Anda di halaman 1dari 36

KONDUKSI KEADAAN TUNAK

DIMENSI RANGKAP

KELOMPOK IX
Herayanti
Siti Hardianti Retno Ambar Wati
Rika Mansur
KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 1
•  
Untuk keadaan tunak berlaku persamaan laplace,
(1-1)
dengan menganggap konduktivitas termal (thermal conductivity) tetap.
persamaan ini dapat diselesaikan dengan cara-cara analitik, numerik,
atau grafik.

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 2


Bagan menunjukkan aliran kalor dalam dua dimensi

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 3


ANALISA MATEMATIK KONDUKSI-KALOR DUA-
DIMENSI
•  
Amati gambar berikut !

tiga sisi plat itu berada pada suhu tetap ,


sedangkan sisi atasnya mempunyai semacam
distribusi suhu tertentu. distribusi ini dapat
berupa suhu tetap pula, tetapi dapat pula
berupa sesuatu yang lebih rumit, seperti
umpamanya distribusi gelombang-sinus
(sinewave distribution).

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 4


•  
Untuk menyelesaikan persamaan (1.1) kita gunakan metode pemisahan-variabel
(separation-of-variables method). Kunci dari metode ini ialah bahwa persamaan
diferensial dapat dianggap mempunyai bentuk hasil perkalian
Di mana
(2.2)

Dengan mensubtitusi persamaan (2.2) ke dalam persamaan (1.1) kita dapat

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 5


•  
Dengan menggunakan konstanta ini, kita dapatkan dua buah persamaan
diferensial.
(2.5)
(2.6)

Penyelesaian akhir

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 6


•  
Medan suhu untuk soal ini seperti ditunjukkan pada gambar ke dua,
terlihat bahwa garis-garis aliran kalor tegak lurus terhadap isoterm.

(2.18)

Pengkajian mendalam tentang teknik-teknik analisa yang digunakan


dalam perpindahan kalor konduksi memerlukan latar belakang teori
fungsi ortogonal demikian juga fungsi besseldan fungsi-fungsi khusus
lainnya yang digunakan dalam berbagai kondisi batas dan geometri.

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 7


ANALISA GRAFIK
Perhatikanlah sistem dua-dimensi sebagaimana terlihat pada gambar

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 8


•  
Garis-garis aliran kalor dan isoterm membentuk berkas-berkas garis-lengkung
kurvilinear ini diberikan oleh hukum fourier, dengan mengandaikan satu satuan
kedalaman bahan:

Aliran kalor ini sama untuk semua bagian dalam jalur aliran-kalor, dan aliran kalor
total ialah jumlah dari aliran kalor dalam semua jalur. Jika bahan ini dibuat
sedemikian rupa, sehingga , maka aliran kalor akan sebanding dengan melintas
unsur itu. Selanjutnya, karena aliran kalor harus tetap (konstan), maka melintas
masing-masing unsur harus pula sama dalam jalur aliran-kalor yang sama. Jadi,
melintas unsur diberikan oleh :

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 9


•  
Karena tidak tergantung dari dimensi , kalau keduanya ini dibuat sama.
Jadi, perpindahan kalor total dapat kita tulis

K k

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 10


FAKTOR-BENTUK KONDUKSI
•  
Dalam sistem dua-dimensi, di mana terlibat hanya dua batas suhu, kita dapat
mendefinisikan faktor bentuk konduksi (conduction shape factor) S sehingga

Ingatlah bahwa inversi kosinus hiperbola dapat dihitung dari

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 11


•  
Jika semua dimensi dalam lebih besar dari seperlima tebal dinding,
maka

Di mana
A = luas dinding
L = tebal dinding
D = panjang tepi

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 12


Bagan untuk memperlihatkan dimensi yang digunakan

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 13


Daftar tabel 1 faktor bentuk konduksi

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 14


KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 15
KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 16
KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 17
•  
Contoh 1
Sebuah pipa horizontal, diameter 15 cm dan panjang 4 m, dibenamkan di dalam
tanah pada kedalaman 20 cm. Suhu dinding pipa 75, dan suhu permukaan tanah 5.
Andaikan konduktivitas termal tanah 0,8 W/m., Hitunglah kalor yang lepas dari
pipa.
Penyelesaian:
Faktor bentuk untuk situasi ini dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
dalam daftar tabel 1. Oleh karena D maka
S= =
Aliran kalor dihitung dari:
= (0,8) (15,35) (75-5) = 859,6 W [2933 btu/h]

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 18


METODE ANALISIS NUMERIK
Untuk penyelesaian analitis atas
soal-soal perpindahan-kalor
konduksi dugunakan pendekatan
yang paling berhasil ialah yang
didasarkan atas teknik beda-
berhingga (finite-difference
technique).
Perhatikan gambar di samping !

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 19


•  
Gradien atau landasan suhu (temperature gradient) dapat dituliskan
sebagai berikut:

Sehingga aproksimasi beda-berhingga untuk persamaan 1.1 menjadi

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 20


•  
Jika , maka

Kita dapat pula menyusun jalan beda-berhingga yang


memperhitungksn pembangkitan kalor. Kita hanya tinggal
menambahkan suku ke dalam persamaan umum sehingga mendapat:

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 21


•   untuk kisi bujur sangkar di mana
Lalu

Contoh yang paling sederhana ialah seperti pada gambar 2.25, di mana empat
persamaan untuk node 1,2,3, dan 4 adalah

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 22


•  

Penyelesaian persamaan-persamaan di atas menghasilkan

Jika suhu telah ditentukan, maka aliran kalor dapat dihitung dari

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 23


•  
Dalam contoh di atas, aliran kalor dihitung dari muka yang atau pada ketinggian
muka yang . Jika kita menggunakan kisi yang cukup halus, kedua nilai yang
didapat mesti sangat mendkati sama satu sama lain. Dalam prakteknya, biasanya
paling baik digunakan rata-rata dari kedua nilai itu untuk perhitungan. Dalam
contoh di atas kedua perhitungan akan menghasilkan.
•:

•:

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 24


Daftar tabel 2 rangkuman rumus-rumus node untuk perhitungan beda-
berhingga (garis putus-putus menunjukkan unsur
volume)

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 25


KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 26
KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 27
KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 28
FORMULASI NUMERIK DENGAN UNSUR-
UNSUR TAHANAN
•  
Dalam merumuskan persamaan node, kita sebetulnya dapat saja menggunakan
konsep tahanan untuk menuliskan perpindahan kalor antara node yang satu dengan
yang lain. Dengan menandai node yang kita perhatikan dengan subskrips i, dan
node disampingnya dengan subskrips j, maka akan kita dapatkan situasi node-
konduksi-umum (general-conduction-node situation). Pada keadaan tunak,
masukkan kalor netto pada node I mesti nol, atau

KALOR DAN PERPINDAHANNYA


09/28/2021 29
ITERASI GAUSS- SEIDEL
•  
Apabila jumlah node sangat banyak, maka penyelesaian persamaan
node dengan teknik iterasi sering lebih efisien daripada inversi matriks
langsung.
Dari persamaan sebelumnya kita dapatkan suhu , dinyatakan dalam
tahanan, dan suhu node-node disebelahnya sebagai

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 30


•  
Iterasi gauss-seidel memanfaatkan persamaan-persamaan beda seperti yang dinyatakan dalam
bentuk persamaan
Menurut prosedur berikut :
• Mula-mula suatu perangkat awal untuk nilai diandaikan. Pengandaian awal ini boleh didapatkan
dengan metode apa saja yang dianggap cocok. Dalam hal jumlah node besar, seperti untuk
penyelesaian dengan komputer, biasanya diberi nilai nol pada awal perhitungan.
• Kemudian, dengan persamaan di atas dihitung nilai-nilai baru untuk suhu node , dengan selalu
mengggunakan nilai yang terbaru.
• Proses ini diulangi terus -menerus sehingga perbedaan antara dua perhitungan cukup kecil.
Dengan program komputer, hal ini berarti penggunaan suau uji untuk menghentikan pengulangan
hitungan, yaitu bila
untuk semua

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 31


•  
Dimana ialah suatu konstanta yang dipilih, dan n jumlah iterasi. Sebagai
alternative, dapat pula dilakukan suatu uji nondimensi ( nondimensional
test ) sehingga

Jelas, bahwa makin kecil nilai makin panjang waktu perhitungan yang
diperlukan hingga mencapai hasil yang diinginkan. Tetapi, para pembaca
harus pula ingat bahwa ketelitian penyelesaian dalam soal-soal praktis
tidaklah semata-mata bergantung dari nilai saja. Konstanta ini hanya dapat
mengatur ketelitian penyelesaian terhadap perangkat persamaan itu saja.

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 32


KETELITIAN HASIL
Telah kita lihat bahwa aproksimasi beda-berhingga (finite difference approximation) soal-soal
fisik makin baik apabila tokokan δx dan δy yang digunakan makin kecil juga. Namun kita
belum bicara tentang bagaimana memperkirakan ketelitian aproksimasi ini. Ada dua
pendekatan dasar yang dapat gunakan :
1. Membandingkan penyelesaian numeric dengan penyelesaian analitik soal itu jika ada, atau
jika tidak tersedia, membandingkan dengan penyelesaian analitik soal yang serupa.
2. Memilih nilai δx yang makin kecil dan memperhatikan tingkah laku hasilnya. Jika soal itu
sudah diformulasikan dengan benar dan diselesaikan dengan benar pula, maka suhu node
harus mengerucut jika δx mkin kecil, perlu diingat bahwa kesalahan karena pembulatan
perhitungan bertambah pula. Itulah sebabnya kita harus memperhatikan pengerucutan
(konvergensi) hasilnya.

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 33


ANALOGI LISTRIK UNTUK KONDUKSI DUA-
DIMENSI

•  
Konduksi listrik keadaan-tunak dalam bahan yang homogen
mempunyai resistivitas (kehambatan) tetap, analogi dengan konduksi
kalor keadaan- tunak dalambenda yang bentuk geometrinya sama.
Untuk konduksi listrik dua-dimensi berlaku persamaan laplace :

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 34


•  
Salah satu cara yang sangat sederhana untuk menyelesaikan soal- soal
konduksi- kalor dua- dimensi ialah dengan menyusun analogy
listriknya, dan menentukan secara eksperimental factor bentuk
geometri yang akan digunakan dalam persamaan

Salah satu cara untuk ini ialah menggunakan kertas berlapis film
penghantar.

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 35


THANK YOU

KALOR DAN PERPINDAHANNYA 09/28/2021 36

Anda mungkin juga menyukai