Anda di halaman 1dari 15

KETOASIDOSIS

DIABETIK
Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah
komplikasi akut yang mengancam jiwa
seorang penderita diabetes mellitus yang
tidak terkontrol. Ketoasidosis diabetik
(KAD)adalah keadaan dekompensasi
metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia, asidosis dan ketosis,
Definisi terutama disebabkan oleh defisiensi
(Tarwoto, 2012)
insulin absolut atau relatif. Kondisi
kehilangan urin, air, kalium, amonium,
dan natrium menyebabkan hipovolemia,
ketidakseimbangan elektrolit, kadar
glukosa darah sangat tinggi, dan
pemecahan asam lemak bebas
menyebabkan asidosis dan sering disertai
koma. KAD merupakan komplikasi akut
diabetes melitus yang serius dan
membutuhkan pengelolaan gawat darurat
.
Infeksi tetap merupakan faktor pencetus
paling sering untuk KAD, namun
beberapa penelitian terbaru
menunjukkan penghentian atau
kurangnya dosis insulin dapat menjadi
faktor penyebab penting.

Infeksi tetap merupakan faktor pencetus paling


sering untuk KAD, namun beberapa penelitian
terbaru menunjukkan penghentian atau
Etiologi
kurangnya dosis insulin dapat menjadi faktor
penyebab penting. Patut diperhatikan bahwa
terdapat sekitar 10-22% pasien yang datang
dengan diabetes awitan baru.
Manifestasi klinis pasien dengan KAD

1 2 3 4 5 6
Pada pasien Nyeri Asidosis Gejala-gejala
dengan KAD, Penurunan Tanda-tanda
abdominal seperti poliuria, berat dehidrasi seperti
nausea polidipsia dan
vomitus polifagia yang kehilangan turgor
merupakan khas sebagai kulit, mukosa
salah satu bagian dari membran yang
tanda dan diabetes tak
gejala yang kering, takikardia
terkontrol dan hipotensi.
sering
ditemukan.
Kadar glukosa darah: > 300 mg /dl tetapi tidak > 800 mg/dl.
Elektrolit darah (tentukan corrected Na) dan osmolalitas serum.
Analisis gas darah, BUN dan kreatinin.
Darah lengkap (pada KAD sering dijumpai gambaran lekositosis),
HbA1c, urinalisis dan kultur urine (bila ada indikasi).
Foto polos dada.
Ketosis (Ketonemia dan Ketonuria).
Aseton plasma (keton): positif secara mencolok.
Osmolalitas serum: meningkat tetap biasanya kurang dari
Pemeriksan 330mOsm/l.
Diagnostik Pemeriksaan Osmolalitas.
Hemoglobin glikosilat: kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari
normal yang mencerminkan kontrol DM yang kurang selama 4 bulan
terakhir.
Gas darah arteri biasanya menunjukkan pH < 7,3 dan penurunan
pada HCO3 250mg/dl.
PENATALAKSANAAN

Terapi Cairan Terapi Insulin Natrium Bikarbonat Kalium


Komplikasi yang paling sering dari KAD
adalah hipoglikemia oleh karena penanganan
yang berlebihan dengan insulin, hipokalemia
yang disebabkan oleh pemberian insulin dan
terapi asidosis dengan bikarbonat, dan
hiperglikemia sekunder akibat pemberian

Komplikasi insulin yang tidak kontinu setelah perbaikan


tanpa diberikan insulin subkutan. Umumnya
pasien KAD yang telah membaik mengalami
hiperkloremia yang disebabkan oleh
penggunaan cairan saline yang berlebihan
untuk penggantian cairan dan elektrolit dan
non-anion gap metabolic acidosis seperti klor
dari cairan intravena mengganti hilangnya
ketoanion seperti garam natrium dan kalium
selama diuresis osmotik.
Peran perawat Kritis

1 2 3
Menghormati Ikut membantu Membantu
dan mendukung pasien/ keluarga pasien
hak pasien
. atau ketika mendapatkan
pengganti pasien dibutuhkan perawatan yang
yang ditunjuk demi diperlukan.
untuk kepentingan
pengambilan pasien.
keputusan
otonom.
.....

4 5 6
Menghormati Menyediakan Mendukung keputusan
nilai-nilai, pendidikan dan dari pasien atau keluarga
keyakinan dan dukungan untuk yang tentang pelayanan
hak-hak pasien. membantu keperawatan yang akan
diberikan ataupun
pasien atau proses perpindahan
keluarga dalam transfer ke RS lain yang
membuat memiliki kualitas yang
keputusan. sama.
......

7 8 9
Melakukan Memantau dan Bertindak sebagai
bimbingan menjaga penghubung antara
spriritual untuk kualitas pasien, keluarga
dan keluarga perawatan pasien dan
dalam situasi pasien. profesional
yang kesehatan lainnya.
memerlukan
tindakan segera.
PENGKAJIAN
Pemeriksaan fisik
 B1 (Breath) Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergantung
adanya infeksi/ tidak). Tanda: Lapar udara, batuk dengan/tanpa sputum purulen Frekuensi
Keluhan Utama pernapasan meningkat.
 B2 (Blood) Tachicardi, disritmia.
Mual Muntah  B3 (Bladder) Awalnya poliuri dapat diikuti oliguri dan anuri
 B4 (Brain) Gejala: Pusing/pening, sakit kepala. Kesemutan, kebas, kelemahan pada otot,
parestesia. Gangguan penglihatan dengan tanda disorientasi, mengantuk, alergi,
stupor/koma (tahap lanjut). Gangguan memori (baru, masa lalu), kacau mental, aktifitas
Riwayat Penyakit Dahulu kejang (tahap lanjut dari DKA).
 B5 (Bowel) Distensi abdomen, bising usus menurun
Menderita Diabetes Melitus  B6 (Bone) Penurunan kekuatan otot, Kram otot, tonus otot menurun, gangguan istrahat/
tidur dengan gejala lemah, letih, sulit bergerak/ berjalan. Tanda: Takikardia dan takipnea
pada keadaan istrahat atau aktifitas.
Defisit nutrisi brhubungan
dengan ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrien
 Pola nafas tidak efektif Diagnosa Keperawatan
berhubungan dengan hambatan
upaya nafas
Nyeri akut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai