Anda di halaman 1dari 32

Semester 4

2016-2017
Prof. Dra. Indrajati Kohar, Ph.D.
Fakultas Farmasi UBAYA.
 Titrasi yang reaksinya menghasilkan endapan
atau garam yang tidak mudah larut.

 - Titrasi Argentometri ----- AgNO3


 - Titrasi Merkurimetri ------ Hg(NO )
3 2
 - Merkurometri ------ HgNO3
 Contoh:
 1. Cl- + AgNO3 --- AgCl + NO3-
 2. Ag+ + KCNS -- AgCNS + K+
 3. SO4= + BaCl2 ---- BaSO4 + 2 Cl-
 4. 3 Zn2+ + 2 K4Fe(CN)6 ----
K2Zn3{Fe(CN)6}2 + 6 K+
 Reaksi antara titrat dan titran -- cepat pada
setiap penambahan titran
 Reaksi sempurna (Kuantitatif).
 Tidak ada reaksi tambahan antara titrat dan

titran.
 TAT berdekatan dengan TE
 TAT dapat diamati dengan berbagai metode:
 1. MOHR: pembentukan endapan II yg
berbeda warna dg endapan I.
 2. VOLHARD: pembentukan senyawa II yg
berbeda warna
 3. FAYANS: penjerapan senyawa organik
tertentu pada bagian endapan.
 4. Gay Lussac: equal turbidity method
 5. Liebig Deniges: Pembentukan kekeruhan.
 Titrat: Cl- atau Br-
 Titran: AgNO
3
 Terbentuk: Endapan AgCl / AgBr

 - Indikator: K2Cr2O4 : endapan coklat


kemerahan.
 Titrasi:
 Cl-/Br- + Ag+ -- AgCl / Ag Br
 putih putih kekuningan

 Indikator:
K2CrO4 + Ag+ ---- Ag2CrO4 + 2 K+
coklat muda

TA: timbulnya bintik-bintik coklat muda diantara gumpalan putih.


 Titrasi Blanko:
 Kons indikator sgt menentukan TAT.

 Wrn lrtan Ag CrO : kuning, smkn pekat


2 4
semakn tua.
 Wrn endpan Ag CrO : coklat kemerahan.
2 4
 Hrs dicari kons Ag CrO yg sesuai sehg TAT
2 4
dpt ditentukan dg mudah, kelebihan Ag+
tidak terlalu banyak.
 Solusi: titrasi blanko
 1. Suspensi CaCO3 bebas Cl- :
volume + indikator = pada titrasi
sebenarnya -- titrasi dg Ag+ sp wrn =
wrn titrasi sebenarnya.
Vol TAT = vol titrasi sebenarnya – vol
titrasi blanko.

2. Air: vol = vol titran + titrat pada titrasi


sebenarnya, + indikator = titrasi sebenarnya
-- titrasi dg Ag+ sp wrn = wrn titrasi
sebenarnya.
Vol TAT = vol titr sebenarnya – vol blanko
 pH harus netral/sedikit alkalis.
◦ pH asam: kepekaan indikator ber(-) sebagian
indikator berubah:
◦ CrO4= + 2 H+ --- Cr2O7= + H2O
◦  endpan terlambat/tdk ada endpan.
◦ pH terlalu alkalis:
◦ 2 Ag+ + OH-  2 AgOH -> Ag2O + H2O

 Titran terll banyak:endpan lbh awal dr Ag2CrO4


 Indikator hrs sensitif : memberikan perubahan
warna yg tajam dg ada sedikit kelebihan Ag+.
 Digunakan utk PK Cl- /Br -.
 Krg baik utk CNS- dan I-, krn sft adsorpsi dr
endapan yg terbtk.
 Tdk dpt digunakan utk camp ion Cl/Br dg ion
lain yg mengendap dg Ag+ dlm suasana
netral/sdkt alkalis, mis S=, SO3-, CO3= oxalat,
fosfat dan arsenat.
 Tdk bisa utk kdr Cl- dlm HCl.
 Cl- dlm NH Cl: pH diatur 6,5 – 7,2. Tll alkalis:
4
NH3/NH4OH memperbsr kelrtan AgCl dan
Ag2CrO4: overtitration
 PK Ag+ dg baku Cl- + Indik K2CrO4 : hsl kurang
baik: endpan Ag2CrO4 terflokulasi, lambat
bereaksi dg Cl-.

 Pembakuan AgNO3 dg NaCl untuk mengurangi


kesalahan titrasi.
 Ag+ + CNS- -- AgCNS
 Zat yg dittk kdrnya putih
 Fe3+ + CNS-  Fe(CNS)2+
ind. Titran lrtan kompleks:merah intensif
 Suasana titrasi: 0,2 – 0,9 N HNO3
 Dg kelebihan [CNS-] = 10-5, perubahan wrn

indik sdh teramati. Perub wrn terjadi 0,7 –


1% sebelum TE, krn AgCNS menyerap ion
Ag. TAT jatuh lebih awal. Kocok kuat dekat
TE.
1. X- + Ag+ -- AgX
berlebh, jml ttt

2. Ag+ + CNS- ----- AgCNS


keleb (lrtan baku) Ksp AgCNS = 1,0.10-12

3. Fe3+ + CNS- ---- FeCNS2+


(ind) (keleb baku) lrtan, kompleks merah intensif
(merah blewa)
Metode ini utk PK Cl- dan Br- dg cara titrasi
kembali (back titration).
 Apakah kelebihan baku CNS- tidak bereaksi dg
endapan AgCl?
 Jk sebagian besar CNS- bereaksi dg AgCl: TAT

tidak tajam
 Meskipun rks ant AgCl dg CNS- berlangsung

relatif lambat: perlu dicegah dg penambahan


pelarut yg tidak campur dg air, mis benzene,
eter, nitrobenzene ( 1 ml).
 Zat-zat ini melapisi suspensi AgCl, mencegah

rksnya dg CNS-.
 Cara lain:
 Penambahan AgNO berlbh dilakukan dlm
3
labu ukur, + air sampai vol ttt (tepat), kocok
homogen, diamkan sp endapan mengenap.
Sebag volume jernihan/filtrat (diukur tepat)
dititrasi dg CNS-.
 Keuntungan: TAT tajam dan permanen.
 Indikator: zar wrn yg terionkan: anion – In-

 Titrasi Ag+ dan Cl-:


Terbentuk endapan AgCl. Sebelum T.E. Cl-
berlebih, endapan menolak In-, menjerap
kation yg lbh lemah : lapisan kedua
(counter layer).
 AgCl Cl- :: Na+ ---- bermuatan negatif (-) ….. I
 Setelah TE: Ag+ berlebih, permukaan endapan
bermuatan pos, dg Ag+ sbg lapisan primer ----
menarik In-: terjerap di lapisan kedua:

 AgCl : Ag+ :: NO3- Bermuatan positif (+) ….. II


 Cl- dan Ag+ dlm sistim disbt inner ion.
 Warna indikator yg terjerap berbeda dg
warna yg tidak terjerap ---- untuk deteksi
TA.
AgCl : Ag+ :: NO3- + Fluorescein

Suspensi putih kuning-hijau

AgCl Ag+ : : Fl-

suspensi merah
 Suspensi AgCl dlm suasana ion Cl- dan anion
lainnya p.u. cenderung utk menjerap ion Cl-
dp ion lainnya.

 Pd saat TE sebagian kelebihan AgNO3 yg


ditambahkan dijerap oleh partikel AgCl
membentuk sistem II
 Iktan NO - dg partikel AgCl tidak kuat, NO -
3 3
dapat digantikan In-.
 Endpan yg terbtk sebag /seluruhnya
berbentuk sistim koloidal
 Jk endpan berkecenderungan terflokulasi

kuat, perlu diberi koloid pelindung


 Ion indikator mempunyai muatan yg sama dg

ion yg dititrasi, tidak boleh terjerap sbg


lapisan pertama sebelum TE, hrs sebagai
lapisan kedua sesudah TE.
 Jk terlalu asam indikator (biasanya as lemah)
akan terdisosiasi terlalu sedikit --- sukar
dijerap sbg anion.
 Indikator tdk boleh terjerap terlalu kuat pada

permukaan endapan --- akan menggantikan


anion pd lapisan primer (mis Cl-).
 Derajat penjerapan indikator menurun dg

meningkatnya pH.
 Semkn sulit senyawa hsl reaksi ion dg inner
ion, semakin kuat ion tadi terjerap oleh
partikel endapan.
 Semakin besar Mr ion, semakin kuat terjerap.
 Titran harus dibaku dengan metode yg sama

dengan yang digunakan pada sampel.


 Contoh indikator:
 - Fluorescein: titrasi Cl- dg Ag+ : pH 7 – 8
 - Dikloroflurescein: titr Cl- dg Ag+ : pH 4
 - Bromkresol hijau: titr SCN- dg Ag+:pH 4-5
 - Eosin: titr Br-, I-, SCN- dg Ag+: pH 2
 - Metil violet: titr Ag+ dg Cl-: ltran asam
 Tanpa indikator

 TA: kekeruhan

 Mis. Titrasi KBr dg Ag+:

 TA: sdkt lrtan titrasi pada saat TA + lrtan


AgNO3 yg diencerkan 10 x ---- keruh.
 Titrasi NaCl dg AgNO3:
 TE: lrtan jenuh AgCl.
 Pada TE: + AgNO3 atau + NaCl : kekeruhan
sama (efek ion yang sama).
 Sebelum TE: kelebihan ion Cl: + AgNO3 >
keruh dp + NaCl.
 Lewat TE: kelebihan ion Ag: + AgNO3 <
keruh dp + NaCl.
Equal Turbidity Test
 Modifikasi dari Gay-Lussac
 Digunakan untuk senyawa Barbiturat
 Senyawa barbiturat dalam larutan natr

karbonat bereaksi dg AgNO3 membentuk


senyawa perak barbiturat.
 1 mol AgNO = 1 mol barbiturat.
3
 Untuk memperjelas TA diberi alas gelap.
 Kdr klorida dlm serum ditentukan dg titran
AgNO3 yg dibaku dg 2,0 ml lrtan NaCl
0,0108 M, membutuhkan 1,12 ml lrtan
AgNO3. 0,50 ml serum + 3,50 ml air + 0,50
ml lrtan Na-tungstat 10% + 0,50 ml lrtan
H2SO4 0,4 M, (mengendapkan protein), --
disaring dg kertas saring kering, 2,0 ml
beningan dititrasi dg AgNO3 tadi,
membutuhkan 1,23 ml. Brp kdr Cl- dlm
serum (meq/ml). Inidikator yg dipakai?
Nama metode? Pengamatan TAT?
Sampel (ml) KCNS (ml)

 Obat batuk putih yg 10,0 0,00-6,52


mengandung NH4Cl
10,0 0,00-6,49
dipipet 10,0 ml (+)
15,0 ml AgNO3, 10,0 0,00-6,50
diasamkan, ditirasi
dg KCNS. Data: 10,0 0,00-6,50

10,00 0,00-6,52
Vol AgNO3 (ml) Vol KCNS (ml)

15,0 0,00 – 14,95

15,0 0,00 – 14,90

15,0 0,00 – 14,93

15,0 0,00 – 14,91

15,0 0,00 – 14,92


Berat NaCl (mg) Vol. AgNO3 (ml)

58,75 0,00 - 9,58

60,25 0,00 – 9,81

74,96 0,00 – 12,23

65,59 0,00 – 10,70

53,45 0,00 – 8,72


 Berapa kadar NH4Cl (mg%) dalam obat batuk
putih?
 Metode pada setiap tahap?
 Pengamatan TAT pada setiap tahap?

Anda mungkin juga menyukai