Anda di halaman 1dari 34

INVAGINASI

Pembimbing:
dr. Sjaiful Bachri, spB
dr. Johan, spB
Disusun oleh:
Anastasia Marcella (406100097)
DEFINISI
Suatu keadaan dimana segmen usus masuk ke dalam
segmen lainnya  bisa berakibat dengan obstruksi /
strangulasi

Bagian usus yang masuk  intussusceptum

Bagian yang menerima intussusceptum  intussuscipiens

= Intususepsi

Umumnya bagian yang proksimal (intususeptum) masuk ke


bagian distal (intususipien)
INSIDENSI

Sering dijumpai pada umur 3 bulan

- 2 tahun

Paling banyak 5 - 9 bulan

Prevalensi : 1 - 2 penderita di antara 1000 kelahiran


hidup

Anak lelaki lebih banyak daripada perempuan, 3 : 1


Penderita biasanya

bayi sehat, menyusui, gizi baik

dan dalam pertumbuhan optimal

Ada yang menghubungkan terjadinya invaginasi


karena gangguan peristaltik, 10% didahului oleh
pemberian makanan padat dan diare

Ileo-colica yang paling banyak ditemukan (75%),


ileoileocolica 15%, lain-lain 10%, paling jarang tipe
appendicalcolica
ETIOLOGI

1. Idiophatic

2. Kausal
I. IDIOPHATIC

Anak < 1tahun : 90 – 95 % (tanpa leading point)


“infatile idiphatic intussusceptions”

Penebalan dari dinding ileum terminal hyperplasia


jaringan folikel submukosa yang diduga sebagai akibat
infeksi virus

titik awal (lead point) terjadinya invaginasi


II. KAUSAL
> 2 tahun  kelainan usus :

Inverted Meckel’s diverticulum


Polip usus
Leiomioma
Leiosarkoma

Hemangioma
Blue rubber blep nevi
Lymphoma

Duplikasi usus
INVAFAKTOR – FAKTOR YANG DIHUBUNGKAN
DENGAN TERJADINYA GINASI  
>> umur 3 – 12 bulan terjadi perubahan
diet makanan dari cair ke padat

Invaginasi kadang – kadang terjadi setelah /


selama enteritis akut dicurigai akibat
peningkatan peristaltik usus
JENIS INVAGINASI
Pemberian nama bergantung hubungan antara intussusceptum dan intussuscipiens ( menurut lokasinya )

o Ileo-ileal  melibatkan ileum saja

o Ileo-colica  ileum sebagai intussusceptum dan colon sebagai intussuscipiens

o Colo-colica  pada kolon

o Ileocaecal  sekitar ileo caecal

invaginasi tunggal dimana dindingnya terdiri dari tiga lapisan

Jika dijumpai dindingnya terdiri dari lima lapisan, hal ini sering pada keadaan yang lebih lanjut 

invaginasi ganda

C/ : ileo – ileo colica


PATOLOGI
o Invaginasi dapat berakibat obstruksi strangulasi  menyebabkan bagian apex

invaginasi menjadi oedem dan kaku  tidak mungkin untuk kembali normal secara

spontan

o Sebagian besar kasus invaginasi keadaan ini terjadi pada daerah ileo – caecal

o Ileum dan mesenterium masuk ke dalam caecum dan colon  obstruksi sistem

limfatik dan vena mesenterial  mukosa intussusseptum menjadi oedem dan kaku

 obstruksi  strangulasi dan perforasi usus


GAMBARAN KLINIS
 Anak atau bayi yang semula sehat tiba – tiba menangis kesakitan

 Terlihat kedua kakinya terangkat ke atas, penderita tampak seperti kejang dan pucat

menahan sakit

 berlangsung dalam beberapa menit (2-3 menit)

 datangnya berulang – ulang dengan jarak waktu 15 – 20 menit

 umumnya diikuti dengan muntah berisi cairan dan

makanan yang ada di lambung

 diluar serangan, anak / bayi kelihatan seperti normal kembali

 sesudah beberapa kali serangan si penderita terlihat lelah

dan lesu dan tertidur sampai datang serangan kembali


GAMBARAN KLINIS

 Proses invaginasi pada mulanya belum terjadi


gangguan pasase isi usus secara total  masih dapat
defekasi berupa feses
biasa  feses bercampur darah segar

dan lendir defekasi hanya berupa

darah segar bercampur lendir tanpa feses


GAMBARAN KLINIS
 Karena sumbatan belum total  perut belum
kembung dan tidak tegang  mudah teraba gumpalan
usus yang 
suatu massa tumor berbentuk
bujur di dalam perut di bagian
kanan atas, kanan bawah, atas tengah

atau kiri bawah


GAMBARAN KLINIS

 “dance’s sign”

 Tumor lebih mudah teraba pada waktu


terdapat peristaltik, sedangkan
pada perut bagian kanan
bawah teraba kosong
 akibat caecum dan kolon naik ke atas
GAMBARAN KLINIS
 Pembuluh darah mesenterium dari bagian yang
terjepit  gangguan venous return  kongesti,
oedem, hiperfungsi goblet sel serta laserasi mukosa
usus  BAB darah dan lendir
o Dijumpai sesudah 6 – 8 jam serangan

sakit yang pertama kali, kadang –


kadang sesudah 12 jam
o Berak darah lendir ini bervariasi jumlahnya,

ada juga yang dijumpai hanya pada saat melakukan colok


dubur
GAMBARAN KLINIS

Sesudah 18 – 24 jam serangan pertama, sumbatan partial  sumbatan total  oedem  tanda –

tanda obstruksi  perut kembung , peristaltik usus yang jelas, muntah warna hijau dan dehidrasi


Perut kembung


massa tumor tidak dapat diraba lagi


defekasi hanya berupa darah dan lendir


apabila berlanjut terus  muntah feses, demam tinggi,

asidosis, toksis dan terganggunya aliran pembuluh darah arteri


pada segmen yang terlibat  nekrosis usus, ganggren,

perforasi, peritonitis umum, shock dan kematian


GAMBARAN KLINIS

Pemeriksaan colok dubur didapati :

o Tonus sphincter melemah, mungkin invaginasi dapat


diraba

berupa massa seperti portio


o Bila jari ditarik  keluar darah

bercampur lendir
GAMBARAN KLINIS
 Penderita malnutrisi :

 gejala – gejala invaginasi tidak khas

 tanda - tanda obstruksi usus berhari – hari baru timbul  mungkin

disebabkan tonus yang melemah

 Tidak jelas tanda adanya sakit berat

 defekasi tidak ada darah

 invaginasi dapat mengalami prolaps melewati anus

mungkin disebabkan pada pasien malnutrisi

tonus yang melemah, sehingga obstruksi tidak cepat

timbul
DIAGNOSIS

• Anamnesis

• Pemeriksaan fisik

• Laboratorium

• Radiologi
DIAGNOSIS
 Trias gejala :

1. Nyeri perut yang datangnya tiba – tiba, bersifat serangan – serangan, menghilang

selama 10 – 20 menit, kemudian timbul lagi serangan baru

2. Teraba massa tumor di perut bentuk bujur pada bagian kanan atas, kanan bawah, atas

tengah, kiri bawah atau kiri atas  Bila terlambat memeriksakan diri, sukar untuk

meraba adanya tumor

3. Buang air besar campur darah dan lendir


DIAGNOSIS

 Apabila ada pasien datang berumur di bawah satu


tahun, sakit perut yang bersifat kolik sehingga anak
menjadi rewel sepanjang hari / malam, ada muntah,
buang air besar campur darah dan lendir 
pikirkanlah kemungkinan invaginasi
Pemeriksaan Laboratorium 

• Pada pemeriksaan darah rutin ditemukan


peningkatan jumlah leukosit
 leukositosis > 10.000/mm3
Pemeriksaan Radiologi 
• Foto polos abdomen :

distribusi udara didalam usus tidak merata


usus terdesak ke kiri atas

• Bila telah lanjut  terlihat

tanda – tanda obstruksi usus 

gambaran “air fluid level”

• Bila terjadi perforasi  Dapat terlihat “ free air “


Pemeriksaan Radiologi

• Barium enema  untuk tujuan diagnosis dan


terapi
• untuk diagnosis  bila gejala –

gejala klinik meragukan 


tampak gambaran cupping,
coiled spring appearance
Diagnosa Banding 
o Gastro – enteritis, bila diikuti dengan invaginasi dapat ditandai jika dijumpai

perubahan rasa sakit, muntah dan perdarahan.

o Divertikulum Meckel, dengan perdarahan, biasanya tidak ada rasa nyeri

o Disentri amoeba, disini diare mengandung lendir dan darah, serta adanya obstipasi,

bila disentri berat disertai adanya

nyeri di perut, tenesmus dan demam

o Enterokolitis, tidak dijumpai adanya nyeri di perut yang hebat

o Prolapsus recti atau Rectal prolaps, dimana biasanya terjadi berulang kali dan pada

colok dubur didapati hubungan antara mukosa dengan kulit perianal, sedangkan pada

invaginasi didapati adanya celah


PENATALAKSANAAN 
1. Reduksi dengan barium enema

2. Reduksi dengan operasi

• Pertolongan < dari 24 jam dari serangan pertama

 prognosis lebih baik

• Sebelum dilakukan tindakan reduksi  dipuasakan, resusitasi cairan,


dekompressi dengan pemasangan pipa lambung
Reduksi Dengan Barium Enema 

 Kontra indikasi :

- Adanya tanda obstruksi usus yang jelas baik secara klinis maupun pada foto

abdomen

- Dijumpai tanda – tanda peritonitis

- Gejala invaginasi sudah lewat dari 24 jam

- Dijumpai tanda – tanda dehidrasi berat

- Usia penderita diatas 2 tahun

 Hasil reduksi memuaskan jika dalam keadaan tenang tidak menangis atau

gelisah karena kesakitan  beri sedatif


• Kateter yang telah diolesi pelicin dimasukkan ke rektum dan difiksasi dengan plester 

alirkan barium dialirkan dari kontainer yang terletak 3 kaki di atas meja penderita dan

aliran barium dideteksi dengan alat floroskopi sampai meniskus intussusepsi dapat

diidentifikasi dan dibuat foto

• Meniskus sering dijumpai pada kolon transversum dan bagian proksimal kolon

descendens

• Reduksi dinyatakan gagal bila tekanan barium dipertahankan selama 10 – 15 menit

tetapi tidak dijumpai kemajuan

• Kolom barium berhenti dapat diulangi 2 – 3 kali dengan jarak waktu 3 – 5 menit
Reduksi barium enema dinyatakan berhasil

apabila :

• Rectal tube ditarik dari anus maka barium keluar dengan


disertai massa feses dan udara

• Pada floroskopi terlihat barium mengisi seluruh kolon dan


sebagian usus halus, jadi adanya refluks ke dalam ileum

• Hilangnya massa tumor di abdomen

• Perbaikan secara klinis pada anak dan terlihat anak


menjadi tertidur serta norit test positif
• Penderita perlu dirawat inap selama 2 – 3 hari karena
sering dijumpai kekambuhan selama 36 jam pertama

• Keberhasilan tindakan ini tergantung kepada


beberapa hal antara lain :
o Waktu sejak timbulnya gejala pertama
o Penyebab invaginasi
o Jenis invaginasi
o Teknis pelaksanaannya
Reduksi Dengan Tindakan Operasi 
1. Perbaiki keadaan umum

• Pasien baru boleh dioperasi apabila sudah yakin bahwa perfusi jaringan

telah baik  produksi urine sekitar 0,5 – 1 cc/kg BB/jam


 Nadi < 120x/menit

Pernafasan tidak melebihi 40x/menit

 Akral yang tadinya dingin dan lembab telah berubah menjadi hangat dan kering

 Turgor kulit mulai membaik

 Temperature badan tidak lebih dari 38⁰C


Usaha memperbaiki keadaan umum :
a. Pemberian cairan dan elektrolit untuk
rehidrasi (resusitasi)

b. Tindakan dekompresi abdomen dengan


pemasangan sonde lambung.

c. Pemberian antibiotika dan sedatif


2. Tindakan untuk mereposisi usus
reposisi manual

 Tidak berhasil direduksi dengan cara manual 


Reseksi usus  anastomosis ”end to end”

Anda mungkin juga menyukai