Anda di halaman 1dari 10

PSIKOLOGI SOSIAL

TEND AND BEFRIEND

• Bunga Amanda
• Anathania Divalinda
• Filda Alfakhira
• Lutfi Adi A
Latar Belakang Teori

Dalam psikologi evolusioner, tend and befriend


diteorikan sebagai respons khas wanita terhadap
stres. Model teoritis tend-and-befriend pada awalnya
dikembangkan oleh Dr. Shelley E. Taylor dan tim
penelitiannya di University of California, Los Angeles
dan pertama kali dijelaskan dalam artikel
Psychological Review yang diterbitkan pada tahun
2000.
Dr. S. E. Taylor, memperhatikan bahwa sebagian
besar penyelidikan ilmiah awal terhadap respons
stres biologis dilakukan pada lebih dari 80% sampel
hewan jantan. Dan Dr Taylor sendiri melakukan
penelitiannya pada beberapa hewan betina dan
menemukan bahwa betina cenderung menuju
respons stres tambahan yang disebutnya "rawat dan
berteman“.

Tend and Befriend ini mengacu pada perlindungan keturunan (merawat) dan 2
mencari kelompok sosial mereka untuk pertahanan bersama (berteman).
EFEK BIOLOGIS
Walter Cannon adalah orang pertama yang mendeskripsikan reaksi tubuh terhadap stres. Di awal abad ke-
20, beliau bekerja sebagai seorang fisiolog di Sekolah Kedokteran Harvard (Harvard Medical School).
Beliaulah yang pertama mengidentifikasi reaksi stres sebagai ’fight-or-flight response’. Tetap berada di
tempat dan menghadapi ancaman tersebut (fight), ataukah akan kabur/lari menjauhi ancaman tersebut
(flight).

Greenberg (2009) menyebutkan bahwa terdapat beberapa perbedaan antara cara pria dan wanita
mengatasinya, dimana Shelly Taylor dan para koleganya menemukan bahwa wanita cenderung
memperlihatkan aktivitas nurturing yang didesain untuk melindungi diri mereka dan orang lain dalam
upayanya mengatasi stres. Aktivitas ini disebut ’tend-and-befriend’.

SUCCESS
3
EFEK BIOLOGIS

Ahli biologi telah membuat beberapa Menurut teori Polyvagal yang dikembangkan oleh
tebakan tentang mengapa jenis kelamin Dr. Stephen Porges. Yang menanggapi sistem saraf
mungkin berevolusi seperti ini, mereka saat stress adalah oksitosin.
berteori bahwa berkelahi dan kabur/lari
tidak selalu praktis bagi seorang ibu
muda yang merawat sekelompok bayi.

Dalam istilah kimia: Peningkatan stres menyebabkan otak meningkatkan produksi hormon ikatan
sosial oksitosin. Tetapi untuk pada pria, efek menenangkan oksitosin diblokir oleh testosteron agresif.
sedangkan pada wanita, hal itu meningkatkan dorongan untuk terhubung secara social.

4
HUBUNGAN: Oksitosin, Tending, Befriending, dan Perilaku Sosial

Oksitosin Tending dan Perilaku Befriending dan Perbedaan Gender Dukungan Sosial
Perilaku Tend and Befriend

KONSEP Tend and Befriend


• Menurut SE Taylor, Tend-and-Befriend adalah mekanisme pertahanan wanita, dimana hormone
Oksitosin bermain peran dalam regulasi tubuh secara fisik dan psikis Fight or Flight
• Oksitosin memiliki peranan untuk merangsang aktivitas/relasi sosial. Kadar Estrogen yang lebih
banyak pada wanita meningkatkan efek hormone Oksitosin untuk menghambat kinerja stress Vs
• Sebaliknya pada pria. Testosterone/Androgen mengurangi efektifitas OT (inhibitor) Tend and
• Tend kerap dengan dikaitkan dengan naluri keibuan dan menjaga anak, menghasilkan hubungan yang
mutual diantara keduanya.
Befriend
5
• Sedangkan Befriend dihubungkan dengan upaya berafiliasi dengan kelompok sosial. Guna melindungi
diri atau keturunan dari bantuan orang lain
HUBUNGAN: Oksitosin, Tending, Befriending, dan Perilaku Sosial
Oksitosin Tend dan Perilaku Befriend dan Perilaku
Dalam bidang biologi, hormon oksitosin dan Dalam tindakan merawat, saat Kondisi oksitosin manusia dalam tingkat
opioid adalah komponen dalam tend and adanya ancaman yang datang, tinggi atau administrasi oksitosin eksogen
befriend theory. Oksitosin dan peptida perempuan akan melakukan tindakan menghasilkan penurunan aktivitas
opioid endogen dilepaskan sebagai respons lebih cepat dimana mereka akan simpatis dan menghambat sekresi ACTH
terhadap setidaknya beberapa penyebab melindungi orang lain terlebih dahulu dan kortisol Heinrichs dan rekan
stres, terutama yang memicu kebutuhan baru dia akan mementingkan dirinya menemukan bahwa pemberian oksitosin
afiliatif. Oksitosin memicu perilaku afiliatif secara eksogen menghasilkan
sendiri, perempuan akan memiliki
sebagai respons terhadap stres dalam kecemasan yang lebih rendah dan kadar
ketenangan apabila orang kortisol yang lebih rendah selama
hubungannya dengan sistem opioid; dan disekitarnya sudah berada ditempat tantangan stress di laboratorium; respon
oksitosin bersama dengan kontak sosial yang aman dan baik-baik saja baru kortisol berkurang terutama diucapkan
positif melemahkan respons stres biologis mereka akan memiliki ketenangan pada pria yang juga mengalami dukungan
yang sebaliknya muncul sebagai respons dalam dirinya. sosial dari seorang teman
terhadap ancaman sosial.

Perbedaan Gender Tend and Befriend Dukungan Sosial


Dukungan sosial mengurangi
Penelitian mendemonstrasikan efek psikologis oksitosin dan peptida opioid endogen serta
efeknya pada pengaturan respons stres telah dilakukan pada Meski ada bukti bahwa proses ini tekanan psikologis seperti depresi
mungkin terlibat dalam mengurangi respon stres laki-laki tetapi penelitian yang dilakukan masih atau kecemasan selama masa
kurang banyak. Selain itu, dasar biologis dari teori tersebut akan tampak lebih konsisten dengan stres. Kontak sosial dan dukungan
apa yang diketahui tentang profil hormonal wanita daripada pria. Misalnya, efek oksitosin sosial mempromosikan
ditingkatkan dengan adanya estrogen. Terdapat hormone vasopressin (AVP) yang memiliki penyesuaian psikologis untuk
kemiripan struktur dengan hormone oxytocin dan pengaruhnya tampak meningkat dengan kondisi stres kronis, seperti 6
adanya androgen, sehingga dapat memainkan peran paralel dalam perilaku sosial pria.wanita. penyakit arteri koroner dan
kanker.
Implikasi dan Aplikasi

Pria Wanita

• Pria cenderung lebih rentan terhadap kematian dini, hal • Wanita cenderung lebih menikmati keuntungan
tersebut dapat terjadi akibat pembunuhan, bunuh diri,
substansial.
penyakit jantung koroner, dan gangguan yang berkaitan
dengan penyalahgunaan zat untuk mengatasi stress yang • Wanita cenderung lebih beralih kepada kontak
dialaminya sosial mereka melalui Tend dan Befriend ketika
• Sebagian tidak mengenal umur. menghadapi stress.
• Penyalahgunaan zat untuk mengatasi stress yang dialaminya. • Wanita cenderung lebih menikmati keuntungan
• Laki-laki cenderung mengatasi stressnya melalui fight or flight. substansial dalam kematian hampir di
kebanyakan negara di dunia
7
Komplikasi yang lebih sedikit
selama kehamilan dan persalinan
(Collins, Dunkel Schetter, Lobel,
& Scrimshaw, 1993)

Kerentanan yang lebih sedikit Kelangsungan hidup yang lebih lama pada
terhadap serangan herpes di pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir
antara individu yang terinfeksi (Cohen, Sharma, Acquaviva, Peterson,
Patel, & Kimmel, 2007)
(VanderPlate, Aral, & , dan berkurangnya nyeri pada pasien arthritis
Magder, 1988) Manfaat (Brown, Sheffield, Leary, & Robinson, 2003)

Tend and
Pengendalian diabetes yang Befriend Pemulihan lebih cepat dari
lebih baik operasi penyakit arteri coroner
(Marteau, Bloch, & Baum, (King, Reis, Porter, & Norsen,
1987), 1993; Kulik & Mahler, 1993)

Tingkat infark miokard (serangan jantung) yang lebih


rendah di antara individu yang didiagnosis penyakit,
penurunan kemungkinan kematian akibat infark miokard
(Kulik & Mahler, 1993; Wiklund, Oden, Sanne,
8
Ulvenstam, Wilhemsson, & Wilhemsen, 1988)
Kritik atas Teori Dalam penulisannya dikatakan terdapat kedekatan
sederhana dan persepsi dukungan sangat bermanfaat
Tend and Befriend tetapi belum tentu digunakan. Sudah sebaiknya
apabila hal ini mendukung dan memperbaiki teori ini
mengapa tidak digunakan.
Dalam pemaparannya peneliti tidak konsisten
dimana dukungan seperti apa yang sangat
dibutuhkan masyarakat apakah yang tak terlihat
atau dukungan sosial.

Anggapan bahwa laki-laki tidak dapat meregulasi sikap


agresifnya padahal hormone vasopressin (AVP) yang
struktur molekulnya mirip oksitosin yang efeknya tampak
meningkat dengan adanya androgen yang berperan
paralel dalam perilaku sosial pria. AVP penting untuk
respons stres karena AVP terlibat dalam pemeliharaan
volume plasma, tekanan darah selama syok, dan
homeostasis sel jantung. Namun, Vasopressin juga tidak
dapat dikatakan sebagai dasar dari aspek tambahan dari
respons afiliasi pria terhadap stress karena masih
membutuhkan eksplorasi tambahan.

9
THANK YOU!

Any Question?

Anda mungkin juga menyukai