Anda di halaman 1dari 8

MATERI KEASSALAMAN YAYASAN ASSALAAM

BANDUNG

I.SEJARAH ASSALAAM
1) Tahun Pendirian
18 November 1952 secara resmi Yayasan Assalaam
berdiri dengan Notaris Mr. Raden Soerdja.
1) Asal mula Yayasan Assalaam
Bermula dari kegiatan langar Banjar (masjid), kemudian
didirikan Sekolah Formal dengan modal 2 ruang kelas.
• Visi dan Misi Assalaam

Visi : Menjadi lembaga Sosial Keagamaan dan


Pendidikan yang terbaik dalam membentuk manusia yang
beriman, berilmu dan berakhlak mulia menuju
keselamatan (Assalaam) dunia akhirat.
Misi :

• Melaksanakan syiar islam melalui berbagai program sosial keagamaan.


• Menyelenggarakan lembaga pendidikan Islam terpadu yang berkualitas.
• Membangun managemen profesional yang berlandaskan
prinsip good corporate governance.*)
• Menerapkan managemen sumber daya manusia yang terkelola dengan
baik dan berkualitas.
• Menerapkan pelayanan prima pada stakeholder dan masyarakat.

• Makna Assalaam
Sosial Keagamaan merupakan kegiatan yang bersifat sosial
/kemasyarakatan yang dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan.
Pendidikan merupakan aktifitas pengembangan keilmuan

Beriman Manusia yang meyakini dan mengamalkan ajaran islam


secara istiqomah.
Berilmu Manusia yang arif, berpikir kritis dan memiliki kecerdasan
holistik.
Berakhlak Manusia yang memiliki kepribadian luhur dalam berkata,
mulia bersikap, dan berbuat.
Keselamatan Memperoleh kebahagiaan dan ridha Allah

Makna Keselamatan
1. Assalaam, Sala satu nama Asma-ul Pemberi
Husna, artinya
keselamatan. Maha
Kalimat perintah Allah untuk memohon dengan nama itu,
sebagaimana dalam Al-Qur’an. Al-‘Araf : 180.
2. Kata “selamat” secara etimologi (dari kata bahasa Arab) “Salama”, dari tiga
akar kata ini terbentuk (isytiqaq) perbedaan kata-kata dan makna,
sebagaimana dalam Al-Qur’an ;
Kata Sallama (6 kata) (lihat Mu’ajm Mufahras Li-alfazhil Qur’an;hal
452.
M.Fuad Abdul Baqi;Darul-fikri), Aslama (19 kata), Aslim 3 kata, Silmu /salam
10 kata, Salaam 43 kata, misal; Al-Maidah:16. Al-An’am :54. 127. Arra’du 24,
An-nahl 32.

• Makna Logo Assalaam

Lambang Yayasan Assalaam terdiri atas dasar perisai bersegi lima


berwarna hijau, sebuah lingkaran yang berisi sebuah kitab, label nama
Assalaam dalam huruf Arab, menara mesjid, benteng berwarna merah dengan
latar berwarna biru, serta setangkai padi dan kapas dengan makna sebagai
berikut ;
• Perisai dasar berbentuk segi lima dan berwarna hijau melambangkan
landasan yang merupakan tameng penegak, pengaman, dan pengamal Dasar
Negara Pancasila yang diselaraskan dengan pokok-pokok ajaran Islam.
• Lingkaran yang melingkupi seluruh objek yang menjadi lambang Yayasan ini
adalah lambang lingkaran bola dunia yang merupakan wawasan berpikir yang
berpijak pada dasar-dasar kebangsaan.
• Perisai hijau dan lingkaran bola ini melambangkan sikap warga Assalaam
untuk memiliki wawasan yang global namun tetap berpijak pada akar budaya
bangsa sendiri (Think globally and act locally!).
• Sebuah kitab melambangkan Kitab Suci Al Qur’an yang menjadi acuan utama
Yayasan Assalaam dan merupakan azas universal yang
melambangkan keislaman, keimanan, ketakwaan, dan persatuan ummat Islam.
• Nama Assalaam tertulis dalam huruf Arab melambangkan keterikatan
yang
sangar erat antara Yayasan Assalaam dengan bahasa Arab yang merupakan
bahasa Al Qur’an.
f) Menara mesjid yang terdiri atas tiga tingkat dengan jumlah jendela juga
sebanyak tiga buah melambangkan aspek-aspek penting dalam ajaran Islam,
yakni Iman, Islam, dan Ihsan.
g) Benteng berwarna merah dengan menara benteng sebanyak enam buah
melambangkan benteng keimanan yang bergelora di dalam hati yang
membara (merah) yang berpegang kepada keimanan kepada Allah SWT.,
para malaikat-Nya, Rasulullah SAW. dan rasul-rasul-Nya, Al Qur’anul Kariem
dan kitab-kitab-Nya, Hari Pembalasan, dan Qoda dan qodar Allah SWT.
f) Di belakang benteng adalah sebuah bidang berwarna biru laut yang
melambangkan lautan keilmuan yang mahaluas yang mendasari sikap dan
perbuatan warga Assalaam dalam menghadapi kehidupan di Alam Fana.
f) Setangkai kapas dengan jumlah kapas sebanyak sembilan buah dan
setangkai padi dengan jumlah butiran padi sebanyak tujuh belas
melambangkan kesejahteraan sandang dan pangan yang diridoi Allah SWT.
tanpa meninggalkan shalat wajib tujuh belas rakaat dengan upaya yang
sangat maksimal (dilambangkan dengan angka sembilan pada butiran kapas).

6) Perkembangan Assalaam

Pada tahun 1957, dibangunlah Taman Kanak-kanak (TK). Habib Utsman


tetap melaksanakan tekadnya dengan penuh keyakinan bahwa pendidikan
anak itu harus dilakukan sedini mungkin agar si anak dapat dengan mudah
menghapal dan mempelajari dasar-dasar pendidikan, terutama ajaran
keimanan dan ketakwaan. Kepala sekolah pertama dipegang oleh Ibu R.H.
Siti Sa’diyah yang dibantu oleh wakilnya, Ibu Wiwiek S.E. Untuk menampung
lulusan TK ini maka pada tahun berikutnya (1958) didirikanlah Sekolah Rakyat
Assalaam (SRA) yang pengelolaannya dipercayakan kepada R.K.
Kartawisastera. Sebagaimana juga TK, SRA ini mendapatkan sambutan
yang baik dari masyarakat. Lima tahun kemudian, pada tahun 1963,
didirikanlah Sekolah Rakyat Assalaam II untuk menampung peserta didik
yang semakin hari semakin bertambah.
Kepala sekolah untuk SRA I ini dipegang oleh Dadang Tsumina, S.H. sedangkan
SRA II dipimpin oleh Ibu Wiwiek Wiarsih.
Kelanjutan dari pendirian TK dan SD Assalaam, pada awal tahun 1972
didirikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Assalaam. Kepemimpinan SMP ini
dipercayakan kepada Ibu H.A. Djunaedi WD yang berhasil memimpin SMP Assalaam ini
selama enam belas tahun (1973-1989).
Pada tanggal 7 Maret 1985, pendiri dan tokoh utama di Yayasan Assalaam
berpulang ke Rahmattullah meninggalkan amal jariyah berupa Yayasan dan unit-
unit yang berada di bawah naungannya. Kepemimpinan Yayasan kemudian
dialihkan kepada putranya Drs. Habib Syarief Muhammad Al-Aydarus.

7) Pendiri / Muasis Awal


Habib Utsman bin Husein Al-Aydarus

7) Kepengurusan Awal
Pada awal pendiriannya, Kepengurusan Yayasan Assalaam dijalankan oleh :
: Habib Ustman Al-Aydarus
Ketua I
: Raden Djoewarsa
Ketua II
: Raden Haji Wiriadinata
Ketua III
: Mas Wirasoedarma
Penulis I
: Ibu Raden Nana Adiwidjaja
Penulis II
: Haji Sabana
Bendahara I
: Ibu Ipah Ali Ratman
Bendahara II
Ir. Raden Haji Mohamad Enoch Raden
Pembantu:
Gaos Kartamihardja Mas Mohammad
Adjidji
Raden Karnaen Soetisna Umar
Mansoer
Ibu Raden Ratnakomala Soemadibrata

II. SEJARAH SINGKAT HABIB USMAN


1. Orang Tua Habib Usman
1. Adalah Putera Habib Husein Bin Usman Bin Abdurrahman Al-Aydrus.
2. Ibunya Adalah Siti Khodijah Binti Abdul Jalil
3) Asalnya Dari Banjarmasin Kalimantan Selatan Sedangkan Kakeknya Dari
Singapura

• Lahir
Habib Utsman dilahirkan di Kota Bandung pada 1 Ramadhan 1329 H (1911)

• Mesantren
• Tidak Pernah Menikmati Pendidikan Formal. Beliau belajar dengan Otodidak
• Pendidikan Pesantren Cibaduyut, KH. Zarkasy (Mama Cibaduyut)
• Pesantren Gentur Cianjur, KH Syatibi (Mama Gentur)
• Berguru Kepada KH. Agus Akieb – Palembang
• Berguru Kepada Mama Kyai Haji Falah, Bogor.
• Berguru Ke Kwitang Jakarta, Habib Ali Alhabsy
• Berguru Kepada Mama Santang – Purwakarta
• Berguru Kepada KH Soleh Madani - Cianjur

• Sifat-Sifat Habib
• Memelihara silaturrahim
• Suka ta'ziyah,
• Suka mendo'akan Almarhumin
• Selalu mengusap kepala anak yatim sebagai tanda kasih sayang
• Husnuzhzhan
• Kharismatik karena rendah hati
• Tawadhu' (menyebut diri Alfaqir)
• Ramah dan santun
• Berani berkata benar
• Istiqomah
• Disiplin
• Cermat
• Tanggung jawab
• Sangat cinta kepada Al-Quran, mengkhatamkan Al-Quran lebih dari 16.000
kali selama hidupnya.

• Perjuangan Dan Pengalaman Habib Usman


• Pengurus PWNU – Jawa Barat
• Perintis Dan Pendiri Unnu/Uninus, Unisba,
• Penulis " Generasi Muda Dan Panggilan Selamat"
• Tokoh Kyai Ulama Dan Muballigh Bandung- Jawa Barat.
• Mendirikan Masjid Assalaam
• Mendirikan Yayasan Assalaam
• Mendirikan TK Assalaam
• Mendirikan SD Assalaam
• Mendirikan PGI Th 1942.
10) Mendirikan Majlis Taklim, WPWA

•Putera Dan Puteri Habib Usman


• Habib Usman adalah putera keempat dari 5 bersaudara.
• Habib Hasyim
• Syarifah Lawiyah
• Syarifah Majenah
d. Habib Utsman
e. Syarifah Mahani

6.Putera Puteri Habib Usman.


• Syarifah Fatimah
• Syarifah Maemunah
• Syarief Muhammad
• Syariefah Sa'idah
• Syarief Ahmad
• Syarief Hamid
6. Syariefah Mahmudah
7.Rintisan Habib Usman
• Masjid Assalaam
• TK Assalaam
• SD Assalaam
• SMP Assalaam
6. Majlis Reboan / WPWA

•GENERASI PENERUS

6. KH. Habib Syarief Muhammad Al’aydrus


Sepeninggal Almarhum K.H. Habib Utsman Al-Aydarus, Yayasan
Assalaam
dipimpin oleh putra ketiganya yaitu Drs. K.H. Habib Syarief Muhammad Al-
Aydarus. Dengan pengalaman mesantren dan pendidikan formal, kuliah serta
berkecimpung di organisasi, Habib Syarief Muhammad Al’aydrus mencanangkan
penerapan manajemen modern dan memulainya dengan membuat Rencana
Induk Pengembangan (RIP) untuk masa 25 tahun (1985-2010) yang dimulai pada
tanggal 25 Maret 1985. Dengan sarana perkantoran pertama sebuah mesin ketik,
Yayasan Assalaam kemudian berkembang sebagaimana dapat dilihat sekarang
ini.

Selama sepuluh tahun kepemimpinan Habib Syarief Muhammad ini,


banyak kemajuan yang telah dicapai. Renovasi gedung TK, SD, dan SMP
dilakukan dengan
memperhatikan kemungkinan untuk lebih dikembangkan lagi. Para pengurus,
karyawan dan guru Assalaam dibina dan diarahkan kepada pengetahuan dan
keterampilan pengelolaan modern. Konsolidasi, rotasi, dan promosi dilakukan
untuk meningkatkan kegairahan kerja dan menghindari kejenuhan memegang
posisi jabatan dalam waktu yang lama. Berbagai pendidikan dan pelatihan,
misalnya, Achievement Motivation Training, dilaksanakan untuk meningkatkan
motivasi berprestasi di kalangan warga Assalaam.

Selain itu, Sekolah Menengah Atas (SMA) Assalaam juga berdiri di atas tanah 100
tumbak di Jalan Situtarate, Cibaduyut, Bandung, bekerja sama dengan pimpinan
Teknos, Drs. Uki Kustman, pada tanggal 14 Februari 1987.
Kepemimpinannya diserahkan kepada Drs. H. Ma’sum Ma’mur yang dibantu oleh
Sofyan Munawar BA dan guru-guru lainnya.
Pada tahun 1990, Taman Pendidikan Al Qur’an juga berdiri untuk memenuhi
permintaan akan pendidikan baca tulis Al Qur’an bagi anak-anak TK dan SD
yang kepemimpinannya dipercayakan kepada Drs. Ayat Mahmud Hidayat
sebagai Kepala Sekolah dan Mochammad Aly Azis sebagai wakilnya (1990-
1993) dan kemudian dilimpahkan kepada Eny Suniarsih BA sebagai Kepala Sekolah
dan Irwana Aji sebagai wakilnya (1993-1995).
Selain pengembangan unit-unit pendidikan formal, kepemimpinan Habib Syarief
Muhammad ditandai dengan berkembangnya unit-unit penunjangnya, antara
lain
didirikan ;

•Lembaga Pendidikan Bahasa Arab,


•Lembaga Pendidikan dan Pemahaman Al Qur’an,
•Pusat Komputer Assalaam, dan
•Pusat Penelitian dan Pengembangan Assalaam. Dalam bidang keagamaan,
dikembangkan :
•Majelis Taklim,
•Pengajian Umum (Pengajian Rabuan),
•Pusat Bimbingan Haji dan Umroh,
8. Pusat Amil Zakat Infaq Sodaqoh Wakaf (Ziswaf) Assalaam.
9. Istighatsah Penyejuk Qolbu Assalaam
10. Bahtsul Masail dan Kajian Kitab
Dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, diperluas kegiatan :
8. Perpustakaan
9. Penerbitan
10. Klinik,
11. Jasa Rahmatillah Assalaam (JRA)
12. Pondok Yatim Piatu/Miskin, dan
13. Koperasi Assalaam.

Kendati demikian, pengajian rutin yang dilaksanakan oleh ibu-ibu, pengajian


kitab kuning, kegiatan kursus dan pelatihan insidental, dan pengajian
keluarga Assalaam, serta jam’iyyah ritual dengan aurad tertentu, antara lain
lailatul ijtima, amaliah asmaul husna dan asmaunnabi, sholat sunnah taubat,
tasbih, hajat, hadiyyah, birrul waalidain, dibaiyyah, barzanji, manakib, Khatmil
Qur’an, yasinan, tahlilan, dan amalan-amalan lainnya, juga masih
dilaksanakan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai