Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI KOMITMEN DAN KONTENJENSI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :


Akuntansi Perbankan
Yang dibina oleh
Ibu Margaretha Lasni Rhussary, SE, M. Si, Ak, CA

Kelompok 8
Hana Wagianthi 14112001102246
Maria Asunta 14112001102728
Marina Tirah Bayung 14112001102284
Rezki Dwi Apriliani 14112001102325
Rustinawati 14112001102336
Sabrani 14112001102337
Tri Agusti 14112001102354
Kelas 5 C
Pendidikan Ekonomi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
IKIP PGRI KALIMANTAN TIMUR
SEPTEMBER 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena berkat


rahmatnya, kami dapat menyelesaikan MAKALAH AKUNTANSI
PERBANKAN yang dibina oleh Ibu Margaretha Lasni Rhussary, SE ,M.
Si, Ak, CA

Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai mana mestinya .


Dan kami harap makalah ini mendapatkan nilai yang baik.

Sebagai manusia biasa, dalam penyusunan makalah ini tidak luput


dari kesalahan dan banyak kekurangan, Kami mengharapkan kritik dan
saran untuk perbaikan. Terima kasih.

Samarinda, 14 September 2016


Penyusun,

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah Perkembangan Manajemen 1
B. Pengertian Manajemen .... 4

BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Teori Manajemen .... 7
1. Teori Manajemen Ilmiah .. 7
2. Teori Organisasi Klasik 11
3. Teori Hubungan Manusiawi . 18
4. Teori Manajemen Modern 21

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..... 24

DAFTAR PUSTAKA
AKUNTANSI KOMITMEN DAN KONTIJENSI
Komitmen : ikatan janji/kontrak yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus
dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.

Jenis Komitmen :

1. Komitmen Tagihan : Komitmen dari pihak debitur


2. Komitmen Kewajiban : Komitmen dari pihak bank
Transaksi komitmen diawal belum mempengaruhi neraca & laba rugi.

Transaksi Komitmen jatuh tempo barulah yang mempengaruhi neraca & kliring.

Contoh :

1. Bank Omega menyetujui perjanjian pinjaman dari Bank ABC Rp 300.000.000.


Jurnal :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. RAR Fasilitas


Pinjaman Yang
Diterima 300.000.000

2. Apabila pada tanggal jatuh tempo diterima pinjaman sebesar 175 Milyar dari bank ABC
dan dimasukkan ke rekening giro bank Omega pada bank ABC.
Jurnal :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Giro Bank ABC 175 Milyar

Cr. Pinjaman Yang


Diterima 175 Milyar

Dengan demikian harus dihapus Rekening Administrasi Rupiahnya (RAR)

Cr. RAR Fasilitas


Pinjaman Yang
Diterima 175 Milyar

FASILITAS KREDIT YANG DIBERIKAN


1. Nasabah disetujui mendapat kredit yang diberikan Rp 120.000.000
Transaksi Debit (Rp) Kredit (Rp)

Cr. RAR Fasilitas


Pinjaman Yang
Diberikan 120.000.000

2. Nasabah menarik dengan cek sebesar Rp 35.000.000 dan disetorkan ke nasabah bank
ABC melalui kliring
Transaksi Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Giro Debitur 35.000.000

Cr. Giro BI 35.000.000

3. Ayat penghapusan jurnal komitmen rekening administrasinya


Transaksi Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. RAR Fasilitas


Pinjaman Yang
Diberikan 35.000.000

KEWAJIBAN PEMBELIAN KEMBALI AKTIVA BANK YANG DIJUAL DENGAN SYARAT


REPO

Kewajiban membeli kembali aktiva bank pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.

Contoh :

Bank Omega menerbitkan L/C irrevocable Rp 300.000.000 untuk nasabahnya, PT XYZ yang
setoran jamianannya sebesar 30%.

Jurnal :

Transaksi Debit (Rp) Kredit (Rp)

Cr. RAR Irrevocabele


L/C dalam negeri REPO 300.000.000

AKSEPTASI WESEL IMPOR ATAS DASAR L/C BERJANGKA


Contoh :

Jika bank koresponden Bank ABC adalah bank pembayar atas L/C DN yang diterbitkan bank
Omega cabang Jakarta menerbitkan wesel berjangka senilai Rp 400.000.000 maka pada bank
Omega dicatat.

Transaksi Debit (Rp) Kredit (Rp)

Cr. RAR Wesel


Berjangka Lisance L/C
DN yang diaksep 400.000.000

TRANSAKSI VALAS TUNAI (SPOT) YANG BELUM DISELESAIKAN

Contoh :

Bank Omega menjual valuta US $ 20.000 kepada seorang nasabah giro rupiah dengan kurs Rp
2.050 maka dicatat pada Bank Omega.

Transaksi Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. RAR Transaksi


Penjualan Valas Tunai
(SPOT) Yang Belum
Diselesaikan 40.000.000

Bank Omega membeli valas sebesar DM Rp 10.000.000 dari Bank ABC dengan kurs Rp 1.290 per
DM. Saat menutup transaksi dan belum ada penyerahan valuta.

Transaksi Debit (Rp) Kredit (Rp)

Cr. RAR Transaksi


Penjualan Valas Tunai
(SPOT) Yang Belum
Diselesaikan 40.000.000

TRANSAKSI BERJANGKA VALAS (FORWARD/FUTURE) YANG MASIH BERJALAN


MENGGUNAKAN KURS TENGAH TANGGAL LAPORAN
Contoh : Bank Omega menutup kontrak pembelian berjangka dengan Bank ABC US $ 20.000 x
Rp 2.070

Jurnal :

Transaksi Debit (Rp) Kredit (Rp)

Cr. RAR Transaksi


Pembelian Valas
Forward Yang Belum di
Realisir 41.400.000

Jika Bank Omega menutup transaksi penjualan US $ 15.000 kepada bank ABC Rp 2.075. Jatuh
tempo sebulan lagi.

Jurnal :

Transaksi Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. RAR Transaksi


Pembelian Valas
Forward Yang Belum di
Realisir 31.125.000

Kontijensi Keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya


laba/rugi olehsuatu perusahaan.

Penyajian dalam laporan keuangan belum mempengaruhi posisi neraca.

BANK GARANSI

1. Apabila nasabah mampu melunasi sisa kewajibannya.


Contoh : Bank Omega cabang Jakarta menerbitkan garansi bank untuk PT. XYZ senilai Rp
500.000.000, setoran jaminan Rp 300.000.000. PT XYZ membuka garansi bank tersebut ditujukan
kepada PT CVS nasabah Bank Omega cabang Surabaya.

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Saat penerbitan

Cr. RAR Garansi Bank yang belum jatuh 500.000.000


waktu

300.000.00
Dr. Giro PT XYZ 0

Cr. Setoran Jaminan Garansi Bank 300.000.000

Saat Jatuh Waktu dan transaksi antar kantor


cabang

200.000.00
Dr. Giro PT XYZ 0

300.000.00
Dr. Setoran Jaminan Garansi Bank 0

Cr. RAK Cab Surabaya 500.000.000

Pencatatan pada kantor cabang Surabaya

500.000.00
Dr. RAK Cab Jakarta 0

Cr. Giro PT CVS 500.000.000

Untuk menghapus jurnal kontijensinya

Dr. RAR Garansi Bank yang belum jatuh 500.000.00


waktu 0

2. Jika terjadi wanprestasi.


Contoh : PT DSK membuka garansi bank pada bank Omega Jakarta Rp 350 juta, setoran jaminan
60%. Garansi ditujukan kepada nasabah cabang Bandung PT DCK.

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Cr. RAR Garansi bank yang belum jatuh


waktu 350.000.000

210.000.00
Dr. Giro PT DSK 0

Cr. Setoran Jaminan Garansi Bank 210.000.000

Pada saat jatuh waktu, PT DSK belum juga melunasi kewajibannya, maka Bank Omega Jakarta
akan mencatat sebagai berikut.
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. RAR Garansi bank yang belum jatuh 350.000.00


waktu 0

Cr. RAR Garansi bank yang sudah


jatuh waktu 350.000.000

LETTER OF CREDIT (L/C)

1. L/C revocable = dapat dibatalkan


2. L/C irrevocable = tidak dapat dibatalkan
Contoh :

PT. ABC menerbitkan L/C Dalam Negeri revocable atas permintaan PT. DKS sebesar Rp
300.000.000, kepada salah seorang nasabah cabang Surabaya, mempunyai jaminan 40%.

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Cr. RAR L/C DN Revocable yang


diterbitkan 300.000.000

Dr. Giro PT. DSK 120.000.000

Cr. Setoran jaminan L/C DN


Revocable 120.000.000

Jika terjadi pembatalan atas permintaan


nasabah

Dr. RAR L/C DN Revocable yang


diterbitkan 300.000.000

Dr. Setoran jaminan L/C DN Revocable 120.000.000

Cr. Giro PT. DSK 120.000.000

1 Juni 2010 debitur BNI cabang Jakarta PT Angkasa punya saldo Rp 400.000.000 dan suku bunga
18%, tidak sanggup membayar bunga sejak April 2010, dan oleh Bank BNI digolongkan sebagai
debitur yang kurang lancar. Maka dicatat sebagai berikut .
Tunggakan bunga = 3 bulan (April Juni)

Besarnya bunga = 3/12 x 18% x 400juta = Rp 18.000.000

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. RAR 18.000.000


Tunggakan Bunga

AKUNTANSI KONTIJENSI DAN


KOMITMEN

A. Pengertian Kontijensi

Kontijensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh


ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi
pada suatu perusahaan, yang baru akan terselasaikan dengan terjadi
atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan
datang. transaksi yang bersifat kontijensi (bersyarat) ini belum
mengikat bank untuk melakukan tagihan ataupun kewajiban riil saat
ini, akan tetapi secara antisipatif kontijensi tersebut akan menjadi
kewajiban atau tidak sangat tergantung terjadi atau tidak terjadinya
yang berkaitan dengan kontijensi ini di masa yang akan datang.

B. Penyajian Dalam Laporan Keuangan

Transaksi kontijensi tidak mempengaruhi posisi dalam neraca


dan laba rugi perusahaan atau posisi keuangan secara keseluruhan.
Kontijensi sebenarnya tidak dapat dinyatakan dalam laporan keuangan
apabila nilai transaksi kontijensi tidak materil.

C. Azas Konservatif dalam Kontijensi


Pengungkapan data transaksi kontijensi dalam
laporan keuangan dikaitkan dengan penerapan konsep atau
azas konservatif atau berhati-hati dalam prinsip akuntansi.
Yang dimaksud disini adalah bahwa penyisihan suatu rugi
kontijensi dapat dilakukan pada perhitungan rugi-laba bila
kondisi berikut terpenuhi :
a. Terdapat petunjuk yang kuat bahwa telah terjadi
penurunan suatu aktiva atau telah timbul kewajiban pada
tanggal neraca.
b. Jumlah kerugian dapat ditaksir secara wajar. Sedangkan
terhadap laba kontijensi tidak dicantumkan dalam laporan
rugi-laba, tetapi perlu diungkapkan dalam laporan
keuangan
D. Jenis Transaksi Kontijensi
Kontijensi bank terdiri dari kontijensi tagihan dan
kontijensi kewajiban (Tunggakan).
Kontijensi tagihan terdiri dari:
a. Bank garansi yang diterbitkan oleh bank lain.
Bank garansi oleh bank lain adalah semua bentuk
garansi atau jaminan yang diterima oleh bank yang
mengakibatkan tagihan kepada pihak bank penjamin bila
pihak yang dijamin melakukan ingkar janji atau
wanprestasi di kemudian hari. Pencatatan rekening ini
sebesar bank garansi yang diterima pada posisi kredit dan
akan tetap outstanding hingga bank garansi jatuh tempo.
Pada saat jatuh tempo rekening administrative rupiah
harus dinihilkan dengan cara didebet sebesar nilai bank
jatuh tempo.
b. Pembelian opsi valuta asing
Opsi adalah perjanjian yang memberikan hak pilihan
kepada pembeli opsi untuk menggunakan atau tidak
menggunakan dalam kontrak jual beli valuta asing.
c. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Opsi jual (put option) adalah opsi yang memberikan
hak kepada pemegang opsi untuk menjual valuta asing
pada harga tertentu selama atau pada akhir masa opsi.
Kontijensi kewajiban terdiri dari :

a. Garansi yang diberikan

Bank garansi yang diberikan adalah semua bentuk garansi atau


jaminan yang diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran
kepada pihak penerima jaminan apabila pihak yang dijamin oleh bank
yang bersangkutanwanprestasi atau cidera janji.

b. surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) yang dapat


dibatalkan (revocable L/C) dalam rangka perdagangan dalam negeri

c. penjualan opsi valuta asing

E. Pengertian dan Klasifikasi Komitmen

Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang


tidak dapat dibatalkan secara sepihak, dan harus dilaksanakan apabila
persyratan yang disepakati bersama dipenuhi.
Jenis Komitmen :

1. Komitmen Tagihan, yaitu komitmen yang akan diterima oleh suatu


bank dari pihak lainnya.

2. Komitmen Kewajiban, yaitu komitmen yang diberikan bank kepada


nasabah atau pihak lain.

Pencatatan komitmen dalam laporan keuangan transakasi


komitmen belum mempengaruhi posisi di
neraca maupun pendapatan dan biaya, oleh sebab itu transaksi
komitmen harus di catat oleh bank diluar pos-pos neraca. Tempat
pencatatan transaksi seperti ini adalah rekening administratif. Pos
administratif komitmen ini pada tanggal jatuh waktunya akanberubah
mnejadi transaksi yang akan merubah neraca dan pos pendapatan dan
biaya.
Tempat pencatatan transaksi seperti ini adalah rekening administratif
yang berisikan seluruh transaksi komitmen suatu bank. Pos komitmen
administratif ini pada tanggal jatuh waktunya akan berubah menjadi
transaksi yang akan mengubah neraca, pos pendapatan dan biaya.

F. Jenis komitmen

a. Fasilitas Pinjaman yang Diterima adalah fasilitas pinjaman yang


diterima oleh bank dari bank atau pihak lain dan belum digunakan
pada tanggal laporan. Fasilitas pinjaman yang diterima disajikan
sebesar sisa fasilitas yang belum ditarik oleh bank.

Contoh :
Apabila bank Omega menyetujui perjanjian
pinjaman yang akan diterima dari bank ABC sebesar
Rp. 300 milyar, oleh bank Omega transaksi ini harus
dicatat pada sisi rekening administratif dengan jurnal
sbb. :
Rek. Adm. Rp.
Fasilitas Pinj Yg Diterima Rp. 300.000.000.000,-
Rekening ini akan tetap outstanding hingga
tanggal realisasi pinjaman, dimana akan berubah
menjadi aktiva dan pasiva.
Apabila pada tanggal jatuh tempo diterima
pinjaman sebesar Rp. 175 milyar dari bank ABC, dan
dimasukkan ke rekening giro bank Omega pada bank
ABC, maka bank Omega akan membukukan dengan
jurnal sbb.
D : Giro Bank ABC Rp. 175.000.000.000,-
K : Pinjaman yg diterima Rp. 175.000.000.000,-
Dengan demikian jurnal single entry diperlukan
untuk menghapus rekening administratif seperti
dibawah ini :
K : Rek. Adm. Rp.
Fasilitas Pinj. Yg Diterima.Rp. 175.000.000.000,-

b. Fasilitas kredit yang diberikan adalah fasilitas kredit yang telah


disetujui oleh bank untuk diberikan kepada nasabah dan masih berlaku
untuk digunakan oleh nasabah. Fasilitas kredit yang diberikan disajikan
sebesar sisa komitmen yang belum ditarik.

Apabila seorang nasabah telah disetujui untuk menerima


fasilitas kredit sebesar Rp.120.000.000,- maka transaksi akan dicatat
sebagai komitmen kewajiban dengan ayat jurnal sebagai berikut :

K : Rekening Administratif Rupiah

Fasilitas Kredit Yang diberikanRp120.000.000,-

Apabila nasabah tersebut melakukan penarikan cek sebesar Rp.


35.000.000,- dan disetorkan ke nasabah bank ABC melalui kliring, akan
dibukukan sebagai berikut :

D : Pinjaman Debitur Rp.35.000.000,-

K : Bank Indonesia-Giro Rp.35.000.000,-

Ayat jurnal (komitmen) rekening administrasinya sebagai berikut :

D : Rekening Administratif Rupiah ...Rp.35.000.000,-

c. Kewajiban pembelian kembali aktiva bank yang dijual dengan syarat


Repo adalah kewajiban bank untuk membeli kembali aktiva bank pada
waktu tertentu yang diperjanjikan. Kewajiban tersebut disajikan
sebesar harga pembelian yang disepakati bank dengan nasabah.
d. L/C yang tidak dapat dibatalkan (irrevocable) yang masih berjalan
adalah jaminan dalam bentuk penerbitan L/C yang tidak dapat
dibatalkan dalam rangka impor dan ekspor atau lalu lintas
perdagangan. L/C tersebut disajikan sebesar sisa jumlah L/C yang
belum direalisasi.

Contoh :

Bank Omega menerbitkan L/C irrevocable senilai Rp.300.000.000,-


untuk nasabahnya , PT XYZ yang setoran jaminannya sebesar 30 %,
maka jurnalnya adalah :

K : Rekening Administratif Rupiah

Irrevocable L/C Dalam Negri Repo Rp.300.000.000

d. Akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka yaitu pemberian


jaminan dalam bentuk penandatanganan terhadap wesel-wesel impor
atas dasar L/C berjangka. Akseptasi wesel tersebut disajikan sebesar
nilai nominal wesel yang diaksep.

Contoh :

Apabila bank koresponden bank ABC yang merupakan bank


pembayar atas L/C DN yang telah diterbitkan bank Omega cabang
Jakarta menerbitkan wesel berjangka senilai Rp.400.000.000,- dan
meminta agar bank Omega mengaksepnya, maka oleh bank Omega
cabang Jakarta akan diaksep dengan jurnal sebagai berikut :

K : Rekening Administratif Rupiah

Wesel Berjangka Usance L/C DN yang diaksep


Rp.400.000.000,-

e. Transaksi valuta asing tunai (spot) yang belum diselesaikan adalah


jumlah transaksi valuta asing tunai yang masih belum diselesaikan
pada tanggal laporan. Transaksi tersebut wajib dilaporkan dalam
Laporan Komitmen dan Kontinjensi dan dijabarkan kedalam mata uang
Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal laporan.
Contoh :

Bank Omega menjual valuta US$ 20.000 kepada seorang


nasabah giro rupiah dengan kurs Rp.2050,-. Penjualan valas (bank
note) ini akan menciptakan kewajiban dalam valuta asing yang dijual
(US$) dan tagihan dalam valuta Rp sebesar nilai lawannya, maka jurnal
yang dibuat oleh bank Omega sebagai berikut :

D : Rekening Administratif Rupiah

Transaksi Penjualan Valas Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan


. Rp.41.000.000,-

Bank Omega membeli valas sebesar DM 10.000.000 dari bank


ABC dengan kurs Rp. 1.290,- per DM. Pada waktu menutup transaksi
tersebut dan belum ada penyerahan valuta, oleh bank Omega akan
dianggap sebagai komitmen tagihan dalam valuta asing dan komitmen
kewajiban dalam Rupiah, maka jurnal yang dibuat oleh bank Omega :

K : Rekening Administratif

Transaksi Penjualan Valas Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan


. Rp.12.900.000,-

g. Transaksi Valuta Asing Berjangka (forward/future):

i. Saldo tagihan atau kewajiban yang timbul dari transaksi valuta asing
berjangka wajib dilaporkan dalam laporan komitmen dan kontinjensi
dan dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs
tengah pada tanggal laporan.

ii. Hal-hal di bawah ini wajib diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan:
* Besarnya nilai kontrak berjangka jual dan beli dalam masing masing
mata uang asing.

* Rata-rata jangka waktu kontrak.

Besarnya taksiran kerugian karena transaksi valuta berjangka dalam


rangka trading. Taksiran kerugian tersebut merupakan selisih antara
kurs berjangka yang diperjanjikan dengan kurs tunai pada tanggal
neraca.

Contoh :
Bank Omega menutup kontrak pembelian berjangka dengan
bank ABC untuk membeli valas US$ 20.000 dengan kurs Rp.2070,-
yang akan direalisasikan sebulan kemudian. Pada saat menutup
kontrak ini akan dibukukan sebagai komitmen tagihan dalam valas dan
kewajiban dalam Rupiah, maka jurnal yang dibuat oleh bank Omega
sebagai berikut :

K : Rekening Administratif Rupiah

Transaksi Pembelian Forward Valas Yang Belum Direalisir .


Rp.41.400.000,-

Apabila bank Omega menutup transaksi penjualan sebesar US$


15.000 kepada bank ABC dengan kurs Rp.2075,- per US$ yang akan
jatuh tempo sebulan kemudian, maka akan dicatat oleh bank Omega
sebagai berikut :

D : Rekening Administratif Rupiah

Transaksi Penjualan Forward Valas Yang Belum Direalisir .


Rp.31.125.000,-

Anda mungkin juga menyukai