Anda di halaman 1dari 21

PERAN PERAWAT DALAM

PEMBERIAN ART
ISHANA BALAPUTRA
MENGKAJI KESIAPAN PASIEN
• Prinsip ART menggunakan 3 jenis obat dg dosis
terapeutik
• Panduan berdasarkan Kemenkes RI 2014
• Sebelum memulai ART  Konseling
• Tujuan konseling  klien mempelajari dirinya,
mencari pemecahan masalah
• Konseling meliputi cara minum obat, efek
samping, interaksi dengan obat lain, monitoring
• ODHA diminta berkomitmen
TANDA KESIAPAN PASIEN MEMULAI ART
1. Pasien memahami ART, efek samping
2. Pasien siap patuh berobat
3. Pasien siap merawat diri sendiri
4. Ada dukungan keluarga dan msy
5. Jika memungkinkan, ada dukungan sebaya
6. Mengenali adanya kemungkinan
ketidakpatuhan (alkohol, gg psikiatri)
Menilai Pemahaman Pasien thd
ART
• Px harus paham  ARV tidak menyembuhkan,
konsumsi seumur hidup
• Selama pengobatan, virus dapat ditularkan.

Sangat penting untuk tidak memulai ART jika:


1. Px tidak punya motivasi
2. Tanpa konseling intensif
3. Pengobatan tidak dapat dilanjutkan
4. Asimtomatik dan tidak ada info ttg CD4
5. Tidak ada akses thd diagnosis
Mendidik Pasien Mengenai ART
• Jelaskan efek samping (minggu pertama dan
toksisitas pd pemakaian lama)
• Reaksi toksisitas kadang tidak berat dan dapat
diatasi  sering membuat ODHA tidak patuh

 Perlu motivasi dan konseling dari nakes


MONITORING
Monitoring  Perawat, dokter, konselor, aktivis
Monitoring kondisi fisik dan psikologis

1. Jenis monitoring (lihat tabel)


2. Monitoring setelah pemberian ARV
1. dilakukan utk memonitor respon obat dan
kemungkinan toksisitas
2. Dilakukan secara klinis dan laboratoris (lihat tabel)
3. Monitoring efek samping ARV
1. KDT memiliki efek samping minimal
2. 25% penderita berhenti di tahun pertama krn efek
samping
3. 25% tidak minum dosis yg dianjurkan krn takut
KEPATUHAN MINUM OBAT
• Kepatuhan  perilaku px dalam minum obat
secara benar
• Kepatuhan sangat penting  optimalisasi obat
• Kepatuhan berkorelasi dg keberhasilan supresi
virus
• Parameter kepatuhan (observasi langsung dan
tidak langsung)
• Upaya mengingat minum obat (minum diwaktu yg
sama, tersedia obat dimanapun, alarm, pakai jam)
INTERAKSI OBAT
• Besar kemungkinan terjadinya interaksi obat,
pengaruh tsb antaralain sbb:
1. Pengaruh absorbsi obat (pH lambung)
2. Pengaruh eliminasi (fungsi ginjal)
3. Pengaruh metabolisme (fungsi hepar)
Rekomendasi yg perlu diketahui
1. NNRTI menurunkan konsentrasi estrogen
2. KB suntik tiap bulan dan pemakaian kondom
3. Pemberian ARV pada pasien IRIS (Immune
Reconstitution Inflamatory Sindrome) harus
diperhatikan
4. Kebanyakan IRIS terjadi pada pasien dg CD4
<100 sel/mm3)
MUTASI DAN RESISTENSI
• Mutasi = Replikasi  kesalahan  mengubah
struktur genetik
• Umumnya mutasi tidak berbahaya
• Mutasi HIV = terjadi 1 kesalahan tiap 1000
replikasi  1 juta mutasi tiap 1 virus per hari
• Mutasi tidak masalah pd px non ARV, tp jadi
masalah pd px ARV krn resistensi
• Butuh 1 kali mutasi utk resisten pd NNRTI
• Butuh beberapa kali mutasi utk obat ARV lain
KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN TERAPI
• KEBERHASILAN
▫ Kriteria klinis
▫ Kriteria CD4
▫ Kriteria viral
• KEGAGALAN
▫ Pemburukan klinis
▫ Penurunan CD4 yg menetap
▫ Peningkatan viral load dalam 2 bulan
SEBAB KEGAGALAN TERAPI
1. Tidak patuh pada terapi
2. Malabsorbsi obat
3. Interaksi antar obat
4. Resistensi virus
KAPAN MENGGANTI TERAPI?
• Alasan utama mengganti obat
▫ Viral load
▫ Toksisitas obat
▫ Toleransi pasien
▫ Resistensi obat
• Semakin sering px mengganti obat krn kegagalan
terapi, semakin rendah tingkat keberhasilan obat
• Keberhasilan pengobatan ditentukan 4S (Start,
Substitusi, Switch, Stop)
1. Start
1. Stadium 3 dan 4 tanpa melihat jml CD4
2. Stadium 2 bila limfosit total <1200/ul
3. Stadium 4
4. Stadium 3 bila CD4 <350/ul
5. Stadium 1 dan 2 bila CD4 <200/ul
2. Substitute
1. Tabel (permenkes 2014)
3. Switch
1. Mengubah ke regimen terapi lini selanjutnya krn toksisitas
dan kegagalan pengobatan
4. Stop
1. Kemauan sendiri
2. Persediaan obat habis
3. Efek samping terlalu berat
4. Kegagalan pengobatan
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai