MANAJEMEN KEUANGAN
KEUANGAN
MATERI MANAJEMEN KEUANGAN
S1
kB = 12
kA = 10
8
D1 D1
D2
0 Dolar 0 Dolar
DETERMINAN SUKU BUNGA PASAR
kRF = k* + IP + MRP
• k* = Tingkat suku bunga bebas risiko riil.
• IP = Premi inflasi (inflation premium).
• MRP = Premi risiko jatuh tempo (maturity risk
premium).
STRUKTUR WAKTU DARI TINGKAT SUKU
BUNGA
• Struktur waktu dari tingkat suku bunga (term of structure
interest rate) menguraikan hubungan antara tingkat suku
bunga jangka panjang dan jangka pendek.
• Struktur waktu sangat penting bagi manajer keuangan
perusahaan, untuk memutuskan melakukan pinjaman dengan
menerbitkan utang jangka panjang atau jangka pendek. Dan
bagi para investor, untuk memutuskan membeli obligasi
jangka panjang atau jangka pendek.
• Maka harus dipahami, 1) Bagaimana waktu jangka panjang dan
jangka pendek saling berhubungan, 2) Apa yg menyebabkan
pergerakan-pergerakan dalam posisi mereka secara relatif.
• Contoh: Tingkat suku bunga untuk berbagai waktu jatuh
tempo dari tiga tanggal yg berbeda berikut:
8.00%
5.00%
IP (Premium Inflasi)
4.00%
3.00%
2.00%
7.00%
6.00%
Jatuh Tempo)
5.00%
3.00%
2.00%
1.00%
k* (Tkt Suku Bunga Real
Bebas Risiko)
0.00%
1 tahun 5 tahun 10 tahun 20 tahun 30 tahun
Jumlah Tahun Sampai Jatuh tempo
• Kemudian kita lihat obligasi perusahaan, ingat bahwa obligasi
perusahaan memasukkan premi risiko gagal bayar (DRP) dan
premium likuiditas (LP). Karenanya, imbal hasil dari suatu
obligasi perusahaan yg jatuh tempo dalam waktu “t” tahun
akan dapat disajikan sebagai berikut:
10
Obligasi Berperingkat AA
Tingkat Suku Bunga ( % )
Obligasi Pemerintah
6
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Jumlah Tahun Sampai Jatuh Tempo
• Teori ekspektasi murni (pure expectations theory), yg kadang
disebut “teori ekspektasi” berasumsi bahwa para investor
menetapkan harga-harga & tingkat suku bunga obligasi,
sepenuhnya dengan didasarkan kepada tkt suku bunga. Artinya
mereka bersikap indiferen sehubungan dgn waktu jatuh tempo,
sehingga secara tidak langsung mereka tidak melihat obligasi jangka
panjang lebih berisiko daripada obligasi jangka pendek. Jika hal ini
benar, maka premi risiko jatuh tempo (MRP) adalah nol dan tingkat
suku bunga jangka panjang hanya menjadi rata-rata tertimbang dari
tingkat suku bunga jangka pendek saat ini dan jangka panjang.
• Sebagai contoh, jika surat utang negara 1 tahun saat ini memberikan
imbal hasil 7%, tetapi surat utang 1 tahun diharapkan dapat
memberikan imbal hasil 7,5% satu tahun dari sekarang, para investor
akan berharap untuk mendapatkan rata-rata 7,25% selama 2 tahun
ke depan, yaitu: (7% + 7,5%) / 2 = 7,25%.
• Menurut teori ekspektasi, hal di atas mengandung arti bahwa surat
utang negara 2 tahun yg dibeli sekarang seharusnya juga akan
memberikan imbal hasil sebesar 7,25%. Sama halnya jika saat ini
obligasi 10 tahun memberikan imbal hasil 9%, dan jika obligasi 5 tahun
diharapkan dapat memberikan imbal hasil 7,5% 10 tahun dari
sekarang, maka investor seharusnya berharap akan mendapatkan 9%
selama 10 tahun dan 7,5% selama 5 tahun, untuk rata-rata
pengembalian adalah sebesar 8,5% selama 15 tahun ke depan:
10(9%) + 5(7,5%)
15 = 8,5%
7% + X%
Imbal Hasil 2 tahun = 8% = 2
X = 16% - 7% = 9% = Ekspektasi tkt suku bunga 1 tahun,
tahun depan
• Apabila premi risiko jatuh tempo (MRP) dimasukkan/
dipertimbangkan, maka akan seperti contoh ini:
• Asumsikan bahwa jangka waktu 1 dan 2 tahun masing-masing akan
memberikan imbal hasil sebesar 7% dan 8%, dan asumsikan bahwa
premi risiko jatuh tempo untuk obligasi 2 tahun adalah 0,5%, artinya
ekspektasi pengembalian untuk obligasi 2 tahun (8%) adalah 0,5%
lebih tinggi daripada ekspektasi pengembalian dari pembelian seri-
seri obligasi 1 tahun (7,5%). Dengan latar belakang itu, kita dapat
menggunakan prosedur dua langkah untuk mendapatkan “X”,
ekspektasi tingkat suku bunga 1 tahun setahun ke depan: