Topical Application Fluor
Topical Application Fluor
(TAF)
Prevalensi karies aktif di Indonesia meningkat dari hasil Riskesdas tahun 2007 yaitu
43,4% dan hasil Riskesdas tahun 2013 yaitu 53,2%.
Penggunaan Fluor secara luas telah menjadi faktor utama dalam penurunan
prevalensi dan tingkat keparahan karies gigi berbagai negara-negara maju.
Tindakan pencegahan yang dimulai sedini mungkin dibutuhkan agar tidak terjadi
peningkatan prevalensi karies.
Sumber:
• Riset Kesehatan Dasar 2013. 118 (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, 2013).
• Mekanisme fluor sebagai kontrol karies pada gigi anak. Journal of Indonesian Dental Association. Maret 2018, Volume 1, Number 1
Fluoride merupakan mineral yang secara alami ditemukan dalam berbagai bentuk.
Fluoride bisa terkandung dalam air, makanan, diabsorbsi di tanah, dan pada beberapa produk
yang biasa kita gunakan.
Fluor adalah zat kimia inorganik anion yang sangat elektronegatif dan merupakan elemen reaktif.
Fluor biasanya berikatan dan tidak ditemukan dalam keadaan tunggal, karena kereaktifannya.
Struktur kristal fluor lebih tahan terhadap asam sehingga dapat menghambat proses inisiasi dan
progresi karies.
Topical Application Flour (TAF) efektif dalam mencegah perkembangan lesi dengan
menghentikan proses terjadinya karies atau memperlambat progres dari lesi kavitas yang
aktif serta meremineralisasi lesi awal karies.
Sumber:
• McDonald RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for The Child and Adolescent.8th ed. St. Louis, Missouri: Mosby; 2004. p.227
• Domen, K., Sterbenk, P. & Artnik, B. Fluoride: a review of use and effects on health. Mater Sociomed 28, 133–137 (2016).
• Buzalaf, C. ., Leite, A. . & Buzalaf, M. A. . Fluoride Metabolism. in Food and Nutritional Components No.6, Fluorine : Chemistry, Analysis, Function
and Effects 54–72 (The Royal Society of Chemistry, 2015).
FUNGSI Efek pembentukan email gigi
FLUOR
Fluor membuat struktur gigi menjadi lebih kuat karena terjadi perubahan dari
hidroksiapatit (HA) menjadi fluoroapatit (FA) sehingga gigi lebih tahan terhadap
pengikisan yang diakibatkan oleh kondisi asam dalam rongga mulut.
Fluor menghambat aktivitas glikolisis bakteri kariogenik dimana terjadi pemecahan metabolik glukosa
dan gula lainnya melepaskan energi dalam bentuk ATP. Ion fluor diketahui dapat mempengaruhi fisiologi
sel mikroba, yang dapat secara langsung mempengaruhi demineralisasi. Fluor berperan mengurangi
kemampuan bakteri untuk membentuk asam.
Sumber:
•Hiremath SS. Textbook of Preventive and Community Dentistry. Elsevier. 2011. p: 380, 385-8
•Buzalaf, M. A. R., Pessan, J. P., Honorio, H. M. & Cate, J. M. ten. Mechanisms of Action of Fluoride for Caries Control. Monogr Oral Sci Basel
vol 22, 97–114
Sumber fluor yang dapat ditemukan di rongga mulut yang
dibagi menjadi 5 kategori yaitu:
Sumber :
Mekanisme fluor sebagai kontrol karies pada gigi anak. Journal of Indonesian Dental Association. Maret 2018, Volume 1, Number 1
pH Kritis
pH kritis Hidroksiapatit sekitar 5,5
pH kritis untuk Fluorhidroksiapatit sekitar 4,5
Sumber :
Mekanisme fluor sebagai kontrol karies pada gigi anak. Journal of Indonesian Dental Association. Maret 2018, Volume 1, Number 1
Pra Erupsi
Pemberian yang optimal, pembentukan enamel yang lebih baik dengan kristal
apatit yang lebih tahan terhadap kelarutan yang disebabkan oleh asam.
Manfaat
Fluor
Pasca Erupsi
Sumber: Robinson DS. Bird DL. Essentials of Dental Assisting. Elsevier. 5th ed. 2013. p: 267
Pasien anak di bawah 5 tahun yang memiliki resiko karies sedang sampai tinggi.
Anak-anak dengan kelainan motorik, contohnya down syndrome.
INDIKASI Gigi yang sensitif.
Pasien yang sedang dalam perawatan orthodontic.
Pasien dengan laju aliran saliva yang rendah
Sumber :
•Welbury RR, Duggal MS, Hosey MT. Pediatric Dentistry. 3rd ed. New York:Oxford University Press Inc.; 2005. p.133-42
•Hawkins R, et al. Prevention. Part 7: Professional applied Topical Fluorides for Caries Prevention. British Dental Journal. 195(6). 2003.p: 313-4
Flouride Sistemik
1. Fluoridasi Air 2. Fluoridasi Suplement
Sumber :
• Mekanisme fluor sebagai kontrol karies pada gigi anak. Journal of Indonesian Dental Association. Maret 2018, Volume 1, Number 1
• Nowak JA. Pediatric Dentistry : Infancy Through Adolescence. 6th ed. Elsevier. 2019. p: 173-4.
Flouride Topikal
Pengaplikasian Sendiri
Pasta gigi
Obat kumur
Fluoride varnish
Sumber:
•Hiremath SS. Textbook of Preventive and Community Dentistry. Elsevier. 2011. p: 385-8
•Nowak JA. Pediatric Dentistry : Infancy Through Adolescence. 6th ed. Elsevier. 2019. p: 292.e1
• Kaca Mulut
•
Alat • Sonde Bahan •
Disclosing Solution
Cotton Roll
• Pinset
• Chip Blower • Cotton Pellet
• Dappen glass • Pumish dan Pasta
• Disposable • Gel APF
Fluoride Tray
• Brush
• Saliva Ejector
Prosedur
1. Buat skor plak menjadi 0.
Tahap 1 2. pembersihan gigi dengan brushing
Persiapan 3. Cocokkan Disposable Fluoride Tray
Gigi 4. siapkan APF gel.
5. Keringkan gigi pasien dengan three way syringe/ chip blower dan saliva ejector tetap
dalam rongga mulut (mulut dalam kondisi kering)
Tahap 3 Lepaskan sendok cetak dan bersihkan sisa fluor yang berlebih dengan menggunakan
Finalisasi kapas atau tampon. Pasien boleh meludah selama 1-2 menit setelah tray dilepas.
Sumber: Koch G, Poulsen S, Espelid I, Haubek D. Pediatric Dentistry: A Clinical Approach. John Wiley and Sons. 2016.
Intruksi Setelah Tindakan
1. Instruksikan pasien untuk tidak berkumur, makan dan minum
selama ± 30 menit.
2. Pasien hanya boleh minum atau makan makanan yang lunak.
3. Pasien tidak boleh menyikat gigi seharian.
4. Kontrol 1 minggu kemudian.
Sumber: Koch G, Poulsen S, Espelid I, Haubek D. Pediatric Dentistry: A Clinical Approach. John Wiley and Sons. 2016.
TERIMA KASIH