Anda di halaman 1dari 10

Trikotilomania

trikotilomania

Ciri penting dari trikotilomania adalah mencabut rambut yang


rekuren sehingga menyebabkan kehilangan rambuylt yang jelas.

Gejala klinis lain adalah meningkatnya perasaan tegang sebelum


mencabut rambut dan rasa kenikmatan, kepuasan atau peringanan jika
mencabut rambut. Diagnosis tidak boleh dibuat apabila mencabut rambut
adalah akibat dari gangguan mental lain seperti manifestasi dari waham
atau halusinasi ataubjuga karena gangguan medis umum seperti adanya
lesi kulit sebelumnya.
EPIDEMIOLOGI KOMORBIDITAS
• trikotilomania lebih sering ditemukan pada • orang dengan trikotilomania memiliki
perempuan daripada laki-laki tetapi tidak prevalensi gangguan mood seperti
menunjukkan perbedaan jenis kelamin gangguan depresi berat, gangguan ansietas,
pada anak-anak. Untuk pola familial ada (gangguan obsesif-kompulsif, cemas
satubstudi yang melaporkan bahwa 5 dari menyeluruh, fobia sosial), gangguan
19 orang anak memiliki riwayat keluarga penggunaan zat, gangguan makan,
yang mengalami beberapa bentuk alopesia. gangguan kepribadian (kepribadian ambang
Prevalensi seumur hidup menurut DSM-IV- dan obsesif kompulsif) serta retardasi
TR di bawah 1 persen. mental.
etiologi
• Faktor yang berperan dalam gangguan trikotilomania seperti
gangguan hubungan ibu-anak, rasa takut untuk ditinggalkan
sendiri, dan barubsaja kehilangan objek. Penyalahgunaan zat
dapat mendorongbtimbulnya gangguan. Dinamik depresif
sering dinyatakan sebagai faktor predisposisi tetapi tidak ada
ciri atau gangguan kepribadian yang khas pada orang
trikotilomania. Anggota keluarga pasien trikotilomania sering
memiliki riwayat tic, gangguan pengendalian impuls, dan
gejala obsesif kompulsif.
Gambaran klinis
Orang dengan trikotilomania mengalami peningkatan rasa
ketegangan dan mencapai pemuasa atau pelepasan dengan Gambaran klinis lain yang bisa ditemukan adalah
mencabut rambutnya. Semua daerah tubuh dapat terkena dan pasien membenturkan kepalanya, menggigit kuku,
yang paling sering adalah pada area kepala, daerah lain seperti mencakar, menggerogoti, ekskoriasi dan Tindakan
alis mata, buku mata, dan janggut. Tempat yang lebih jarang mutilasi diri lainnya
seperti ketiak dan daerah tubuh. Kehilangan rambut sering kali
ditandai dengan rambut yang pendek, di daerah yang
terkena tampak ada rambut yang normal dan Panjang.
Tidak ditemukan adanya kelainan pada kulit kepala. Mencabut
rambut tidak terasa sakit tapi mungkin terasa gatal. Trikofagi Gangguan ini biasa dimulain pada anak-anak dan
atau memakan rambut bisa mengikuti gangguan ini. Adanya sering berhu Bungan dengan retardasi mental dan
trikomalia yaitu perubahan histopatologis karakteristik dalam kemungkinan dengan skizofrenia.
folikel rambut yang ditunjukkan melalui biopsy dan membantu
membedakan trikotilomania dengan penyebab alopesi lainnya.
DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis untuk trikotilomania
1. Mencabut rambut sendiri secara rekuren yang menyebabkan rambut rontok
2. Berulang kali mencoba untuk mengurangi atau menghentikan pencabutan rambut
3. Pencabutan rambut menyebabkan gangguan yang signifikan secara klinis dalam aspek fungsi
social, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
4. Pencabutan atau kerontokan rambut tidak disebabkan oleh kondisi medis (misalnya kondisi
dermatologis)
5. Mencabut rambut tidak lebih baik dijelaskan oleh gejala gangguan mental lain (misalnya upaya
untuk memperbaiki cacat yang dirasakan atau cacat dalam penampilan pada gangguan dismorfik
tubuh)
DIAGNOSIS BANDING
Gangguan buatan atau
Gangguan obsesif kompulsif malingering Gangguan gerakan stereotipik
Fenomenologi trikotilomania dan Pasien gangguan buatan dengan tanda Pasien dengan Gerakan stereotipik
gangguan obsesif kompulsif fisik dan gejala yang dominan secara memiliki Gerakan ritmik dan
bertumpang-tindih. Trikotilomania aktif mencari perhatian dan pasien stereotipik dan bias anya tidak
sering bersifat kronis dan dikenali oleh memerankan serta memalsukan tampak menderita karena
pasien sebagai sesuatu yang tidak penyakit dengan sengaja untuk perilakunya
diinginkan. Pasien dengan memenuhi tujuan ini. Pasien dengan
trikotilomania tidak mengalami pikiran malingering atau gangguan buatan
obsesif seperti pada gangguan obsesif dapat memutilasi dirinya sendiri
kompulsif dan aktivitas kompulsigf untukmendapatkan perhatian medis
terbatas hanya pada satu Tindakan yaitu tanpa memahami dampak dari lesi yang
mencabut rambut. dibuatnya.
TERAPI
Psikoterapi Farmakoterapi
Psikoterapi berupa Habit Reversal Training Metode psikofarmakologis yang telah digunakan adalah
steroid topical dan hydroxine hydrochloride, suatu
-Membangun kesadaran bahwa kebiasaanya salah dan ansiolitik dengan sifat antihistamin, antidepresan, obat
menyebabkan hendaya serotonergic dan antipsikotik. Baik ada depresi atau tidak,
anti depresan dapat mengurangi Tindakan mencabut rambut.
-Mengalihkan rasa ingin mencabut rambut dengan kegiatan Pasien yang memberikan respon buruk terhadap SSRI dapat
substitusi lain yang lebih bermanfaat membaik dengan tambahan pimozide (orap) suatu antagonis
reseptor dopamine. Buspirone, clonazepam (klonipin) dan
-Menciptakan lingkungan yang suportif terhadap penderita trazodone juga efektif. Penggunaan naltrexone juga efektif
(memberikan reward jika berhasil menghindari perbuatan mengurangi gejala. Sekarang telah terbukti dalam penelitian
tersebut) dan sudah banyak digunakan bahwa N-asetyl sistein yang
merupakan suatu asam amino dapat mengurangi gejala
-Terapi perilaku berupa biofeedback, pengawasan diri-sendiri, trikotilomania.
desentisasi tertutup, pembalikan kebiasaan. Psikoterapi
berorientasi tilikan, hipnoterapi. Kulit telah dibuktikan peka
terhadap sugesti hipnotik.
PERJALANAN PENYAKIT
DAN PROGNOSIS

Usia rerata onset trikotilomania adalah pada masa remaja awal, paling sering
sebelum usia 17 tahun, tetapi sudah ada yang melaporkan bahwa onsetnya juga
terjadi pada usia lebih lanjut. Perjalanan penyakit ini tidak diketahui dengan
baik, bentuk kronik maupun remiten sama-sama dapat terjadi. Onset dini
(sebelum usia 6 tahun) cenderung lebih muda sembuh dan berespon terhadap
saran, dukungan, serta strategi perilaku. Onset lanjut (setelah usia 13 tahun)
dikaitkan kemungkinan terjadinya kekronisan dan prognosisnya lebih buruk
daripada onset usia dini.
REFERENSI

• Kaplan, Harold I, Benjamin J. Sadock dan Jack A. Grebb. Gangguan pengendalian impuls
yang tidak diklasifikasikan di tempat. Dalam: synopsis psikiatri. Jilid dua. Edisi 7. Jakarta:
Binapura Aksara; 2010. hal. 247-49
• Sadock BJ, Sadock VA.gangguan pengendalian impuls yang tidak digolongkan di mana pun.
Dalam: Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2. USA.Lippincot Williams &
Wilkins; 2004. hal. 359-61.
• Kartikadewi A. trikotilomania. Dalam: Buku Ajar system neurobehavior. Semarang. Unimus
Press. 2015. hal. 93-95
• Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Fifth Edition. American Psychiatric
Assosiation. 2013. Philadelphia: American Psychiatric Publishing.

Anda mungkin juga menyukai