Anda di halaman 1dari 22

Ir. Suhartono, MP.

AGROEKOTEKNOLOGI – FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS TRUNOJOYO
II. EROSI

•Pada dasarnya merupakan proses perataan kulit bumi


•Terjadi melalui proses penghancuran, pengangkutan, dan
pengendapan
•Di alam ada dua penyebab utama yang aktif dlm proses ini : angin
dan air
•Erosi angin disebabkan oleh angin (daerah kering/padang pasir :
Afrika, Australia, Timur tengah, dll)
•Erosi air disebabkan oleh air (daerah tropis basah : Indonesia). Yang
menyebabkan adalah air hujan dan air limpasan permukaan.
WIND EROSION

WIND EROSION TIDAK AKAN DIBAHAS


DISKUSI/PEMBAHASAN DI SESI BERIKUT HANYA EROSI YANG
DISEBABKAN OLEH AIR
DEFINISI EROSI :
“PROSES BERPINDAHNYA TANAH DARI SATU TEMPAT KE TEMPAT
LAIN KARENA MEDIA ALAMI (AIR ATAU ANGIN)”

DI ALAM EROSI AKAN SELALU TERJADI, DI SUATU TEMPAT TERJADI


PENGIKISAN, DILAIN TEMPAT TERJADI PENIMBUNAN.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EROSI :

E = f (c, s, t, v, m)
EROSI = FUNGSI (IKLIM, TANAH, TOPOGRAFI, TANAMAN, MANUSIA)
PROSES TERJADINYA EROSI (OLEH AIR HUJAN)

Penghancuran
Oleh pukulan air hujan dan kikisan limpasan permukaan. Hujan dan
limpasan permukaan memiliki energi kinetik sebagai energi perusak

Pengangkutan
Mengikuti percikan air hujan dan limpasan permukaan. Dalam proses
ini butiran2 tanah halus menyumbat pori-pori tanah, infiltrasi
berkurang, run off meningkat

Pengendapan
Tenaga aliran permukaan sudah tidak mampu lagi mengangkut
bahan2 hancuran, dimulai dari bahan2 yang berat atau besar dulu, dst.
KLASIFIKASI EROSI
BERDASARKAN BENTUKNYA, EROSI DIBEDAKAN
MENJADI :
a. Erosi Percikan (Splash Erosion)
b. Erosi Lembar (Sheet Erosion)
c. Erosi Alur (Riil Erosion)
d. Erosi Selokan/Jurang (Gully Erosion)
e. Erosi Massa (Mass Wasting)
Erosi percikan adalah erosi yg diakibatkan oleh pukulan butiran-
butiran hujan thd suatu permukaan tanah. Kekuatan jatuh butir-
butir hujan merupakan penyebab utama erosi ini

Erosi lembar merupakan pengangkutan lapisan tanah yang


merata tebalnya dari suatu permukaan bidang tanah. Kekuatan
jatuh butir-butir hujan dan aliran air di permukaan tanah
merupakan penyebab utama erosi ini

Erosi alur terjadi jika air terkonsentrasi dan mengalir pada


tempat-tempat tertentu di permukaan tanah, sehingga proses
penggerusan tanah banyak terjadi pada tempat tersebut, yang
kemudian membentuk alur-alur. Alur-alur tersebut akan hilang
saat dilakukan pengolahan tanah atau penyiangan.
Erosi parit terjadi hampir sama dengan erosi alur. Aliran permukaan
dengan volume yang lebih besar terkonsentrasi pada satu cekungan
menyebabkan kemampuannya menggerus menjadi sangat besar,
sehingga mampu membentuk parit yang dalam dan lebar, yang tidak
dapat dihilangkan hanya dengan pengolahan tanah biasa.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa erosi lembar merupa-


kan bentuk erosi yang menyumbang sedimen paling besar diban-
dingkan dengan bentuk erosi lainnya (Bradford et al., 1987 a dan b).
Hal ini dimungkinkan karena erosi lembar terjadi pada areal yang
relatif luas, sedangkan erosi alur atau parit hanya terjadi pada
tempat-tempat tertentu dimana aliran air terkonsen-trasi.
SPLASH EROSION
SHEET EROSION
RIIL EROSION
GULLY EROSION
MASS WEIGHTING
KLASIFIKASI EROSI
DARI PROSES KEJADIANNYA, DIKENAL 2 JENIS EROSI :
 EROSI GEOLOGI / EROSI ALAMI :
Proses pengikisan kulit bumi terjadi secara alami. Terjadi
keseimbangan alam, artinya kecepatan kehilangan tanah
masih sama atau lebih kecil dari proses pembentukan tanah.

 EROSI DIPERCEPAT (ACCELERATED EROSION) :


Kecepatan kehilangan tanah sudah jauh melebihi kecepatan
pembentukan tanah (banyak disebabkan krn campur tangan
manusia).
MUNCUL PEMIKIRAN

PERLU MENGENDALIKAN LAJU EROSI AGAR KEMBALI


PADA BATAS KESEIMBANGAN ALAM
DISEBUT DENGAN

EROSI DIPERBOLEHKAN
(PERMISSIBLE LIMIT EROSION) = Edp atau T

NILAI LAJU EROSI YG TIDAK MELEBIHI LAJU


PEMBENTUKAN TANAH
Erosi yang diperbolehkan (Edp atau T) dipengaruhi oleh keadan
tanah dan tujuan pemanfaatan tanah.

Penentuan nilai Edp harus mempertimbangkan:


(1)ketebalan lapisan tanah atas,
(2)sifat fisik tanah,
(3)pencegahan terjadinya selokan (gully),
(4)penurunan bahan organik,
(5)kehilangan zat hara tanaman, (Wischmeier dan Smith, 1978).

Dengan batasan ini maka tanah yang mempunyai solum tebal,


nilai Edp nya lebih tinggi daripada tanah yang solumnya tipis.
Untuk daerah tropis, bbrp ahli mengusulkan nilai Edp yang lebih
tinggi (2x nilai Edp di daerah sub tropis). Hammer (1981),
mengusulkan untuk menghitung Edp di Indonesia berdasarkan
kedalaman tanah ekivalen dan kelestarian lahan, yaitu:

Kedalaman tanah Eqivalen


Edp =
Kelestarian Lahan

Kedalaman tanah ekivalen diperoleh dengan mengalikan


kedalaman tanah hasil pengukuran di lapangan dengan faktor
kedalaman (Tabel 2.3)
Contoh :
Kedalaman tanah (pengukuran) : 1250 mm
Sub–Order tanah : Udult (UD)
Kelestarian tanah diharapkan : 400 thn
Asumsi Berat Volum tanah : 1,2 kg/dm3

Perhitungan :
Faktor kedalaman (Tabel 2.3) : 0,8
Kedalaman tanah ekivalen : 1250 mm x 0,8 = 1000 mm
Erosi diperbolehkan (Edp) : 1000 mm : 400 th = 2,5 mm/th
: = 30 ton/ha/th

Tugas 2.1.:
Jika Berat Volum tanah : 1,2 kg/dm3
Buktikan bahwa 2,5 mm/th = 30 ton/ha/th
Tugas 2.2. :
Hitung Edp dlm mm/th dan ton/ha/tahun

Kelas A Kelas B Kelas C


Kedalaman tanah pengukuran, mm : 1200 1200 1000
Sub–Order tanah : Udult Udert Udalf
Kelestarian tanah diharapkan, thn : 320 400 300
Asumsi Berat Volum tanah, g/cm3 : 1.25 1.20 1.22
Terima kasih

Sampai jumpa di pertemuan berikutnya


Dengan Pokok Bahasan

HUJAN DAN EROSI

Anda mungkin juga menyukai