Anda di halaman 1dari 31

REKAYASA

BIOKIMIA

LEMAK
Disusun oleh:
Kanesia Natalie Yobel (1915041006)
Khansa Arikah Azalpa (1915041028)
Desra Nursaputri (1915041052)
01 Pengertian Lemak

02 Struktur dan Reaksi Pembentukan Lemak

03 Sifat dan Fungsi Lemak

04 Metabolisme Lemak

05 Menghitung Energi Hasil Aktivasi Lemak

06 Uji Iod, Uji Eter, Uji Aktivasi Reaksi Penyabunan


Pengertian Lemak
Rekayasa Biokimia
Pengertian

Lipida atau lemak merupakan senyawa


organik yang banyak ditemukan dalam sel
jaringan, tidak larut dalam air, larut dalam
zat pelarut non polar seperti (eter,
kloroform, dan benzena). Lipid bersifat non
polar atau hidrofolik. Penyusun utama lipida
adalah trigliserida, yaitu ester gliserol
dengan tiga asam lemak yang bisa beragam
jenisnya.
Struktur dan Reaksi Pembentuka
n Lemak
Rekayasa Biokimia
Asam Lemak tidak Jenuh
Struktur dan Re Asam Lemak Jenuh
• Setiap asam lemak • Asam lemak tidak jenuh
aksi Pembentuk mempunyai sifat fisis yang
berbeda-beda sesuai dengan
banyak dijumpai dalam
minyak yang diperoleh dari

an Lemak jumlah atom C-nya.


• Asam lemak yang mempunyai
sumber nabati.
• Umumnya berupa asam
atom C kurang dari 12 lemak rantai lurus dengan
digolongkan sebagai asam jumlah atom C antara 10 – 24.
lemak volatil atau mudah • Asam lemak tidak jenuh tinggi
menguap, sementara yang ini mempunyai peranan
mempunyai atom C lebih dari tertentu dalam fungsi
10 mempunyai bentuk padat fisiologis, biasanya disebut
pada suhu kamar. asam lemak esensiil,
• Semakin panjang rantai atom diantaranya yang penting
C yang dimiliki, maka misalnya asam linoleat.
kelarutannya dalam air
semakin kecil dan asam
lemak yang mempunyai atom
C lebih dari 10 secara praktis
bersifat tidak larut dalam air.
Asam Lemak Bercabang
Struktur dan Re Asam Lemak Siklis
• Asam lemak berbentuk siklis • Asam lemak bercabang dapat
aksi Pembentuk hanya sedikit dijumpai di alam
misalnya asam malvalat.
dijumpai dalam minyak
dolphin, porpoise, lemak

an Lemak • Asam malvalat terdapat


dalam minyak biji kapas dan
domba, wool, mentega, dan
beberapa lipida pada bakteri.
minyak lain yang diperoleh • Biasanya gugus cabangnya
dari tanaman malvalaceae. berupa metil, misalnya
isovalerat atau β-metil butirat
atau 3-metil butirat.
Asam Lemak Tersubstitusi
Struktur dan Re • Asam lemak tersubstitusi

aksi Pembentuk misalnya tersubstitusi hidroksil,


contoh asam risinolenat.
• Asam risinolenat banyak
an Lemak terdapat dalam minyak kastor
(80–85)%. Karena gugus
hidroksil ini reaktif, maka asam
risinolenat sangat diperlukan
sebagai bahan baku untuk
sintesa polimer plastik tertentu.
Struktur dan Re
aksi Pembentuk Isomerisasi

an Lemak Susunan Rantai Asam Lemak

Isomerisasi yang disebabkan oleh susunan atom C dalam asam lemak


yaitu mempunyai susunan lurus atau bercabang, misalnya pada asam
butirat dan iso butirat. Rumus struktur bentuk isomer tersebut
diilustrasikan pada gambar dibawah ini.
Struktur dan Re
aksi Pembentuk Isomerisasi

an Lemak Posisi Ikatan Rangkap

Isomerisasi dapat disebabkan oleh posisi ikatan rangkap dalam rantai


asam lemak tidak jenuh, misalnya antara asam oleat dan isooleat.
Rumus struktur bentuk isomer berdasarkan posisi ikatan rangkap
diilustrasikan pada gambar dibawah ini.
Isomerisasi
Struktur dan Re Bentuk Geometri

aksi Pembentuk Isomerisasi pada asam lemak tidak jenuh yang disebabkan bentuk
geometri adalah bentuk sis dan trans, misalnya antara asam oleat dan
an Lemak elaidat, antara maleat dan fumarat, dan sebagainya. Pada Gambar
diilustrasikan bentuk isomer antara asam oleat (cis) dan asam elaidat
(trans), serta bentuk isomer asam maleat (cis) dan asam fumarat
(trans).
Reaksi Pembentukan Lemak
Struktur dan Re • Reaksi pembentukan-hidrolisis
aksi Pembentuk Reaksi pembentukan-hidrolisis adalah dua reaksi yang saling

an Lemak berkebalikan.

Contoh dari reaksi pembentukan lipid dan reaksi hidrolisis lipid adalah
pembuatan gliseril tripalmitin dan pembuatan gliserol
laurolinoleolinolenat.
Reaksi Pembentukan Lemak
Struktur dan Re • Reaksi saponifikasi/penyabunan
aksi Pembentuk Reaksi saponifikasi/penyabunan adalah campuran lemak dan basa

an Lemak kuat yang menghasilkan sabun (garam lemak) dengan gliserol.


Reaksi Pembentukan Lemak
Struktur dan Re • Reaksi hidrogenasi
aksi Pembentuk Reaksi hidrogenasi adalah reaksi penjenuhan lemak yang mengubah

an Lemak wujud lemak menjadi bentuk padat.


Sifat dan Fungsi Lemak
Rekayasa Biokimia
Tidak larut dalam air tetapi larut dalam
01 pelarut organik seperti eter, CHCl3,
benzen, alkohol/aseton panas, xylen,
dll. serta dapat diekstraksi dari sel
hewan/tumbuhan dengan pelarut
tersebut

Secara kimia, penyusun utama adalah


02 asam lemak (dalam 100 gram lipid
terdapat 95% asam lemak).

Lipid mengandung zat-zat yang


03 dibutuhkan oleh manusia seperti asam
lemak essential (EFA contohnya asam
linoleat) dari asam linoleat dapat dibuat
asam linolenat dan asam arakidonat.
SIFAT LEMAK
Fungsi
• Lemak sebagai Sumber Energi
Lemak • Lemak Sebagai Sumber Pertumbuhan Sel
• Lemak Menunjang Fungsi Otak
• Membantu Penyerapan Vitamin
• Menunjang Produksi Hormon
• Lemak Membantu Kesehatan Kulit
• Lemak Mendukung Kesehatan Organ Tubuh

• Mengontrol Berat Badan


• Mengurangi Potensi Penyakit
• Lemak Meningkatkan Kesuburan
Metabolisme Lemak
Rekayasa Biokimia
Metabolisme Le
mak

Metabolisme lemak adalah proses di mana


asam lemak akan dicerna kemudian
dipecahkan untuk menghasilkan energi atau
disimpan di dalam tubuh sebagai cadangan
energi. 
Absorpsi Lemak pada Tractus Digestivus
Metabolisme
Mula-mula enzim lipase pankreas menghidrolisis ikatan
Lemak ester asam-asam leinak (Į-TG) menghasilkan 2-
monoasil gliserol yang sebagian diabsorpsi ke dalam
sel epitel mukosa intestinum.

Sisa dan 2-monoasil gliserol yang tidak diabsorpsi


diisomersasikan menjadi 1-monoasil-gliserol.

Sebagian kecil 1-monoasil gliserol diabsorpsi dan


sisanya dihidrolisis lebih lanjut oleh lipase pankreas
menghasilkan gliserol.
Sintesis De novo asam lemak (Lipogenesis yang
Metabolisme terjadi di dalam tubuh)

Lemak Urutan proses dari sintesis de novo ialah:


1. Pembentukan malonil-KoA. Malonil-KoA adalah
senyawa yang diperlukan sebagai penambah 2-
atom C pada sintesis de novo.

2. Sintesis palmitat dari asetil-KoA. Di sini, asetil-KoA


berfungsi sebagai ”primer” untuk sintesis lemak.
Keseluruhan reaksinya dikatalisis oleh sejumlah
enzim yang bergabung dalam komplek sintetase
asam lemak.
Pengendalian lipogenesis
Metabolisme Asetil-KoA karboksilase, rate lamiting enzym pada
rangkaian reaksi lipogenesis, diaktifkan oleh sitrat. Bila
Lemak banyak sitrat (merupakan bentuk transport asetil-KoA
keluar dari mirokondria) terkumpul pada sitosol, maka
proses lipogenesis berjalan aktif.

Sistem Penpanjangan rantai


Tubuh manusia memiliki 2 sistem untuk pemanjangan
rantai asam lemak
1. Sistem pemanjangan rantai pada mikrosom
Reaksinya mirip dengan sintesis de novo.

2. Sistem pemanjangan rantai mitokondria Di samping


lokasinya yang sama, reaksinya mirip dengan
kebalikkan oksidasi-E.
Oksidasi-E Asam lemak
Metabolisme Asam lemak yang berada dalam sitoplasma terlebih
dahulu harus diaktifkan (sebagai asil-KoA) dengan jalan
Lemak mereaksikannya Koenzim A, dengan bantuan katalisis
enzim tiokinase. Pirophospat yang terbentuk pada
reaksi ini, selanjutnya dihidrolisis menjadi phospat
anorganik. Hal ini menyebabkan keseimbangan reaksi
mengarah pada terbentuknya asil-KoA.

Sintesis asam lemak tak jenuh (Desaturasi)


Dalam tubuh, asam lemak jenuh, selain diperoleh dari
makanan, juga dapat disintesis dari asam lemak jenuh.

Proses dikatalisis oleh serangkaian enzim yang dikenal


sebagai sistem desaturasi asam lemak, yang terdapat
pada mikrosom.
Sintesis Triasilgliserol (TG) dan Phospolipid
Metabolisme Sintesis phospolipid terjadi pula pada hati dan usus
Lemak untuk menyusun lipoprotein plasma, dan pada jaringan-
jaringan tubuh yang lain, untuk dipergunakan sebagai
penyusun membran sel pada jaringan-jaringan yang
bersangkutan.

Di dalam tubuh Triasilgliserol (TG) disintesis untuk


disimpan (pada jaringan lemak), atau untuk ditransport
dalam lipoprotein (dalam epitel mukosa usus dan dalam
parenchym hati), atau untuk dikeluarkan dalam air susu
(pada glanula mamma bila keadaan laktasi). Selain itu,
dalam jumlah kecil, TG juga disintesis pada otot dan
ginjal).
Metabolisme Lipida dalam Hati
Metabolisme Metabolisme lipida dalam tubuh, hati memegang
Lemak peranan yang penting sebab di dalam organ ini terjadi
proses sintesis TG, phosplipid. kolesterol, dan
lipoprotein. Juga, di sini terjadi oksidasi -E yang aktif,
menghasilkan energi bagi keperluan berbagai proses
metabolisme.

Metabolisme Kolesterol

Kolesterol ester dihidrolisis oleh kolesterol esterase


menjadi kolesterol yang berada dalam
usus. Kolesterol diabsorpsi dari usus dan dimasukkan
ke dalam kilomikron yang dibentuk di dalam mukosa,
yang kemudian diangkut menuju hati.
Hubungan Antara Metabolisme Lipida dengan
Metabolisme Metabolisme Karbohidrat dan Metabolisme Protein

Lemak Hubungan antara metabolisme lipida, karbohidrat, dan


protein yaitu mereka akan di metabolisme yang hasil
akhirnya menjadi asetyl Co-A, dimana asetyl Co-A
merupakan substrat untuk siklud krebs. Kemudian dari
siklus krebs dihasilkan CO2
Menghitung Energi Hasil
Aktivasi Lemak
Rekayasa Biokimia
Setelah berada di dalam mitokondria, asil-KoA akan
mengalami tahap-tahap perubahan sebagai berikut:

1. Asil-KoA diubah menjadi delta2-trans-enoil-KoA. Pada


tahap ini terjadi rantai respirasi dengan menghasilkan
energi 2P (+2P)
2. delta2-trans-enoil-KoA diubah menjadi L(+)-3-hidroksi-asil-
KoA
3. L(+)-3-hidroksi-asil-KoA diubah menjadi 3-Ketoasil-KoA.
Pada tahap ini terjadi rantai respirasi dengan
menghasilkan energi 3P (+3P)
4. Selanjutnya terbentuklah asetil KoA yang mengandung 2
atom C dan asil-KoA yang telah kehilangan 2 atom C.
Uji Iod, Uji Eter, Uji Aktivasi Reak
si Penyabunan
Rekayasa Biokimia
Uji Iod, Uji Eter, Uji Aktivasi Reaksi Penyabunan
Uji IOD
Uji ketidakjenuhan digunakan untuk
mengetahui asam lemak yang diuji apakah
termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh
dengan menggunakan pereaksi Iod Hubl.
Iod Hubl ini digunakan sebagai indikator
perubahan. UJI IOD
UJI ETER
UJI ET
Uji ini terdiri atas analisis kelarutan ER UJI AKTIVASI REAKSI PENYABUNAN
lipid maupun derivat lipid (SAFONIFIKASI)
terdahadap berbagai macam
Penyabunan adalah suatu proses hidrolisis
pelarut. Dalam uji ini, kelarutan UJI SAF
lipid ditentukan oleh sifat ON IFIKASI lemak dengan alkali yang mengakibatkan
putusnya ikatan ester dan menghasilkan
kepolaran pelarut. Apabila lipid
gliserol dan garam alkali asam lemak. Sabun
dilarutkan ke dalam pelarut polar
dapat terbentuk dari bahan utama yaitu soda
maka hasilnya lipid tersebut tidak
(sodium hidroksida) dan minyak.
akan larut. Hal tersebut karena
lipid memiliki sifat nonpolar
sehingga hanya akan larut pada
pelarut yang sama-sama nonpolar.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai