Anda di halaman 1dari 47

PERENCANAAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN

KEAMANAN DAN KESELAMATAN

Dalam membuat perencanaan harus


dipertimbangkan tentang usia klien, tingkat
pengetahuan serta ada atau tidak adanya
gangguan sensori.
Ada dua kelompok dalam perencanaan ini :
1. memberikan informasi tentang seseorang
akan keamanan dan keselamatan.
2. memodifikasi lingkungan untuk mencegah
cidera.
Ad 1. Memberikan Informasi
A. BAYI
Kecelakaan pada bayi pada kehidupan
sehari-hari umumnya karena kurangnya
kewaspadaan hidup dirinya.
Kelalaian mewaspadai bayi oleh pengasuhnya
atau orang tuanya biasanya karena banyaknya
pekerjaan sehari-hari yang juga harus
diselesaikan sehingga perhatian atau waktu
untuk memperhatikan bayinya terpecah untuk
tugas lainnya.
Karena itu seorang perawat harus mengingatkan
ibu/keluarga untuk:
 Tidak memberikan mainan yang mudah
terlepas menjadi bagian-bagian kecil yang
akan mengakibatkan mudah tertelan oleh bayi.
Misal:
Pemakaian kompeng untuk bayi yang suka
menggigit karena pengaruh perubahan
gusinya, maka perlu dibelikan mainan
karet yang dirancang khusus untuk digigit
bayi.
Karena bayi ini dalam perkembangannya
melalui fase oral, maka harus di jaga agar
tangannya atau segala sesuatu yang di
pegangnya tetap bersih sehingga Invasi
mikrooranisme ke mulut dapat dicegah.
- Tempat tidur bayi atau box bayi harus
terkunci dengan baik saat meninggalkan
bayi jerujinya harus rapat sehingga tidak
mudah dimasuki kepala bayi.
Dan box bayi tidak diisi dengan apapun
(bantal, selimut dan lain-lain).
- Jangan meninggalkan bayi dengan botol
susu pada mulutnya. Gendonglah bayi
saat minum susu botol sehingga bahaya
Aspirasi dapat terhindar.
- Benda-benda kecil dan tajam diletakkan
pada tempat yang tidak terjangkau oleh
bayi (peniti, paku, kelereng dan lain-lain).
- Pintu di depan tangga harus tertutup rapat
dan terkunci.
Lobang kontak listrik ditutup.
- Tidak memakai kalung atau cincin untuk
bayi.
- Tidak meninggalkan bayi dengan ember
berisi air di dekatnya.
- Bayi harus terpegang baik selama di atas
mobil.
B. Anak usia 1-3 tahun
Usia ini adalah sangat aktif, mempunyai
sifat meniru apa yang dilakukan orang
dewasa.
Upaya perlindungannya:
1. Menyimpan baik-baik korek api,
pisau, benda-benda tajam dan
lainnya dan jangan sampai melihat
cara menghidupkan kompor gas.
2. Obat-obat Insectisida atau cairan
kimia disimpan dalam almari yang
terkunci
 Pengawasan lebih ketat bila lingkungan
rumah ada sumur, selokan dan kolam
renang.
 Ajarkan kode-kode bahaya, sehingga pada
tempat-tempat penyimpanan benda-
benda yang berbahaya atau tempat-
tempat berbahaya di sekitar rumah
dimengerti oleh anak-anak dan dijauhi
missal : huruf “j-a-n-g-a-n” berarti si anak
memahami agar dijauhi.
 Bila naik mobil sebaiknya berada bangku
belakang dengan pengikat. Duduk di
depan akan menyebabkan anak mencoba
segala peralatan yang dikemudikan supir.
C. Usia 3-6 tahun (PRA-Sekolah)
Usia ini mempunyai rasa
independent, sehingga mereka
melakukan sesuatu tanpa berfikir
atau tanpa mengatakan pada orang
lain terlebih dahulu. Aktivitasnya
lebih meningkat terutama berlari,
meloncat dan meniru perbuatan
orang lain.
Perlindungannya:
Memperkenalkan bentuk-bentuk dan
akibat-akibat kelalaian dengan
memperlihatkan contohnya (melalui
gambar, TV). Ini diberikan berulang-ulang
kemudian baru diperkenalkan cara aman
berjalan di jalan raya, menyeberang di
area zebra cross atau di jembatan
penyeberangan.
menjelaskan bahaya bermain di pinggir
jalan raya, berenang atau bermain di air
(kolam, sungai) serta bahaya
memasukkan benda-benda kecil ke
lobang hidung, telinga dan mulut.
• Tidak membiarkan anak berlari-lari dengan
mulut yang berisi makanan.

• Menjelaskan segala sesuatu harus disertai


contoh-contoh konkrit yang cepat dimengerti
oleh anak-anak, seperti: mendampingi saat
menonton dan kejadian-kejadian yang terlihat
menimbulkan cidera di jelaskan pada anak.
D. Usia Sekolah dan Remaja
1. Ajarkan cara menggunakan kompor
yang baik, peralatan kebun dan
peralatan lain yang bisa menimbulkan
bahaya termasuk alat-alat rekreasi
2. Pada remaja harus dijelaskan
secara tuntas dan rinci resiko
berkendaraan (sepeda motor, mobil)
terutama trauma dengan cacat
ringan sampai cacat berat.
3. Jelaskan secara rinci bahaya-
bahaya penggunaan obat narkotik
dan alcohol serta pengaruh rokok
terhadap kesehatan.
Dewasa
– Rujuk klien untuk mengikuti kursus
manajemen stress dan berikan
petunjuk perubahan gaya hidup
Lansia
Bantu klien menilai bahaya yang ada
dirumah
Beberapa Ancaman Nyata Dalam
Kehidupan Sehari-Hari
1. Kebakaran oleh nyala api
kebakaran adalah sesuatu ancaman bahaya
tetap ada sepanjang hari baik dilingkungan
rumah maupun dilingkungan rumah sakit.
Menurut statistic kebakaran yang sering
terjadi: karena arus listrik, karena api
rokok yang kontak dengan kasur.
Seorang perawat harus mengetahui
cara-cara mencegah kebakaran dan sikap
yang harus diambil jika timbul kebakaran :
– Mengetahui lokasi “fire exits”, yaitu tempat
keluar dari rumah sakit bila ada kebakaran.
– Mengetahui cara-cara pemakaian peralatan
listrik di rumah sakit dan cara-cara
memasang alarm system.
– Mengetahui lokasi pemadam api atau racun
api dan cara menggunakannya
Petunjuk umum jika terjadi kebakaran
dirumah sakit:
1. segara tekan tombol sirinei kebakaran
2. evakuasi seluruh pasien
3. gunakan racun api yang berada di setiap
ruangan
4. telepon petugas keamanan
5. Tutup seluruh pintu atau jendela, jika
mungkin ventilasi
6. Matikan oksigen dan alat listrik yang
sedang terpasang
7. Beritahu semua orang dimana lokasi “fire
exits”
8. Jika kebakaran berada di ruangan atau
diruangan lain maka selain cara dia atas
seluruh lobang dan pintu ditutup dengan
kain basah serapat mungkin
JENIS-JENIS API SECARA UMUM
a. api dari kertas dan kayu yang terbakar
juga bahan karet
b. api dari cairan yang mudah terbakar
(obat anestesi, gas)
c. api dari alat listrik
TIPE DAN PEMADAM API
1. Co2 adalah efektif pemadam
kebakaran yang disebabkan
oleh kelompok B dan C.
perawat cukup memecahkan
tabung Co2 yang biasanya
ditempatkan di dinding-dinding
Rumah sakit.
2. Soda dan asam adalah efektif
memadam kebakaran yang
berasal dari kelompok A. Alat ini
di stel dengan membuka kran
sehingga kedua cairan ini
bercampur Co2 yang terbentuk
akan dilepaskan melalui air
dibantu tekanan alat, tapi jika
digunakan pada kebakaran oleh
listrik atau grease akan
menyebabkan air menghantar
arus listrik yang menimbulkan
grease to splatter, sehingga api
akan menyebar.
3.Bahan kimia kering atau serbuk
Ini efektif jika yang terbakar
adalah alat tenun, kain, kasur
busa. Bahan ini menarik O2 dari
kain atau busa. Serbuk kering
ini ,mengandung sodium
bikarbonat dan Co2. jadi dapat
digunakan untuk kelompok A dan
B. pemakaiannya cukup dengan
membuka penutup, lepaskan
katup dan lalu di tekan.
4.Pompa air
Harus tersedia air yang cukup untuk
dipompakan
Cara-Cara Evakuasi Pasien
Dalam Kebakaran
Jika brankar, kursi roda tidak cukup untuk
membawa pasien keluar, maka cara lain
untuk mengangkat pasien :
1. Dua orang perawat mengangkat pasien pada
posisis duduk (gbr 22.5)
2. Digendong dipunggung perawat (Gbr 22.6)
3. posisi pasien miring dipinggang perawat (Gbr
22.7)
4. Diangkat oleh 3 personil dengan posisi
pasien tidur terlentang.
KEBAKARAN OLEH PEMAKAIAN TERAPI

A. Penggunaan lampu pemanas


Kebakaran jaringan terapi hangat dan
terapi sinar juga merupakan t-j perawat.
Harus selalu dikontrolm suhu lampu
pemanas atau bsinar serta mengkaji
perubahan yang timbul akibgat terapi
diatas.
B. Arus listrik
Ada 2 tipe :
- Tipe dinamik :
sangat berbahaya yang dapat mengalir
ketubuh manusia berikut lantai atau
lingkungannya, syok, siapa saja yang
menyentuhnya,
sebaiknya di ruang operasi atau
peralatan listrik yang beresiko selalulah
memakai sandal dari bahan kulit dan
jangan memegang seorang yang terkena
arus listrik sampai aliran listrik putus ke
orang tersebut.
- Tipe stastis
Berupa pemindahan pertikel electron
bermuatan negative dari suatu permukaan
ke permukaan benda lain.
Pemakaian lampu/pencahayaan lampu di
kamar OP menyebabkan udara sangat
kering, bila kekeringan sangat berlebihan
dapat menyebabkan zat-zat anastesi
meledak.
Karena itu harus tersedia cukup pelembab
(humidifier) dan tidak meletakkan bahan
nilon Dacron dan bahan lain yang mudah
terbakar di tempat-tempat electric tipe statis
ini.
KERACUNAN
Kejadian keracunan lebih banyak
mengenai anak-anak terutama pada
usia 2 tahun dimana usia ini sangat
ingin tahu tentang segala sesuatunya,
dan benda-benda yang tidak dapat
dieksplorasinya secara manual, akan
dijilat atau diminumnya untuk
mengetahui rasa cairan tersebut.
Pencegahan keracunan pada anak
 Zat-zat toxic (insectisida, pembasmi hama
tanaman, desinfectan, cat, detergent, dll)
harus di tempat yang berkunci dan jauh
dari jangkauan anak-anak.
 Letakkan obat-obat (baik obat bebas atau
resep dokter) di tempat yang juga jauh
dari jangkauan anak-anak
Evakuasi dan transportasi pasien

Anda mungkin juga menyukai