(A2) Ptergium - Tirsa
(A2) Ptergium - Tirsa
cap
head
EPIDEMIOLOGI
MORBIDITAS DAN
Kelainan mata yang umum di banyak bagian MORTALITAS
dunia, dengan prevalensi yang dilaporkan berkisar
antara 0,3%-29%.
Jenis Kelamin Laki-laki > Wanita
Daerah Tropis prevalensi yang sangat tinggi
(23,4%) Umur Untuk pasien umurnya diatas 40 tahun
mempunyai prevalensi yang tertinggi,
sedangkan pasien yang berumur 20-40 tahun
dilaporkan mempunyai insidensi pterygium
yang paling tinggi.
ETIOLOGI
UV-B , debu
Degenarasi elastoid; menembus kornea
proliferasi jaringan (kerusakan membran
Granulasi fibrovaskular bowman)
Body
Islet of fuch (pulau-pulau kecil)
Stocker’s line (deposit pigmen besi)
Cap
Body
Head Islet of fuch
DIAGNOSIS BANDING
Pinguecula
Keadaan ini tampak sebagai nodul
kuning pada kedua sisi kornea di daerah
apertura palpebra.
Nodul terdiri dari jaringan hialin dan
jaringan elastik kuning, jarang bertumbuh
besar, tetapi sering meradang
DIAGNOSIS BANDING
Pseudopterigium
Suatu reaksi dari konjungtiva oleh
karena ulkus kornea.
Terjadi akibat pembentukan jaringan
parut pada konjungtiva yang berbeda
dengan pterigium, dimana pada
pseudopterigium terdapat adhesi
antara konjungtiva yang sikatrik
dengan kornea dan sklera.
Pterigium Pseudopterigium
Sebab Proses degeneratif Reaksi tubuh penyembuhan dari luka
bakar, GO, difteri, dll.
Pterigium ringan (grade I dan II) tidak perlu pengobtan, cukup menggunakan
kacamata untuk mengurangi paparan sinar UV dan menghambat pertumbuhan
dari wing shape.
Jika pterigium diiringi iritasi: NSID (Na. Diclofenac 2,5 mg 1 tetes 2 kali sehari)
dan antibiotik tetes mata bila diperlukan.
Pembedahan
Indikasi Operasi:
• Pterigium yang menjalar ke kornea sampai lebih 3 mm dari limbus
• Pterigium mencapai jarak lebih dari separuh antara limbus dan tepi pupil
• Pterigium yang sering memberikan keluhan mata merah, berair dan silau karena
astigmatismus
• Kosmetik, terutama untuk penderita wanita.
• Melibatkan eksisi kepala dan tubuh pterigium.
Teknik Bare Sclera • Tingkat kekambuhan tinggi, antara 24% dan 89%.
MMC
Beta iradiasi
• Infeksi
• Ulkus kornea
• Graft konjungtiva yang terbuka
• Diplopia
• Adanya jaringan parut di kornea.
• Yang paling sering dari komplikasi bedah pterigium adalah Kekambuhan
PROGNOSIS