Anda di halaman 1dari 31

FILOSOF

BARAT
Kelompok 2 Kelas B

● Bunga Alodia Isfara 200207043


● Chandra Sophia Maharani 200207047
● Danti Noviani 200207051
● Dera Raga Bagus Pamungkas 200207063
● Dhania Putri Hartono 200207071
● Dimas Rangga D. Putra 200207076
A. Filsafat Yunani Kuno
(600 SM-500 SM)
Filsuf-filsuf yang Membahas Alam
Thales (624 SM – 546 SM)
•Merupakan filsuf yang berusaha menemukan
arkhe (prinsip dasar) alam semesta.
• Menurutnya, prinsip dasar alam semesta adalah
air. Semua berawal dari air dan berakhir ke air
juga.
Anaximandros (610 SM – 546 SM)
• Arkhe yang sejati adalah sesuatu yang tidak
tampak
• Menurutnya, prinsip yang mendasari
segalanya adalah to apeiron, “yang tak
terbatas”.
Anaximenes (585 SM – 528 SM)
Menurutnya, asal-usul segala sesuatu adalah udara,
karena udara adalah bahan dasar yang membentuk
semua benda yang ada di alam semesta.
Filsuf-filsuf yang Membahas Ilmu Pasti
dan Metafisika
Phytagoras (570 SM – 490 SM)
• Ia dikenal dengan ajaran tentang bilangan atau
angka
• Phytagoras menyatakan bahwa semua kenyataan
dapat dicocokkan dengan perhitungan-perhitungan /
kategori-kategori matematis.
Herakleitos (535 SM-475 SM)
● Herakleitos membahas mengenai metafisika.
● Menurutnya, segala sesuatu di alam semesta
itu mengalir, berubah-ubah. Hal yang menjadi
sumber perubahan adalah api.
Parmenides (540 SM – 470 SM)
● Ia menentang pendapat Herakleitos tentang
perubahan
● Ia menggunakan istilah-istilah yang biasa
ditemukan dalam ontologi, yaitu “ada”
(being) dan “tidak ada” (non-being)
Zeno (490 SM – 430 SM)
Ia mengajukan beberapa pemikiran penting
tentang
a) Argumentasi melawan gerak (perubahan)
b) Argumentasi melawan pluralitas
c) Argumentasi melawan ruang
Filsuf-filsuf
Pluralis
Empedokles (490 SM – 430 SM)
Menurut Empedokles, terdapat 4 unsur atau
anasir dalam alam semesta, yaitu air, api, tanah,
dan udara.

Anaxagoras (500 – 428 SM)


Menurutnya, unsur-unsur di alam semesta itu
jumlahnya pasti lebih dari empat, melainkan
tidak terhingga dan masing-masing unsur
bercampur baur satu sama lain.
Filsuf-filsuf Atomis
Leukippos
• Merupakan filsuf pertama yang mengembangkan teori
atomisme
• Ia menulis “Nothing happens at random, but everything
from reason and by necessity”. Pernyataan ini adalah
prinsip dasar pertama dalam logika, yaitu the principle of
sufficient reason
Democritus
• Menjelaskan hubungan antar atom-atom
• Atom-atom membentuk materi-materi.
Materi-materi yang padat dibentuk oleh
atom-atom yang padat, dan sebaliknya.
Filsafat Para
Sofis
Sofis adalah para filsuf yang sangat mahir
berpidato, berdebat, dan juga mendidik.
Ajaran para sofis ini sangat berbeda dari
para filsuf sebelumnya. Mereka lebih
tertarik pada hal yang lebih konkret seperti
makna hidup manusia, moral, norma, dan
politik.
Socrates (470-399 SM)
• Filsafat Socrates banyak membahas masalah-
masalah etika. Ia beranggapan bahwa yang
paling utama dalam kehidupan bukanlah
kekayaan atau kehormatan, melainkan
kesehatan jiwa.
• Tujuan hidup yang paling utama adalah
kebahagiaan (eudaimonia). Jalan untuk
mencapai kebahagiaan adalah kebajikan, orang
yang bajik adalah orang yang mampu mencapai
kebahagiaan.
Plato (428/427 - 348/347 SM)
• Menyusun filsafat manusia yang bersifat dualistik.
Manusia terdiri dari 2 unsur berbeda, yaitu tubuh (benda)
dan jiwa (ide). Jiwa berfungsi untuk mengendalikan nafsu
yang bersumber dari tubuh.
• Ia mengembangkan metode deduktif, yaitu suatu cara
berpikir yang dimulai dari premis-premis umum/ mayor
untuk kemudian diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang
lebih khusus.
• Dalam filsafat manusia yang dikemukakannya,
disebutkan bahwa kelas-kelas sosial analog dengan
bagian-bagian tubuh manusia. Kepala melambangkan raja,
dada melambangkan prajurit, perut sampai kaki
melambangkan pekerja
Aristoteles (384-322 SM)
• Menurutnya pengetahuan itu bukan dari dunia ide,
namun dari benda-benda yang dapat diamati.
• Ia mengembangkan cara berpikir induktif yang
didalamnya terdapat proses generalisasi, yaitu menarik
kesimpulan yang lebih umum daripada objek yang
diamatinya.
• Di bidang filsafat, ia mengajarkan teori tentang
hylemorphism / teori “bentukmateri”. Setiap benda
memiliki bentuk sekaligus materi.
B. Filsafat Abad
Pertengahan (400 – 1500
SM)
Thomas Aquinas (1225-1274)
“Lima Argumen Untuk Membuktikan Keberadan Tuhan”

Sebab-
Gerak Ada dan Tiada
“Tidak ada sesuatu pun yang Akibat
“Tidak ada sesuatu pun yang
“Segala sesuatu yang
bergerak dengan sendirinya, terdapat di alam semesta
eksistensinya disebabkan oleh dirinya
sesuatu yang bergerak pasti sendiri, suatu kejadian adalah akibat ini datang dan pergi, lahir
memiliki sesuatu yang dari suatu penyebab dan penyebab itu dan mati, ada dan tiada”
menggerakkan” pun merupakan akibat dari penyebab-
penyebab lainnya”
Kelas
Keteraturan Perencanaan
Kualitas
Ada beragam kualitas melekat
pada objek, mulai dari yang Alam semesta baerjalan secara
lebih baik sampai yang lebih teratur dan keteraturan itu pasti
buruk. Penilaian kualitas
bukan hal yang kebetulan,
tersebut memerluka acuan yang
absolut dan sempurna
semuanya mengikuti suatu pola
menuju tujuan tertentu.
C. Filsafat Modern (1600-1900)
Francis Bacon (1561-1626)
Ia adalah salah seorang filsuf pertama yang berusaha menggali perkembangan ilmu-ilmu
pengetahuan alam dan menyusun metode ilmiah yang disebut NovumOrganum (Alat atau Metode
Baru). Metode ini menekankan metode indukatif dalam mendapatkan pengetahuan atau dalam
menyusun teori ilmu pengetahuan.

Fakta-fakta Kesimpulan
Empiris Sementara

Kesimpulan
Lainnya Teori Ilmiah
Thomas Hobbes (1588-1679)
Dalam karya utamanya yang berjudul Leviathan, Hobbes
menulis bahwa “Tingkah laku manusia pada dasarnya
sejalan dengan hukum alam”.
Dia meminjam teori Newton tentang hukum gerak
pertama. Melalui teori Newton itu Hobbes menjelaskan
bahwa manusia pada dasarnya adalah serigala bagi
serigala lainnnya, karena selalu memiliki kecenderungan
untuk menerkam, bersaing dan berperang.
Maka harus ada “gaya” dari luar diri mereka, yaitu
humu, peraturan, undang-undang yang diberlakukan di
lingkungan sosialnya.
Rene Descartes (1596-1650)
Disebut Bapak Filsafat Modern, yang menjadi perhatian utama filsafatnya adalah masalah pengetahuan
(epistemology) dan manusia (filsafat manusia) khususnya masalah hubungan jiwa-badan.
Ia Menganggap bahwa pengetahuan harus menjadi persoalan pertama yang digali sebelum kita berfilsafat.
Filsafat modern mulai dari epistemology bukan dari alam. Dengan epistemology maka dimungkinkan kita
membahas alam semesta dan objek-objek pengetahuan lainnya. Filsafatnya tentang epistemology dikategorikan
ke dalam aliran rasionalisme.
Dalam salah satu karyanya tentang metode untuk mendapatkan pengetahuan yang
Jangan
bersifat pernahdia mengajukan
niscaya, Untuk mencapai Pengujian
empat prinsip berikut:
menerima ide kesimpulan yang dilakukan Catatlah
sebagai hal niscaya, pilah-
dari bagian secara detail
pilahlah suatu dan
yang benar, permasalahan paling
kecuali ide menjadi bagian- menyeluruh
sederhana
yang kita bagian kecil dan setiap hasil
yakini sederhana, sampai yang
pengujian dan
kebenarannya
kemudian ujilah paling jangan sampai
masing-masing
itu sudah tidak bagian tersebut kompleks ada yang
dapat secara hati-hati dan secara terlewat.
menyeluruh.
diragukan
Filsafat manusialagi.
Descartes mencoba mengubungkan bertahap
dua substansi yang terdapat pada manusia, yakni tubuh dan jiwa. Kedua
substansi tersebut satu sama lain saling berhubungan sehingga dalam setiap perilaku manusia kedua substansi tersebut saling
memengaruhi satu sama lain. Dalam psikologi hubungan antara jiwa-individu dinamakan psikosomatik.
John Locke (1632-1704)
Ia berkeyakinan bahwa semua manusia diperoleh melalui pengalaman, dan alat-alat indera
merupakan pintu masuk bagi pengalaman tersebut. Keyakinan ini merupakan inti dari aliran
empirisme. Ia percaya bahwa pikiran atau jiwa bayi yang baru lahir seperti kertas kosong atau
tabula rasa, tidak ada pengetahuan yang berasal dari luar pengalaman.
Semua pengetahuan manusia pada dasarnya merupakan ide-ide yang disajikan pikiran manusia
Ide kompleks,
melalui pengalaman yang pernah dialaminya. Ada duaberupa
tingakatan ide, yakni:
Ide sederhana, ide hasil
berupa ide penggabungan dari
dua atau lebih ide-ide
yang langsung yang sederhana yang
diperoleh diolah oleh pikiran
manusia, misalnya
melalui konsep kursi,
indera, seperri binatang dan
manusia. Ide
warna, rasa, kompleks pun tidak
bau, suara, selalu harus nyata,
misalnya kuda
tekstur terbang
Karl Marx (1818-1883)
Dia mengencam filsafat konvensional atau tradisional. Menurutnya filsafat dan ilmu pengetahuan
selama ini hanya berperan menjelaskan realitas atau masyarakat. Padahal yang terpenting adalah
mengubah realitas atau masyarakat, dari yang semua berada dalam kondisi tidak adil dan tidak
sejahtera, menjadi adil dan sejahtera. Dengan demikian filsafat menjadi suatu praktis politik dan
ekonomi.
Menurut Marx, sejarah peradaban manusia pada dasarnya adalah
serangkaian pertentangan dan perjuangan kelas, antara kelas atas dan
kelas bawah. Oleh sebab itu, dibutuhkan kesadaran kelas, untuk
menyatukan kekuatan kelas bawah.

Komunisme yang dicita-citakan oleh Marx yaitu, tidak ada lagi


kelas-kelas dan pertentangan kelas, tidak ada lagi pula kerakusan dari
kelas atas. Yang ada adalah kebaikan hati, dan barang melimpah
karena setiap orang mendapatkan sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhannya.
D. Filsafat Kontemporer
------
awal abad 20/akhir abad 19
Ditandai dengan variasi pemikiran filsafat yang sangat beragam dan kaya.
Tema-tema yang banyak dibahas oleh para filsuf dari periode ini antara lain
tentang manusia dan bahasa manusia, ilmu pengetahuan, kesetaraan
gender, kuasa dan struktur yang mengungkung hidup manusia, dan isu-isu
actual yang berkaitan dengan budaya, sosial, politik, teknologi, moral, ilmu
pengetahuan, dan hak asasi manusia.
Ciri lainnya adalah ditandai oleh profesionalisasi disiplin filsafat.
Maksudnya, para filsut bukan hanya professional di bidangnya masing-
masing, tetapi juga mereka telah membentuk komunitas-komunitas dan
asosiasi-asosiasi professional di bidang-bidang tertentu. Profesionalisasi
displin filsafat tampak dengan jelas dari munculnya jurnal-jurnal
terkemuka dalam bidang filsafat.
Wilhelm Dilthey
Ia menentang upaya-upaya yang dilakukan oleh para ilmuwan sosial pada zamannya untuk menjadikan
ilmu pengantuhuan alam (IPA) atau Naturwissenchaften sebagai model bagi ilmu pengetahuan sosial
(IPS) atau Geisteswissenchaften. Alasan ia menentang karena fakta bahwa ada perbedaan antara IPA
dan IPS terutama dalam objek kajiannya. Maka, metode penyelidikannya harus berbeda.
Perbedaan antara IPS (Geisteswissenchaften) dengan IPA
(Naturwissenchaften) :
Geisteswissenchaften Naturwissenchaften

Objek Geist: ekspresi jiwa manusia (Kehidupan) dalam


Alam: Organis dan inorganic
Kajian bentuk action dan karya-karya manusia.

Erklaren (penjelasan-kausal)
Verstehen (pemahaman)
Perangkatnya dan sifatnya:
Metode Perangkatnya: analisis intelektual-rasional dan
analisis intelektual, rasional
afektif-empati.
dan objektif.

Mengungkapkan pengalaman subjektif atau


Menjelaskan sebab-akibat
Tujuan “batin” (perasaan, ekspektasi, intensi, dll) dari
onjektif suatu gejala alam
individu atau masyarakat.
Jean Paul Sartre
Ia menegaskan tentang kebebasan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dihadaplan pada
beragam pilihan, dan pada saat itu pula berarti kita memiliki kebebasan untuk memilih.
Kebebasan adalah esensi manusia, biasanya manusia yang bebas selalu menciptakan dirinya.
Manusia yang bebas dapat mengatur, memilih dan dapat memberi makna pada realitas. Bagi
manusia, eksistensi memiliki makna keterbukaan, berbeda dengan benda lain yang
keberadaannya sekaligus esensinya. Bagi manusia, eksistensi mendahului esensi.
Kebebasan yang kita miliki ternyata tidak selalu menyenangkan. Kebebasan
mempersyaratkan tanggung jawab pribadi. Semua pilihan yang diputuskan tidak
selalu bisa diprediksi hasilnya. Oleh sebab itu, kita sering menjadi orang
malafide, yakni orang yang tidak-autentik karena lari dari kebebasan dan enggan
menghadapi risiko akibar kebebasan yang kita miliki.

Manusia malafide terkadang tampil pada individu yang meyakini teori-teori


deterministic, dan menjadikan teori-teori tersebut sebagai alasan untuk
menyangkal kebebasan dan tanggung jawabnya.
THANK Do you have any questions?

S
Created by:
● Bunga alodia isfara 200207043
●CREDITS:
Chandra Sophia
This presentation Maharani
template was created200207047
by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
●& images
Danti Noviani 200207051
by Freepik
● Dera Raga Bagus Pamungkas 200207063
● Dhania Putri Hartono 200207071
● Dimas Rangga D. Putra 200207076

Anda mungkin juga menyukai