Anda di halaman 1dari 12

1

10/13/2021
Manajemen Publik di
Negara Berkembang
DEWI ROSTYANINGSIH
Permasalahan Negara berkembang 2

10/13/2021
 Merupakan bekas jajahan : ada masalah di bidang sistem ekonomi, sistem politik dan
sistem administrasi. Sistem-sistem tersebut ditujukan untuk mengeksploitasi rakyat
dan kekayaan Negara untuk kepentingan kaum penjajah.
 Setelah penjajahan munculnya dominasi Negara (menjadi pemain utama sebagai
interprener dan sekaligus investor) untuk :
1) Menghadapi kemiskinan,
2) Kesenjangan sosial ekonomi,
3) Melakukan redistribusi kekayaan,
4) Penyediaan kesejahteraan sosial.
 Masalahnya : dominasi negara mengakibatkan birokrasi gemuk dan tidak efisien.
 Negara perlu melakukan reformasi manajemen publik.
Reformasi manajemen publik (Setiyono, 3

2007):

10/13/2021
1. Personnel reform
2. Privatization
3. Fiscal reform
4. Institutional competence
5. Regulatory reform
6. Accountability and public participation
7. Combat on corruption
1. Personnel reform 4

10/13/2021
Program-programnya antara lain :
1. Downsizing bureaucracy : rasionalisasi jumlah personil, penghapusan pekerja
hantu, pensiun dini. Tujuannya mengurangi anggaran yang digunakan untuk
menggaji birokrat.
2. Wage freezes or salary restraints : memperbaharui sistem penggajian dengan
tujuan : 1) meningkatkan kinerja; 2) mengurangi korupsi
3. Recruitment and promotion practices based on merit and performance :
tujuannya untuk mengurangi praktek patronase dalam pemerintahan yang neo-
patrimonial dan kesetaraan gender.
2. Privatization 5

10/13/2021
1. Reform management : proses transformasi nilai-nilai swasta ke dalam
pengelolaan institusi publik
2. Privatize public and parastatal enterprises : men-swastakan, merubah urusan
bisnis atau industri dari pemerintah ke swasta dalam hal pengelolan maupun
kepemilikan. Perusahaan publik yang sudah tidak kompetitif dan tidak efisien
dijual ke sektor privat.
3. Fiscal reform 6

10/13/2021
1. Mengurangi belanja publik : pengurangan program sosial ekonomi kesehatan,
pendidikan, pangan, subsidi bisnis dll.
2. Perbaikan redistribusi fiscal : dalam bidang pendapatan dan kewenangan ke
daerah.
3. Reformasi sistem perpajakan yang lebih adil.
4. Institutional competence 7

10/13/2021
1. Reformasi dalam bidang manajemen dan system & prosedur administrative :
1) Financial management : menggunakan system accounting modern
2) Strategic management : untuk menghadapi kompleksitas masalah
3) Administrative management : penggunaan IT, perubahan orientasi, mindset, dan responsive terhadap
kebutuhan publik.
2. Administrative decentralization : memperbaiki efisiensi manajemen untuk penyediaan layanan
publik.(Instrumen : dekonsentrasi, delegasi dan devolusi)
3. Training and retraining : materi training pegawai yang berisi tentang stabilitas, keamanan dan
ketertiban, diganti dengan materi tentang inovasi, wawasan global, kompetisi, pelayanan publik,
dan pengembangan sosial ekonomi
5. Regulatory reform 8

10/13/2021
1. Penciptaan sistem yang mencegah kesewenang-wenangan dan independensi
pengadilan
2. Capacity building : pelaksanaan pelatihan hukum dan infrastruktur pengadilan
untuk penguatan profesi hukum seperti hakim, jaksa, administrator pengadilan,
polisi, sipir penjara.
3. Peningkatan legal access dan kepedulian hukum bagi kelompok marginal
(wanita, petani, buruh, dll.)
6. Accountability and public participation 9

10/13/2021
1. Administrative accountability : pertanggungjawaban yang berkaitan dengan
diadakannya peraturan yang konsisten dan sistem yang handal dalam pelayanan
publik yang memastikan penggunaan sumber-sumber secara rasional.
2. Political accountability : menekankan responsivitas pemerintah terhadap
kehendak publik, yang dijalankan melalui pemimpin politik di lembaga
perwakilan.
7.1. Combat on corruption 10

10/13/2021
Faktor terjadinya korupsi di Negara berkembang :
1. Rendahnya pendapatan pegawai
2. Lemahnya sistem akuntabilitas dan transparansi
3. Lemahnya hukum anti korupsi
4. Rendahnya partisipasi publik dalam mencegah korupsi
7.2. Combat on corruption 11

10/13/2021
Model pemberantasan korupsi :
1. Reformasi internal sektor publik :
1) Menerapkan insentif dan disinsentif (gaji),
2) Membuat internal institution checks terhadap korupsi : membuat prosedur yang
jelas, membuat kode etik, standard kinerja, standard akuntabilitas, proses pelelangan,
sistem audit dll.
3) Mendirikan external institutional checks : KPK, ombudsman, dll.
2. Memperkuat actor di luar pemerintah : NGOs, media, professional dan
asosiasi bisnis, komunitas organisasi untuk melakukan investigasi, monitor dan
tekanan pelaksanaan Good Governance.
12

10/13/2021
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai