Anda di halaman 1dari 40

Kamera Video

Diagram Kamera Video


Fungsi Dasar Kamera
Fungsi Dasar Kamera
Pick-up Device
Perkembangan Kamera Video
Consumer Camcorder
Prosumer Camcorder
Professional Camcorder
Studio Camera
Electronic Film Camera
Electronic Film Camera
Electronic Film Camera
Electronic DSLR Camera
Electronic Film Camera
Electronic Film Camera
DSLR Camera
Jenis Media Rekam (Tape)
Jenis Media Rekam (Tapeless)
Ilusi Gerak
Film : Intermitent Movement
Persistence of Vision

Video: Phi Phenomenon


Teknologi Televisi
Sistem Televisi:
PAL (Phase Alternate Line), 625garis/50Hz.

SECAM (Systeme Electronique Avec Memoire),


625garis/50Hz.
NTSC (National Television Standards Committee),
525garis/60Hz.
Teknologi Televisi
Terjadinya Gambar Video
1. Progresive Scanning:
setiap satu frame gambar dibentuk oleh satu field dengan scanning dari
garis pertama sampai terakhir (1 s/d 625 untuk PAL atau 1 s/d 525 untuk
NTSC) sekaligus/sekali jalan. Satu frame = satu field. Setiap frame/field
membutuhkan waktu 1/25 detik untuk PAL atau 1/30 detik untuk NTSC.
Teknologi Televisi
Terjadinya Gambar Video

2. Interlace Scanning:
setiap satu frame gambar dibentuk oleh dua fields hasil scanning oleh
field ganjil (Odd) dan field genap (Even) yang berselang seling. Satu
frame = dua fields. Setiap field membutuhkan 1/50 detik untuk PAL
atau 1/60 detik untuk NTSC.
Cahaya

Cahaya merupakan gelombang elektomagnetik yang dapat


dilihat (visible light spectrum) dengan panjang gelombang
antara 400 sampai dengan 700 nano meter (1 nano meter = 1/1
milyar meter).
Color Temperature
Cahaya putih dipancarkan oleh sinar matahari mengandung warna pelangi
yang dapat dilihat (visible light spectrum), spektrum warna yang terpancar
membentuk warna pelangi itu terdiri dari gabungan warna aditif dan warna
subtraktif. Warna aditif adalah warna cahaya yang terdiri dari; merah,
hijau, biru (red, green, blue/RGB), percampuran dari warna aditif
menghasilkan warna subtraktif atau warna pigment; merah+hijau=kuning,
hijau+biru=cyan, biru+merah=magenta, merah+hijau+biru=putih
Color Balance
Setelah film berwarna diciptakan, warna menjadi sangat penting dalam
memberikan mood film. Maka sejak saat itu sumber cahaya untuk
mengekspose film menjadi pertimbangan penting, apakah sumber cahaya
matahari atau sumber cahaya buatan/lampu pijar (incadencent light).
Maka diciptakanlah dua jenis film yaitu film TUNGSTEN dan DAYLIGHT.
Film Tungsten khusus untuk merekam gambar dengan sumber cahaya
lampu pijar (halogen) sedangkan film Daylight untuk cahaya matahari.
White Balance (WB)
Sebelum melakukan pengambilan gambar
dengan kamera video haruslah melakukan
White Balance (WB), memberi referensi
atau mengkaliberasi kamera dengan
warna putih sesuai pencahayaan pada saat
mengambil gambar agar menghasilkan
warna akurat.
White Balance (WB)

Automatic White Balance

Manual White Balance

Preset White Balance


Lensa
Focal Lenght
Yang dimaksud focal lenght adalah jarak dari titik pusat optik lensa
(optical center) ke camera target/image sensor. Semakin pendek focal
lenght semakin wide/lebar sudut lensa, semakin panjang focal lenght
semakin tele/sempit sudut lensa itu.
Lensa Jenis Lensa

Lensa Normal, memiliki sudut pandang mendekati persepektif yang


dimiliki mata manusia, khususnya dalam hal menagkap tayangan dari televisi.
Sehingga dirumuskan bahwa lensa normal pada kamera video adalah 25 mm
(mata manusia mampu menangkap sudut sebesar 25 derajat pada jarak 25
milimeter).
Lensa Tele (Lensa Sudut Sempit), memiliki sudut pandang yang lebih
sempit dari lensa normal. Lensa tele mengasilkan gambar yang distorsi,
seluruh tepi gambar yang dihasilkan melengkung ke dalam. Distorsi ini
disebut Pincushion. Distorsi pincushion menghasilkan gambar terlihat lebih
rapat atau lebih padat dari keadaan sebenarnya.

Lensa Wide (Lensa Sudut Lebar), mempunyai sudut pandang yang lebih lebar
dari lensa normal. Lensa wide menghasilkan gambar yang distorsi, tepi gambar yang
tercipta melengkung keluar. Distorsi lensa wide ini disebut Barrel. Distorsi barrel
menghasilkan gambar yang terlihat lebih renggang dan longgar dari keadaan
sebenarnya, tempat yang sempit menjadi terlihat luas. Gambar yang diambil dengan
jarak yang terlalu dekat nampak tidak normal atau tidak simpatik. Subyek yang
mendekat ke arah kamera atau menjauhi kamera nampak lebih cepat dari waktu
sebenarnya.
Lensa Variable / Zoom Lens

Fix Lens / Prime Lens


Lensa
Distorsi Lensa
Lensa

Diafragma/Aperture/Iris
Depth of Field
Depth of Field adalah ruang tajam gambar yang merupakan
sebuah area dengan kedalaman tertentu dimana setiap obyek
yang ada di dalamnya terlihat fokus. Depth of Field dipengaruhi
oleh diafragma/f-stop, focal lenght (lebar/sempit sudut lensa),
dan jarak obyek terhadap lensa.
Depth of Field
Depth of Field Depth of Field Panjang/dalam
Depth of Field
Depth of Field Panjang/dalam
Depth of Field Depth of Field pendek/sempit
Depth of Field
Circles of Confusion
Exposure

Photography Triangle (Bryan Petterson)

ISO 100
200 GAIN
400
800 L 0 dB
1600
3200 M 3-9 dB
H 9-18 dB

25, 50, 60...

Shutter Speed Aperture/Iris


B, 60, 30, 15, 8, 1, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60 -- 1/4000 Open:1.4: 2: 2.8: 3.4: 4: 5.6: 8: 11: 16: 22

Anda mungkin juga menyukai