Anda di halaman 1dari 18

Prosedur CT- Scan Abdomen

Trauma dan non Trauma

FEBY ARYADI
CT Scan Abdomen
 CT scan abdomen adalah suatu pemeriksaan untuk melihat anatomi dan
patologi abdomen dimana hasil scanning berupa gambaran penampang
crossectional
 IV dan Oral
Trauma dan non trauma
Indikasi
Untuk melihat kelainan-kelainan yang ada pada abdomen diantaranya :
1. Kista
2. Abses
3. Infeksi
4. Tumor
5. Aneurisma
6. Pembesaran KGB
7. Corpus Alienum
8. Perdarahan di dalam perut
9. Diverticulitis
10. Penyakit usus inflamasi
11. Apendicitis
Persiapan CT Scan Abdomen
Teknik Pemberian Oral Contrast Pada pemeriksaan CT Scan
Abdomen
Pemeriksaan CT Scan Abdomen (khususnya dengan kasus traktus digestivus) membutuhkan
keadaan gaster, usus halus dan usus besar yang bersih agar gambaran traktus digestivus dapat
tervisualisasi dengan baik oleh karena itu pasien biasanya dipuasakan terlebih dahulu sehari
sebelum pemeriksaan atau dengan konsumsi makanan lunak.
 Media Kontras yang biasa di berikan :
1. Barium suspensi (1% - 2%) misalnya EZ-CAT
2. Campuran Air dan Kontras Yodium (2% - 4%) (water soluble agent)  Gastrografin, atau
urografin yang di campur dengan air mineral
3. Air mineral (Air 600 ml - kontras 24 ml, atau Air 1000 ml - contrast 30 ml = untuk
mendapatkan 3%)
4. Air minum saja sebagai kontras negative
Waktu pemberian Kontras oral
 Abdomen atas :
Minimum 600 ml s/d 750 ml kontras dibagi 3 bagian/gelas (@ 200-250 ml)
Gelas Pertama : diminum 30 menit sebelum pemeriksaan
- Gelas kedua : diminum 15 menit sebelum pemeriksaan
- Gelas ketiga : diminum 5 menit sebelum pemeriksaan
CT Abdomen-Pelvis
Minimum 800 ml s/d 1000 ml kontras dibagi 4 bagian/gelas (@ 200-250 ml)
Gelas Pertama : diminum 1 jam sebelum pemeriksaan
Gelas kedua s/d gelas ke 4 : diminum tiap 15 menit sesudahnya.
Setelah gelas ke empat (terakhir) 5 menit kemudian pemeriksaan CT dapat dilakukan
Non Kontras
Adapun jika pemeriksaan CT Abdomen untuk melihat adanya batu (Lithiasis) pada
Gallblader/kantung empedu (cholelithiasis), urolithiasis, atau pun nephrolithiasis, lesi pada
ginjal dan untuk melihat sistem vascular (Arteriografi atau CT Angio) biasanya cukup digunakan
Air saja sebagai kontras negatif.
Hal ini untuk menghindari tertutupnya (superposisi) gambaran batu jika kita menggunakan
kontras positif (Barium atau Water Soluble).
Kontras IV
Indikasi :
Inflamasi
Neoplasma / Metastasis
Trauma

Kontra indikasi :
Creatinine meningkat
Pasien ARF/CRF
Pasca tranfusi
Alergi berat terhadap iodium
Prosedur IV Kontras
1. IV line di pasang pada Vena Antecubital dan menggunakan 3 way
Dosis : Dosis maksimum adalah 2 cc / Kg berat badan / hari
Untuk dewasa (> 60 kg) berikut adalah panduan umum :
1. Kepala dan leher : 50 cc
2. Thorax dan abdomen : 80 – 100 cc
3. Extremitas : 80 – 100 cc
4. Angiografi : 80 – 120 cc

Unttuk anak dibawah 12 tahun Volume kontras dsiberikan sebanyak : 1 – 1.5 cc / kg


Efek samping Kontras
EFEK SEGERA ( 0 – 1 jam post penyuntikkan):
- Ringan : Mual, Mata berair, tenggorokan terasa kering, gatal-gatal, bersin
- Sedang : Nafas cepat dan pendek, jantung berdebar cepat, batuk-batuk
- Berat : Bronchospasme, cardiac arrest (henti Jantung), Hilang kesadaran
- Fatal : Kematian

 EFEK DELAYED ( 6 – 24 jam Post penyuntikkan)


- Produksi Urine sedikit / tidak ada sama sekali
- Kraetinin darah naik dan irreversible
- Gagal Ginjal Akut
- Kematian
Trauma
Prosedur CT Trauma Abdomen
1. Anamnesis
2. KU pasien/GCS
3. Periksa Lab Ur & Cr  Egfr
4. Pasien di puasakan / NGT
5. Pemasangan IV line ( 3 way)
6. Pendampingan ( annestesi bila diperlukan )
7. informed consent
Dosis Kontras
Semua pasien trauma harus menerima bolus bahan kontras intravena, biasanya 100-150 mL
(350 mg yodium per mililiter, beban yodium total 35-52,5 g) idealnya disuntikkan pada tingkat 3-
5 mL / detik melalui 18- atau kanula 20-gauge yang terletak di vena perifer besar.
Penggunaan dual-syringe power injector  immediately by 30–70 mL of saline solution as a
chasing bolus, also at a rate of 3–5 mL/sec
Bahan kontras oral untuk mengevaluasi pasien tidak lagi diberikan di sebagian besar trauma
center dalam penanganan trauma tumpul
Trauma Tajam
Pada trauma tajam menggunakan : Triple-contrast CT (oral, rektal, dan intravena)
Pada trauma tajam, waktu pemberian agen kontras oral telah dikurangi menjadi 20-30 menit di
beberapa trauma center, jika tujuan utamanya adalah untuk mengisi struktur retroperitoneal
(yaitu, kolon desendens dan asendens, dan duodenum) dan flank injuries.
Dosis Kontras Trauma Tajam
Terima Kasih
Referensi
1. David Dreizin, MD. “Multidetector CT for Penetrating Torso Trauma: State of the Art” RSNA Radiology .
2015
2. Jorge A. Soto, MD. “Multidetector CT of Blunt Abdominal Trauma”. RSNA Radiology. 2012
3. ACR–SPR PRACTICE PARAMETER FOR THE PERFORMANCE OF COMPUTED TOMOGRAPHY (CT) OF THE
ABDOMEN AND COMPUTED TOMOGRAPHY (CT) OF THE PELVIS. Revised 2016
4. American College of Radiology. ACR manual on contrast media, version 9. 2013; Available at:
http://www.acr.org/Quality-Safety/Resources/Contrast-Manual. Accessed January 22, 2015.
5. Protokol CT Scan. Departemen Radiologi. RSHS Bandung.
6. Federle, Jeffrey, Desser, Anne, Eraso - Diagnostic Imaging Abdomen- Amirsys - 2004
7. John R. Haaga, MD Dean A. Nakamoto, Multi Detector CT Abdomen. Elsevier Saunders. 2005
8. Jovitas Skucas. Advance Imaging of the Andomen. Springer-Verlag London Limited 2006

Anda mungkin juga menyukai