Anda di halaman 1dari 30

Investigasi

KLB Campak
PERTEMUAN PETUGAS SURVEILANS PUSKESMAS
KABUPATEN SUKABUMI
16 JANUARI 2018
BATASAN KLB
CAMPAK
• Tersangka KLB: Adanya 5 atau lebih kasus klinis
suspek campak dalam waktu 4 minggu berturut-
turut yang terjadi secara kluster dan dibuktikan
adanya hubungan epidemiologi.

• KLB Campak Pasti: Apabila minimum 2 spesimen


positif IgM campak dari hasil pemeriksaan kasus
pada tersangka KLB campak.
Tujuan Investigasi KLB  Menghentikan
KLB
KLB
(masalah)

P
What? e
Who? n
Stop KLB
Where y -Jangka Pendek
? Why? e
-Jangka Panjang
When b
?
a
b How?
Flowchat: Deteksi dan manajemen KLB Campak

Informasi-rumor adanya Suspek KLB campak


KLB campak (5/> kasus, cluster)

Ambil spesimen serum dari 5 -10 kasus dan


sampel urin 5 kasus

< 2 samples IgM+ ≥2 samples IgM+

BUKAN KLB KLB campak


Campak konfirm

Jika KLB > 1 bl, Pertimbangkan


ambil 5 spesimen setiap bulan
Langkah Investigasi KLB Campak
1. Konfirmasi awal KLB
2. Pelaporan Segera KLB
3. Persiapan investigasi
4. Investigasi lapangan
Fully investigated :
a. Kunjungan
rumah ke rumah
b. Pelacakan
menggunakan
form C1
c. Mengambil 5
spesimen darah,
2 urin
5. Mengumpulkan
Informasi Faktor
Risiko
Langkah Investigasi KLB Campak
1. Konfirmasi awal KLB Cek Data di Pusk (reg &
2. Pelaporan Segera KLB W2) / lapangan:
3. Persiapan investigasi • Kasus sesuai dengan
4. Investigasi lapangan kriteria klinis suspek
5. Mengumpulkan Informasi Faktor Risiko
campak: demam, rash,
6. Tatalaksana kasus
7. Pengolahan dan Analisa data
batuk/pilek/mata merah
8. Pelaporan • Jumlah kasus minimal
9. Umpan Balik dan rencana tindak lanjut 5
 4 minggu berturut2 &
mempunyai hub epid
Langkah Investigasi KLB Campak
1. Konfirmasi awal KLB  SMS/Telp/Email dlm
2. Pelaporan Segera KLB 24 jam pertama:
3. Persiapan investigasi 1. Pusk  Kab/Kota
4. Investigasi lapangan 2. Kab/Kota  Prov
5. Mengumpulkan Informasi Faktor Risiko
3. Prov  Pusat
6. Tatalaksana kasus
7. Pengolahan dan Analisa data
 Tindak lanjuti dg
8. Pelaporan W1
9. Umpan Balik dan rencana tindak lanjut
Langkah Investigasi KLB Campak
• Tentukan tim investigasi dan siapkan
surat Tugas
1. Konfirmasi awal KLB
• Mengumpulkan informasi awal
2. Pelaporan Segera KLB
– Area KLB (dataran rendah/tinggi)
3. Persiapan investigasi – Total Populasi dan populasi rentan
4. Investigasi lapangan di area KLB
5. Mengumpulkan Informasi Faktor Risiko – Buat mapping kasus sementara
6. Tatalaksana kasus unt menentukan luas investigasi
7. Pengolahan dan Analisa data – Sarana & Prasarana Kesehatan
8. Pelaporan terdekat
9. Umpan Balik dan rencana tindak lanjut – Keamanan
– Cuaca/musim
• Persiapan alat penyelidikan KLB
– Form pendataan (C1, C2),
pedoman, bahanKIE, dll.)
– Form pendataan st. im anak
sehat
– Alat ambil spesimen
– Obat-obatan
• Informasikan rencana investigasi
ke pihak berwenang (Kec – RT &
Polsek – Binpolda, sekolah, kantor)
Langkah Investigasi KLB Campak • Mendata Usia dan st. imunisasi anggota
kelg yg dalam 1bln terakhir:
1. Konfirmasi awal KLB – sakit campak  C1
2. Pelaporan Segera KLB – Tidak sakit campak  Format
3. Persiapan investigasi bantu
4. Investigasi lapangan – Riwayat bepergian ke daerah KLB
dalam 1 bulan terakhir.
Fully investigated : • Pendataan dimulai dari “index case”
a. Kunjungan rumah ke rumah bergerak melingkar hingga semua
 form C1 kasus yg telaporkan terdata.
• Pendataan dilanjutkan ke area yg
b. Mengambil 5 – 10 spesimen
mempunyai hub epid dg kasus2 yg
darah, dan 5 urin ditemukan.
5. Mengumpulkan Informasi Faktor Risiko • Ambil sample pada kasus yg
6. Tatalaksana kasus memenuhi
7. Pengolahan dan Analisa data kriteria:
8. Pelaporan – 5 – 10 Darah/serum : rash 4 – 28 hr
9. Umpan Balik dan rencana tindak lanjut (terbaik 14 hr)  kirim ke Lab tidak
lebih dari 5 hr tiba di lab.
– 5 Urin: rash ≤ 5 hr  segera kirim
ke Lab, usahakan dlm 24 jam
pertama
Cat: sample darah/serum dan urin
tidak HARUS pada org yg sama
Area KLB: area/lokasi kasus yg berhub secara epidemiologi

x Kasus

Semua rumah di data:


umur, sakit/tidak, st
imunisasi, riwayat
bepergian dlm 1 bln
terakhir
Ambil 5-10 spesimen
darah/serum dan 5 urin
Area KLB: area/lokasi kasus yg berhub secara epidemiologi
Kasus

Sekolah

x Kasus
Lampiran 6

FORMAT: C-1 (Rutin atau KLB)

LAPORAN KASUS CAMPAK


BULAN: / 200..

Puskesmas : ……………………………… Kabupate : ………………………………


Kecamatan : ……………………………… n Propinsi : ………………………………

No Nama Anak Nama Org Tua Alamat Lengkap Umur / Sex Vaksin Tgl Timbul Tgl Diambil Hasil Spesimen Diberi Keadaan Klasifikasi Final *
Epid (Desa/RT/RW) Campak seblm Spesimen Vit A Akhir
sakit Y/T (H/M)
Kasus/KLB L P Brp Tidak / Demam Rash Darah Urin Darah Urin Campak Rubella Bukan
Kali Tdk Lab Epid Klinis Camp
Tahu / Rub

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 16 17 18 19 20 21 22

Periode KLB : Tgl ……………. s/d …………………. …………………, Tgl……………

Penjelasan : Kolom 16 : H = Hidup, M = Mati Kepala Puskesmas ……


: * Klasifikasi final diisi oleh Kabupaten
Daftar Populasi yang TIDAK SAKIT di Area KLB

No Nama Umur Alamat Status Riwayat


Bl/Th Imunisasi Bepergian
Langkah Investigasi KLB Campak
1. Konfirmasi awal KLB
2. Pelaporan Segera KLB Gunakan Form C2
3. Persiapan investigasi • Cakupan imunisasi campak di
4. Investigasi lapangan
tingkat puskesmas, desa
5. Mengumpulkan Informasi terjangkit dan desa sekitar
Faktor Risiko
beresiko selama 3 - 5 tahun
6. Tatalaksana kasus
7. Pengolahan dan Analisa data
terakhir.
8. Pelaporan • Frekuensi pelayanan
9. Umpan Balik dan rencana tindak imunisasi masyarakat
lanjut setempat
• Ketenagaan, ketersediaan
vaksin, penyimpanan vaksin
dan kontrol suhu
• Status gizi masyarakat secara
umum, daerah kumuh atau
padat atau daerah pengungsi.
Langkah Investigasi KLB Campak
1. Konfirmasi awal KLB
2. Pelaporan Segera KLB • Istirahat di tempat tinggal
3. Persiapan investigasi • Beri antipiretik / penurun panas
4. Investigasi lapangan
• Beri vit. A: 2 x sesuai dosis
5. Mengumpulkan Informasi Faktor
Risiko • Komplikasi : yang sering BrPn
6. Tatalaksana kasus dan Diare  rujuk ke
7. Pengolahan dan Analisa data puskesmas/RS
8. Pelaporan • Info ke orang tua, bila ada
9. Umpan Balik dan rencana tindak gejala komplikasi: demam tetap
lanjut
tinggi, sesak napas, diare
segera bawa ke pusk/RS

Dosis Vit A, unt Penderita Campak


Umur Pada saat di diagnosis Hari berikutnya*
0 – 6 Bln 50 000 IU 50 000 IU
tdk ASI
6 – 11 Bln 100 000 IU 100 000 IU
12 Bln 200 000 IU 200 000 IU
Langkah Investigasi KLB Campak
Mengetahui letak masalah 
1. Menghitung angka serangan
1. Konfirmasi awal KLB (Attack Rate = AR), berdasarkan:
2. Pelaporan Segera KLB – Gol umur
3. Persiapan investigasi – Area KLB
4. Investigasi lapangan
– St. imunisasi di vaksin/tidak
5. Mengumpulkan Informasi Faktor
Risiko 2. Angka kematian = CFR
6. Tatalaksana kasus 3. Efikasi vaksin =
7. Pengolahan dan Analisa AR di vaksin sakit
EV = 1 AR tidak di vaksin sakit
data –
8. Pelaporan
Bila EV < 0,85  ada masalah dg cold
9. Umpan Balik dan rencana tindak chain.
lanjut
4. Periode KLB, buat grafik
berdasarkan tgl rash  Stop KLB
bila 2 x 18 hr tdk ada kasus baru
5. Populasi rentan dapat
memprediksi besar KLB/terulang
Hitung AR dan CFR
Gol. Umur
Gol Umur Populasi Jumlah Jumlah AR CFR (%)
(tahun) Beresiko Kasus Meninggal
(%)

< 1 Th 25 1 0 4 0
1-4 Th 98 7 1 7,14 14.29
5 - 9 Th 143 3 0 2,09 0.00
Total 266 11 2 4,14 18.18

Jumlah kasus campak pada kelompok umur


Attack Rate X 100%
= Jumlah populasi at risk (kelompok umur tersebut)

Jumlah kasus campak meninggal


CFR = X 100%
Jumlah kasus campak
Hitung AR dan CFR
Wilayah KLB
Wilayah Populasi Jumlah Jumlah AR CFR (%)
Beresiko Kasus Meninggal
(%)

A 68 4 0 5.88 0.00
B 78 7 1 8.97 14.29
C 120 8 0 6.67 0.00
Total 266 19 1 7.14 5.26

Jumlah kasus campak pada Wilayah A


Attack Rate X 100%
= Jumlah populasi at risk di Wilayah A

Jumlah kasus campak meninggal


CFR = X 100%
Jumlah kasus campak
Hitung Efikasi
Golongan
Umur
Sakit
Vaksin
Imunisasi
Tdk Sakit
Tdk Imunisasi
Sakit Tdk
Attack Rate
Imunisasi Tdk
Efikasi
Vaksin

Sakit Imunisasi
< 1 Th 5 20 0 1 20.00 0.00 #DIV/0!
1-4 Th 0 143 2 5 0.00 28.57 100
5-14 Th 2 120 10 0 1.64 100.00 98.36
Total 7 283 12 6 2.41 66.67 96.38

Dengan cara yang sama hitunglah Efikasi vaksin


berdasarkan wilayah KLB dan hubungkan
dengan faktor resiko rantai dingin vaksin.
Cara Menghitung Populasi Rentan
Tahun Sasaran Cakupan Jumlah Populasi Balita
Imunisai Rentan

A B
2010 218 91 % 198 50
2011 253 50 % 127 145
2012 253 54 % 136 137
2013 361 91 % 327 83
Jumlah 1085 788 415

Populasi = (A – B) + (15% x
Umur (bulan)
Im Campak
rentan (%)
Seroconversion* B)
6 50
9 85 (rutin - bayi)
12 90
15 95 (rutin/kampanye)
Kurva Epidemiologi KLB Campak

35

30 31

25
24
20 20 21
(# of C
as e)

15 15
12
10 10 10
7 7
5

2 3
0 1 1 0
3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Week
4

N=164 cases

KLB dinyatakan berhenti bila selama 2 x masa


inkubasi terpanjang (18 hr) tidak ditemukan kasus
baru.
Langkah Investigasi KLB Campak
• Latar Belakang
1. Konfirmasi awal KLB • Metodologi
2. Pelaporan Segera KLB • Analisa kasus campak :
3. Persiapan investigasi – Distribusi kasus menurut waktu
4. Investigasi lapangan (Time), Tempat (Place) dan
5. Mengumpulkan Informasi Faktor orang (person).
Risiko – Kurva epidemi kasus, Mapping
6. Tatalaksana kasus kasus, Grafik kasus menurut
7. Pengolahan dan Analisa data kelompok umur dan status
imunisasi
8. Pelaporan – Attack rate menurut kelompok
9. Umpan Balik dan rencana umur
tindak lanjut – Menghitung vaksin evikasi bila
memungkinkan
• Analisa pelaksanaan program imunisasi
(Manajemen, logistik, cakupan)
• Upaya yang sudah dilakukan
• Outbreak response bila ada
• Kesimpulan dan rekomendasi
Upaya yang dilakukan
1. Outbreak response Imunisasi:
– Imunisasi selektif :
• Bila ckpan tinggi (> 80%), anak(9 bln-
5 thn) yg datang ke pusk.bila belum dpt
imunisasi campak, diberi Imunisasi Campak
(selama 1 bln)
– Imunisasi massal :
• Bila ckpan rendah(< 60 %), lakukan Imunisasi
campak di desa KLB dan sekitarnya.
2. Perbaikan Menejemen Cold chain
3. Perbaikan Gizi (PMT)
4. Dll sesuai hasil analisa
Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan:
1. Telah terjadi KLB di ….. pada periode ….. dengan jumlah
kasus…..
2. Angka serangan tertinggi pada wilayah….dan gol. Umur…..
3. Faktor resiko terjadinya KLB kemungkinan berhubungan
dengan…..(sesuai hasil analisa faktor resiko:
 Cakupan imunisasi rendah  populasi rentan tinggi
 Jangkauan pelayanan rendah
 Penerimaan masyarakat rendah
 Menejemen Cold Chain  Efikasi vaksin rendah
4. Kegiatan penanggulanan yang telah dilakukan:
 Imunisasi selektif atau massal
 Perbaikan menejemen rantai dingin vaksin
 Penyuluhan masyarakat ttg pentingnya imunisasi dan
kesehatan pada umumnya
 Dll sesuai faktor resiko
Kesimpulan dan Rekomendasi

Rekomendasi:
• Untuk penanggulangan yang belum dapat
dilakukan dan membutuhkan sumber daya
lebih besar/luas.
Langkah Investigasi KLB Campak
• Umpan Balik disampaikan
1. Konfirmasi awal KLB kepada program terkait
2. Pelaporan Segera KLB secara langsung maupun
3. Persiapan investigasi
4. Investigasi lapangan
tidak: Imunisasi, KIA/Gizi,
5. Mengumpulkan Informasi Faktor dan Kesling
Risiko • Tindak lanjut sebagai upaya
6. Tatalaksana kasus
penanggulangan yang
7. Pengolahan dan Analisa data
8. Pelaporan melibatkan linpro dan linsek
9. Umpan Balik dan rencana jangka panjang agar tidak
tindak lanjut terulang
– Meningkatkan pemahaman
masy ttg imunisasi dan
kesehatan
– Perbaikan sarana tempat
tinggal
– Sebagai masukkan Renc
Tahunan
Pemberian Nomor Epid
• Digit 1 dan 2 kode provinsi
• Digit 3 dan 4 kode kabupaten / kota
• Digit 5,6 dan 7 kode puskesmas di
kabupaten/kota tersebut
• Digit 8 dan 9 kode tahun
• Digit 10,11, dan 12 kode kasus
yang
dimulai dengan 001
• Bila KLB tambahkan huruf “K”
Nomor Epid
Kasus 020104514015
Bukan KLB

• Kasus 1 : 020104514001/K1
Nomor Epid • Kasus 2 : 020104514002/K1
Kasus pd • Kasus 3 : 020104514010/K1
KLB Campak
• Kasus 4 : 020104514013/K1
• Kasus 5 : 020104514015/K1
Nomor Epid
KLB Campak: 020104514/K1
PELAPORAN DAN FORMAT
KLB CAMPAK
Pusat/Subdit KLB

CKLB/K, lampiran C1 dan


C2 (Jika ada KLB)
Provinsi

CKLB/K, lampiran C1 dan


C2 (Jika ada KLB)

Kabupaten

W1, C1, C2

Puskes

Anda mungkin juga menyukai