Asam Folat Injeksi
Asam Folat Injeksi
Anggota Kelompok :
Dara Puspita (332198420186)
Dwi Rahayu (332198420108)
Iin Ulfiyah (332198420227)
Laras Ayu Widya S (332198420053)
M. Fahliansyah (332198420079)
Resep Kelarutan pH Cara sterilisasi Literatur
R/ Asam Folat 5 mg Asam Folat : Sangat sukar larut dalam air; 120◦C /20 menit; Wattimena hal
mf. Inject. No. III da in ampul 1 segera larut dalam alkali hidroksida dan dalam 100◦C /30 menit 6
ml alkali karbonat encer; larut dalam asam dalam aliran Uap air
hidroklorida 3 N panas, dalam asam sulfat 2 N
Pro : Ny. Reyna panas; larut dalam asam hidroklorida 3 N
panas dalam asam sulfat 2 N panas, dalam Dengan cara
7,5 sterilisasi A Formularium
asam hidroklorida dan dalam asam sulfat
larutan menjadi kuning pucat; tidak larut Nasional Ed.2
dalam etanol, dalam aseton, dalam kloroform th 1978 hal 12
dan dalam eter.
02 OTT :
(cahaya atau zat lain) asam
folat OTT terhadap
pH tubuh ditambahkan NaOH 0,1 N
sebagai pendapar.
3. Asam folat tidak stabil terkena cahaya,
maka digunakan wadah ampul coklat
oksidator, reduktor dan
serta kemasan sekunder.
logam berat
04
Perhitungan dosis :
Formula standar : Acidi Folici Injectio (FORNAS hal 11)
Asamfol 5 mg
Zat tambahan secukupnya
Aqua pro injection ad 1 ml
Dosis : 1 x sehari 15 mg intramuscular
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
Formula yang digunakan
R/ Asam Folat 5 mg
NaOH 0,1 N qs
Aqua pro Injection ad 1 ml
Obat suntik sebaiknya mempunyai pH yang mendekati pH fisiologis yaitu 7,4 artinya isohidris
dengan darah dan cairan tubuh lain. Untuk mencapai pH tertentu dapat dipakai larutan
dapar.Menurut Jenkins dan dkk, larutan yang asam sedikit dapat diterima tubuh dengan lebih
baik, bila agak hipotonis. Sedangkan larutan basa dapat diterima dengan lebih baik bila agak
hipertonis.Bertentangna dengan serum darah, cairan tubuh lain tidak mempunyai daya
mengencerkan atau mendapar. Akibatnya pada penyuntikan intravena, obat suntik dengan pH
yang menyimpang dari pH fisiologis tidak terlalu berpengaruh. Pada penyuntikan intramuscular
dan subkutan, larutan yang terlalu asam atau basa pencampuran dengan cairan tubuh sangat
lambat dan juga disertai berbagai gejala seperti radang, rasa sakit, kerusakan endotel dan
sebagainya. Maka diusahakan supaya pada penyuntikan dengan cara ini dipakai larutan yang
sedapat mungkin benar-benar fisiologis. (wattimena hal 29)
Obat suntik yang disuntikan secara intramuscular (im) yaitu ke dalam atau diantara
lapisan-lapisan jaringan,sedangkan suspensi atau larutan obat dalam minyak lambat
penyerapannya. Larutan sampai 20 ml dapat disuntikkan ke dalam otot dada,
sedangkan volume yang disuntikkan ke dalam otot-otot lain, lebih kecil.(wattimena
hal 6).
Pada penyuntikan intramuskular, isotonis tidak begitu penting karena difusi obat
cepat. (Wattimena hal 19).
Zat-zat pembantu yang banyak dipakai untuk membuat larutan isotonis ialah natrium
klorida, glukosa, natrium sitrat.
Zat aktif
Nama Zat : Asam Folat ( Acidum Folicum) (Depkes R. I.,
2020: 180)
Asam folat mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C19H19N7O6,
dihitung terhadap zat anhidrat.
BM /RM : 441,40/C19H19N7O6
Pemerian : serbuk hablur, kuning,kuning kecoklatan atau jingga kekuningan tidak
berbau.
Kelarutan : Segera larut dalam alkali hidroksida dan dalam alkali karbonat encer;
larut dalam asam klorida 3 N panas dan dalam H2SO4 2
N panas menghasilkan larutan berwarna kuning pucat;sangat sukar larut dalam
air; tidak larut dalam etanol,dalam aseton, dalam kloroform dan dalam eter.
pH : 8-11
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, tidak tembus
cahaya
Zat Tambahan
Natrium Hidroksida (Natrii Hydroxidum)
(FI VI 2020, hal 1224)
Aqua pro injection (FI VI 2020, hal 70) Rumus molekul : NaOH
BM : 18,02 BM : 40,00
Pemerian Pemerian
: Cairan jernih, tidak berwarna;tidak berbau : Putih atau praktis putih, keras, rapuhdan
. menunjukkan pecahan hablur. Jika terpapar
pH : 5,0-7,0 diudara, akan cepat menyerap karbon dioksida
Titik didih : 100⁰C dan lembab. Massa melebur, berbentuk pelet
Kegunaan : untuk pembuatan injeksi kecil,serpihan atau batang atau bentuk lain
Kelarutan :
Mudah larut dalam air dan dalam etanol
Perhitungan
Penimbangan bahan :
Asam Folat = 5 mg x 15 ml = 75mg
NaOH 0,1 N qs
Aqua pro injection ad 15 ml
Sterilisasi alat & bahan :
No Alat dan bahan Cara sterilisasi Literatur Waktu
Mulai Paraf Selesai Paraf
Kaca arloji, spatel, penjepit,
1 pengaduk, pinset Flambir 20 detik Watt I : 45
2 Beaker, erlenmeyer, Oven 170o 30 menit Watt. I : 139
corong
3 Ampul Oven 170o 30 menit Watt. I : 46
Gelas ukur, pipet, kertas Autoclav 121oC 15
4 saring menit F.I IV
5 Karet pipet Rebus 30 menit Watt. I : 53
Autoclav (plastik)
6 Ayakan
Oven (logam)
7 Aqua p.i Didihkan 30 menit Watt. I : 12
8 Aqua p.i bebas pirogen Didihkan 30 menit + 1 Watt. I : 52
jam
Rendam dlm
K2Cr2O7 asam 24
9 Bebas pirogen jam, bilas dg aqua. Watt. I : 44
p.i
Autoclav 121oC 15
10 Larutan obat ber-air menit F.I IV
Alat-alat yang digunakan :
Ampul
Asam folat
NaOH
Aqua pro injection
Cara kerja :
Alat-alat yang digunakan disterilkan,kalibrasi beaker glass ad 15 ml.
Timbang asam folat sesuai perhitungan
Buat aqua pro injeksi dengam cara dididihkan.
Asam folat disuspensikan dalam aqua pro injeksi, kemudian ditambahkan NaOH
0,1 N sampai larutan jernih (5 tetes). Setelah itu, pH dicek dan ditambahkan NaOH
0,1 N sampai dicapai pH stabilitas yaitu 8 – 11 (6 tetes). Aqua pro injeksi
ditambahkan sampai batas kalibrasi (15 ml). Saring 2x buang filtrat 1. Bilas buret
dengan aqua p.i 2x kemudian dengan larutan obat (2x3ml). Larutan dimasukkan ke
dalam ampul sebanyak 1,1 ml dengan spuit,tutup ampul dengan cara pemijaran.
Pengerjaan dilakukan di dalam LAF, sterilisasi ampul dalam autoklaf 115 – 116o C
selama 30 menit. Posisi ampul saat disterilisasi dalam posisi terbalik
Evaluasi :
Menurut FI IV