Anda di halaman 1dari 9

Evaluasi dalam Kep.

Komunitas
Kelompok 3

Hesty Amelia Mayora 1911313025


Teysa Febriyani 1911312012
Umniatul Azizah 1911313017
Wulandari Safira 1911313029 Next
Konsep Evaluasi

Komponen Evaluasi

Metode Evaluasi

TREY 2
research
 Evaluasi merupakan suatu hal yang dilakukan berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya dalam perencanaan,
membandingkan hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan menilai
efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian,
perencanaan dan pelaksanaan.
 Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi
mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan.
 Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses
keperawatan dapat berhasil atau gagal. Perawat menemukan reaksi
klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan
menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat
diterima.
 Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu
sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam
menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan
mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal
terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari
keperawatan. Back Next

TREY 3
research
Komponen Evaluasi

1. Menentukan Kriteria, Standar Praktik, dan Pertanyaan


Evaluatif
a. Kriteria, digunakan sebagai pedoman observasi 2. Mengumpulkan Data Mengenai Status
untuk pengumpulan data dan sebagai penentuan Kesehatan Klien yang Baru Terjadi
kesahihan data yang terkumpul.
Perawat profesional yang pertama kali
b. Standar Praktik, digunakan untuk mengevaluasi mengkaji data klien dan menyusun
praktik keperawatan secara perencanaan adalah orang yang
luas. Standar tersebut menyatakan hal yang harus bertanggung jawab dalam mengevaluasi
dilaksanakan dan dapat digunakan sebagai suatu respons klien terhadap intervensi yang
model untuk kualitas pelayanan. Standar harus diberikan. Perawat lain yang membantu
berdasarkan hasil penelitian, konsep teori, dan dalam memberikan intervensi kepada
dapat diterima oleh praktik klinik saat ini. klien harus berpartisipasi dalam proses
c. Pertanyaan Evaluatif, untuk menentukan suatu evaluasi. Validitas informasi meningkat
kriteria dan standar, perlu digunakan pertanyaan jika lebih dari satu orang yang ikut
evaluatif (evaluative questions) sebagai dasar melakukan evaluasi.
mengevaluasi kualitas asuhan keperawatan dan
respons klien terhadap intervensi.
Back Next
TREY 4
research
3. Menganalisis dan Membandingkan Data terhadap Kriteria dan Standar
Perawat memerlukan keterampilan dalam berpikir kritis, kemampuan menyelesaikan masalah, dan
kemampuan mengambil keputusan klinik. Kemampuan ini diperlukan untuk menentukan kesesuaian
dan menyesuaikan asuhan keperawatan yang diberikan dengan kriteria dan standar yang sudah ada.
Pada tahap ini perawat dituntut untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin dapat
memengaruhi efektivitas asuhan keperawatan.

4. Merangkum Hasil dan Membuat Kesimpulan


Pertama kali yang perlu dilaksanakan oleh perawat pada tahap ini adalah menyimpulkan efektivitas
semua intervensi yang telah dilaksanakan. Kemudian menentukan kesimpulan pada setiap diagnosis
yang telah dilakukan intervensi. Diperlukan kejelian dalam menyusun perencanaan, intervensi yang
tepat, dan menilai respons klien setelah diintervensi seobjektif mungkin.

5. Melaksanakan Intervensi yang Sesuai Berdasarkan Kesimpulan


Pada tahap ini perawat melakukan suatu intervensi berdasarkan hasil kesimpulan yang
sudah diperbaiki dari perencanaan ulang, tujuan, kriteria hasil, dan rencana asuhan
keperawatan. Meskipun pengkajian dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan,
aspek-aspek khusus perlu dikaji ulang dan penambahan data untuk akurasi suatu asuhan
keperawatan. Back Next

TREY 5
research
Ada 2 komponen untuk mengevaluasi kualitas asuhan keperawatan, yaitu:

1. Evaluasi formatif (proses)


Evaluasi formatif adalah aktivitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan asuhan keperawatan. Evaluasi
proses harus dilaksanakan segera setelah perencanaan keperawatan diimplementasikan untuk membantu menilai
efektivitas intervensi tersebut. Evaluasi proses harus terus-menerus dilaksanakan hingga tujuan yang telah ditentukan
tercapai. Metode pengumpulan data dalam evaluasi proses terdiri atas analisis rencana asuhan keperawatan, pertemuan
kelompok, wawancara, observasi klien, dan menggunakan form evaluasi. Ditulis pada catatan perawatan.
Contoh: membantu pasien duduk semifowler, pasien dapat duduk selama 30 menit tanpa pusing.

2. Evaluasi Sumatif (hasil)


Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan sesuai
waktu pada tujuan. Ditulis pada catatan perkembangan. Fokus evaluasi hasil
(sumatif) adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir asuhan
keperawatan. Tipe evaluasi ini dilaksanakan pada akhir asuhan keperawatan secara
paripurna. Back Next

TREY 6
research
Hasil dari evaluasi dalam asuhan keperawatan adalah:
a) Tujuan tercapai/masalah teratasi: jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
b) Tujuan tercapai sebagian/masalah teratasi sebagian: jika klien menunjukkan perubahan sebagian dari standar dan
kriteria yang telah ditetapkan.
c) Tujuan tidak tercapai/masalah tidak teratasi: jika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali dan
bahkan timbul masalah baru.

Penentuan masalah teratasi, teratasi sebagian, atau tidak teratasi adalah dengan cara membandingkan antara
SOAP/SOAPIER dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan.
S (Subjective) : adalah informasi berupa ungkapan yang didapat dari klien setelah tindakan diberikan.
O (Objective) : adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan, penilaian, pengukuran yang dilakukan oleh
perawat setelah tindakan dilakukan.
A (Analisis) : adalah membandingkan antara informasi subjective dan objective dengan tujuan dan kriteria hasil, kemudian
diambil kesimpulan bahwa masalah teratasi, teratasi sebahagian, atau tidak teratasi.
P (Planning) : adalah rencana keperawatan lanjutan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisa.

Back Next
TREY 7
research
Metode yang digunakan dalam evaluasi dapat berupa metode kuantitatif maupun
Large
metode image
kualitatif. Metode kuantitatif terutama diperlukan untuk mengukur dampak suatu
program. Metode kualitatif terutama untuk mencari penjelasan dari pelaksanaan program
yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu, evaluasi yang lengkap biasanya menggunakan
kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif.
Data yang digunakan dalam evaluasi dapat berupa data primer ataupun data sekunder.
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh pelaku evaluasi. Data sekunder
adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain, baik yang masih berupa data mentah
maupun data yang sudah diolah.
1. Contoh data primer
a. Data hasil survei
b. Data hasil pengamatan
c. Data hasil wawancara mendalam
d. Data yang diperoleh dari diskusi kelompok terarah (FGD) dengan berbagai
pemangku kepentingan.
2. Contoh data sekunder
a. Data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dikumpulkan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS).
b. Data Sakernas (Survei Tenaga Kerja Nasional) yang dikumpulkan oleh BPS. Back Next

TREY 8
research
ThankYou

Back

TREY 9
research

Anda mungkin juga menyukai