Anda di halaman 1dari 7

Bagus Aidan Narendra

(12020119140179)
Idris Asbekti
(12020119140147)

ENFORCEMENT Immanuel Hugo Setiawan (12020119130131)


Mochamad Taufiq Ariq Purwanto
DOUGLAS NORTH - INSTITUTIONS (12020119130089)
Muhammad Arzaqnil Azka
(12020119120033)
Okki Alfianto
(12020119130095)
Arti Dasar
◦ Observasi suatu kegiatan agar sesuai dengan hukum, kebijakan, harapan pelaksana, dll..
◦ Perdagangan adalah bagian integral dalam perekonomian yang harus diperhatikan, dipastikan tidak ada
tindakan curang yang mampu merugikan suatu pihak
◦ Kontrak dan perdagangan yang dimaksud pada akhirnya menyangkut seluruh kegiatan ekonomi
◦ Ada berbagai kondisi yang mepengaruhi oleh pihak-pihak terkait dalam kontrak untuk menjamin
dipenuhinya kontrak (Reputasi, hubungan penting, kerugian, dll..)
◦ Kontrak harus dibuat dengan biaya penjaminan yang rendah
◦ Biaya yang terlalu tinggi justru membuat pihak berusaha mencari jalur lain untuk mencari profit, dan dari
sinilah muncul perilaku curang ( ex : pemburu rente)
Asumsi dan Realita
◦ Umumnya suatu bagian dari ilmu ekonomi dimulai dengan asumsi kondisi yang terbaik sebagai landasan
teori
◦ « Wealth Maximising World » mengandaikan dunia yang kehidupan manusia selalu diarahkan oleh profit,
sehingga manusia selalu bersifat rasional, impersonal (tanpa perasaan), dan mengetahui segala informasi.
◦ Mirip dengan konsep pasar persaingan sempurna
◦ Karena rasionalitas, manusia akan selalu membentuk kontrak paling efektif sehingga perilaku curang
tidak diperlukan.
◦ Karena kontrak akan selalu terpenuhi, maka kelembagaan / institusi tidak diperlukan.
◦ Namun, dunia yang kita hidupi berbeda jauh dari asumsi ini, oleh karena itulah institusi penjaga kontrak
diperlukan
Dilema Douglas North
◦ Meskipun kontrak dapat menjamin dirinya sendiri dengan harga yang harus dibayarkan pihak terkait
apabila tidak dituruti, ada dilema yang muncul apabila tidak ada enforcement melalui pihak ketiga
◦ Dalam sebuah kontrak, pihak terkait bisa menerapkan mitigasi tertentu seperti menghadirkan pihak
ketiga sebagai pengawas (pengacara, kepolisian, dinas perdagangan, dll..)
◦ Hal tersebut akan memunculkan biaya transaksi, terutama untuk mencari informasi mengenai terpenuhi
atau tidaknya kontrak oleh pihak lainnya
◦ Dianalogikan dengan permainan, kontrak dapat dimainkan satu kali saja atau berkali-kali apabila kedua
pihak tertarik untuk melanjutkannya (repeated game)
◦ Apabila dimainkan tanpa akhir, maka suatu « self-enforcing cooperative solution » akan ditemukan,
artinya kontrak tidak memerlukan mitigasi pihak ketiga
Solusi Kooperatif
◦ Solusi kooperatif tidak akan berhasil apabila pihak ketiga tidak mampu mendapatkan informasi yang
cukup untuk menjamin terpenuhinya kontrak

Komunikasi bahwa Adanya institusi yang terinsentif untuk Adanya dasar hukum yang jelas,
menghukum terstruktur, dan mendetail
hukuman diperlukan

◦ Dasar hukum (konstitusi) diperlukan untuk penjaminan kontrak dengan biaya serendah mungkin
Institusi Negara
◦ Dalam skala besar, institusi berdasar hukum diperlukan untuk menjamin segala kegiatan perekonomian di
wilayah tersebut
◦ Namun, semakin banyak keuangan yang digunakan untuk membiayai institusi, keuntungan dalam rumusan
neoklasik semakin berkurang
◦ Karena biaya transaksi akan menaikkan biaya perdagangan di atas asumsi neoklasik yang menginginkan
minimnya intervensi negara.
◦ Ada dilema tertentu dalam menjadikan negara sebagai pihak ketiga dalam kontrak
◦ Negara harus mampu menjadi pihak netral, dan menjamin adanya kompensasi dari pihak pelaku pada pihak
korban apabila suatu kontrak telah dilanggar
◦ Secara riil, tidak ada negara yang dapat dengan sempurna menjadi pihak ketiga, karena permainan
kepentingan
Studi Komparatif
◦ North menganggap negara dunia ketiga belum mampu mendirikan institusi penjamin kontrak seefektif
negara dunia pertama karena perbedaan perkembangan sosio-budaya masyarakat pada dua wilayah
tersebut
◦ Namun ada problema yang disampaikan prof. Ostrom : Apakah institusi yang menyebabkan masyarakat
berjalan efisien, atau masyarakatnya terlebih dahulu efisien maka institusi tersebut muncul?
◦ Contoh riilnya, masyarakat barat berorientasi bisnis sementara masyarakat timur lebih spiritual. Perilaku
maksimalisasi profit tidak diperlukan di Asia daripada di Eropa.
◦ Sebab lain adalah asingnya masyarakat terhadap suatu institusi, tetapi harus mengikutinya. Contohnya
negara-negara di Afrika yang sebelumnya hanya diisi grup tribal dipaksa mengikuti institusi gaya eropa.
Hasilnya banyak korupsi dan intrik politik

Anda mungkin juga menyukai