Anda di halaman 1dari 19

INVAGINASI

Pembimbing: dr. Aria, Sp.BA


Kepaniteraan Klinik Bedah
RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid
FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DEFINISI

Invaginasi = Intususepsi
adalah suatu keadaan dimana segmen usus masuk ke
dalam segmen lainnya, yang pada umumnya berakibat dengan
terjadinya obstruksi ataupun strangulasi.
EPIDEMIOLOGI
• Pada anak-anak dibawah 1 tahun dan frekuensinya
menurun dengan bertambahnya usia
• Puncak insidens tertinggi pada anak usia 4 - 9 bulan.
• Sering pada laki-laki dibandingkan perempuan (3:2)
• Pada usia 0 – 2 bulan, 13-37 per 100.000 orang
• Pada usia 4 – 7 bulan, 97 – 126 per 100.000 orang.
• Di Malaysia, 74,2% kasus pada anak di bawah usia 1
tahun, 58,1% pada anak laki – laki
ETIOLOGI

• Idiopatik
• Divertikel Meckel
• Infeksi (Adenovirus dan Rotavirus)
• Tumor jinak atau ganas seperti polip intestinal,
tumor usus, dan limfoma usus.
PATOGENESIS
PATOGENESIS
KLASIFIKASI

Invaginasi dapat dibagi menurut lokasinya yaitu pada bagian usus mana yang
terlibat:
• Ileo-ileal, adalah bagian ileum masuk ke bagian ileum.
• Ileo-colica, adalah bagian ileo-caecal masuk ke bagian kolon.
• Ileo-caecal, adalah bagian ileo-caecal masuk ke bagian apex dari invaginasi.
• Appedicial-colica, adalah bagian caput dari caecum terinvaginasi.
• Colo-colica, adalah bagian colon masuk ke bagian kolon.
GEJALA DAN TANDA

• Gejala klasik intususepsi pada anak adalah nyeri perut, muntah, dan
defekasi darah yang sering disebut currant jelly. gejala klasik hanya
muncul pada kurang dari 25% kasus.
• Mayoritas pasien, terutama dewasa datang dengan gejala tidak spesifik,
seperti muntah, nyeri perut, menangis berlebihan, letargis, atau keluhan
lain karena obstruksi usus, sehingga salah diagnosis
DIAGNOSIS
Gejala klinis yang menonjol dari invaginasi dikenal dengan “Trias
Invaginasi”, yang terdiri dari:
1. Nyeri perut yang datangnya secara tiba-tiba, nyeri bersifat serang
serangan, nyeri menghilang selama 10-20 menit, kemudian timbul lagi
serangan (colicky abdominal pain).
2. Teraba massa tumor di perut bentuk bujur pada bagian kanan atas, kanan
bawah, atas tengah, kiri bawah atau kiri atas (palpebra abdominal mass).
3. Buang air besar campur darah dan lendir ataupun terjadi diare (red
currant jelly stools).
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan colok dubur didapatkan:


• Tonus sfingter melemah, mungkin invaginasi dapat diraba
berupa massa seperti portio.
• Bila jari ditarik, keluar darah bercampur lendir.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Rontgen foto polos abdomen
• Enema
• USG, pada gambaran longitudinal dapat
ditemukan hayfork sign atau sandwich sign
yang patognomonik, yaitu 3 area hipoekoik
yang terpisahkan oleh area hiperekoik
• CT Scan
TATALAKSANA

1. Reduksi dengan barium enema


2. Reduksi dengan tindakan operasi
TATALAKSANA
1. Reduksi dengan barium enema

Reduksi barium enema dinyatakan berhasil, apabila:


• Rectal tube ditarik dari anus maka bubur barium keluar dengan disertai
massa feses dan udara.
• Pada fluoroskopi terlihat bubur barium mengisi seluruh kolon dan
sebagian usus halus, jadi adanya refluks ke dalam ileum.
• Hilangnya massa tumor di abdomen.
• Perbaikan secara klinis pada anak dan terlihat anak menjadi tertidur serta
norit test positif.
Penderita perlu dirawat inap selama 2-3 hari karena sering dijumpai
kekambuhan selama 36 jam pertama.
TATALAKSANA
2. Reduksi dengan tindakan operasi
1. Memperbaiki keadaan umum
Yang dilakukan dalam usaha memperbaiki keadaan umum adalah:
a) Pemberian cairan dan elektrolit untuk rehidrasi (resusitasi).
b) Tindakan dekompresi abdomen dengan pemasangan sonde
lambung.
c) Pemberian antibiotik dan sedatif.
2. Tindakan reposisi usus
TATALAKSANA

1. Reduksi dengan barium enema


2. Reduksi dengan tindakan operasi
KOMPLIKASI

Bila tidak ditangani dengan baik maka invaginasi dapat


menyebabkan perforasi usus dan berlanjut menjadi
peritonitis
DAFTAR PUSTAKA

• Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku


Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi VII. Jakarta: Interna
Publishing. 2014.
• Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 2, editor : Mansjoer,
Arif., Suprohalta., Wardhani, Wahyu Ika., Setiowulan, Wiwiek.,
Fakultas Kedokteran UI, Media Aesculapius, Jakarta : 2018
• Sylvia A.Price, Lorraine M. Wilson, Patofisiologi Konsep Klinis
proses-proses penyakit volume 1, Edisi 6, EGC : Jakarta, 2006
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai