APA ITU FOTOGRAFI ?

Istilah FOTOGRAFI berasal dari bahasa yunani yaitu

PHOTOS (cahaya) dan GRAPHEIN
(menggambar/Melukis) berarti fotografi dapat
diartikan dengan

“Melukis dengan cahaya”

Melukis Dengan Cahaya
• Melukis Dengan Cahaya ditemukan
jauh sebelum terciptanya kamera
yaitu 384 SM-322 SM oleh ilmuwan
yunani bernama Aristoteles.
• Namun pada tahun 1452 – 1519
penemuan ini ditulis kembali oleh
Leonardo da Vinci
• Pada waktu itu kamera tidak
mengenal optik/lensa, sistem camera
hanya dihasilkan oleh sebuah lubang
kecil yang sering juga disebut dengan
istilah PINHOLE
Perkembangan Kamera
Pada mulanya bentuk camera obscura
sangat besar. Bahkan seperti rumah,
dan didalamnya dapat dimasuki oleh
manusia

• Kemudian dari waktu ke waktu bentuk

camera obscura semakin kecil dan praktis
• Di Inggris Pada tahun 1770 kamera mulai
dilengkapi dgn Optik/lensa untuk
menambah kecerahan gambar
Perkembangan Kamera

Cara Kerja Kamera waktu

menunjukkan Gambar yang
dihasilkan merupakan gambar
terbalik
Perkembangan Kamera

Untuk Menghasilkan Foto

dengan ukuran besar saat itu
diperlukan tenaga yang besar
pula untuk membangun
sebuah kamera
DSLR X MIRRORLESS

Pentaprism

DSLR MIRRORLESS
WHAT WE LEARN TODAY
1 BASIC EXPOSURE (P MODE)
2 TRIANGLE EXPOSURE (A, S, M MODE)
3 DRIVE MODE
4 QUICK MODE
5 FILM SIMULATION
6 LENSA
7 PERSPEKTIF (SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR)
8 KOMPOSISI
Basic Exposure
EXPOSURE adalah istilah dalam fotografi yang
mengacu kepada banyaknya cahaya yang jatuh
ke medium (film atau sensor gambar) dalam
proses pengambilan foto. Untuk membantu
fotografer mendapat setting paling tepat untuk
pajanan , digunakan lightmeter.
 Light Meter
NORMAL EXPOSURE

OVER EXPOSURE

UNDER EXPOSURE
-1 0 +1
MENGATUR EXPOSURE

EXPOSURE
COMPENSATION
 EXPOSURE

-1 0 +1
TRIANGLE EXPOSURE
UBAH SETTINGAN KAMERA ANDA KE MODE M
(MANUAL)

1/100s f/3.5 ISO 200

perhatikan metering
3200
Penggunaan ISO
ISO tinggi
1600
Foto semakin terang
800
Noise lebih banyak

ISO

400

200 ISO rendah

100
Foto semakin gelap
Noise sedikit
ISO
 ISO25600
ISO 100
 Aperture (Bukaan Lensa/Diagframa)

Aperture Sempit Aperture Lebar

Penggunaan Diafragma

Bukaan Besar
Foto semakin terang
Ruang Tajam Sempit (Bokeh)

Bukaan Kecil
Foto semakin gelap
Ruang Tajam Luas
Aperture Besar

F/2.8 F/4 F/5.6 F/8 F/11

Aperture Kecil

F/2.8 F/4 F/5.6 F/8 F/11

 Depth of
Field

F/2.8 F/4 F/5.6 F/8 F/11

BOKEH

f/2.8
f/11
Penggunaan shutter speed 1/15

1/30
Shutter speed lambat
1/60
Foto semakin terang
SHUTTER
SPEED

Shutter speed cepat 1/100

Foto semakin gelap
1/200

1/400
 EXPOSURE
MODE ISO APERTURE SPEED
COMPENSATION

TIDAK
M MANUAL / AUTO MANUAL MANUAL
BERPENGARUH

A
(aperture priority) MANUAL / AUTO MANUAL AUTO BERPENGARUH

S
(shutter speed MANUAL / AUTO AUTO MANUAL BERPENGARUH
priority)

P MANUAL / AUTO AUTO AUTO BERPENGARUH

DRIVE MODE
Film Simulation
QUICK MODE
QUICK MENU

QUICK MENU
HIGHLIGHT / SHADOW

HIGHLIGHT
SHADOW +2-2 SHADOW +2
HIGHLIGHT -2
Fujifilm Lens
• Mengarahkan sumber cahaya ke sensor kamera
• Memfokuskan gambar
Focal Length (Panjang
titik api)

Focal length panjang

Focal Length (Panjang Sudut pandang

titik api)

Focal length pendek

 LENSA

ZOOM LENS FIX LENS

XF 18-135mm F 3.5-5.6 XF 10-24mm F 4 XF 14mm F 2.8 XF 27mm F 2.8

Perspektif
 KOMPOSISI
Unsur Estetika yang terdapat dalam karya
seni grafis.

Yang paling dasar dalam pengaturan

kompisi dalam karya fotografi mengacu
pada RULE OF THIRDS
SAMPLE PHOTO
Provia film simulation
1/500s f/5.6 ISO 800 X70
CONTINOUS HIGH
Provia film simulation
1/250s f/5.6 ISO 800
Using tele 55-200
Provia film simulation
5s f/8 ISO 200
Using wide 10-24 + Tripod