Anda di halaman 1dari 28

DASAR-DASAR EKG

Oleh:
dr. Nurul Fatimah
Definisi

Elektrokardiografi Ilmu yang mempelajari aktivitas


listrik jantung beserta kelainan-
kelainannya.
Elektrokardiogram Mesin/ alat untuk merekam aktivitas
listrik jantung
Elektrocardiograf Serangkaian grafik yang dihasilkan
pada perekaman aktifitas listrik jantung
Fungsi EKG
1. Mengetahui gangguan hantaran (aritmia)
2. Mengetahui daerah iskemik dan infark miokard
3. Mengetahui pembesaran/ hipertrofi atrium dan ventrikel
1. Diagnostik 4. Mengetahui efek obat-obatan, terutama digitalis dan anti
aritmia
5. Mengetahui gangguan keseimbangan elektrolit, khusus
kalium
6. Mengetahui penilaian fungsi pacu jantung

sebagai sarana untuk menilai keberhasilan tindakan pengobatan


2. Evaluasi yang telah dibersihkan, dan sebagai sarana evaluasi dari
tindakan latihan yang telah dilakukan.
Mesin EKG
Mesin EKG dibagi menjadi 3 jenis, menurut banyaknya saluran (channel) pencatat
yaitu; singgel, trifle, atau multifle chanel. Dimana semua itu dilengkapi dengan
tombol seleksi baseline stabilizer, catering device, standardization control device
(untuk mengukur kecepatan dan voltase).
Prosedur Pemasangan EKG (1)

Alat Yang Harus Disiapkan


 Mesin EKG yang dapat merekam 12 lead
 10 lead EKG (4 lead kaki, 6 lead dada )
 Elektroda EKG
 Pisau cukur
 Alkohol
 Water based gel
Prosedur Pemasangan EKG (2)

 Memperkenalkan diri, konfirmasi identitas pasien, jelaskan prosedur, dan


mendapatkan izin secara verbal
 Posisikan pasien pada posisi yang nyaman (duduk atau tidur) dengan bagian atas
badan, kaki dan lengan terlihat
 Membersihkan lokasi yang akan dipasang elektroda dengan mencukur rambut
dan membersihkan kulit dengan alkohol untuk mencegah hambatan hantaran
gelombang elektrik
 Memberikan gel pada lokasi penempelan elektroda 
 Masing-masing elektroda dipasang dengan menemperlkan atau penjepitkan
bantalan atau ujung elektroda pada kulit pasien.
Prosedur Pemasangan EKG (3)

 Setelah terpasang, nyalakan mesin EKG, mengoperasikan sesuai prosedur tetap sesuai
dengan jenis mesin EKG.
 Cek kalibrasi dan kecepatan kertas (1 mV harus menciptakan defleksi vertikal sekitar 10
mm dan  kecepatan kertas 25 mm/detik atau setara dengan 5 kotak besar/ detik)
 Memastikan nama pasien, catat tanggal dan waktu pencatatan.
 Setelah hasil didapatkan, lepaskan elektroda yang telah dipasang.
Lokasi Pemasangan
  Tangan kanan : RA : Merah
 
Tangan kiri : LA : Kuning
Limb leads
Kaki kanan : RL : Hijau
Kaki kiri : LL : Hitam

 
  V1 : ICS 4 sternal line kanan
  V2 : ICS 4 sternal line kiri
  V3 : pertengahan  V2 dan V4
Ches Lead V4 : ICS 5 mid-clavicular line kiri
V5 : anterior axillary line kiri, segaris dgn V4
V6 : mid-axillary line kiri, segaris dgn V4    
Kertas EKG
Garis horizontal Menunjukan waktu
1 mm = 0,04 detik
5 mm = 0,20 detik
Garis vertical Menggambarkan voltase
1 mm = 0,1 mv
10 mm = 1 mv
Cara Menilai EKG
Cara menilai EKG yang baik sebagai berikut :
 Menentukan irama jantung (rhyhm)
 Tentukan frekuensi (heart rate)
 Tentukan sumbu jantung (axis)
 Tentukan ada tidaknya tanda hipertrofi
 Tentukan ada tidaknya tanda iskemia/ infark
 Tentukan ada tidanya tanda akibat gangguan lain seperti efek obat-obatan atau
gangguan keseimbangan elektrolit.
Anatomi & Sistem Konduksi Jantung

Otomatisasi Kemampuan untuk menimbulkan impuls secara


sepontan
Irama Kemampuan untuk membentuk impuls yang teratur
Konduksi Kemampuan untuk menyalurkan impuls
Rangsangan Kemampuan bereaksi terhadap rangsang
Sandapan EKG
Sandapan Lead
Prekordial V1, V2, V3, V4, V5, V6
Bipolar I, II, III
Unipolar aVR, aVL, aVF

Prokordial
Bipolar Unipolar
Letak Jantung Dilihat Dari Sadapan
Daerah Jantung Sandapan

Inferior II, III, dan Avf

Anterior V3, V4

Septal V1, V2

Lateral I, aVL, V5, dan V6

Posterior V1-V4 resiprokal

Ventrikel kanan V3R-V6R


RITME
Reguler Melihat Dari
Atrium Untuk melihat kereguleran  atrium fokus pada gelombang P, lihat apakah jarak
dari gelombang P awal ke gelombang P berikunya sama
Ventrikel Untuk melihat kereguleran ventrikel fokus pada gelombang R, lihat apakah jarak
dari gelombang R awal kegelombang R berikutnya sama
RATE Rumus 1: Unt Ritme Reguler

Rumus 2: Unt Ritme Ireguler


Kurva EKG
AXIS Jantung

Axis Makna
 
-30° s/d +110° (usia <40 thn)
Axis normal
-30° s/d +90° (usia >40 thn)
-30° s/d -90° Left axis deviation (LAD)
+110° s/d +180° Right axis deviation (RAD)
 
+180° s/d +270°
Extrem axis
-90° s/d -180°
Gambaran EKG
NORMAL SINUS RHYTHM
Kriteria Irama Sinus Rhythm
•Irama teratur
•Frekuensi jantung (HR) antara 60-100 kali/ menit
•Gelombang P normal (setiap gelombang P selalu diikuti
gelombang QRS dan gelombang T
•Interval PR normal (0,12 – 0,20 detik)
•Gelombang QRS normal (0,06 – 0,12 detik)
•Semua gelombang sama

Sinus Tahikardi
Irama Teratur
Frekuensi (HR) >100-150 kali/ menit
Gelomang P Normal, setiap gelombang P diikuti
gelombang QRS dan T

PR Interval Normal
Gelombang QRS Normal
Semua gelombang sama  
Sinus Bradikardia Sinus Aritmia
Irama Teratur
Frekuensi (HR) < 60 kali/ menit Irama Tidak teratur
Gelomang P Normal, setiap gelombang P Frekuensi (HR) Biasanya antara 60-100 kali/ menit
diikuti gelombang QRS dan T Gelomang P Normal, setiap gelombang
PR Interval Normal PR Interval Normal
Gelombang QRS Normal
Gelombang QRS Normal
Semua gelombang sama  
Semua gelombang sama  

Sinus Arest
Terdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang P, QRS dan T Atrial Ekstrasistol
Irama Tidak teratur, kecali pada yang hilang Irama Tidak teratur karena ada irama yang
timbul lebih awal
Frekuensi (HR) Biasanya 60kali/ menit
Gelomang P Normal, setiap gelombang Frekuensi (HR) Terrgantung irama dasarnya

PR Interval Normal
Gelombang QRS Normal Gelomang P Bentuknya berbeda dari irama dasarnya
Hilangnya gelombang P, QRS dan T tidak menyebabkan jarak antara R-R

PR Interval Normal atau memendek


Superventrikel Takhikardi Artial Fluter
Irama Teratur Irama Biasanya teratur, bisa juga tidak
teratur
Frekuensi (HR) 150-250 kali/ menit
Frekuensi (HR) Bervariasi bisa normal, cepat atau
Gelomang P Sukar dilihat, kadang terlihat tapi lambat
kecil Gelomang P Tidak normal seperti gigi gergaji,
teratur dan dapat dihitung misalnya
PR Interval Tidak dapat dihitung atau memendek P:QRS= 2:1, 3:1 atau 4:1
Gel. QRS Normal PR Interval Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS Normal
Semua gelombang sama  

Atrial Fibrilasi (AF)


Irama Tidak teratur
Frekuensi (HR) Bervariasi bisa normal, cepat atau lambat Junctional Rhytm
Rafid respon HR ≥ 100 kali/menit Irama Teratur
Normo respon HR 60 – 100 kali/ menit
Frekuensi (HR) 40-60 kali/ menit
Slow respon HR ≤ 60 kali/ menit
Gelomang P Terbalik di depan atau di belakang
Gelomang P Tidak dapat diidentifikasi, sering terlihat
keriting gelombang QRS
PR Interval Tidak dapat dihitung PR Interval <0,12 detik atau tidak terhitung
Gelombang QRS Normal Gelombang QRS Normal
Junctional Ekstrasistol Irama Idioventrikuler
Irama Tidak teratur, karena ada gelombang yang Irama Teratur
muncul lebih awal
Frekuensi (HR) Tergantung irama dasarnnya Frekuensi (HR) 20 – 40 kali/ menit
Gelomang P Tidak ada atau tidak normal, sesuai dengan
letak impuls
Gelomang P Tidak terlihat
PR Interval Tidak dapat dihitung atau memendek PR Interval Tidak ada
Gelombang QRS Normal
Gelombang QRS Lebar (>0,12 detik)

Junctional Takhikardi Ektrasistol Ventrikuler


Irama Teratur Irama Tidak teratur, karena ada gelombang yang
Frekuensi (HR) >100 kali/ menit timbul lebih awal
Gelomang P Tidak ada atau terbalik didepan atau
dibelakang gel. QRS Frekuensi (HR) Tergantung irama dasarnya

PR Interval Tidak dapat dihitung atau memendek Gelomang P Tidak ada


Gelombang QRS Normal PR Interval Tidak ada
Gelombang QRS > 0,12 detik
Ventrikel Takhikardia Ventrikel Fibrilari
Irama Teratur Irama Tidak teratur
Frekuensi (HR) Tidak dapat dihitung
Frekuensi (HR) > 100 kali/ menit
Gelomang P Tidak ada
Gelomang P Tidak terlihat PR Interval Tidak ada
PR Interval Tidak ada Gelombang QRS Tidak dapat dihitung, bergelombang
dan tidak teratur
Gelombang QRS Lebar (> 0,12)

Sinoatrial Blok Blok Atrioventrikuler Derajat I


Terdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang P, QRS, T Irama Teratur
menyebabkan kelipatan jarak antara R – R
Frekuensi (HR) Biasanya antara 60 – 100 kali/ menit
Irama Teratur, kecuali pada yang hilang
Gelomang P Normal, selalu diikuti gel. QRS
Frekuensi (HR) Biasanya kurang dari 60 kali/ menit
PR Interval Memanjang > 0,20 detik
Gelomang P Normal, selalu diikuti gelombang QRS
Gelombang QRS Normal
PR Interval Normal
Gelombang QRS Normal
(AV Blok) Derajat II Mobitz 1 Blok Atrioventrikuler Derajat III (Total AV Blok)
Irama Tidak Teratur Irama Teratur
Frekuensi (HR) 60 – 100 kali/ menit atau kurang dari 60 kali/ Frekuensi (HR) Kurang dari 60 kali/ menit
menit
Gelomang P Normal, tetapi ada satu gelombang P yang tidak Gelomang P Normal, tetapi gelombang P dan gelombang
diikuti gelombang QRS QRS berdiri sendiri – sendiri gelombang
PR Interval Makin lama makin panjang sampai ada kadang diikuti gelombang QRS kadang
gelombang P yang diikuti gelombang QRS, tidak
kemudian siklus makin panjang diulang
PR Interval Berubah – ubah
Gelombang QRS Normal
Gelombang QRS Normal atau lebih dari 0,12 detik

Right Bundle Branch Blok (RBBB)


AV Blok Derajat II Mobitz 2
Irama Umumnya tidak teratur, kadang bisa teratur Irama Teratur
Frekuensi (HR) Biasanya lambat, <60 kali/ menit Frekuensi Umunya normal antara 60 –
Gelomang P Normal, ada satu atau lebih gelombang P yang
(HR) 100 menit
tidak diikuti gelombang QRS Gelomang P Normal, setiap gelombang
PR Interval Normal atau memanjang secara konstan kemudian selalu diikuti gelomang QRS
ada blok
Gelombang QRS Normal
dan T
PR Interval Normal
Gelombang Lebar lebih dari 0,12 detik
QRS
Left Bundle Branch Blok (RBBB)
Irama Teratur
Frekuensi (HR) Umumnya normal,60 – 100 kali/ menit

Gelomang P Normal, setiap gelombang P selalu diikuti


gelombang QRS dan T

PR Interval Normal
Gelombang QRS Lebar lebih dari 0,12 detik
Hipertrofi Jantung
Penyakit Koroner Jantung
Fase akut Umumnya gelombang Q patologis disertai
ST elevasi/ hanya berupa elevasi segmen ST

Fase sub-akut/ Gelombang Q patologis disertai gelombang T


recent terbalik

Fase old Gambaran EKG berupa gelombang Q


patologis, segmen ST dan gelombang T normal
kembali

ST Segment Depression

Miocard Infark
Thank You

Anda mungkin juga menyukai