Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK PENGAMBILAN DARAH ARTERI

DAN INTERPRETASI AGD (ANALISA GAS


DARAH)
Icce Triwani Sitompul(200204025)
Indah Anggreini Togatorop (200204026)
Mukhlis Laia (200204035)
Rizki nanda futri (200204045)
Wildar Oftariang Waruwu (200204054)
SOP Pengambilan Darah Arteri
• Pengertian : Pengambilan darah arteri adalah
pengambilah darah melalui pembuluh darah arteri
untuk pemeriksaan analisa gas darah.
• Tujuan :
Untuk menilai status oksigenasi klien.
Untuk menilai keseimbangan asam-basa.
Untuk menilai efektivitas penggunaan ventilator.
• Indikasi : Analisa gas darah dilakukan untuk mengukur
kadar asam basa (pH) untuk mengetahui bila darah
terlalu asam (asidosis) atau basa (alkalosis), serta untuk
mengetahui apakah tekanan oksigen dalam darah
terlalu rendah (hipoksia), atau karnon dioksida terlalu
tinggi (hiperkarbia).
• Persiapan Kerja :
a. Persiapan Alat
1. Bak injeksi
2. Sarung tangan disposable
3. Spuit 2cc dan penutup jarum
4. Heparin
5. Kassa steril
6. Kapas alkohol dalam tempatnya
7. Plester dan gunting
8. Bengkok
9. Lembar dokumentasi / buku catatan
b. Persiapan Pasien
1. Mengatur posisi klien ditempat yang tenang dan nyaman
• Tahap Kerja :
1. Tahapan Pra Interaksi
• Memastikan program terapi pasien
• Mencuci tangan
• Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi
• Memberikan salam dan menyapa nama pasien.
• Memperkenalkan diri
• Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan.
• Menanyakan persetujuan/ kesiapan pasien.
3. Tahap Kerja
– Menjaga privasi pasien.
– Posisikan pasien dalam posisi yang nyaman
– Memakai handscoon steril
– Mengaspirasi heparin ke dalam spuit sampai membasahi seluruh spuit
– Meraba arteri radialis, brachialis atau femoralis yang akan menjadi area penyuntikan
– Lakukan test allen
– Meraba kembali arteri dan palpasi pulsasi yang paling keras dengan jari tangan dan telunjuk
– Disinfeksi daerah yang akan dilakukan suntikan dengan kapas alkohol dengan gerakan sirkular
dari arah dalam ke luar dengan diameter 5cm. Tunggu sampai kering.
– Menyuntikkan jarum ke arteri dengan sudut 45 - 60.
– Bila jarum masuk ke dalam arteri, darah akan keluar tanpa spuit dihisap dan darah berwarna
merah terang.
– Setelah darah terhisap (kira-kira 2 ml) tarik spuit dan tekan bekas tusukan arteri 5 – 10 menit. Bila
klien mendapat heparin, tekan selama 15 menit lalu tekan dengan balutan tekan.
– Menusukkan jarum spuit pada gabus atau karet.
– Meletakkan spuit pada wadah berisi es atas segera kirimkan ke laboratorium bersama formulir
pemeriksaan.
4. Tahap Terminasi
– Melakukan evaluasi tindakan
– Berpamitan dengan pasien.
– Membereskan alat-alat.
– Buka sarung tangan dan cuci tangan
– Mencatat kegiatan pada lembar catatan keperawatan ( jenis obat yang dimasukkan, jumlahnya, dan
waktu pemberian).
• Evaluasi :
1. Mintai respon klien.
2. Kesimpulan dan support.
3. Memberikan follow up.
4. Kontrak (bila diperlukan)
5. Salam
SOP Analisis Gas Darah
• Tujuan :
1. Menilai tingkat keseimbangan asam basa
2. Mengetahui kondisi fungsi pernapasan dan kardiovaskular
3. Menilai kondisi fungsi metabolisme tubuh
4. Mengetahui pH darah
5. Mengetahui tekanan parsial CO2
Persiapan Kerja

3. Membuat pewarnaan giemsa


1. Persiapan Alat
a. Rak pencuci objek gelas
a. Meja kerja b. Air dalam botol
b. Tempat sampah biohazard c. Giemsa 3% dalam larutan phosphat
d. Tempat sampah biasa buffer saline Larutan metanol
d. Pinset
e. Sabun cuci tangan
e. Pipet
f. Wastafel 4. Pemeriksaan mikroskop
g. Sarung tangan a. Mikroskop
h. Marker/spidol/stiker nama b. Minyak emersi
2. Pengambilan darah c. Pembersih lensa mikroskop
a. Kapas alkohol d. Alat hitung
e. Pulpen dan kertas
b. Lancet
f. Persiapan Pasien
c. Objek gelas 2 buah g. Mengatur posisi klien ditempat
yang tenang dan nyaman
Tahap Kerja
• Pertama-tama perhatikan pH, jika menurun klien
mengalami asidemia, dengan dua sebab asidosis metabolik
atau asidosis respiratorik; jika meningkat klien mengalami
alkalemia dengan dua sebab alkalosis metabolik atau
alkalosis respiratorik

• Perhatikan variable pernafasan, PaCO2 dan metabolic,


HCO3yang berhubungan dengan pH untuk mencoba
mengetahui apakah gangguan primer bersifat respiratorik,
metabolik atau campuran
• Langkah berikutnya mencakup menentukan apakah kompensasi telah terjadi
hal ini dilakukan dengan melihat nilai selain gangguan primer, jika nilai
bergerak yang sama dengan nilai primer makakompensasi sedang berjalan.

• Buat penafsiran tahap akhir sama ada ia gangguan asam basa sederhana,
gangguan asam basa campuran. Rentang nilai normal, yaitu :
– pH : 7, 35-7, 45
– HCO2 : 22-26 mmol/L
– PCO2 : 35-45 mmHg
– BE : 0 ± 2 mEq/L
– PO2 : 80-100 mmHg
– Saturasi O2: 95 % atau lebih
Evaluasi
• Mintai respon klien.
• Kesimpulan dan support.
• Memberikan follow up.
• Kontrak (bila diperlukan)
• Salam
Berikut video :

Anda mungkin juga menyukai