyah masyarakat arab sangat gemar terhadap syair.
Syair mempunyai kedudukan dan peranan penting sebelum datangnya
Islam. Syair dijadikan sebagai sarana komuniksi yang paling banyak
berperan, baik dimasa damai maupun masa berperang
 Adapaun kebiasaan buruk masyarakat adalah meminum khamr sampai
mabuk, berjudi, berzina dan merampok dan sebagainya. Mereka
memposisikan peremuan pada posisi terendah , karena perempuan dianggap
mahluk lemah yg tidak punya kemampuan dan kekuatan untuk membela
diri sehingga laki laki bebas menikah dan menceraikan perempuan
 Yang lebih buruk lagi mereka mempunya tradisi mengubur anak
perempuan hidup hidup saat masih balita, karena mereka merasa malu dan
terhina jika mempunyai anak perempuan. Dan pada masa itu masyarakat
arab masih berlaku tradisi perbudakan . Memperbudak atau menjualbelikan
budak seperti barang dagangan lainnya.

3. Kondisi Ekonomi Masyarakat Makkah pra Islam


 Kondisi ekonomi bangsa arab saat belum datangnya Islam sudah maju
karena sebagian besar mereka berniaga, perdagangan merupakan mata
pencaharian mereka meskipun ada yang bertan dan beternak. Bagi orang
Arab Badui peternakan menjadi sumber utama kehidupan mereka.
 Sedangkan masyarakat perkotaan sebagain menjadikan peternakan sebagai
sumber kehidupan dan sebagian lagi menggantukna pada pertanian
 Bagi yang menggantungkan dari peternakan mereka menggembalakan
ternak sendiri dan ada juga yang menggembalakan ternak orang lain seperti
Nabi Muhammad Saw, ketika tinggal di suku Bani Sa’ad beliau
menggembalakan kambing milik orang kaya
 Sedangkan masyarakat perkotaan yang menjadikan pertanian sebagai
sumber kehidupan mereka adalah masyarakat yang mendiami daeah daerah
yang subur seperti Yaman, Thaif, Madinah, Najd, Khaibar dll, mereka tidak
hanya mengandalkan pertanian saja tapi juga mayoritas memilih perniagaan
sebagai mata pencaharian khususnya penduduk makkah
 Diantara penduduk makkah yang memegang peranan penting dalam
perdagangan di jazirah arab adalah suku quraisy.
 Allah Swt, mengabadikan dalam Al Qur’an tentang perjalanan usaha
perdagangan yang terkenal yaitu surat Quraisy ayat 1-4
١ ﴿ ‫ش‬ٍ ‫ف قُ َر ْي‬ ِ ‫﴾إِل ِ ياَل‬
 ٢ ﴿ ‫ْف‬ ِ ‫صي‬ َّ ‫ ِّشتَا ِء َوال‬M‫﴾إِياَل فِ ِه ْم ِرحْ لَةَ ال‬
٣ ﴿ ‫ت‬ ِ ‫﴾فَ ْليَ ْعبُ ُدوا َربَّ ٰهَ َذا ْالبَ ْي‬
٤ ﴿ ‫ف‬ ٍ ‫ُوع َوآ َمنَهُ ْم ِم ْن َخ ْو‬ٍ ‫ط َع َمهُ ْم ِم ْن ج‬ ْ َ‫﴾الَّ ِذي أ‬
 Yang Artinya :
 Karena kebiasaan orang-orang Quraisy (yaitu) kebiasaan mereka
bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah
mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka´bah) Yang telah
memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari ketakutan.
 Pada masa jahiliyah dalam hal ekonomi riba sudah menjadi tradisi da lazim
dipraktikkan oleh masyarakat jazirah arab pada waktu itu, termasuk makkah
sebagai pusat perdagangan sudah terpengaruhi sistem riba, hal ini terjadi
karena terpengaruh dengan sistem perdagangan yang dilakukan oleh bangsa
lain. Sebagai alat transportasi untuk mobilisasi barang perdagangan mereka
menggunakan unta sebagai alat transportasi yang bisa diandalkan untuk
membawa dagangan dari satu negeri ke negri lainnya untuk diperjual
belikan

 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai