Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN TEKNIK MODELING SIMBOLIS

MELALUI VIDEO UNTUK MENINGKATKAN


PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI SISWA
DI SMA NEGERI 9 MAKASSAR

Presented By
ULFA NUR AZIZAH S

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Makassar
Latar Belakang
Setiap individu yang berkembang menjadi dewasa
mengalami fase remaja

Kesehatan reproduksi penting pada tahap remaja

Kurangnya pemahamanan remaja karena


pembahasan tabu di masayarakat

Menggunakan modeling
Fenomena di SMA Negeri 9 Makassar
simbolis
Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Bagaimana gambaran tingkat pemahaman kesehatan reproduksi
siswa

Mengetahui tingkat pemahaman kesehatan reproduksi siswa


1
Bagaimana gambaran pelaksanaan teknik modeling simbolis
melalui video
Mengetahui pelaksanaan teknik modeling simbolis melalui video
2

Apakah teknik modeling simbolis melalui video untuk


meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi siswa

Mengetahui pelaksanaan teknik modeling simbolis melalui video


3

untuk meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi siswa


Konsep Pemahaman Kespro

Pengertian
BKKBN (2018) kesehatan secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh
pada semua hal yang berhubungan dengna sistem dan fungsi serta kemampuan
reproduksi, keberhasilan reproduksi dan keamanan reproduksi

Tujuan
Supaya para remaja sadar akan pentingnya kesehatan reproduksinya sehingga para
remaja terhindar dari masalah-masalah kesehatan reproduksi

Faktor
Kebersihan alat-alat genital, akses terhadap pendidikan kesehatan, hubungan seksual
pranikah, penyakit menular seksual (PMS), pengaruh media massa, akses terhadap
pelayanan kesehatan reproduksi yang terjangkau, dan hubungan yang harmonis antara
remaja dengan keluarganya
Konsep Pemahaman Kespro (Lanjutan...)

Aspek
Fisik
Psikologis
Sosial

Upaya pelayanan
Dilaksanakan melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan
pencegahan hal-hal negative mengenai kesehatan reproduksi melalui tersedianya
akses informasi yang benar mengenai kesehatan reproduksi
Bimbingan Kelompok

Pengertian
Proses pemberian bantuan oleh konselor kepada sekelompok peserta didik atau siswa
untuk menyelesaikan permasalahan yang dialaminya dalam bentuk kelompok

Tujuan
Untuk mengembangkan pemahaman kesehatan reproduksi, khususnya pemahaman
reproduksi yang dimiliki oleh peserta didik atau siswa
Langkah
Pembentukan,
Peralihan
Pelaksanaan
Pengakhiran
Modeling Simbolis

Pengertian
suatu model simbolis yang dapat mengajarkan konseli tingkah laku yang sesuai yang
mempengaruhi sikap dan nilai-nilai yang dipertunjukkan melalui berbagai media
seperti video, audio, film, material tertulis dan slide-slide
Proses
pemberian intruksi kepada siswa, penayangan media, latihan, balikan, dan ringkasan
terhadap pemberian teknik modeling simbolis
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan
Kekurangan
Kerangka Pikir

Rendahnya Pemahaman Kesehatan Reproduksi

Modeling Simbolis

Pemahaman Kespro Meningkat


“ Teknik modeling simbolis melalui
video dapat meningkatkan
pemahaman kesehatan reproduksi
di SMA Negeri 9 Makassar

Hipotesis
Metode Penelitian
Pendekatan dan Jenis
Pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen

Variabel dan Desain


Variabel ada dua yaitu variabel x = modeling simbolis variabel y = pemahaman
kespro
Desain penelitian yaitu non equivalen control group design

Definisi Operasional
Pemahaman kesehatan reproduksi merupakan suatu pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi yang dimiliki
oleh individu yang terdiri dari aspek fisik, aspek mental dan aspek sosial yang berhubungan dengan sistem
reproduksi
Modeling simbolis merupakan proses pemberian bantuan kepada konseli dengan mengajarkan tingkah laku yang
sesuai melalui penayangan video yang disertai dengan latihan serta ringkasan terhadap pembelajaran yang
diperoleh dari video yang ditayangkan
Metode Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi berjumlah 53 orang
Sampel berjumlah 22 orang dari proportional random sampling
Teknik pengumpulan data
Kuesioner dan observasi

Analisis data

Analsisi statistik deskriptif


Analisis statistik inferensial
Hasil Penelitian
Tabel 4.1. Data Pemahaman kesehatan reproduksi di SMA Negeri 9
Makassar Kelompok Eksperimen Pretest dan Posttest
Kelompok Penelitian
Eksperimen
Pemahaman
Pretest Posttest
Interval kesehatan
f % F %
reproduksi

Sangat Tinggi 124-144 0 0 2 18,18


Tinggi 102-123 0 0 7 63,64
Sedang 80-101 4 36,36 2 18,18
Rendah 58-79 7 63,64 0 0
Sangat rendah 36-57 0 0 0 0
Jumlah 11 100 11 100
Tabel 4.2. Kecenderungan Umum Tingkat Pemahaman kesehatan reproduksi

Jenis Data Kelompok Mean Interval Kategori


Pretest Eksperimen 73,90 58-79 Rendah
Posttest Eksperimen 115,36 102-123 Tinggi
Tabel 4.3. Data Pemahaman kesehatan reproduksi di SMA Negeri 9 Makassar
Kelompok Kontrol Pretest dan Posttest
Kelompok Penelitian
Kontrol
Pemahaman
Interval Pretest Posttest
kesehatan reproduksi
f % F %

Sangat Tinggi 124-144 0 0 0 0


Tinggi 102-123 0 0 0 0
Sedang 80-101 3 27,27 4 36,36
Rendah 58-79 8 72,73 7 63,64
Sangat rendah 36-57 0 0 0 0
Jumlah 11 100 11 100

Tabel 4.4. Kecenderungan Umum Tingkat Pemahaman kesehatan reproduksi

Jenis Data Kelompok Mean Interval Kategori


Pretest Kontrol 75 58-79 Rendah
Posttest Kontrol 79,63 58-79 Rendah
Tabel 4.5. Data Tingkat Partisipasi Siswa Pada pelaksanaan Teknik Modeling Simbolik

Pertemuan
Persentase Kategori
I II III IV V
80 % - 100 % Sangat Tinggi 11 11 11 11 11
60 % - 79 % Tinggi - - - - -
40 % - 59 % Sedang - - - - -
20 % - 39 % Rendah - - - - -
0 % - 19 % Sangat Rendah - - - - -
Jumlah 11 11 11 11 11

Tabel 4.6. t-test SPSS 24.00 for windows

Rata-rata (Mean)
Kelompok
Pretest Posttest Gain Score t Sig Keterangan
Penelitian
E 73,90 115,36 41,45
8,064 ,000 H0 ditolak
K 75 79,63 4,63
Kesimpulan
1. Tingkat pemahaman kesehatan reproduksi siswa saat pretest pada kelompok
eksperimen dan kontrol berada pada kategori rendah. Pada saat posttest,
tingkat pemahaman kesehatan reproduksi siswa kelompok eksperimen
mengalami perubahan ke kategori tinggi dan pada kelompok kontrol tetap
berada pada kategori rendah
2. Pelaksanaan teknik modeling simbolis melalui video dilaksanakan sesuai
dengan prosedur yang sudah dirancang melalui lima tahapan yaitu yaitu
rational treatment, penampilan video I, penampilan video II, latihan
keterampilan baru, dan evaluasi. Pada saat pelaksanaan teknik modeling
simbolis, partisipasi siswa berada pada kategori tinggi.
3. Ada pengaruh tingkat pemahaman kesehatan reproduksi pada kelompok yang
diberikan perlakuan dan pada kelompok yang tidak diberikan perlakuan
berupa teknik modeling simbolis. Artinya, penerapan teknik modeling
simbolis dalam konseling kelompok berpengaruh dalam meningkatkan
pemahaman kesehatan reproduksi siswa secara signifikan di SMA Negeri 9
Makassar.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai