Anda di halaman 1dari 17

MANUSIA DAN PENDIDIKAN

I. FILSAFAT, ILMIAH, DAN


HAKIKAT MANUSIA

A. PENGERTIAN FILSAFAT
● Ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi
segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio.
● Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang
yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-
citakan.
B. PENGERTIAN ILMIAH
● Rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan
melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan
fenomena-fenomena.
● Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah, sebagai tata
cara sistematis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
C. PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA
Hakikat Manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang
secara prinsipil (bukan hanya gradual) membedakan manusia dari
hewan.
Meskipun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan,
terutama jika dilihat dari segi biologisnya.

Beberapa filosof seperti :


Socrates menamakan manusia itu Zoon Politicon (hewan yang
bermasyarakat).
Max Scheller menggambarkan manusia sebagai Das Kranke Tier
(hewan yang sakit) yang selalu gelisah dan bermasalah.
KEMAMPUAN
MENGGUNAKAN

BE EN A
SIMBOL
AL L

RB GA N
D EW
CI A
E
SO NIM

ED N
H

A
A

KARAKTERISTIK
MANUSIA :
ANIMAL
SYIMBOLICUM
K ME
EM N

O L
TI MA

L
A AL

NA
M A

RA ANI
PU R

KREATIVITAS
A

KOMBINASI
N

UNSUR
II. SIFAT HAKIKAT MANUSIA

A. WUJUD SIFAT HAKIKAT MANUSIA


B. IMPLIKASI PANDANGAN TENTANG SIFAT HAKIKAT MANUSIA
III. DIMENSI MANUSIA

A. DIMENSI HAKIKAT MANUSIA


B. PEMBENTUKAN DIMENSI NILAI MANUSIA

FAKTOR
PEMBENTUKAN DIMENSI
NILAI MANUSIA
IV. PROSES PENGEMBANGAN
DIMENSI MANUSIA

A. ALIRAN TEORI PENGEMBANGAN DIMENSI MANUSIA


1. ALIRAN NATIVISME : (J.J. ROUSSEAU, 1712-1778)
• NATURE (LATIN) : Alam, Tabiat, Pembawaan.
• DISEBUT JUGA ALIRAN NEGATIVISME
Meragukan pendidikan buatan untuk perkembangan individu manusia
karena seseorang dilahirkan dengan pembawaan baik.
• KONSEP PENDIDIKAN ALAM
Hendaklah anak dibiarkan tumbuh berkembang sendiri menurut alamnya,
tanpa campur tangan manusia dan masyarakat.
Perilaku anak baik karena Tuhan dan buruk karena manusia tidak bisa
menjaganya.
2. ALIRAN EMPIRISME (PENGALAMAN)
a. JHON LOCKE, 1632 - 1704
•Perkembangan anak semata-mata tergantung karena Faktor Lingkungan.
•Anak manusia lahir sebagai kertas putih bersih bagaikan kertas yang belum
ditulis (Teori Tabularas) dan bila dalam perkembangan menjadi buruk karena
Faktor Lingkungan, maka pengalaman-pengalaman akan memberi warna
pada kertas putih tersebut.
b. JOHN B. WATSON, 108 – 1920
Berikan kepadaku sepuluh orang anak, akan ku jadikan kesepuluh orang
nak itu masing-masing seperti apa yang ku hendaki.
Bahwa jiwa manusia waktu lahir masih bersih, maka kepada manusia itu
iberikan lingkungan dan pengalaman-pengalaman yang diperlukan untuk
menjadikan sesuai dengan yang dikehendaki.
Teori ini tidak menjawab permasalahan dalam masyarakat, dalam keseharian.
Contoh :
Tingkat pemahaman anak berbeda meskipun dalam perlakuan pendidikan
ang sama.
3. ALIRAN KONVERGENSI : (WILLIAM LOIS STERN)
• Penggabungan Aliran Nativisme dan Empirisme.
• Interaksi Faktor Hereditas dan Lingkungan dalam proses
perkembangan tingkah laku.
• Hereditas tidak akan berkembang wajar apabila tidak diberi
rangsangan dari Faktor Lingkungan dan sebaliknya.
Contoh :
Kasus kembar identik yang terpisah dan diasuh dalam lingkungan
berbeda akan menunjukkan perilaku yang berbeda.
B. TOTALITAS MEMBENTUK MANUSIA YANG UTUH

POTENSI AKTUALISASI

HORIZONTAL
KUALITAS (KESEIM-
POTENSI BANGAN)
PENGEM MANUSIA
BANGAN ARAH
YANG
UTUH KUALITAS VERTICAL
PENDIDIKAN (KETINGGIAN
MARTABAT
MANUSIA)
MANUSIA DAN PENDIDIKAN
V.

IMPLIKASI HAKIKAT MANUSIA BAGI PENDIDIKAN

Implikasi Hakikat Manusia Bagi Pendidikan :


1.Proses pendidikan pada diri sendiri terbentuk sejak awal sebelum terjadinya
proses pendidikan di luar dirinya.
2.Manusia berusaha mengerti dan mencari hakikat kepribadian tentang
dirinya.
3.Peran efektifitas pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan dan pembawaan
manusia sejak lahir.
4.Tujuan pendidikan secara umum membina kepribadian manusia secara
sempurna.
5.Pendidikan merupakan media transfer kebudayaan.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan membawa manusia untuk mengerti dan
memahami secara luas tentang suatu permasalahan.
7. Pendidik memiliki tanggung jawab moral untuk mengembangkan harkat
dan martabat manusia yang mewujudkan Paca Daya, Caya Cipta, Daya
Rasa, Daya Karsa, Daya Karya, dan Daya Ketakwaan.
8. Pendidikan memiliki tanggung jawab untuk :
• Pengakuan dan penerimaan bahwa manusia dapat berubah dan bukan
konstan.
• Pengakuan dan penerimaan bahwa manusia memiliki kebebasan yang
dapat diarahkan.
• Pengakuan dan penerimaan bahwa manusia itu pada dasarnya baik.
9. Aktivitas pendidikan berorientasi pada :
• Pengembangan dimensi keindividualan yang memungkinkan peseta didik
untuk mengembangkan segenap potensinya secara optimal dan
berkembangan ke arah yang positif.
• Pengembangan dimensi kesosialan yang memungkinkan peserta didik
mampu berinteraksi, berkomunikasi, bergaul, bekerja sama, dan hidup
bersama orang lain.
• Pengembangan dimensi kesusilaan yang memungkinkan peserta didik
mampu mempersatukan dimensi keindividualan dan kesosialan dalam
satu kesatuan yang penuh tanggung jawab.
• Pengembangan dimensi keberagaman yang memungkinkan peserta didik
memperhubungkan diri dalam kaitannya dengan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai