Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog barat termasyhur pada
masa abad pertengahan, dapat dilihat dari pemikirannya yang membangun
keharmonisan antara agama dan akal, sehingga membawa pengaruh yang sangat
kuat dijajaran masyarakat eropa pada saat itu. Adapun pemikiran-pemikiran
Thomas Aquinas yaitu filsafat Thomisme, Essential dan Exentia, Argumen
Kosmologi, Filsafat Penciptaan, Filsafat Tentang Makhluk Murni, Filsafat Jiwa
Dan Etika Teologis.
Jiwa dan jasad, menurut Thomas jiwa dan jasad merupakan satu kesatuan
yang saling berhubungan sehingga tidak dapat dipisahkan, manusia memiliki dua
hal yang menyatu sebagai pembentuk diri yaitu jasmani dan rohani. Jiwalah yang
menjadi kekuatan rohani manusia, yang menyatu dalam jasad manusia.
Etika teologis, etika mencakup moral yang diberlakukan manusia baik itu
individu maupun kelompok/masyarakat. Perintah moral yang paling dasar adalah
melakukan yang baik dan menghindari yang jahat.
Tokoh terakhir John Locke yaitu seorang filsuf empiris inggris, locke tidak
mengakui pendapat Descartes yang menyatakan bahwa kepastian pengetahuan ada
pada aku yang berfikir. Menurut Locke, kepastian pengetahuan bukan terletak
pada aku yang berfikir melainkan pada pengalaman. Pengalaman-pengalaman
yang dimaksud locke adalah pengalaman lahiriah dan batiniah. Locke menolak
teori rasionalisme mengenai ide-ide bawaan. Ia mengatakan bahwa pada mulanya
pikiran manusia serupa dengan secarik kertas tanpa tulisan. Untuk memperoleh
pengetauan, locke menekankan pentingnya pancaindera tanpa mengabaikan peran
pemikiran manusia.