Anda di halaman 1dari 23

HUKUM Dagang

OLEH:
Aryani Witasari,SHMHum
Unissula 2020
Kontrak Kuliah
Tatap Muka :
Sebelum Mid Semester 7 kali
Sesudah Mid Semester 6-7 kali

Penilaian Akhir terdiri dari :


a. Absensi
b. Tugas
c. Hasil Ujian Mid Semester
d. Hasil Ujian Akhir semester
e. Hanya mengikuti ujian Akhir semester, nilai tetap bisa
keluar maksimum C
f. Berbuat curang E maksimum D
Referensi
1. HMN Purwosutjipto,SH, Pengertian Pokok Hukum
Dagang, Djambatan,Jakarta,1999
2. Achmad Ichsan,SH,Hukum Dagang, Pradnya
Paramita,Jakarta, 1993
3. Zaeni Asyadie,SHMHum,Hukum Bisnis,Radja
Grafindo,Jakarta, 2012
4. Endang Purwaningsih,SHMHum, Ghalia Indonesia,
Jakarta,2010
5. IG.Rai Widjaya,SHMA,Hukum Perusahaan,
Megapoin,Jakarta, 2000
6. Hukum Bisnis, Dr.Agustinus Simanjuntak,SHMH,
Rajawali Pers, Jakarta, 2017
Materi Hukum Dagang
1. Pengertian dan kedudukan Hukum Bisnis
2. Sumber Hukum Bisnis
3. Obyek Transaksi Bisnis
4. Badan Usaha Dalam Kegiatan Bisnis
5. Bisnis on line
6. Legalitas Perusahaan(Badan Usaha) Dalam Kegiatan Bisnis
7. Bentuk Kerjasama Dalam Kegiatan Bisnis
8. Lembaga Pembiayaan Dalam Kegiatan Bisnis
9. Aspek Pajak Dalam Kegiatan Bisnis
10. Kepailitan
11. ADR
1. Pengertian dan kedudukan
Hukum Bisnis
HUKUM BISNIS
Istilah lain dari:
1. Hukum Niaga
2. Hukum Komersil
3. Hukum Perusahaan
4. Hukum Dagang
HUKUM BISNIS

• HUKUM ?
• BISNIS ?
ORANG/SUBYEK HUKUM orang/sbyek hk

Regulasi

Hub.Hk(BISNIS)

Profit
1. PERDAGANGAN

BENTUK KEGIATAN BISNIS


2. INDUSTRI

3. JASA-JASA
4. usaha ekstratif
5. Agraris
KOPERASI BUMN

KEGIATAN BISNIS
KEGIATAN BISNIS

BUMS/BUMD
4 macam asas umum dalam
perjanjian:
1. Asas Kebebasan berkontrak
2. Asas Konsensualitas
3. Asas Personalia
4.Asas Itikad baik
Ke 4 asas ini ada pada Pasal 1338 KUHPerdt dan
sebagai dasar umum nya ada pada Ps
1320KUHPerdt.
1. Asas Kebebasan Berkontrak
Asas kebebasan berkontrak merupakan suatu asas yang
memberikan suatu pemahaman bahwa setiap orang dapat
melakukan suatu kontrak dengan siapa pun dan untuk hal
apapun, sepanjang perjanjian itu dibuat secara sah dan
beritikad baik, serta tidak melanggar ketertiban umum dan
kesusilaan.
2. Asas Konsensualitas
Pada umumnya suatu perjanjian yang dibuat di masyarakat
bersifat 'konsensuil', dalam artian perjanjian dianggap sah dan
mengikat apabila tercapainya kesepakatan mengenai hal-hal
pokok dari perjanjian yang diperjanjikan.
3. Asas Personalia
• Yang dimaksud dengan personalia di sini adalah tentang
siapa-siapa yang tersangkut dalam suatu perjanjian.Pihak
(subjek) dalam perjanjian adalah para pihak yang terikat
dengan diadakannya suatu perjanjian.Subjek perjanjian dapat
berupa orang atau badan hukum.Syarat menjadi subjek
dalam perjanjian adalah harus mampu atau berwenang
melakukan perbuatan hukum.
• Personalia dalam suatu perjanjian
Aturan mengenai subjek perjanjian terdapat dalam pasal
1315, 1317, 1318 dan pasal 1340 KUHPdt.KUHPdt
membedakan 3 golongan subjek perjanjian ( pihak-pihak yang
terikat dengan diadakannya suatu perjanjian ) yaitu :para
pihak yang mengadakan perjanjian itu sendiri;para ahli
waris dan mereka yang mendapat hak dari padanya;pihak
ketiga.
• Asas Personalia
• Yang dimaksud dengan personalia di sini
adalah tentang siapa-siapa yang tersangkut
dalam suatu perjanjian.Pihak (subjek) dalam
perjanjian adalah para pihak yang terikat
dengan diadakannya suatu perjanjian.Subjek
perjanjian dapat berupa orang atau badan
hukum.Syarat menjadi subjek dalam
perjanjian adalah harus mampu atau
berwenang melakukan perbuatan hukum
• Dalam dunia usaha perdagangan, berlaku 4
sistem hukum:
• A. sistem hukum commonlaw
• B. sistem hukum civil law
• C. Sistem hukum Islam
• D. sistem hukum Adat
Hukum Bisnis dan sistem Ekonomi
• Hukum Bisnis suatu negara tidak lepas dari sistem ekonomi
yang dianutnya.
• Jika selruh kegiatan ekonomi didominasi atau dikendalikan
oleh negara maka hukum bisnisnya akan cenderung hanya
untuk melindungi kepentingan penguasa, tetapi jika seluruh
kegatan ekonomi di dominasi / dikendalikan oleh swasta
maka hukum bisnis akan cenderung berorientasi untuk
melindungi atau menjaga kepentingan modal dan usaha
para pengusaha.
• Disini hukum bisnis mengatur keseimbangan antara peran
pemerintah dan swasta dalam kegiatan bisnis dan ekonomi.
a. Sistem Ekonomi Liberal
• Sistem ini berawal dari pemikiran Adam Smith, dia berpikir bahwa
Tuan tidak turut campur tangan atas alam semesta, termasuk
manusia.
• Arah pemikiran Smith ialah kapitalisme-liberal, dimana manusia
tidak perlu meminta campur tangan Tuhan, uruslah diri sendiri,
karena toh Tuhan tidak akan ikut campur tangan.
• Teori adam smith:
a. milik perseorangan menjadi hak yang suci dan tidak dapat
diganggu gugat;
b. milik perseorangan sama sekali tiak bersifat sosial,
melainkan bersifat individualistik;
c. manusia bebas menggunakan modalnya atau
meyalahgunakan hak milik menurut kemauan sundiri.
• Teori adam smith ini sejalan dg teori Darwinisme tentang
ekonomi yaitu konsep struggle for life 9perjuangan untuk
hidup)harus diberi kebebasan di lapangan ekonomi. Usaha
besar akan mengalahkan/mematikan usaha kecil.
• Hukum bisnis didominasi oleh swasta lewat kontrak-kontrak
bisnis yang mengalahkan aturan negara.
• Negara hampir tidak berperan, karena hukum bisnis dan
keadilan diserahkan ke mekanisme pasar.
• Mereka berlomba menghalakan segala cara, sehingga
muncul persaingan curang, berpola imperialisme,
eksploitasi pekerja dan lingkungan.
• Ibaratnya manusia bia menjadi serigala bagi sesamanya.
b. Sistem Ekonomi Sosialis
• Di gagas oleh Karl marx, dia berpandangan bahwa
kaum penyita harus kena sita, ia menilai masyarakat
kapitalis-liberal (the haves) akan roboh dan digantikan
oleh diktator proletar (kaum miskin). Khayalan ini di
latarbelakangi sisi huruk kapitalisme yang menurt dia
berjiwa ekploitatif.
• Menurut Marx,dalam masy.kapitalis kaum borjuis
menyamakan nilai manusia dg nilai tukarnya dan ini
menuju pada ekploitasi secara langsung dan
brutal.Karena itu, Marx melihat dunia secara tak
terelakkan menuju sistem sosialis yang selanjutnya
mengalami transisi ke komunis (masyarakat tanpa
kelas).
• Teori Marx di wujudkan oleh Lenin di Rusia
lewat kekuasaannya.
• Semua tanah menjadi milik negara, industri
dan perdagangan dinasionalisasi, dan
menganggap semua warga negara adalah
budak negara.
c. Sistem Ekonomi UUD 1945
• Menurut Pasal 33 perekonomian kita diselenggarakan
berdasar demokrasi, kebersamaan,keadilan dan
kemandirian, artinya ekonomi nasiomal tidak boleh
tergantung pada pihak asing maupun situasi ekonomi
global.
• Sistem ekonomi UUD 1945 merupakahn perwujudan
sistem ekonomi campuran sebagai jalan tengah, negara
dan swasta sama-sam berperan dalam membuat
hukum terkait dengan kegiatan bisnis dan ekonomi dan
setiap warga dan kegiatan usaha wajib diperlakukan
sama dan adil oleh pemerintah dalam setiap kebijakan
ekonomi, baik ekonomi bermodal besar, menengah,
maupun kecil.
• Lewat hukum bisnis, negara berfungsi sbg:
• 1. penyedia pelayanan masyarakat, terutama untuk
menjamin standar hidup minimum untuk semua
warganya, seperti upah minimum, kebutuhan hidup
layak, standar kesehatan minimum.
• 2. pengatur dan pengawas kegiatan bisnis demi
keseimbangan dan keadilan., misal pengatur investasi
dalam pengembangan industri, perizinan, penentuan
jenis ekspor/impor dll.
• 3. pelaku usaha, yaitu menjalankan sektor ekonomi
tertentu yang vital bagi kepentingan umum.

Anda mungkin juga menyukai